Menu

Korban penghapus dosa dari Tuhan Yesus telah mengampuni dosa manusia, lalu bisakah manusia masuk kerajaan surga?

Pertanyaan: Manusia memang berdosa, namun kurban penghapus dosa Tuhan Yesus selamanya berlaku. Selama kita mengakui dosa kita kepada Tuhan, Dia pasti mengampuni kita. Kita bebas dari dosa di hadapan Tuhan, jadi kita bisa memasuki Kerajaan Surga! Itu benar. Semua dosa kita akan dibebaskan oleh Tuhan Yesus. Kita pasti akan masuk Kerajaan Surga!

Jawaban:

Tuhan Yesus sudah mengampuni dosa manusia, namun bukan berarti manusia tidak memiliki dosa. Bukan berarti manusia sudah dibebaskan dari kendali dosa mereka atau mencapai kesucian. Tuhan Yesus mengampuni dosa manusia. Apa makna "dosa" dalam konteks ini sebenarnya? Itu merujuk pada perzinahan, pencurian, apa pun yang melanggar hukum, perintah, atau firman Tuhan, adalah dosa. Tindakan apa pun yang menentang, mengecam, atau menghakimi Tuhan, juga adalah dosa. Hujatan apa pun terhadap Tuhan adalah dosa, dosa yang tak dapat diampuni! Di Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus menjadi kurban penghapus dosa bagi manusia. Hanya orang yang berdoa kepada Tuhan dan bertobat tidak akan dikutuk atau dihukum mati. Maksudnya, Tuhan tidak lagi memandang mereka sebagai pendosa. Orang yang sudah diampuni dosanya dapat langsung berdoa kepada Tuhan dan menikmati kasih karunia-Nya. Inilah arti "diampuni dosa-dosanya" yang sebenarnya. Walau dosa manusia sudah diampuni karena kurban penghapus dosa Tuhan Yesus, bukan berarti mereka sudah berhenti berbuat dosa dan menentang Tuhan. Sifat manusia berdosa tetap ada, sehingga tetap dapat menentang dan mengkhianati Tuhan dan menganggap-Nya musuh. Bagaimana orang semacam itu bisa layak memasuki Kerajaan Surga? Seperti yang dikatakan Tuhan Yang Mahakuasa: "Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan atau disempurnakan Tuhan, dapatkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih dirimu yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa engkau tidak berdosa dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak betul! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus secara pribadi melakukan pekerjaan untuk mengubahkan dan menahirkanmu; jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat yang baik dari Tuhan, sebab engkau telah melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Dengan demikian, engkau, seorang berdosa yang baru saja ditebus, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan" ("Mengenai Sebutan dan Identitas" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Pekerjaan penebusan Tuhan Yesus hanya mengampuni dosa manusia; namun tidak mengubah watak mereka yang rusak. Kesombongan, egoisme, keserakahan, tipu daya, dan berbagai aspek watak jahat dalam diri manusia tetap ada. Watak rusak ini lebih dalam daripada dosa; jauh lebih mencengkeram ketimbang dosa. Inilah akar perbuatan dosa dan perlawanan kita kepada Tuhan. Jika watak jahat yang rusak ini tidak diubah, manusia akan terus berdosa, menentang Tuhan, menghakimi dan mengecam-Nya menurut khayalan dan pemahaman mereka. Saat menderita dan dianiaya, mereka dapat menyangkal Tuhan dan bahkan mengkhianatinya seperti Yudas. Saat memegang kedudukan tinggi, mereka bisa mendirikan kerajaan sendiri dengan menentang Tuhan. Sebagian bahkan mencuri persembahan bagi Tuhan dan menyinggung watak-Nya; mereka akan dihukum dan dilenyapkan Tuhan. Sekarang, sebagian besar pendeta dan pemimpin kalangan beragama tidak tinggal di dalam firman Tuhan Yesus. Mereka menafsirkan Alkitab menurut pemahaman sendiri. Mereka menganggap perkataan manusia dalam Alkitab sebagai firman Tuhan. Mereka mengagungkan perkataan manusia, bukan bersaksi tentang firman Tuhan Yesus. Ini membuat orang percaya memuja dan mengikuti manusia, dan tak ada tempat di hati mereka bagi Tuhan Yesus. Orang percaya jadi terjebak dan dikendalikan dalam wewenang pemimpin agama. Terutama saat Tuhan Yesus datang kembali untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya. Para pendeta dan pemimpin tidak mengejar atau mempelajari pekerjaan Tuhan. Mereka malah mengecam pekerjaan-Nya, menghakimi-Nya, dan menghujat-Nya. Mereka mengarang kebohongan untuk menipu orang percaya dan membentengi gereja. Mereka secara terbuka menyatakan Tuhan sebagai musuh dan menyinggung watak Tuhan. Ini perlawanan paling serius terhadap Tuhan. Dosa yang tak terampuni! Perilaku jahat mereka bahkan lebih mengerikan daripada perlawanan orang Farisi terhadap Tuhan Yesus! Karena itu, jika sifat manusia yang menentang Tuhan tidak diubah, kalau watak jahat mereka yang rusak tidak ditahirkan, mereka bisa melakukan perbuatan jahat apa pun untuk menentang Tuhan. Bagaimana orang semacam ini bisa memasuki Kerajaan Tuhan? Karena itu, sesuai rencana pengelolaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia dan syarat sebenarnya manusia yang rusak, Tuhan mengungkapkan banyak aspek kebenaran berbeda di akhir zaman, dan menjalankan pekerjaan-Nya yang menggenapkan nubuat dalam Alkitab, "penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan," dan menyelesaikan masalah pokok bahwa manusia yang rusak dikendalikan oleh sifat jahatnya. Itulah cara agar manusia dapat bertahap melepaskan diri dari watak jahatnya yang rusak, berhenti memberontak dan melawan Tuhan, menjadi mampu sungguh menaati dan menghormati Tuhan. Baru setelah itu, mereka bisa ditahirkan dan memasuki Kerajaan Surga.

Dikutip dari naskah film "Kenangan Menyakitkan"

Tinggalkan komentar