Bagaimana menerapkan doa yang benar?

Navigasi cepat
1.Mengapakah Orang Kristen Perlu Berdoa kepada Tuhan
2.Apa Itu Doa yang Benar
3.Menghargai Pentingnya Doa

Berdoa adalah bagian penting dalam kehidupan harian bagi orang Kristen. Tetapi tahukah Anda mengapa orang Kristen perlu berdoa? Bagaimana menerapkan doa yang benar? Mari kita mencari jawaban bersama dari pengalaman Sister Kexin ...

Mengapakah Orang Kristen Perlu Berdoa kepada Tuhan

Pada hari persekutuan, semua orang berkumpul bersama dengan gembira, dan berbagi satu sama lain tentang pengalaman mereka selama beberapa hari terakhir, tetapi Kexin duduk di samping dengan suasana hati yang tertekan.

Saudari Lin memandang Kexin lalu berkata dengan prihatin, "Saudari, Anda bisa berbicara secara terbuka tentang kesulitan atau situasi apa pun yang dihadapi, dan kami akan mencari kebenaran untuk menyelesaikannya bersama."

Setelah mendengarkan perkataan Saudari Lin, Kexin menghela nafas dan berkata dengan bingung: "Saya telah menghadiri persekutuan selama lebih dari sebulan, tetapi saya masih tidak bisa berdoa, dan saya tidak tahu harus mulai berdoa dari aspek mana, jadi saya mempelajari doa-doa saudari, tetapi saya hanya bisa mengucapkan satu atau dua ayat, tetapi masih sangat gagap. Dalam beberapa hari terakhir ini, saya bertanya-tanya bagaimana cara untuk berdoa agar lancar, memiliki standar, dan lebih panjang, sama seperti saudari. Jadi, saya menyiapkan isi doa di rumah terlebih dahulu dan saya membaca dan menghafalnya setiap hari, tetapi ketika saya berdoa dalam persekutuan hari ini, saya bahkan tidak dapat mengingat kata-kata doa yang telah saya hafal di rumah. Saya masih tergagap ketika berdoa, dan saya merasa sangat kecewa. Ugh! Mengapa begitu sulit untuk berdoa?"

Saudari Lin mendengarkan kata-kata Kexin lalu berkata sambil tersenyum: "Saudari, jika kita berdoa dengan belajar doa orang lain, dan meniru metode orang lain, ini menunjukkan bahwa kita tidak mengerti arti doa! Saudari Kexin, apakah Anda tahu mengapa kami orang Kristen harus berdoa kepada Tuhan?"

"Mengapa kita harus berdoa?" Setelah mendengarkan pertanyaan Saudari Lin, Kexin tidak bisa menjawab. Kexin hanya ingat bahwa isi doa pendeta adalah tentang permintaan rahmat dan kedamaian ketika pergi ke gereja sebelumnya, dan waktu untuk berdoa sangat lama, maka dia berpikir bahwa doa adalah sejenis bentuk ibadah. Tetapi sekarang ketika ditanya mengapa kita harus berdoa, Kexin benar-benar tidak tahu alasannya.

Saudari Lin tersenyum dan berkata kepada semua orang: "Saudari, kebenaran dalam aspek doa ini sangat penting, ini terkait dengan apakah kita dapat memperoleh pekerjaan Roh Kudus dan apakah kita dapat memiliki hubungan normal dengan Tuhan. Hari ini, mari kita membaca firman Tuhan dalam aspek doa ini."

Semua orang tersenyum dan mengangguk, Kexin juga menantikan persekutuan hari ini.

Saudari Lin lanjutkan: "Tentang mengapa kita harus berdoa, firman Tuhan mengatakan: 'Meskipun saat orang-orang berlutut untuk berdoa, mereka sedang berbicara kepada Tuhan di alam yang tak kasatmata, engkau harus memahami dengan jelas bahwa doa-doa mereka juga adalah semacam saluran yang melaluinya Roh Kudus bekerja. Ketika orang berdoa dan mencari selagi mereka berada dalam keadaan yang benar, Roh Kudus pada saat yang sama juga akan bekerja. Ini adalah semacam kerja sama yang harmonis antara Tuhan dan manusia dari dua sudut pandang yang berbeda; dengan kata lain, Tuhanlah yang membantu orang-orang menangani masalah-masalah tertentu. Inilah sejenis kerja sama dari manusia ketika mereka datang ke hadapan Tuhan; doa juga adalah sejenis metode yang dengannya Tuhan menyelamatkan dan menahirkan manusia. Selain itu, doa adalah jalan masuk yang benar bagi manusia ke dalam kehidupan, dan bukan merupakan sejenis upacara.' 'Setelah Tuhan menciptakan umat manusia dan memberi mereka roh, Dia memerintahkan mereka bahwa jika mereka tidak berseru kepada-Nya, mereka tidak akan dapat terhubung dengan Roh-Nya dan, dengan demikian, "televisi satelit" dari surga tidak mungkin akan diterima di bumi. Ketika Tuhan tidak lagi berada di dalam roh manusia, ada tempat kosong yang terbuka untuk hal-hal lain, dan karena itu Iblis mengambil kesempatan untuk masuk. Ketika manusia menghubungi Tuhan dengan hati mereka, Iblis segera panik dan bergegas melarikan diri. Melalui jeritan manusia, Tuhan memberi mereka apa yang mereka butuhkan, tetapi Dia pada awalnya tidak "berdiam" di dalam diri mereka. Dia hanya memberi mereka pertolongan terus-menerus karena jeritan mereka, dan dari kekuatan internal itu manusia mendapatkan ketahanan, sehingga Iblis tidak berani masuk untuk "bermain" sesuka hatinya. Jadi, jika manusia terus-menerus terhubung dengan Roh Tuhan, Iblis tidak berani datang dan menyebabkan gangguan. Tanpa gangguan Iblis, seluruh kehidupan manusia menjadi normal, dan Tuhan kemudian memiliki kesempatan untuk bekerja tanpa hambatan di dalam diri mereka. Dengan demikian, apa yang Tuhan ingin lakukan dapat dicapai melalui manusia."

Kita dapat memahami dari firman Tuhan bahwa berdoa dengan Tuhan bukanlah ritual keagamaan atau aturan, melainkan cara yang paling langsung bagi kita, orang percaya untuk membangun hubungan yang normal dengan Tuhan, itu adalah jalan pertumbuhan hidup kita. Dengan berdoa dan mendekati Tuhan, kita dapat memperoleh pekerjaan Roh Kudus, dan menerima pencerahan dan bimbingan Tuhan sehingga memahami kehendak dan persyaratan Tuhan melalui firman Tuhan atau hal-hal yang dialami, menemukan jalan penerapan, hidup berdasarkan firman Tuhan, dan mencapai pertumbuhan hidup. Di sisi lain, kita yang dirusak oleh Iblis begitu mendalam sehingga tidak memiliki status Tuhan di hati kita; jika kita tidak berdoa, kita akan terputus hubungan dengan Tuhan, sehingga Iblis akan mengambil kesempatan untuk memasuki hati kita dan menggunakan berbagai metode jahat atau mengirim segala macam pikiran buruk untuk mengganggu dan mencobai kita, sehingga situasi rohani kita tidak lagi normal, tetapi negatif, tenggelam, kebingungan, dan lain-lain, dan hati kita tidak bisa diam di hadapan Tuhan, tidak mau membaca dan mempraktekkan firman Tuhan. Ini menyebabkan kita semakin jauh dari Tuhan. Karena itu, Tuhan memesan kita untuk lebih banyak berdoa kepada Tuhan. Ketika kita berdoa kepada Tuhan, Tuhan akan bersama kita dan membantu kita kapan saja. Dia akan mencerahkan kita untuk memahami kebenaran supaya mampu membedakan tipu daya Iblis, memiliki kekuatan untuk mengatasi segala godaan dan dilindungi oleh Tuhan supaya tidak akan dimangsa oleh Iblis. Semakin banyak kita berdoa kepada Tuhan dan mendekati-Nya, semakin intim kita dengan Tuhan, Tuhan akan berkuasa di dalam hati kita, sehingga Iblis tidak berani mengganggu dan mencobai kita sesuka hati. Dengan ini, kita dapat sering hidup di depan Tuhan, dan mengalami pekerjaan Tuhan dengan situasi yang normal dan positif sehingga kita bisa melihat perbuatan Tuhan yang luar biasa; pengetahuan, iman, dan kasih terhadap Tuhan juga dapat secara bertahap meningkat, dan kita akan lebih mudah memahami kebenaran dan mencapai pertumbuhan kehidupan. Ini adalah hasil dari doa yang benar.”

Kexin juga mengangguk dan berkata: "Terima kasih Tuhan! Ternyata doa itu sangat penting. Dulu saya berpikir bahwa doa adalah sejenis bentuk ibadah agama. Hari ini, melalui bersekutu tentang firman Tuhan, baru saya menyadari bahwa doa adalah cara untuk membangun hubungan normal antara manusia dan Tuhan. Sebelum ini, saya tidak mengerti mengapa kita harus berdoa. Saya selalu berpikir bahwa doa harus sama seperti doa-doa saudari di mana waktu berdoa harus panjang sedikit dan mengucapkan doa dengan lancar sedikit. Jadi, saya mempelajari doa-doa saudari. Namun, sebagai hasilnya, saya tidak hanya tidak dapat mengingatnya, tetapi saya juga tidak merasa kenikmatan setelah berdoa, dan saya tidak dapat merasakan kepemimpinan Tuhan. Ternyata, saya hanya sekadar belajar metode berdoa tetapi tidak mengerti arti doa. Di masa depan, saya harus memusatkan perhatian untuk menerapkan aspek kebenaran tentang doa!"

Silakan bergabung dengan grup belajar online secara gratis dan berdiskusi bersama:

A. Bagaimana menyambut kedatanganTuhan

B. Bagaimana cara memasuki kerajaan surga

C. Bagaimana menyingkirkan dosa

D. Bagaimana cara dilindungi oleh Tuhan selama bencana

Apa Itu Doa yang Benar

Saudari Lin melanjutkan: "Selain itu, baru saja kita mengatakan bahwa kita sering memberikan perhatian pada doa yang lebih baik dan lancar, dan kita merasa bahwa dengan ini barulah kita dapat memuaskan Tuhan. Bahkan, ini juga merupakan pikiran yang menunjukkan bahwa kita tidak memahami apa yang dimaksud dengan doa yang benar. Tuhan telah memberi tahu kita tentang apa itu doa yang benar dan jalan penerapan doa yang benar, saudari mana yang bisa membacanya?"

"Aku akan membacanya!" Saudari di sebelah Kexin mulai membaca: "Apa arti doa yang benar? Itu berarti menyampaikan isi hatimu kepada Tuhan, bersekutu dengan Tuhan setelah memahami kehendak-Nya, berkomunikasi dengan Tuhan lewat firman-Nya, merasa sangat dekat dengan Tuhan, merasa bahwa Dia ada di depanmu, dan bahwa ada sesuatu yang akan engkau katakan kepada-Nya. Hatimu merasa penuh dengan terang dan engkau merasakan betapa indahnya Tuhan itu. Engkau merasa sangat terinspirasi, dan mendengar kata-katamu, saudara-saudarimu merasa bersyukur. Mereka akan merasa bahwa kata-kata yang engkau ucapkan adalah kata-kata di dalam hati mereka, kata-kata yang ingin mereka ucapkan, seakan-akan perkataanmu mewakili apa yang akan mereka katakan. Inilah arti doa yang benar." "Standar terendah yang Tuhan tuntut dari manusia adalah bahwa mereka dapat membuka hati mereka kepada-Nya. Jika manusia memberikan hatinya yang sejati kepada Tuhan dan mengatakan yang sebenarnya ada dalam hatinya, Tuhan bersedia bekerja di dalam diri manusia. Tuhan tidak menginginkan hati manusia yang bengkok, melainkan hati yang murni dan tulus. Jika manusia tidak sungguh-sungguh menyampaikan isi hatinya kepada Tuhan, Tuhan tidak akan menjamah hati manusia, atau bekerja di dalam dirinya. Dengan demikian, hal yang paling penting dalam berdoa adalah berbicara kepada Tuhan dari dalam hatimu, memberi tahu Tuhan tentang kelemahan atau watak pemberontakmu, sepenuhnya membuka dirimu di hadapan Tuhan; hanya setelah itu, Tuhan akan tertarik pada doa-doamu, jika tidak, Tuhan akan menyembunyikan wajah-Nya darimu."

Kexin merenungkan firman Tuhan, lalu dia berkata dengan penuh pertimbangan: "Sebenarnya, Tuhan menuntut orang-orang berdoa dengan mengungkapkan isi hati, Tuhan menginginkan ketulusan orang, bukannya berapa lama berdoa serta betapa indahnya bahasa dan kata-kata yang digunakan ketika berdoa. Saya terpikir kembali bahwa saya berusaha untuk menghafal doa-doa tetapi tidak dapat mengatakannya dengan lancar mungkin karena saya tidak membuka hati saya dan mengatakan kata-kata yang sebenarnya kepada Tuhan."

Saudari Lin mendengarkan Kexin berbicara tentang pemahamannya sendiri, lalu dia mengangguk dan berkata: "Ya, Anda dapat memiliki pemahaman seperti ini dan semua itu berasal dari kepemimpinan Tuhan. Dari firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa doa yang benar adalah menyatakan suara hati dengan jujur, menyampaikan kesulitan dan situasi nyata kita kepada Tuhan, dan berdoa kepada Tuhan tentang kekurangan kita; meskipun jika kita hanya berdoa sepatah kata, selama itu disampaikan dari hati kita, maka Tuhan akan mendengarkan doa kita, dan kita akan dibuka dan dijamah oleh Roh Kudus. Sama seperti anak-anak yang bergaul dengan orang tua mereka, anak-anak akan membuka hati mereka kepada orang tua mereka, menceritakan segala masalah dan kesulitan yang mereka hadapi, dan berkomunikasi dengan orang tua mereka untuk memberi tahu isi hati mereka, dan orang tua akan memberikan bantuan sesuai dengan kekurangan anak. Ini juga sama seperti ketika kita berdoa kepada Tuhan, kita harus mengucapkan kata-kata dalam hati dan kesulitan dan situasi kita yang sebenarnya dengan Tuhan. Ketika Tuhan melihat bahwa kita berdoa dan mencari dengan tulus, Dia akan mencerahkan kita dalam hal-hal yang kita minta, dan dengan demikian kita akan mendapatkan bimbingan dan bantuan Tuhan. Sama seperti ketika kita ingin berbohong dan menipu untuk mempertahankan kepentingan kita sendiri, kita harus berdoa kepada Tuhan: 'Ya Tuhan, aku telah berbohong tanpa sadar dan tidak bisa menjadi orang jujur seperti anak kecil ketika aku menghadapi hal-hal yang melibatkan kepentinganku sendiri. Mohon Engkau bantu aku untuk mempraktikkan firman-firman-Mu dan menjadi orang yang jujur ​​untuk memuaskan-Ny.' Ketika kita berbicara kepada Tuhan tentang kesulitan yang nyata, berdoa kepada Tuhan dan membuat tekad, Tuhan akan menuntun kita untuk mengkhianati hati kita yang licik sedikit demi sedikit. Jika kita tidak berdoa kepada Tuhan tentang situasi kita yang sebenarnya, tetapi hanya sekadar belajar kata-kata doa orang lain, meskipun kata-katanya lancar dan indah, Tuhan tidak akan mendengarkannya, karena kata-kata doa dari orang lain adalah pengetahuan dan pujian mereka yang sejati kepada Tuhan setelah mengalami pekerjaan Tuhan, sedangkan kita belum mengalami pengalaman ini; jika kita hanya meniru kata-kata doa dari mereka, itu hanyalah pujian secara lisan, yang menipu Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan tidak akan memimpin kita, maka doa kita akan merasa kering dan tidak ada kesenangan. Selain itu, Tuhan Yesus pernah berfirman: 'Tuhan adalah Roh dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran' (Yohanes 4:24). Dapat dilihat bahwa Tuhan itu benar, Tuhan suka orang yang sederhana dan jujur, dan Tuhan berharap agar kita bisa menyembahnya dengan hati yang murni dan sikap yang jujur. Tuhan tidak meremehkan kata-kata kita yang tidak memiliki standar, bahasa yang tidak lancar dan tidak indah; apa yang Tuhan hargai adalah hati kita, selama hati kita terbuka kepada Tuhan, kita mengucapkan kata-kata yang tulus kepada Tuhan, tidak peduli berapa banyak yang dikatakan, Tuhan akan suka mendengarkannya. Karena itu, kita tidak usah mengejar doa yang indah atau meniru doa orang lain, kita hanya perlu berlatih untuk mengucapkan kata-kata dalam hati kita kepada Tuhan. Dengan demikian, tanpa disadari, kita tidak akan merasa doa itu sulit, dan hubungan kita dengan Tuhan juga akan menjadi dekat."

Kexin mendengarkan persekutuaan Saudari Lin lalu mengangguk.

Saudari lain juga meneruskan persekutuan dengan berkata: "Sekarang kita tidak lagi berdoa kepada Tuhan untuk rahmat dan kedamaian seperti di gereja, atau berbicara dengan kata-kata pujian atau bahasa yang indah untuk menyenangkan Tuhan. Sebaliknya, kita mengatakan isi hati kita yang sebenarnya kepada Tuhan, dan menyampaikan kesulitan-kesulitan sebenarnya, masalah-masalah, dan situasi-situasi dalam kehidupan kita kepada Tuhan melalui doa dan mencari dengan-Nya, berdasarkan kehendak dan persyaratan Tuhan saat ini. Doa semacam itu dapat didengar oleh Tuhan. Sebagai contoh: Setelah kita membaca sebuah perikop firman Tuhan, kadang-kadang kita tidak dapat memahami kehendak Tuhan secara tepat, atau ketika kita ingin memahami lebih banyak kebenaran dalam firman Tuhan, kita bisa berdoa kepada Tuhan, mencari kepemimpinan dan pencerahan Tuhan, sehingga kita dapat memahami arti sebenarnya firman Tuhan; dan ketika kita menghadapi kesulitan-kesulitan dalam tugas kita dan kita tidak dapat hidup dalam damai dengan orang-orang dalam kehidupan seharian kita, atau ketika kita memiliki kesulitan dalam menangani masalah-masalah yang merepotkan di tempat kerja dan lain-lain, kita bisa membuka hati kita kepada Tuhan dan menyampaikan situasi dan kesulitan kita yang sebenarnya kepada Tuhan, semoga Tuhan menuntun kita untuk memetik pelajaran dalam keadaan ini, dan berusaha untuk memahami kehendak Tuhan dan kebenaran yang harus kita memasuki. Terutamanya pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan di akhir zaman adalah untuk menyucikan dan mengubah watak Iblis kita yang rusak dan membawa kita ke tempat tujuan yang indah. Jika kita berdoa kepada Tuhan sesuai dengan kehendak dan persyaratan Tuhan, dan meminta Tuhan untuk memimpin kita supaya mengenal watak rusak kita secara lebih mendalam dalam pekerjaan Tuhan, maka doa seperti itu terlebih lagi akan didengar oleh Tuhan."

Setelah mendengar persekutuan dari para saudari, wajah Kexin berseri-seri dan tersenyum, lalu dia berkata dengan gembira, "Terima kasih Tuhan, saya telah mendengar firman-firman Tuhan yang telah kalian baca dan juga apa yang telah kalian persekutukan. Di masa lalu, saya selalu cemburu kepada doa-doa kalian yang tulus, mengharukan, dan diekspresikan dengan lancar, jadi saya ingin meniru doa kalian. Sekarang saya tahu bahwa, karena kalian semua menyampaikan suara hati kalian, dan itu telah membuat kalian memperoleh pencerahan dan bimbingan Tuhan, dan dengan demikianlah kalian memiliki banyak kata untuk disampaikan kepada Tuhan. Sebaliknya, saya hanya berbicara kepada Tuhan apa yang telah saya persiapkan sebelumnya, dan menjalankan formalitas, dan itu adalah tindakan menipu Tuhan alih-alih doa yang benar, dan Tuhan tidak akan mendengarkan doa saya sama sekali. Sekarang, saya tahu bahwa ketika kita berdoa kepada Tuhan, kita harus membuka hati kita kepada Tuhan, berbicara dengan tulus dan jujur kepada Tuhan dan membawa keadaan kita sebenarnya dan kesulitan saat ini ke hadapan Tuhan, untuk berdoa kepada Tuhan serta mencari dan bersekutu dengan Tuhan tentang hal tersebut. Tidak peduli seberapa banyak kata-kata kita atau apakah kita fasih dalam doa, selama kita mengucapkan kata-kata dalam hati sesuai dengan persyaratan Tuhan, Tuhan akan memperkenankan doa kita. Saya tidak lagi mengejar doa yang indah pada masa depan, tetapi akan berlatih untuk mengatakan kata-kata dalam hati saya kepada Tuhan."

Para saudari melihat bahwa Kexin telah memahami kebenaran tentang doa dan kesulitannya telah diselesaikan, semua orang mempersembahkan doa syukur kepada Tuhan. Kexin juga berdoa: "Oh Tuhan, sebelumnya saya selalu berpikir bahwa berdoa adalah ritual keagamaan, dan doa harus dilakukan dalam setiap persekutuan, tetapi saya tidak tahu pentingnya doa atau cara berdoa. Saya mendengar saudari-saudari lain berdoa dengan lancar dan banyak kata, lalu saya cemburu dan mulai meniru doa mereka. Hanya setelah membaca firman-firman-Mu hari ini, baru saya mengerti bahwa doa yang benar adalah mengungkapkan kata-kata dari hati dengan jujur. Jika saya hanya memiliki satu kata untuk diucapkan kepada-Mu, maka saya akan mengatakan satu kata. Saya bersedia untuk mengubah sikap dan praktik saya yang salah dalam doa saya. Semoga Engkau menuntun saya untuk belajar bagaimana cara berdoa dan mengatakan kata-kata dalam hati saya kepada-Mu. Amin!"

Setelah berdoa, hati Kexin merasa sangat damai dan bebas, dan dia merasa sangat dekat dengan Tuhan. Kexin telah memperoleh hasil yang banyak dari persekutuan ini, dia penuh dengan rasa terima kasih dan pujian kepada Tuhan.

Menghargai Pentingnya Doa

Setelah berlatih berdoa selama beberapa waktu, Kexin benar-benar mengalami bahwa selama seseorang berdoa dengan tulus kepada Tuhan, dia akan dapat melihat perbuatan Tuhan.

Kexin ingin membagikan Injil Kerajaan Tuhan dengan salah satu teman baiknya yang tinggal jauh, dan dia perlu meneleponnya terlebih dahulu untuk membuat janji. Namun, ketika Kexin meneleponnya, dia tidak menjawab panggilannya atau membuat alasan untuk menolak untuk bertemu dengannya, lalu Kexin hidup dalam kesulitan. Dia kemudian memberi tahu seorang saudari tentang masalah ini. Saudari itu mengatakan kepadanya bahwa dia harus dengan tulus memandang kepada Tuhan serta menyerahkan kesulitan itu kepada Tuhan. Dengan ini Tuhan akan membuka jalan keluar kepadanya. Kemudian, Kexin sering berdoa kepada Tuhan dengan mengatakan "Oh Tuhan, aku minta bimbingan dari-Mu", "Oh Tuhan, aku mempercayakan segalanya kepada-Mu" dan kata-kata sebagainya, namun dia masih gagal membuat janji dengan temannya. Kexin bingung tentang hal ini, tidak tahu harus berbuat apa.

Setelah itu, saudari itu mengirimi Kexin satu paragraf firman Tuhan: "Terkadang, berpaling kepada Tuhan tidak berarti meminta Tuhan untuk melakukan sesuatu menggunakan perkataan yang spesifik, atau meminta bimbingan atau perlindungan khusus kepada-Nya. Sebaliknya, ketika orang menghadapi suatu masalah, mereka dapat berseru kepada-Nya dengan tulus. Jadi, apa yang Tuhan lakukan ketika orang berseru kepada-Nya? Ketika hati seseorang tergerak dan mereka berpikir: 'Ya Tuhan, aku tidak dapat melakukan ini sendiri. Aku tidak tahu bagaimana melakukannya, dan aku merasa lemah dan negatif...,' ketika semua pemikiran ini muncul di dalam diri mereka, bukankah Tuhan tahu akan hal itu? Ketika semua pemikiran ini muncul di dalam diri manusia, apakah hati mereka tulus? Ketika mereka berseru kepada Tuhan dengan tulus seperti ini, apakah Tuhan berkenan untuk membantu mereka? Meskipun kenyataannya mereka mungkin tidak mengucapkan sepatah kata pun, mereka menunjukkan ketulusan, dan karena itu Tuhan berkenan untuk membantu mereka. Ketika seseorang menghadapi masalah yang sangat sulit, ketika mereka tidak memiliki siapa pun untuk berpaling, dan ketika mereka merasa sangat tidak berdaya, mereka menaruh satu-satunya harapan mereka kepada Tuhan. Seperti apa doa mereka? Bagaimana keadaan pikiran mereka? Apakah mereka tulus? Apakah ada kepalsuan pada saat itu? Ketika engkau memercayai Tuhan seolah-olah Dia adalah orang terakhir yang kauharapkan untuk menyelamatkan hidupmu, berharap bahwa Dia akan membantumu, barulah itu berarti hatimu tulus. Meskipun engkau mungkin tidak banyak bicara, hatimu telah tergerak. Artinya, engkau memberikan hatimu yang tulus kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar. Ketika Tuhan mendengar, Dia melihat kesulitanmu, dan Dia akan mencerahkan, membimbing, dan membantumu" (Orang Beriman Pertama-tama Perlu Memahami yang Sebenarnya Mengenai Tren Kejahatan di Dunia).

Kemudian saudari itu berkata: "Kita harus mencerminkan diri kita dengan firman Tuhan ini dan merenungkan apakah doa kita tulus atau tidak. Dalam doa, jika kita hanya menjalankan proses dan mengatakan dengan mulut kita bahwa kita bersedia mempercayakan hal-hal kepada Tuhan, tetapi hati kita tidak bergerak dan kita tidak benar-benar berseru kepada Tuhan dan mencari bimbingan-Nya, maka Tuhan tidak akan mendengarkan doa kita, apalagi membuka jalan keluar bagi kita, karena hati kita tidak jujur. Jadi, kita harus berdoa kepada Tuhan dengan hati yang tulus dan menjadi orang yang polos dan jujur ​​di hadapan Tuhan; kita harus berbicara dengan jujur ​​kepada Tuhan tentang kesulitan yang kita hadapi dan mencari kehendak dan bimbingan-Nya. Ketika hati kita telah bergerak, Tuhan pasti akan mencerahkan dan membimbing kita atau menggunakan orang-orang, peristiwa-peristiwa dan hal-hal di sekitar kita untuk membantu kita, untuk membuka jalan bagi kita. Kita harus percaya pada kemahakuasaan dan hikmat Tuhan."

Firman Tuhan dan persekutuan saudari itu telah membuat Kexin menyadari bahwa alasan mengapa doanya tidak didengar oleh Tuhan dan dia tidak mendapatkan solusi untuk kesulitannya, adalah karena dia tidak memiliki persekutuan yang sejati dengan Tuhan melalui doa, tetapi hanya menjalankan proses dan mengungkapkan kata-kata yang sopan. Dia kemudian memikirkan sebuah lagu pujian yang telah dia dengarkan berkali-kali: "....Doa harus berpusat pada apa yang Tuhan ingin selesaikan saat ini. Mintalah Tuhan untuk memberimu pencerahan dan penerangan yang lebih besar, bawalah keadaan dan masalahmu yang sebenarnya ke hadapan Tuhan saat berdoa, termasuk tekad yang kaubuat di hadapan Tuhan ...." Dengan itu, Kexin berdoa kepada Tuhan: "Ya Tuhan, aku ingin memberitakan Injil-Mu kepada temanku, tetapi dia tidak pernah punya waktu untuk bertemu denganku. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Tuhan, aku tahu bahwa Engkau adalah maha kuasa, dan tanpa bimbingan dan bantuan-Mu, aku tidak akan dapat berhasil melakukan apa pun. Saya berpaling kepada Engkau dan mempercayakan hal ini kepada Engkau. Apakah dia dapat menyediakan waktu untuk bertemu dengan saya, hal ini ada di tangan Engkau. Saya bersedia tunduk kepada kedaulatan dan pengaturan Engkau. Saya bersedia mencari kehendak-Mu dengan lebih giat dalam hal ini. Jika saya melakukan sesuatu yang salah, saya meminta Tuhan untuk mengungkapkannya. Saya bersedia bertindak sesuai dengan kehendak-Mu dan bekerja sama dengan-Mu. Amin!"

Hari kedua setelah Kexin berdoa, dia menghubungi kembali temannya untuk membuat janji, dan yang mengejutkannya adalah temannya mengatakan dia bisa bertemu setengah bulan lebih awal dari waktu yang diatur oleh Kexin. Kexin sangat gembira mendengarnya dan berpikir: "Memang Tuhan yang melakukan ini." Setelah menutup telepon, dia terus berkata: "Terima kasih Tuhan!" Dia benar-benar mengalami bahwa ketika kita membuka hati kita kepada Tuhan dengan mengungkapkan apa yang ada di hati kita, dengan tulus bersandar kepada Tuhan dan membawa kesulitan kita di hadapan Tuhan, bahkan jika kata-kata kita tidak indah ketika berdoa, kita masih akan mendapatkan bimbingan Tuhan dan melihat perbuatan-Nya yang menakjubkan.

Sekarang, meskipun Kexin merasa masih ada banyak kekurangan dalam doanya, tetapi dia mengetahui pentingnya doa dan dampak yang harus dicapai dengan berdoa, dan apa yang harus dilakukan oleh dia adalah terus berlatih berdoa untuk membangun hubungan yang normal dengan Tuhan, dan berusaha menyembah Tuhan dengan kesungguhan hati.

Catatan Editor

Setelah membaca pengalaman saudari Kexin, saya yakin Anda telah memahami pentingnya doa yang benar dan telah menemukan jalan penerapan menuju doa yang benar! Jika Anda masih memiliki pertanyaan tentang keyakinan Anda, Anda dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau Messenger, dan kami akan menjawab pertanyaan Anda secara gratis.

Share
Read more!
Read more!