01 Apakah hanya bekerja keras untuk Tuhan berarti melakukan kehendak Tuhan? Apa yang sebenarnya yang dimaksud dengan melakukan kehendak Tuhan?

Banyak orang percaya berpikir bahwa hanya dengan bekerja keras, mengorbankan diri mereka sendiri dan berkorban bagi Tuhan, mereka sedang melakukan kehendak Tuhan, dan bahwa ketika Tuhan datang, mereka akan layak untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Namun Tuhan Yesus berkata: "Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" (Matius 7:22-23). Mereka yang membagikan Injil, mengusir setan dan melakukan banyak hal yang luar biasa dalam nama Tuhan semuanya bekerja keras untuk Tuhan. Jadi, mengapa Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa mereka melakukan kehendak Tuhan, tetapi malah mengutuk mereka sebagai pelaku kejahatan? Apa sebenarnya arti melakukan kehendak Tuhan?

Ayat Alkitab untuk Referensi

Firman Tuhan yang Relevan

Standar yang dipergunakan manusia untuk menghakimi manusia lain didasarkan pada perilakunya; orang yang perilakunya baik adalah orang benar, sementara orang yang perilakunya keji adalah orang jahat. Standar yang Tuhan pakai untuk menghakimi manusia didasarkan pada apakah esensi mereka tunduk kepada-Nya atau tidak; orang yang tunduk kepada Tuhan adalah orang benar, sedangkan orang yang tidak tunduk kepada Tuhan adalah musuh dan orang jahat, terlepas dari apakah perilaku orang ini baik atau buruk dan terlepas dari apakah ucapan orang ini benar atau salah. Sebagian orang ingin menggunakan perbuatan baik untuk mendapatkan tempat tujuan yang baik di masa depan, dan sebagian orang ingin menggunakan ucapan yang baik untuk mendapatkan tempat tujuan yang baik. Semua orang secara keliru percaya bahwa Tuhan menentukan kesudahan manusia setelah melihat perilaku mereka atau setelah mendengar ucapan mereka; oleh karena itu banyak orang ingin memanfaatkan ini untuk menipu Tuhan agar memberi mereka kemurahan sesaat. Di masa depan, orang-orang yang akan selamat dalam keadaan beristirahat semuanya telah mengalami hari kesengsaraan dan juga telah menjadi kesaksian bagi Tuhan; mereka semua akan menjadi orang-orang yang telah memenuhi tugas mereka dan telah dengan sengaja tunduk kepada Tuhan. Orang-orang yang hanya ingin menggunakan kesempatan untuk melakukan pelayanan dengan niat untuk menghindari melakukan kebenaran tidak akan diizinkan untuk tetap hidup. Tuhan memiliki standar yang sesuai untuk mengatur kesudahan setiap individu; Dia tidak hanya membuat keputusan ini berdasarkan pada perkataan dan perilaku seseorang, Dia juga tidak membuat keputusan ini berdasarkan pada bagaimana orang berperilaku selama satu periode waktu. Dia sama sekali tidak akan bersikap toleran terhadap semua perilaku jahat seseorang dengan memperhatikan pelayanan masa lalu mereka kepada-Nya. Dia juga tidak akan membiarkan dia tetap hidup karena satu kali pengorbanan yang dia lakukan bagi Tuhan. Tak seorang pun dapat menghindari pembalasan atas kejahatan mereka, dan tak seorang pun dapat menutupi perilaku jahat mereka dan dengan demikian menghindari siksaan pemusnahan. Jika orang-orang dapat dengan sungguh-sungguh memenuhi tugasnya sendiri, itu berarti mereka selamanya setia kepada Tuhan dan tidak mencari upah, terlepas dari apakah mereka menerima berkat atau menderita kemalangan. Jika orang setia kepada Tuhan ketika mereka melihat berkat, tetapi kehilangan kesetiaan ketika mereka tidak dapat melihat berkat apa pun, dan pada akhirnya, jika mereka tidak dapat menjadi kesaksian bagi Tuhan atau memenuhi tugas-tugas yang menjadi kewajiban mereka, maka mereka akan tetap menjadi objek pemusnahan meskipun mereka pernah memberikan pelayanan kepada Tuhan dengan setia. Singkatnya, orang-orang jahat tidak dapat tetap hidup sampai kekekalan, dan mereka juga tidak dapat masuk ke tempat perhentian; hanya orang benar yang merupakan tuan atas tempat perhentian.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"

Melayani Tuhan bukan tugas yang sederhana. Mereka yang watak rusaknya tetap tidak berubah tidak akan pernah bisa melayani Tuhan. Jika watakmu belum dihakimi dan dihajar oleh firman Tuhan, watakmu masih merepresentasikan Iblis, yang membuktikan bahwa engkau melayani Tuhan karena niat baikmu sendiri, bahwa pelayananmu itu didasarkan pada natur Iblis dalam dirimu. Engkau melayani Tuhan dengan karakter alamimu dan berdasarkan pilihan pribadimu. Terlebih lagi, engkau selalu berpikir bahwa hal-hal yang engkau bersedia lakukan adalah hal yang menyenangkan Tuhan, dan hal-hal yang tidak ingin engkau lakukan adalah hal yang Tuhan benci; engkau bekerja sepenuhnya berdasarkan pilihanmu sendiri. Dapatkah ini disebut melayani Tuhan? Pada akhirnya, tidak akan ada sedikit pun perubahan dalam watak hidupmu; sebaliknya, pelayananmu akan membuatmu semakin keras kepala, jadi watak rusakmu akan semakin tertanam dalam dirimu, dan dengan demikian, di dalam dirimu akan terbentuk aturan-aturan mengenai pelayanan kepada Tuhan yang terutama didasarkan pada karaktermu sendiri, dan pengalaman yang diperoleh dari pelayananmu yang sesuai dengan watakmu sendiri. Ini adalah pengalaman dan pelajaran manusia. Ini adalah falsafah hidup manusia di dunia. Orang-orang seperti ini dapat digolongkan sebagai orang-orang Farisi dan tokoh agamawi. Jika mereka tidak pernah sadar dan bertobat, mereka pasti akan berubah menjadi Kristus-Kristus palsu dan antikristus yang memperdaya orang-orang pada akhir zaman. Para Kristus palsu dan antikristus yang dibicarakan ini akan muncul dari antara orang-orang semacam ini. Jika mereka yang melayani Tuhan mengikuti karakter mereka sendiri dan bertindak berdasarkan kehendak mereka sendiri, mereka berisiko disingkirkan kapan saja. Mereka yang menggunakan pengalaman yang mereka dapatkan selama bertahun-tahun melayani Tuhan untuk memenangkan hati orang lain, menceramahi dan mengendalikan mereka, serta menganggap diri mereka lebih hebat dari orang lain—dan yang tidak pernah bertobat, tidak pernah mengakui dosa mereka, tidak pernah melepaskan keuntungan dari kedudukan mereka—orang-orang ini akan jatuh di hadapan Tuhan. Mereka sejenis dengan Paulus, menyalahgunakan senioritas mereka dan memamerkan kualifikasi mereka. Tuhan tidak akan membawa orang-orang semacam ini menuju kesempurnaan. Pelayanan semacam ini mengganggu pekerjaan Tuhan. Manusia selalu berpaut pada yang lama. Mereka berpaut pada gagasan dari masa lalu, pada segala sesuatu dari masa yang lampau. Ini adalah rintangan yang besar dalam pelayanan mereka. Jika engkau tidak bisa menyingkirkannya, hal-hal ini akan menghambat seluruh hidupmu. Tuhan tidak akan memujimu, tidak sedikit pun, bahkan sekalipun kakimu patah ketika berlari atau punggungmu sakit karena bekerja keras, bahkan sekalipun engkau menjadi martir dalam pelayananmu kepada Tuhan. Malah sebaliknya: Dia akan berkata bahwa engkau adalah pelaku kejahatan.

Dikutip dari "Pelayanan Rohani Harus Dibersihkan"

Dalam kepercayaannya kepada Tuhan, Petrus berusaha memuaskan Tuhan dalam segala hal, dan berusaha menaati segala sesuatu yang berasal dari Tuhan. Tanpa keluhan sedikit pun, ia sanggup menerima hajaran dan penghakiman, juga pemurnian, kesengsaraan, dan kekurangan dalam hidupnya, tak satu pun dari hal-hal itu yang dapat mengubah kasihnya kepada Tuhan. Bukankah inilah kasih kepada Tuhan yang sesungguhnya? Bukankah inilah pemenuhan tugas makhluk ciptaan Tuhan? Baik dalam hajaran, penghakiman, ataupun kesengsaraan—engkau selalu mampu mencapai ketaatan sampai mati, dan inilah yang harus dicapai oleh makhluk ciptaan Tuhan, inilah kemurnian kasih kepada Tuhan. Jika manusia dapat mencapai sejauh ini, dialah makhluk ciptaan Tuhan yang memenuhi syarat, dan tak ada yang lebih memuaskan keinginan Sang Pencipta. Bayangkan engkau dapat bekerja bagi Tuhan, tetapi engkau tidak menaati Tuhan, dan tak mampu sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Dengan demikian, engkau bukan saja tidak memenuhi tugasmu sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tetapi engkau juga akan dikutuk oleh Tuhan, karena engkau seorang yang tidak memiliki kebenaran, yang tidak mampu menaati Tuhan, dan yang tidak taat kepada Tuhan. Engkau hanya menghiraukan soal bekerja bagi Tuhan, dan tidak menghiraukan tentang menerapkan kebenaran, atau mengenal dirimu sendiri. Engkau tidak memahami ataupun mengenal Sang Pencipta, dan tidak menaati ataupun mengasihi Sang Pencipta. Engkau adalah seorang yang pada dasarnya tidak taat kepada Tuhan, dan orang seperti itu bukanlah orang yang dikasihi Sang Pencipta.

Dikutip dari "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"

Ada orang-orang yang pada akhirnya akan berkata: "Aku sudah melakukan begitu banyak pekerjaan bagi-Mu, dan meskipun Aku tidak memiliki pencapaian yang patut dirayakan, tetap saja aku sudah rajin dalam upayaku. Tidak dapatkah Engkau mengizinkanku masuk ke dalam surga untuk memakan buah pohon kehidupan?" Engkau harus tahu orang-orang macam apa yang Aku inginkan; mereka yang tidak murni tidak diizinkan masuk ke dalam kerajaan, mereka yang tidak murni tidak diizinkan mencemarkan tanah yang kudus. Meskipun engkau mungkin sudah melakukan banyak pekerjaan, dan telah bekerja selama bertahun-tahun, pada akhirnya, jika engkau masih sangat kotor, maka menurut hukum Surga tidak dapat dibenarkan jika engkau berharap dapat masuk ke dalam kerajaan-Ku! Semenjak dunia dijadikan sampai saat ini, tak pernah Aku menawarkan jalan masuk yang mudah ke dalam kerajaan-Ku kepada orang-orang yang menjilat untuk mendapatkan perkenanan-Ku. Ini adalah peraturan surgawi, dan tak seorang pun dapat melanggarnya! Engkau harus mencari hidup. Sekarang ini, orang-orang yang disempurnakan adalah mereka yang sejenis dengan Petrus. Mereka adalah orang-orang yang mengusahakan perubahan pada wataknya sendiri, dan bersedia menjadi kesaksian bagi Tuhan serta melaksanakan tugasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hanya orang-orang seperti inilah yang akan disempurnakan. Jika engkau hanya mencari upah, dan tidak berusaha mengubah watak hidupmu sendiri, maka semua upayamu akan sia-sia—ini adalah kebenaran yang tak dapat diubah!

Dikutip dari "Keberhasilan atau Kegagalan Tergantung pada Jalan yang Manusia Jalani"

Mungkin engkau semua membayangkan bahwa, karena sudah menjadi pengikut selama bertahun-tahun, engkau telah bekerja keras apa pun yang terjadi, maka engkau seharusnya diberi setidaknya semangkuk nasi di rumah Tuhan dengan hanya menjadi pelaku pelayanan. Aku akan katakan bahwa sebagian besar dari antaramu berpikir seperti ini, karena engkau semua selalu mengejar prinsip bagaimana agar engkau mendapat keuntungan dan bagaimana agar engkau tidak dimanfaatkan. Jadi, Kukatakan kepadamu sekarang dengan serius: Aku tidak peduli seberapa baik kerja kerasmu, seberapa mengesankan kualifikasimu, seberapa dekat engkau mengikuti Aku, seberapa terkenalnya engkau, atau seberapa banyak engkau telah memperbaiki sikapmu; selama engkau belum memenuhi tuntutan-Ku, engkau tidak akan pernah bisa mendapatkan pujian-Ku. Hapus semua gagasan dan perhitunganmu secepat mungkin, dan mulailah memperlakukan tuntutan-Ku dengan serius; jika tidak, Aku akan mengubah semua orang menjadi abu untuk mengakhiri pekerjaan-Ku dan, paling banter membuat pekerjaan yang sudah Kulakukan selama bertahun-tahun dan penuh penderitaan itu menjadi sia-sia, karena Aku tidak bisa membawa musuh-musuh-Ku dan orang yang berbau kejahatan dan berpenampilan seperti Iblis untuk masuk ke dalam kerajaan-Ku, ataupun membawa mereka ke zaman berikutnya.

Dikutip dari "Pelanggaran akan Menuntun Manusia ke Neraka"

Di setiap zaman, selagi bekerja di tengah-tengah manusia, Tuhan mengaruniakan beberapa firman kepada mereka dan memberi tahu mereka tentang beberapa kebenaran. Kebenaran ini berfungsi sebagai jalan yang harus dipegang teguh oleh manusia, jalan yang harus mereka tempuh, jalan yang memampukan mereka untuk takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, dan jalan yang harus dilakukan serta dipegang teguh oleh manusia dalam hidup mereka dan sepanjang perjalanan hidup mereka. Karena alasan inilah Tuhan mengungkapkan perkataan ini kepada umat manusia. Firman ini, yang datang dari Tuhan, harus dipegang teguh oleh manusia, dan memegang teguh firman tersebut berarti menerima kehidupan. Jika seseorang tidak memegangnya teguh, tidak melakukannya, dan tidak hidup dalam firman Tuhan dalam kehidupan mereka, maka orang ini tidak melakukan kebenaran. Lagi pula, jika orang tidak melakukan kebenaran, berarti mereka tidak takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, dan juga tidak dapat memuaskan Tuhan. Orang-orang yang tidak dapat memuaskan Tuhan tidak dapat menerima pujian dari-Nya, dan orang semacam ini tidak memiliki kesudahan.

Dikutip dari "Bagaimana Mengetahui Watak Tuhan dan Hasil yang Akan Dicapai Pekerjaan-Nya"

Baca Lebih Banyak

02 Bagaimana kita bisa benar-benar melakukan kehendak Tuhan dan masuk ke dalam kerajaan surga?

Tuhan telah datang kembali dalam rupa manusia pada akhir zaman. Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus untuk mentahirkan dan mengubah watak jahat kita. Jika kita ingin melakukan kehendak Tuhan dan dibawa masuk ke dalam kerajaan-Nya, kita harus menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Dengan mengalami penghakiman firman Tuhan Yang Mahakuasa, watak rusak kita dapat secara berangsur-angsur ditahirkan dan diubahkan. Kita akan memiliki ketundukan dan kasih sejati kepada Tuhan dan menjadi mampu mengikuti firman-Nya dalam semua yang kita lakukan. Inilah satu-satunya cara agar kita bisa menjadi orang yang melakukan kehendak Tuhan dan mendapatkan jalan masuk ke dalam kerajaan Tuhan seperti yang Dia janjikan.

Ayat Alkitab untuk Referensi

Firman Tuhan yang Relevan

Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya rusaknya yang jahat. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup.

Dikutip dari "Makna dari benar-benar percaya kepada Tuhan”

Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan.

Dikutip dari "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran"

Entah Tuhan menghakimi atau mengutuk manusia, keduanya untuk menyempurnakan manusia: Keduanya bertujuan menyempurnakan apa yang tidak murni di dalam diri manusia. Melalui sarana ini, manusia dimurnikan, dan apa yang kurang dalam diri manusia disempurnakan melalui firman dan pekerjaan-Nya. Setiap langkah dari pekerjaan Tuhan—entah itu firman yang keras, atau penghakiman, atau hajaran—menjadikan manusia sempurna, dan sangat tepat. Tidak pernah di sepanjang sejarah Tuhan melakukan pekerjaan seperti ini; sekarang, Dia bekerja di dalam engkau semua sehingga engkau semua menghargai hikmat-Nya. Walaupun engkau telah menderita kesengsaraan di dalam dirimu, hatimu merasa teguh, dan merasakan damai sejahtera; bisa menikmati tahap pekerjaan Tuhan ini adalah berkat bagi dirimu. Terlepas dari apa yang engkau mampu peroleh di masa depan, semua yang engkau lihat dari pekerjaan Tuhan dalam engkau semua sekarang ini adalah kasih. Jika manusia tidak mengalami penghakiman dan pemurnian Tuhan, tindakan-tindakan dan semangatnya akan tetap berada di level permukaan belaka, dan wataknya tidak akan berubah. Apakah ini termasuk sudah didapatkan oleh Tuhan? Sekarang ini, walaupun masih banyak hal dalam diri manusia yang congkak dan sombong, watak manusia jauh lebih stabil ketimbang sebelumnya. Penanganan Tuhan atas dirimu dikerjakan untuk menyelamatkanmu, dan walaupun engkau mungkin merasa sakit pada waktu itu, harinya akan tiba ketika terjadi perubahan dalam watakmu. Pada saat itu, engkau akan melihat kembali ke belakang dan melihat betapa bijaksananya pekerjaan Tuhan, dan pada saat itu engkau akan mampu benar-benar memahami kehendak Tuhan.

Dikutip dari "Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan"

Pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini adalah untuk membuat manusia meninggalkan Iblis, nenek moyang mereka. Semua penghakiman oleh firman ditujukan untuk mengungkapkan watak manusia yang jahat dan memampukan manusia memahami esensi kehidupan. Penghakiman yang berulang ini menembus hati manusia. Setiap penghakiman berkaitan secara langsung dengan nasib mereka dan dimaksudkan untuk melukai hati mereka sehingga mereka bisa melepaskan hal-hal itu dan dengan demikian mulai mengenal kehidupan, mengenal dunia yang kotor ini, mengenal hikmat dan kemahakuasaan Tuhan dan juga mengenal umat manusia, yang dirusak oleh Iblis. Semakin banyak manusia menerima jenis hajaran dan penghakiman ini, semakin hati manusia bisa terluka dan semakin rohnya dapat dibangkitkan. Membangkitkan roh manusia yang sangat rusak dan telah tertipu sedemikian dalamnya adalah tujuan dari penghakiman ini. Manusia tidak memiliki roh, yaitu, rohnya sudah lama mati dan dia tidak tahu bahwa surga itu ada, tidak tahu bahwa Tuhan itu ada, dan tentu saja tidak tahu bahwa dia sedang bergumul dalam jurang maut; bagaimana mungkin dia bisa tahu bahwa dia sedang hidup dalam neraka yang jahat di bumi ini? Bagaimana mungkin dia bisa mengetahui bahwa mayat dirinya yang sudah busuk, karena dirusak Iblis ini telah jatuh ke dalam alam maut? Bagaimana mungkin dia bisa mengetahui bahwa semua yang ada di bumi telah lama dirusak dan tidak bisa diperbaiki oleh umat manusia? Dan bagaimana mungkin dia bisa mengetahui bahwa Sang Pencipta telah datang ke bumi saat ini dan sedang mencari sekelompok orang yang rusak yang bisa diselamatkan-Nya? Bahkan setelah manusia mengalami segala kemungkinan pemurnian dan penghakiman, kesadarannya yang tumpul tetap nyaris tidak bergerak dan memang hampir tidak responsif. Betapa merosotnya umat manusia! Dan walaupun penghakiman semacam ini adalah seperti hujan es yang kejam yang jatuh dari langit, hal itu adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Jika bukan untuk menghakimi orang seperti ini, tidak akan ada hasil dan sama sekali tidak mungkin untuk menyelamatkan manusia dari jurang kesengsaraan. Jika bukan karena pekerjaan ini, akan sulit bagi manusia untuk keluar dari alam maut karena hati mereka sudah lama mati dan roh mereka telah lama dinjak-injak oleh Iblis. Menyelamatkan engkau semua yang telah tenggelam ke dalam kemerosotan yang terdalam mengharuskan-Ku untuk memanggilmu dengan keras, menghakimimu dengan keras; baru setelah itulah akan mungkin untuk membangkitkan hatimu yang membeku.

Dikutip dari "Hanya Mereka yang Telah Disempurnakan Bisa Menjalani Hidup yang Bermakna"

Mereka yang mampu berdiri teguh dalam masa penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman—yaitu, selama pekerjaan penyucian terakhir—akan menjadi orang-orang yang akan masuk ke tempat perhentian terakhir bersama Tuhan; karena itu, semua orang yang masuk ke tempat perhentian akan terbebas dari pengaruh Iblis dan sudah didapatkan oleh Tuhan setelah menjalani pekerjaan penyucian terakhir-Nya. Orang-orang ini, yang pada akhirnya akan didapatkan oleh Tuhan, akan masuk ke tempat perhentian terakhir. Tujuan penting pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan adalah untuk menyucikan umat manusia dan untuk mempersiapkan mereka untuk hari perhentian terakhir; tanpa penahiran semacam itu, tidak ada umat manusia yang dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori menurut jenisnya, atau masuk ke tempat perhentian. Pekerjaan ini adalah satu-satunya jalan untuk manusia bisa masuk ke tempat perhentian. Hanya pekerjaan penahiran Tuhan yang akan mentahirkan manusia dari kefasikan mereka, dan hanya pekerjaan hajaran dan penghakiman-Nya yang mampu menyoroti unsur-unsur manusia yang tidak taat itu, dengan demikian memisahkan orang-orang yang dapat diselamatkan dari orang-orang yang tidak dapat diselamatkan, dan memisahkan mereka yang akan tetap hidup dari yang akan binasa. Ketika pekerjaan ini berakhir, orang-orang yang diizinkan untuk tetap hidup itu semuanya akan ditahirkan dan memasuki keadaan kemanusiaan yang lebih tinggi di mana mereka akan menikmati kehidupan manusia yang kedua yang lebih indah di bumi; dengan kata lain, mereka akan masuk ke hari perhentian manusia dan hidup berdampingan dengan Tuhan. Setelah mereka yang tidak diizinkan untuk tetap hidup telah dihajar dan dihakimi, wujud asli mereka akan seluruhnya disingkapkan, setelah itu mereka semua akan dimusnahkan dan, sama seperti Iblis, mereka tidak akan diizinkan lagi untuk tetap hidup di bumi. Manusia di masa depan tidak akan lagi mancakup orang-orang jenis ini; orang-orang semacam itu tidak layak untuk memasuki negeri tempat perhentian terakhir, mereka juga tidak layak untuk bergabung pada hari perhentian yang akan dimiliki Tuhan bersama dengan manusia, karena mereka adalah target penghukuman dan merupakan orang-orang jahat yang fasik. Mereka pernah ditebus, dan juga telah dihakimi dan dihajar; mereka juga pernah memberikan pelayanan kepada Tuhan. Namun ketika hari terakhir tiba, mereka tetap akan disingkirkan dan dimusnahkan karena kejahatan mereka dan sebagai akibat ketidaktaatan dan ketidakmampuan mereka untuk ditebus; mereka tidak akan pernah ada lagi di dunia masa depan, dan mereka tidak akan lagi hidup di antara umat manusia di masa depan. ... Seluruh tujuan di balik pekerjaan terakhir-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik adalah untuk sepenuhnya menyucikan seluruh umat manusia, sehingga Dia dapat membawa umat manusia yang sepenuhnya kudus ke tempat perhentian kekal. Tahap pekerjaan-Nya ini adalah tahap pekerjaan yang paling penting; ini merupakan tahap terakhir dari seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya. Jika Tuhan tidak memusnahkan orang jahat, tetapi membiarkan mereka tetap hidup, maka seluruh umat manusia tetap tidak dapat masuk ke tempat perhentian, dan Tuhan tidak akan dapat membawa seluruh umat manusia ke dunia yang lebih baik. Pekerjaan semacam ini tidak akan sepenuhnya selesai. Ketika pekerjaan-Nya selesai, seluruh umat manusia akan sepenuhnya kudus; hanya dengan cara inilah Tuhan akan dapat hidup di tempat perhentian dengan damai.

Dikutip dari "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"

Baca Lebih Banyak