Setelah percaya kepada Tuhan, sang tokoh utama menjadi penuh semangat untuk melakukan tugasnya dan mengorbankan dirinya. Namun, dia telah disesatkan dan dirusak oleh racun iblis seperti "Menonjolkan diri dan membawa kehormatan bagi nenek moyangnya" dan "Mereka yang bekerja dengan otak memerintah mereka yang bekerja dengan otot." Dia tidak mampu menahan diri untuk tidak mengejar ketenaran dan status dan dia mendapati dirinya dikendalikan oleh wataknya yang congkak. Dia bersaing dengan rekan sekerjanya demi mendapatkan kekuasaan dan keuntungan, dan dia menceramahi dan mengekang saudara-saudari lainnya, ingin mengambil keputusan dalam segala hal. Namun, melalui penghakiman dan penyingkapan firman Tuhan, dia memperoleh pemahaman tentang pengejarannya yang salah dan juga wataknya yang rusak. Kemudian, dia ditangkap polisi dan menjadi korban penganiayaan brutal dan dicuci otak secara paksa oleh PKT. Melalui pengalaman ini, dia mulai mampu mengenali esensi kejahatan PKT, dan dia merenungkan dirinya dan mendapatkan pemahaman tentang racun si naga merah yang sangat besar dalam dirinya; setelah itu dia mulai merasa menyesal, membenci dirinya sendiri, dan sungguh-sungguh bertobat.