01 Mengapa banyak orang berdoa tapi masih tidak mendapatkan balasan dari Tuhan

Doa adalah cara umat kristen untuk menjalin hubungan yang normal dengan Tuhan, khususnya doa pagi dan doa malam. Tetapi sekarang apakah anda mempunyai kebingungan seperti ini: Meskipun anda bertahan untuk berdoa setiap hari, tapi anda tidak merasakan kehadiran Tuhan sama sekali. Setiap kali anda berdoa, anda merasa seperti berbicara dengan udara. Tidak ada kedamaian dan kegembiraan dalam roh anda. Tuhan itu setia. Mengapa doa kita tidak ada mendapat jawaban dari Tuhan? Apakah ada yang salah dengan cara doa kita?

Firman Tuhan Relevan:

"Tidak ada apa pun yang lebih dibenci Tuhan daripada doa yang merupakan formalitas keagamaan. Doa kepada Tuhan hanya diterima jika doa itu tulus. Jika tidak ada sesuatu pun yang tulus untuk kaukatakan, diamlah; jangan selalu mengucapkan kata-kata yang penuh kepalsuan dan bersumpah secara membabi buta di hadapan Tuhan, mencoba menipu-Nya, mengatakan kepada-Nya betapa engkau sangat mengasihi-Nya, betapa engkau sangat ingin setia kepada-Nya. Jika engkau tidak mampu mencapai keinginan-keinginanmu itu, jika engkau kurang memiliki keteguhan hati dan tingkat pertumbuhan, dalam keadaan apa pun, jangan sekali-kali berdoa seperti itu di hadapan Tuhan. Itu adalah ejekan. Ejekan berarti mengolok-olok orang lain, meremehkan mereka. Ketika orang berdoa di hadapan Tuhan dengan watak seperti ini, sekurang-kurangnya, ini merupakan tipudaya. Yang terburuk, jika engkau sering melakukan hal ini, engkau memiliki karakter yang benar-benar hina. Jika Tuhan menghukummu, itu akan disebut sebagai penghujatan! Manusia benar-benar tidak memiliki penghormatan terhadap Tuhan, mereka tidak tahu bagaimana menghormati Tuhan, atau bagaimana mengasihi dan memuaskan Dia. Jika kebenaran tidak jelas bagi mereka, atau watak mereka rusak, Tuhan akan mengabaikan hal itu. Namun mereka membawa karakter semacam itu ke hadapan Tuhan, dan memperlakukan Tuhan seperti orang tidak percaya memperlakukan orang lain. Bahkan, mereka dengan sungguh-sungguh berlutut di hadapan-Nya dalam doa, serta menggunakankata-kata ini untuk mencoba membujuk Tuhan, dan ketika mereka selesai berdoa, mereka bukan saja tidak merasa menyesal, tetapi juga tidak merasa sungguh-sungguh dengan tindakan mereka. Jika itu yang terjadi, apakah Tuhan beserta mereka? Dapatkah seseorang yang sama sekali tidak memiliki hadirat Tuhan dicerahkan dan diterangi? Dapatkah mereka dicerahkan dengan kebenaran? (Tidak, tidak dapat.) Kalau begitu mereka berada dalam masalah. Sudahkah engkau berdoa sesering itu? Seringkah engkau melakukannya? Ketika orang menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia luar, mereka menyerap bau busuk masyarakat, natur mereka yang amoral menguat, dan mereka dilingkupi oleh pengaruh buruk dan cara hidup Iblis; yang keluar dari mulut mereka adalah perkataan yang penuh kepalsuan dan kecurangan, mereka berbicara tanpa berpikir, atau mengucapkan kata-kata yang tidak berisi apa pun selain motivasi dan tujuan mereka sendiri, dan mereka jarang memiliki motivasi yang benar. Ini merupakan masalah yang serius. Ketika orang membawa falsafah dan cara hidup Iblis ini ke hadapan Tuhan, bukankah mereka menyinggung watak Tuhan?"

Dikutip dari "Hanya Ketika Engkau Mengenal Dirimu Sendiri Engkau Dapat Mengejar Kebenaran"

"Sekarang Aku telah menemukan bahwa semua orang memiliki satu masalah: Ketika mereka memiliki masalah, mereka datang ke hadirat Tuhan, tetapi doa adalah doa, dan masalah adalah masalah, dan orang-orang berpikir bahwa mereka seharusnya tidak membicarakan masalah ketika mereka berdoa. Kalian jarang memiliki doa yang benar, dan beberapa orang dari kalian bahkan tidak tahu bagaimana berdoa; sebenarnya, doa terutama berbicara tentang apa yang ada di hatimu, seperti percakapan biasa. Namun, beberapa orang mengambil posisi yang salah ketika mereka berdoa, dan terlepas dari apakah itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak, mereka menuntut Tuhan untuk melimpahkan apa yang mereka minta kepada mereka. Akibatnya, semakin banyak mereka berdoa, semakin batin mereka kering dan tandus. Saat berdoa, apa pun yang diminta dan dinginkan di dalam hatimu, atau saat engkau ingin mengurus beberapa hal yang tidak sepenuhnya engkau pahami, engkau meminta hikmat, kekuatan, atau pencerahan dari Tuhan, engkau harus bersikap masuk akal dalam cara berbicara. Jika engkau tidak masuk akal, dan engkau berlutut dan berkata: "Ya Tuhan, beri aku kekuatan dan biarkan aku melihat sifatku; aku meminta Engkau untuk melakukannya. Atau...kumohon Engkau memberi aku ini atau itu, kumohon Engkau membiarkan aku menjadi seperti ini atau seperti itu, kata "mohon" ini mengandung unsur pemaksaan, dan seperti memberikan tekanan kepada Tuhan untuk membuat Dia harus melakukannya. Selain itu, engkau telah menentukan masalahmu sendiri. Roh Kudus memandang doa-doa semacam ini dengan cara ini: Karena engkau sendiri telah menentukan sebelumnya, dan ingin melakukannya seperti itu, lalu apa efek yang bisa dicapai dengan doa semacam ini? Engkau harus mencari dan tunduk dalam doamu; misalnya, jika engkau tidak tahu bagaimana cara menangani suatu masalah, engkau berkata: "Ya Tuhan! Masalah ini menimpaku, dan aku tidak tahu bagaimana menanganinya. Aku bersedia memuaskan Engkau dalam hal ini, aku bersedia mencari Engkau, aku ingin kehendak-Mu terjadi, aku ingin melakukan sesuai dengan niat-Mu, dan bukan menurut niat aku sendiri. Engkau tahu bahwa niat manusia melanggar keinginan-Mu, menentang-Mu dan tidak sesuai dengan kebenaran. Aku hanya ingin melakukan sesuai dengan niat-Mu. Kumohon Engkau mencerahkan dan membimbing aku dalam hal ini, sehingga aku tidak menyinggung perasaan-Mu…. " Nada suara dalam doa seperti ini sesuai. Jika engkau hanya mengatakan: "Ya Tuhan, kumohon Engkau untuk membantu dan membimbing aku; siapkan lingkungan yang cocok dan orang-orang yang cocok untukku, agar aku bisa bekerja dengan baik", ketika doa seperti ini selesai, engkau masih belum tahu apa yang Tuhan kehendaki, karena engkau berusaha membuat Tuhan melakukan sesuatu yang sesuai dengan niatmu"

Dikutip dari "Pentingnya Doa dan Praktiknya" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Doa-doamu sekalian terlalu sering tidak masuk akal; engkau selalu berdoa dengan nada berikut: 'Ya Tuhan! Karena Engkau telah membuat aku mengerjakan tugas ini, Engkau harus membuat semua yang kukerjakan menjadi tepat sehingga pekerjaan-Mu tidak akan terganggu dan kepentingan keluarga Tuhan tidak akan menderita kerugian apa pun. Engkau harus melindungiku ....' Doa seperti itu terlalu tidak masuk akal, bukan? ... Dapatkah Tuhan bekerja di dalammu ketika engkau datang ke hadirat Tuhan dan berdoa dengan tidak masuk akal seperti ini? Jika engkau datang ke hadirat-Ku dan berbicara seperti ini, apakah Aku akan mendengarkan? Engkau akan diusir! Bukankah datang ke hadirat Roh sama dengan datang ke hadirat Kristus? Ketika engkau datang ke hadirat Tuhan untuk berdoa, engkau harus berpikir tentang bagaimana berbicara secara masuk akal dan memikirkan tentang apa yang harus kaukatakan untuk dapat mengubah kondisi batinmu menjadi saleh dan taat, lalu ucapkan doa dan engkau akan merasakan sesuatu. Seringkali ketika orang berdoa, mereka akan berlutut dan menutup mata mereka dan tidak mengatakan apa-apa; mereka hanya berkata, 'Ya Tuhan, Ya Tuhan!' Mereka hanya mengucapkan dua kata ini, berseru cukup lama tanpa mengatakan apa-apa lagi. Mengapa ini? Keadaanmu tidak benar. Apakah engkau punya keadaan seperti ini? Sejauh menyangkut keadaanmu saat ini, engkau tahu apa yang dapat engkau lakukan dan pada tingkat apa engkau dapat melakukannya, dan tahu siapa engkau. Namun, seringkali keadaan engkau tidak normal. Kadang-kadang keadaan engkau sudah disesuaikan, tetapi engkau tidak tahu bagaimana telah disesuaikan, dan banyak kali engkau berdoa tanpa kata-kata, mengira itu karena engkau tidak berpendidikan. Apakah engkau perlu dididik untuk berdoa? Doa bukanlah menulis karangan, itu hanya berbicara menurut nalar orang normal. Lihatlah doa-doa Yesus (walaupun doa-doa-Nya tidak disebutkan di sini untuk membuat orang-orang mengambil tempat atau posisi-Nya): di taman Getsemani, Dia berdoa, Jikalau mungkin, ….' Artinya, "Jika itu bisa dilakukan." Perkataan seperti ini biasa dikatakan dalam diskusi; Dia tidak berkata, "Aku memohon kepada-Mu." Dengan hati yang taat dan dalam keadaan tunduk, Dia berdoa, "Jikalau mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku: tetapi bukan seperti yang Aku kehendaki, melainkan seperti kehendak-Mu" (Matius 26:39). Dia tetap menaikkan doa seperti ini untuk kedua kalinya, dan yang ketiga kalinya Dia berdoa, "Jadilah kehendak-Mu." Setelah memahami maksud Bapa, Dia berkata, "Jadilah kehendak-Mu." Dia mampu sepenuhnya tunduk tanpa membuat pilihan pribadi sama sekali. Dia berkata, "Jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku." Apa artinya itu? Dia berdoa seperti itu karena Dia memikirkan penderitaan besar karena harus mencurahkan darah di kayu salib sampai napas terakhir-Nya—dan ini menyentuh masalah kematian—dan karena Dia belum sepenuhnya memahami maksud Bapa. Mengingat bahwa Dia dapat menaikkan doa seperti itu meskipun berpikir tentang penderitaan, Dia benar-benar sangat tunduk. Cara doa-Nya normal; Dia tidak mengusulkan kondisi apa pun dalam doa-Nya, dan Dia juga tidak mengatakan cawan itu harus disingkirkan. Sebaliknya, tujuan-Nya adalah untuk mencari maksud Tuhan dalam situasi yang tidak dipahami-Nya. Pertama kali Dia berdoa, Dia tidak paham, dan Dia berkata, "IJikalau mungkin, ... melainkan seperti kehendak-Mu." Dia telah mencari dan berdoa kepada Tuhan dalam keadaan ketundukan. Kedua kalinya, Dia berdoa dengan cara yang sama. Secara keseluruhan, Dia berdoa tiga kali (tentu saja, tiga doa ini tidak terjadi hanya dalam tiga hari), dan dalam doa terakhir-Nya, Dia sepenuhnya telah memahami maksud Tuhan, di mana setelah itu Dia tidak lagi memohon apa pun. Dalam dua doa-Nya yang pertama, Dia mencari dalam kondisi ketundukan. Namun, manusia sama sekali tidak berdoa seperti itu. Dalam doa-doa mereka, orang berkata, "Tuhan, aku memohon kepada-Mu untuk melakukan ini dan itu, dan aku memohon Engkau untuk menuntunku dalam hal ini dan itu, dan aku memohon agar Engkau menyiapkan kondisi tertentu bagiku ...." Mungkin Dia tidak akan menyiapkan kondisi yang sesuai untukmu dan akan membiarkanmu menanggung kesukaran. Jika orang selalu mengatakan, "Tuhan, aku memohon agar Engkau membuat persiapan untuk-Ku dan memberiku kekuatan," berdoa seperti itu sangat tidak masuk akal! Engkau harus masuk akal ketika berdoa, dan engkau harus melakukannya dengan dasar pikiran bahwa engkau sedang menundukkan dirimu. Jangan membatasi doa-doamu. Bahkan sebelum engkau mulai berdoa, engkau sudah membatasi demikian: Aku harus memohon kepada Tuhan dan meminta Dia untuk melakukan ini dan itu. Cara berdoa seperti ini sangat tidak masuk akal. Seringkali, Tuhan sama sekali tidak mendengarkan doa orang seperti itu, sehingga doa mereka terkesan hambar.

Dikutip dari "Pentingnya Doa dan Praktiknya" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Baca Lebih Banyak

02 Apa artinya sungguh-sungguh berdoa?

Kita tahu bahwa percaya kepada Tuhan tidak bisa dipisahkan dari doa, tetapi banyak orang tidak tahu apa itu doa yang benar, sehingga ada banyak penerapan yang salah. Ada orang yang berdoa di hadapan Tuhan tidak berdoa dengan hati, ini merupakan menjalankan formalitas. Ada juga orang yang berdoa secara membabi buta kepada Tuhan untuk memintakan berkat dan kasih karunia. Ada orang berdoa seperti menghafal teks dan mengulangi kata-kata yang sama setiap hari. Setelah berdoa seperti ini, tidak ada apa-apa perasaan dalam hati dan tidak ada rasa tersentuh dalam roh, apalagi meningkatkan iman terhadap Tuhan. Oleh karena itu, berdoa dengan cara seperti itu bukanlah sungguh-sungguh berdoa. Jadi apakah artinya sungguh-sungguh berdoa?

Firman Tuhan yang Relevan:

Apa artinya sungguh-sungguh berdoa? Itu berarti mengucapkan kata-kata di dalam hatimu kepada Tuhan, dan bersekutu dengan Tuhan setelah memahami kehendak-Nya dan berdasarkan firman-Nya; itu berarti merasa sangat dekat dengan Tuhan, merasa bahwa Dia ada di depanmu, dan bahwa ada sesuatu yang akan engkau katakan kepada-Nya; dan itu berarti menjadi sangat bahagia di dalam hatimu, dan merasa bahwa Tuhan itu sangat indah. Engkau akan merasa sangat terinspirasi, dan setelah mendengar kata-katamu, saudara-saudarimu akan merasa bersyukur, mereka akan merasa bahwa yang engkau ucapkan adalah kata-kata di dalam hati mereka, kata-kata yang ingin mereka ucapkan, dan bahwa apa yang engkau katakan mewakili apa yang akan mereka katakan. Inilah arti sungguh-sungguh berdoa. Setelah engkau sungguh-sungguh berdoa, di dalam hatimu engkau akan merasa damai, dan bersyukur; kekuatan untuk mengasihi Tuhan akan bangkit, dan engkau akan merasa bahwa tidak ada apa pun di seluruh hidupmu yang lebih berharga atau penting daripada mengasihi Tuhan—dan semua ini akan membuktikan bahwa doamu sudah efektif. Pernahkah engkau berdoa dengan cara seperti itu?

Dan bagaimana dengan isi doa? Engkau harus berdoa, secara bertahap, sesuai dengan keadaanmu yang sebenarnya dan apa yang harus dilakukan oleh Roh Kudus, dan engkau harus bersekutu dengan Tuhan supaya bisa melakukan kehendak Tuhan dan tuntutan-Nya terhadap manusia. Ketika engkau memulai kebiasaan berdoa, pertama-tama berikanlah hatimu kepada Tuhan. Jangan berusaha memahami kehendak Tuhan; coba saja mengucapkan kata-kata dalam hatimu kepada Tuhan. Ketika engkau datang ke hadapan Tuhan, katakan: "Ya Tuhan! Baru hari ini aku sadar bahwa aku dahulu tidak taat kepada-Mu. Aku benar-benar rusak dan penuh cela. Sebelumnya, aku hanya membuang-buang waktuku; mulai hari ini aku akan hidup untuk-Mu, aku akan menjalani kehidupan yang bermakna, dan memenuhi kehendak-Mu. Aku ingin agar Roh-Mu selalu bekerja di dalam diriku, dan selalu menerangi dan mencerahkan aku, sehingga aku dapat memberikan kesaksian yang kuat dan agung di hadapan-Mu, sehingga Iblis dapat melihat kemuliaan-Mu, kesaksian-Mu, dan bukti kemenangan-Mu di dalam diri kami." Ketika engkau berdoa dengan cara demikian, hatimu akan sepenuhnya dibebaskan, setelah berdoa dengan cara demikian, hatimu akan lebih dekat dengan Tuhan, dan dengan sering berdoa dengan cara demikian, Roh Kudus pasti akan bekerja di dalam dirimu. Jika engkau selalu berseru kepada Tuhan dengan cara demikian dan bertekad di hadapan Tuhan, saatnya akan tiba ketika tekadmu dapat diterima di hadapan Tuhan, ketika hatimu dan seluruh keberadaanmu akan diterima oleh Tuhan, dan engkau akhirnya akan disempurnakan oleh Tuhan. Doa adalah hal yang paling penting bagi engkau sekalian. Ketika engkau berdoa, engkau menerima pekerjaan Roh Kudus, dengan demikian, hatimu dijamah oleh Tuhan, dan timbul kekuatan kasih kepada Tuhan di dalam dirimu. Jika engkau tidak berdoa dengan hatimu, jika engkau tidak membuka hatimu untuk bersekutu dengan Tuhan, Tuhan pun tidak mungkin bekerja di dalam dirimu. Jika, setelah berdoa, engkau telah mengucapkan semua perkataan di dalam hatimu dan Roh Tuhan belum bangkit, jika engkau tidak merasa terinspirasi di dalam batin, ini menunjukkan bahwa hatimu tidak tulus, bahwa kata-katamu tidak benar, dan masih najis. Jika, setelah berdoa, engkau merasa bersyukur, berarti doamu telah diterima oleh Tuhan dan Roh Tuhan telah bekerja di dalam dirimu. Sebagai seseorang yang melayani di hadapan Tuhan, engkau tidak bisa tanpa berdoa. Jika engkau benar-benar melihat persekutuan dengan Tuhan sebagai sesuatu yang bermakna dan berharga, dapatkah engkau meninggalkan doa? Tidak ada orang yang bisa tanpa persekutuan dengan Tuhan. Tanpa doa, engkau hidup dalam daging, engkau hidup dalam belenggu Iblis; tanpa doa yang benar, engkau hidup di bawah pengaruh kegelapan. Aku berharap saudara dan saudari dapat sungguh-sungguh berdoa setiap hari. Namun ini bukan kepatuhan kepada doktrin, melainkan dampak yang harus dicapai. Apakah engkau bersedia mengorbankan sedikit waktu tidur dan kepuasan, mengucapkan doa pagi di waktu fajar dan kemudian menikmati firman Tuhan? Jika engkau berdoa dengan hati yang suci dan makan dan minum firman Tuhan seperti ini, engkau akan lebih diterima oleh Tuhan. Jika engkau melakukannya setiap pagi, jika setiap hari engkau berlatih memberikan hatimu kepada Tuhan, berbicara dan berhubungan dengan-Nya, pengetahuanmu tentang Tuhan pasti meningkat, dan engkau akan lebih mampu memahami kehendak Tuhan. Engkau harus mengatakan: "Ya Tuhan! Aku ingin melaksanakan tugasku. Agar Engkau dapat dimuliakan di dalam diri kami, dan dapat menikmati kesaksian di dalam diri kami, kelompok orang ini, aku hanya bisa mengabdikan seluruh diriku kepada-Mu. Aku mohon agar Engkau bekerja di dalam diri kami, sehingga aku dapat sungguh-sungguh mengasihi dan menyenangkan Engkau, dan membuat Engkau menjadi tujuan yang ingin kucapai." Ketika engkau dikuasai oleh beban ini, Tuhan pasti akan membuat engkau sempurna; engkau seharusnya tidak hanya berdoa untuk dirimu sendiri, tetapi juga demi melaksanakan kehendak Tuhan, dan demi mengasihi Dia. Seperti itulah doa yang paling sungguh-sungguh. Apakah engkau berdoa untuk melaksanakan kehendak Tuhan?

Sebelumnya, engkau sekalian tidak tahu cara berdoa, dan mengabaikan doa; hari ini, engkau harus melakukan usaha terbaikmu untuk melatih dirimu berdoa. Jika engkau tidak dapat membangkitkan kekuatan di dalam dirimu untuk mengasihi Tuhan, lalu bagaimana engkau bisa berdoa? Engkau harus mengatakan: "Ya Tuhan! Hatiku tidak mampu sungguh-sungguh mengasihi-Mu, aku ingin mengasihi-Mu, tetapi aku kekurangan kekuatan. Apa yang harus aku lakukan? Aku berharap agar Engkau membuka mata rohku, aku berharap agar Roh-Mu menjamah hatiku, sehingga di hadapan Engkau aku melepaskan semua keadaan pasif, dan tidak dihalangi oleh siapa pun, materi, atau benda apa pun; hatiku terbuka sepenuhnya di hadapan-Mu, sedemikian rupa sehingga seluruh keberadaanku diserahkan di hadapan-Mu, dan Engkau boleh mengujiku bagaimanapun yang Engkau inginkan. Sekarang, aku tidak memikirkan masa depanku, aku juga tidak terikat oleh kematian. Dengan hatiku yang mengasihi-Mu, aku ingin mencari jalan hidup. Segala sesuatu dan kejadian terjadi atas kuasa-Mu, nasibku berada di tangan-Mu, dan, terlebih lagi, hidupku dikendalikan oleh tangan-Mu. Sekarang, aku mengejar kasih-Mu, dan terlepas dari apakah Engkau mengizinkan aku mengasihi-Mu, terlepas dari bagaimana Iblis mengganggu, aku bertekad untuk mengasihi-Mu." Ketika engkau menghadapi hal-hal seperti ini, engkau berdoa dengan cara demikian. Jika engkau melakukannya setiap hari, kekuatan untuk mengasihi Tuhan secara bertahap akan meningkat.

Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa"

Orang-orang dapat menjalankan kebiasaan berdoa dan memahami pentingnya doa, tetapi dampak yang dihasilkan dengan berdoa bukanlah masalah sederhana. Doa bukanlah urusan menjalankan formalitas, atau mengikuti prosedur, atau melafalkan firman Tuhan, yang berarti, doa tidak berarti mengulang kata-kata dan meniru orang lain. Dalam doa, engkau harus menyerahkan hatimu kepada Tuhan, berbagi kata-kata di dalam hatimu kepada Tuhan sehingga engkau dapat dijamah oleh Tuhan. Agar doamu efektif, maka doamu harus didasarkan pada pembacaan firman Tuhan. Hanya dengan berdoa di tengah firman Tuhan, engkau akan dapat menerima lebih banyak pencerahan dan penerangan. Doa yang sungguh-sungguh terlihat dari hati yang merindukan persyaratan yang dibuat oleh Tuhan, dan kesediaan memenuhi persyaratan ini; engkau dapat membenci semua yang dibenci Tuhan, dengan landasan ini engkau akan memiliki pengetahuan, dan akan mengetahui dan jelas tentang kebenaran yang dijelaskan oleh Tuhan. Memiliki tekad, dan iman, serta pengetahuan, dan jalan untuk dijalani setelah berdoa—hanya inilah doa yang sungguh-sungguh, dan hanya doa seperti ini yang bisa efektif. Namun doa harus dibangun di atas dasar menikmati firman Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan dalam firman-Nya, hatimu mampu mencari Tuhan dan damai di hadapan Tuhan. Doa seperti itu telah mencapai titik persekutuan sejati dengan Tuhan.

Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa"

"Terkadang, berpaling kepada Tuhan tidak berarti meminta Tuhan untuk melakukan sesuatu menggunakan perkataan tertentu, atau meminta bimbingan atau perlindungan tertentu kepada-Nya. Sebaliknya, ketika orang menemukan suatu masalah, mereka dapat memanggil Dia dengan tulus. Jadi, apa yang Tuhan lakukan ketika orang memanggil-Nya? Ketika hati seseorang tergerak dan mereka berpikir: 'Ya Tuhan, aku tidak dapat melakukan ini sendiri. Aku tidak tahu bagaimana melakukannya, dan aku merasa lemah dan berpikir negatif.' Apakah Tuhan tahu tentang hal itu? Ketika semua pikiran ini muncul di dalam diri manusia, apakah hati mereka tulus? Ketika mereka memanggil Tuhan dengan tulus seperti ini, apakah Tuhan setuju untuk membantu mereka? Terlepas dari kenyataan bahwa mereka mungkin tidak mengucapkan sepatah kata pun, mereka menunjukkan ketulusan, dan karenanya Tuhan setuju untuk membantu mereka. Ketika seseorang menghadapi masalah yang sangat sulit, ketika mereka tidak memiliki siapa pun untuk berpaling dan mereka merasa sangat tidak berdaya, mereka menaruh satu-satunya harapan mereka pada Tuhan. Seperti apa doa mereka? Bagaimana keadaan pikiran mereka? Apakah mereka tulus? Apakah ada kepalsuan pada saat itu? Hanya jika engkau memercayai Tuhan seolah-olah Dia adalah orang terakhir yang engkau harapkan untuk menyelamatkan hidupmu, dengan berharap bahwa Dia akan membantumu, berarti hatimu tulus. Meskipun engkau mungkin tidak banyak bicara, hatimu telah tergerak. Artinya, engkau memberikan hati yang tulus kepada Tuhan, dan Tuhan mendengarkan. Ketika Tuhan melihat kesulitanmu, Dia akan mencerahkanmu, membimbingmu, dan membantumu."

Dikutip dari "Orang Beriman Pertama-tama Perlu Memahami yang Sebenarnya Mengenai Tren Kejahatan di Dunia"

Baca Lebih Banyak

03 Bagaimana cara berdoa agar dapat didengar oleh Tuhan?

Firman Tuhan yang Relevan:

Bagaimana cara seseorang memasuki kebiasaan berdoa dengan sungguh-sungguh?

Saat berdoa, hatimu harus damai di hadapan Tuhan, dan hatimu harus tulus. Engkau sungguh-sungguh bersekutu dan berdoa dengan Tuhan; engkau tidak boleh menipu Tuhan dengan menggunakan kata-kata yang terdengar bagus. Doa berpusat pada apa yang Tuhan ingin selesaikan hari ini. Mintalah kepada Tuhan agar memberimu pencerahan dan penerangan yang lebih besar, dan bawalah keadaan dan masalahmu yang sebenarnya ke hadapan Tuhan untuk berdoa, dan buatlah janji di hadapan Tuhan. Doa bukanlah mengikuti suatu prosedur tertentu, melainkan mencari Tuhan menggunakan hatimu yang tulus. Mintalah agar Tuhan melindungi hatimu, sehingga sering merasakan damai di hadapan Tuhan, membuat engkau mampu mengenal diri sendiri, dan merendahkan dirimu sendiri, dan meninggalkan dirimu di lingkungan yang telah Tuhan tetapkan untukmu, sehingga memungkinkan engkau menjalin hubungan yang normal dengan Tuhan dan menjadikan engkau orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.

Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa"

Pengetahuan dasar tentang berdoa:

1. Jangan sembarang mengucapkan apa pun yang terlintas dalam pikiranmu. Harus ada beban di dalam hatimu, yang berarti, engkau harus memiliki tujuan ketika berdoa.

2. Doamu harus berisi firman Tuhan; doa harus didasarkan pada firman Tuhan.

3. Ketika berdoa, engkau tidak boleh kembali ke dasar yang lama; engkau tidak boleh memunculkan hal-hal yang sudah lampau. Engkau harus secara khusus melatih diri untuk mengucapkan firman Roh Kudus masa kini; hanya dengan begitu engkau akan dapat menjalin hubungan dengan Tuhan.

4. Doa bersama harus berfokus pada suatu inti, yaitu pekerjaan Roh Kudus hari ini.

5. Semua orang harus belajar cara berdoa untuk sesuatu. Engkau harus menemukan bagian dalam firman Tuhan mengenai hal-hal yang harus engkau doakan, dan lebih dari itu, pikullah beban ini dan doakan hal itu secara teratur. Inilah salah satu wujud kepedulian terhadap kehendak Tuhan.

Kehidupan doa pribadi didasarkan pada pemahaman mengenai pentingnya doa dan pengetahuan dasar tentang doa. Dalam kehidupan sehari-hari, seringlah berdoa untuk kekuranganmu sendiri, berdoalah untuk menghasilkan perubahan watakmu dalam hidup, dan berdoalah berdasarkan pengetahuanmu akan firman Tuhan. Setiap orang harus membangun kehidupan doa mereka sendiri, mereka harus berdoa untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan firman Tuhan, harus berdoa untuk mencari pengetahuan tentang pekerjaan Tuhan. Ungkapkan keadaanmu yang sebenarnya di hadapan Tuhan, dan bersikaplah pragmatis, dan jangan memusatkan perhatian pada metode; kuncinya adalah untuk mencapai pengetahuan yang sejati, dan benar-benar mengalami firman Tuhan. Siapa pun yang berusaha mengejar jalan masuk kehidupan rohani harus dapat berdoa dengan berbagai cara. Doa dalam hati, merenungkan firman Tuhan, berusaha mengetahui pekerjaan Tuhan, dan sebagainya—pekerjaan persekutuan yang ditargetkan ini, bertujuan untuk mencapai jalan masuk ke dalam kehidupan rohani yang normal, yang membuat keadaanmu di hadapan Tuhan menjadi semakin baik, dan menyebabkan kemajuan yang semakin besar dalam hidupmu. Singkatnya, semua yang engkau lakukan—apakah itu makan dan minum firman Tuhan, atau berdoa dalam hati atau mengucapkan doa dengan nyaring—adalah untuk melihat dengan jelas firman Tuhan dan pekerjaan-Nya, dan apa yang ingin Dia capai di dalam dirimu. Yang lebih penting, tujuannya adalah untuk mencapai standar yang Tuhan tuntut dan membawa hidupmu ke tingkat berikutnya. Standar terendah yang Tuhan tuntut dari manusia adalah mereka dapat membuka hati mereka kepada-Nya. Jika manusia memberikan isi hatinya yang sesungguhnya kepada Tuhan dan mengatakan yang sebenarnya ada dalam hatinya kepada Tuhan, Tuhan bersedia bekerja di dalam diri manusia; Tuhan tidak menginginkan hati manusia yang bengkok, melainkan hati yang murni dan tulus. Jika manusia tidak sungguh-sungguh menyampaikan isi hatinya kepada Tuhan, Tuhan tidak menjamah hati manusia, atau bekerja di dalam dirinya. Dengan demikian, hal yang paling penting dalam berdoa adalah mengucapkan isi hatimu yang tulus kepada Tuhan, memberi tahu Tuhan tentang kelemahan atau watak pemberontakmu dan sepenuhnya membuka dirimu kepada Tuhan. Hanya setelah itu Tuhan akan tertarik pada doa-doamu; jika tidak, Tuhan akan menyembunyikan wajah-Nya darimu. Kriteria minimum untuk doa adalah engkau harus dapat menjaga hatimu tetap damai di hadapan Tuhan, dan hatimu tidak boleh menjauh dari Tuhan. Mungkin, selama periode ini, engkau belum mendapatkan pandangan yang lebih baru atau lebih tinggi, tetapi engkau harus menggunakan doa untuk menjaga semua hal sebagaimana adanya—engkau tidak boleh mundur. Ini target minimum yang harus engkau capai. Jika engkau bahkan tidak dapat mencapai target ini, itu membuktikan bahwa kehidupan rohanimu belum memasuki jalur yang benar; karena itu, engkau tidak dapat berpegang teguh pada visi awalmu, dan kehilangan iman kepada Tuhan, dan tekadmu kemudian hilang. Jalan masukmu ke dalam kehidupan rohani ditandai oleh apakah doa-doamu sudah masuk ke jalur yang benar atau belum. Semua orang harus memasuki kenyataan ini, mereka semua harus melakukan pekerjaan untuk secara sadar melatih diri mereka dalam doa, bukan menunggu secara pasif, tetapi secara sadar berusaha agar dijamah oleh Roh Kudus. Hanya dengan begitu mereka akan menjadi orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan.

Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa"

Dan bagaimana engkau berusaha untuk dijamah oleh Roh Kudus? Yang sangat menentukan ialah hidup dalam firman Tuhan pada masa sekarang dan berdoa berdasarkan pada tuntutan Tuhan. Setelah berdoa dengan cara ini, Roh Kudus pasti akan menjamahmu. Jika engkau tidak mencari berdasarkan firman yang diucapkan oleh Tuhan sekarang ini, itu tidak akan ada hasilnya. Engkau harus berdoa, dan berkata: "Ya, Tuhan! Aku telah menentang-Mu, dan aku berutang banyak kepada-Mu; aku sangat tidak taat, dan tidak pernah dapat memuaskan-Mu. Ya, Tuhan, kumohon Engkau menyelamatkan aku, aku ingin melayani-Mu sampai akhir, aku rela mati demi Engkau. Hakimi dan hajarlah aku, dan aku tidak akan mengeluh; aku telah menentang Engkau dan aku layak mati sehingga semua orang dapat melihat watak-Mu yang benar dalam kematianku." Ketika engkau berdoa dari dalam hatimu dengan cara ini, Tuhan akan mendengar dan membimbingmu; jika engkau tidak berdoa berlandaskan firman Roh Kudus pada zaman sekarang, tidak ada kemungkinan bagi Roh Kudus untuk menjamahmu. Jika engkau berdoa menurut kehendak Tuhan dan sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan untuk kaulakukan sekarang ini, engkau akan berkata:[a] "Ya, Tuhan! Aku ingin menerima amanat-Mu dan setia kepada amanat-Mu; aku bersedia mencurahkan seluruh hidupku demi kemuliaan-Mu sehingga apa pun yang kulakukan dapat memenuhi standar umat Tuhan. Biarlah hatiku dijamah oleh-Mu. Aku mohon agar Roh-Mu senantiasa mencerahkan aku, supaya semua yang kulakukan mempermalukan Iblis, sehingga pada akhirnya aku didapatkan oleh-Mu." Jika engkau berdoa dengan cara ini, berpusat pada kehendak Tuhan, Roh Kudus pasti akan bekerja di dalam dirimu. Tidaklah penting berapa banyak perkataan doamu—kuncinya ialah apakah engkau memahami kehendak Tuhan atau tidak. Engkau semua mungkin memiliki pengalaman berikut ini: Adakalanya, ketika berdoa dalam kebaktian, dinamika pekerjaan Roh Kudus mencapai puncaknya, menyebabkan kekuatan setiap orang bertambah. Beberapa orang menangis getir dan berlinang air mata ketika berdoa, diliputi penyesalan di hadapan Tuhan, dan beberapa orang menunjukkan ketetapan hatinya dan membuat ikrar. Seperti itulah dampak yang harus dicapai oleh pekerjaan Roh Kudus. Sekarang ini, sangat penting bahwa semua orang benar-benar mencurahkan hati mereka ke dalam firman Tuhan. Jangan pusatkan perhatianmu pada firman yang diucapkan sebelumnya; jika engkau masih berpegang pada apa yang datang sebelumnya, Roh Kudus tidak akan bekerja di dalam dirimu. Dapatkah engkau melihat betapa pentingnya hal ini?

Dikutip dari "Kenalilah Karya Terbaru Tuhan dan Ikutilah Langkah Kaki-Nya"

Sekarang Aku telah menemukan bahwa semua orang memiliki satu masalah: Ketika mereka memiliki masalah, mereka datang ke hadirat Tuhan, tetapi doa adalah doa, dan masalah adalah masalah, dan orang-orang berpikir bahwa mereka seharusnya tidak membicarakan masalah ketika mereka berdoa. Kalian jarang memiliki doa yang benar, dan beberapa orang dari kalian bahkan tidak tahu bagaimana berdoa; sebenarnya, doa terutama berbicara tentang apa yang ada di hatimu, seperti percakapan biasa. Namun, beberapa orang mengambil posisi yang salah ketika mereka berdoa, dan terlepas dari apakah itu sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak, mereka menuntut Tuhan untuk melimpahkan apa yang mereka minta kepada mereka. Akibatnya, semakin banyak mereka berdoa, semakin batin mereka kering dan tandus. Saat berdoa, apa pun yang diminta dan dinginkan di dalam hatimu, atau saat engkau ingin mengurus beberapa hal yang tidak sepenuhnya engkau pahami, engkau meminta hikmat, kekuatan, atau pencerahan dari Tuhan, engkau harus bersikap masuk akal dalam cara berbicara. Jika engkau tidak masuk akal, dan engkau berlutut dan berkata: "Ya Tuhan, beri aku kekuatan dan biarkan aku melihat sifatku; aku meminta Engkau untuk melakukannya. Atau...kumohon Engkau memberi aku ini atau itu, kumohon Engkau membiarkan aku menjadi seperti ini atau seperti itu, kata "mohon" ini mengandung unsur pemaksaan, dan seperti memberikan tekanan kepada Tuhan untuk membuat Dia harus melakukannya. Selain itu, engkau telah menentukan masalahmu sendiri. Roh Kudus memandang doa-doa semacam ini dengan cara ini: Karena engkau sendiri telah menentukan sebelumnya, dan ingin melakukannya seperti itu, lalu apa efek yang bisa dicapai dengan doa semacam ini? Engkau harus mencari dan tunduk dalam doamu; misalnya, jika engkau tidak tahu bagaimana cara menangani suatu masalah, engkau berkata: "Ya Tuhan! Masalah ini menimpaku, dan aku tidak tahu bagaimana menanganinya. Aku bersedia memuaskan Engkau dalam hal ini, aku bersedia mencari Engkau, aku ingin kehendak-Mu terjadi, aku ingin melakukan sesuai dengan niat-Mu, dan bukan menurut niat aku sendiri. Engkau tahu bahwa niat manusia melanggar keinginan-Mu, menentang-Mu dan tidak sesuai dengan kebenaran. Aku hanya ingin melakukan sesuai dengan niat-Mu. Kumohon Engkau mencerahkan dan membimbing aku dalam hal ini, sehingga aku tidak menyinggung perasaan-Mu …. " Nada suara dalam doa seperti ini sesuai. Jika engkau hanya mengatakan: "Ya Tuhan, kumohon Engkau untuk membantu dan membimbing aku; siapkan lingkungan yang cocok dan orang-orang yang cocok untukku, agar aku bisa bekerja dengan baik", ketika doa seperti ini selesai, engkau masih belum tahu apa yang Tuhan kehendaki, karena engkau berusaha membuat Tuhan melakukan sesuatu yang sesuai dengan niatmu.

Sekarang engkau perlu memahami apakah hal-hal yang engkau ucapkan dalam doamu masuk akal atau tidak. Terlepas dari apakah engkau bodoh atau apakah engkau sengaja berdoa dengan cara ini, jika doa engkau tidak masuk akal, maka Roh Kudus tidak akan bekerja di dalammu. Oleh karena itu, ketika engkau berdoa, kata-kata yang engkau ucapkan harus masuk akal, dan nada suaramu harus sesuai: "Ya Tuhan! Engkau tahu kelemahanku dan Engkau tahu pemberontakanku. Aku hanya meminta Engkau untuk memberiku kekuatan, sehingga aku dapat menahan ujian dari lingkungan ini. Namun, jadilah itu sesuai dengan kehendak-Mu. Ini yang kuminta. Aku tidak tahu apa yang engkau inginkan, tetapi aku ingin agar keinginan-Mu terlaksana; Terlepas dari apakah engkau menggunakan aku sebagai pelaku pelayanan atau menjadikan aku sebagai kontras, aku akan melakukannya dengan sukarela. Aku meminta agar Engkau memberi aku kekuatan dan kebijaksanaan untuk memungkinkan saya memuaskan-Mu dalam hal ini. Aku hanya bersedia untuk tunduk pada pengaturan-Mu …. " Setelah engkau berdoa dengan cara ini, engkau akan merasa sangat teguh. Jika engkau terus-menerus memohon, maka setelah engkau selesai memohon itu tidak lebih dari sekumpulan kata-kata kosong, Tuhan tidak akan menanggapi permohonanmu, karena engkau sudah menentukan niatmu. Saat engkau berlutut untuk berdoa, engkau harus mengatakan sesuatu seperti: "Ya Tuhan! Engkau tahu kelemahanku dan Engkau tahu kondisiku. Aku meminta Engkau untuk mencerahkanku dalam hal ini dan biarkan aku memahami kehendak-Mu. Aku hanya ingin tunduk pada semua pengaturan-Mu dan hatiku ingin tunduk kepada-Mu …. " Berdoalah demikian, dan Roh Kudus akan menggerakkanmu dan jika cara engkau berdoa tidak benar, maka itu akan menjadi kusam dan kering, dan Roh Kudus tidak akan menggerakkanmu; jangan mengoceh, berbicara untuk diri sendirimelakukan itu tidak lain adalah ceroboh dan asal-asalan. Jika engkau ceroboh dan asal-asalan, apakah Roh Kudus akan bekerja? Orang yang datang ke hadirat Tuhan harus berperilaku baik dan menunjukkan kesalehan, seperti para imam di Zaman Hukum Taurat, yang semuanya berlutut ketika mereka mempersembahkan korban. Berdoa bukanlah hal yang sederhana. Orang-orang datang ke hadapan Tuhan, namun mereka masih memperlihatkan taring mereka dan mengacungkan cakar mereka, dan ingin berbaring di tempat tidur mereka dan menutup mata. Ini tidak bisa diterima! Jika engkau berbaring di tempat tidur dan berdoa, percaya bahwa Tuhan dapat mendengarmu, engkau tidak menunjukkan kesalehan! Aku tidak mengatakan hal-hal ini untuk meminta orang mengikuti beberapa aturan tertentu; Paling tidak, hati mereka harus berpaling kepada Tuhan dan mereka harus memiliki sikap yang saleh di hadapan Tuhan.

Dikutip dari "Makna Doa dan Penerapannya" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus"

Baca Lebih Banyak