Menu

berikutnya

Tersadar Akan Kebenaran Saat Hampir Meninggal Sudah Terlambat

5,912 Oktober 16, 2021

Di jalan ini, banyak orang yang dapat berbicara tentang pengetahuan yang luas,

tetapi pada saat kematiannya, mata mereka penuh dengan air mata,

dan mereka membenci diri mereka sendiri karena telah menyia-nyiakan hidup mereka

dan menjalani hidup sampai lanjut usia dalam kesia-siaan.

Mereka hanya memahami doktrin,

tetapi tidak bisa melakukan kebenaran atau menjadi saksi bagi Tuhan;

sebaliknya, mereka hanya berlari ke sana kemari, sibuk sendiri,

dan hanya di ambang kematianlah

mereka akhirnya menyadari

bahwa mereka tidak mengenal Tuhan sama sekali,

bahwa mereka tidak memiliki kesaksian yang benar.

Mengapa engkau tidak memanfaatkan hari ini

dan mengejar kebenaran yang kaukasihi?

Mengapa menunggu sampai besok?

Dan bukankah ini sudah terlambat?

Jika dalam hidup, engkau tidak menderita demi kebenaran

atau berusaha mendapatkannya,

mungkinkah engkau ingin merasa menyesal pada saat menjelang kematianmu?

Jika demikian, lalu mengapa percaya kepada Tuhan?

Sebenarnya, ada banyak hal di mana orang,

jika mereka berusaha sedikit saja,

dapat melakukan kebenaran

dan dengan demikian memuaskan Tuhan.

Hanya saja, hati manusia selalu dikuasai oleh setan,

sehingga mereka tidak dapat bertindak demi Tuhan,

dan terus-menerus sibuk demi kedagingan mereka,

tanpa ada yang dicapai pada akhirnya.

Karena alasan ini, orang terus-menerus dilanda masalah dan kesulitan.

Bukankah ini siksaan Iblis?

Bukankah ini kerusakan daging?

Jangan coba-coba membohongi Tuhan dengan basa-basimu.

Sebaliknya, engkau harus mengambil tindakan nyata.

Jangan menipu diri sendiri—apa gunanya itu?

Apa yang bisa kaudapatkan dengan hidup

demi kedaginganmu dan memperjuangkan keuntungan dan ketenaran?

Mengapa engkau tidak memanfaatkan hari ini

dan mengejar kebenaran yang kaukasihi?

Mengapa menunggu sampai besok?

Dan bukankah ini sudah terlambat?

Jika dalam hidup, engkau tidak menderita demi kebenaran

atau berusaha mendapatkannya,

mungkinkah engkau ingin merasa menyesal pada saat menjelang kematianmu?

Jika demikian, lalu mengapa percaya kepada Tuhan?

dari "Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru"

Tinggalkan komentar