Menu

Peringatan dari Badai Matahari: Pemandagan Indah dan Bencana – Di Mana Jalan Ke Depan Bagi Manusia?

Baru-baru ini, Bumi dilanda badai geomagnetik terkuat dalam 20 tahun terakhir, yang mengakibatkan aurora langka dan spektakuler yang terlihat di banyak negara dan wilayah, mulai dari Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada di Belahan Bumi Utara, hingga Selandia Baru, Chili, dan Argentina di Belahan Bumi Selatan. Meskipun badai magnet yang dahsyat ini memberikan pemandangan yang menakjubkan, badai tersebut juga menimbulkan potensi bencana. Hal ini menjadi pengingat bahwa badai matahari bukan sekadar fenomena alam yang indah; mereka juga membawa kekuatan destruktif yang sangat besar.

Meskipun badai matahari ini tidak menimbulkan bencana yang berskala besar, namun badai ini mengganggu sistem tenaga listrik dan satelit. Bayangkan dampaknya jika badai matahari yang lebih dahsyat terjadi di masa depan. Menurut prediksi para ilmuwan, pada tahun 2025, badai matahari akan mencapai puncak lagi dalam fase aktifnya, dan umat manusia mungkin akan menghadapi bencana apokaliptik ini. Begitu badai matahari menabrak Bumi, akan terdapat risiko kelumpuhan pada sistem tenaga global, jaringan komunikasi, dan sistem satelit. Skenario seperti ini akan menimbulkan gejolak dalam masyarakat yang sangat bergantung pada internet dan sistem listrik, yang tentunya akan menyebabkan bencana besar. Selain itu, bukan hanya badai matahari yang membawa bencana bagi umat manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan serangkaian bencana seperti pandemi, perang, gempa bumi, kelaparan, banjir, gelombang panas, badai debu, letusan gunung berapi, dan banyak lagi, yang terus-menerus mengancam kelangsungan hidup manusia. Menghadapi bencana-bencana yang tidak dapat dikendalikan ini, umat manusia tampak begitu kecil dan rapuh, merasa tidak berdaya dan tidak dapat berbuat apa-apa. Dalam menghadapi bencana, kita diliputi rasa cemas dan kebingungan, karena tidak ada seorangpun yang dapat menjamin bahwa bencana tidak akan menimpa diri kita dan keluarga kita. Rasa tidak berdaya ini sangat menyiksa hati setiap individu. Kita haus untuk menemukan jalan yang aman, jalan di mana kita dapat dilindungi oleh Tuhan dalam menghadapi bencana, memungkinkan kita untuk tetap menaruh harapan dan tidak putus asa ketika dihadapkan pada bencana yang tidak dapat diprediksi ini. Bagaimana kita bisa mencari jalan keluar dalam menghadapi bencana? Bagaimana kita bisa menemukan harapan dalam keputusasaan? Ini adalah pertanyaan yang sedang direnungkan oleh seluruh umat manusia, dan ini adalah pertanyaan yang hendaknya kita pertimbangkan dengan sungguh-sungguh.

Jadi mari kita lihat apa yang ditunjukkan oleh bencana-bencana ini. Tuhan Yesus menubuatkan, “Karena bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan: dan akan ada kelaparan, wabah, dan gempa bumi, di berbagai tempat. Semua itu adalah awal dari penderitaan(Markus 13:8). “Sebab pada waktu itu akan terjadi kesusahan besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang, dan yang tidak akan terjadi lagi(Matius 24:21). Ini membuktikan bahwa terjadinya bencana-bencana ini telah menggenapi nubuatan kedatangan Tuhan kembali. Penggenapan nubuatan ini menunjukkan bahwa akhir zaman telah tiba dan Tuhan Yesus telah datang kembali. Tuhan berfirman: “Akhir zaman telah tiba dan negara-negara di seluruh dunia sedang berada dalam kekacauan. Ada kekacauan politik, ada kelaparan, wabah penyakit, banjir, dan kekeringan terjadi di mana-mana. Ada malapetaka di dunia manusia; surga juga menurunkan bencana. Ini adalah tanda-tanda akhir zaman.(Firman, Jilid 1. Penampakan dan Pekerjaan Tuhan. Penerapan (2)). “Akhir zaman mengacu pada suatu zaman tersendiri, zaman ketika Yesus mengatakan engkau semua pasti akan menghadapi bencana, gempa bumi, kelaparan, malapetaka, yang akan menunjukkan bahwa ini adalah zaman baru dan bukan lagi merupakan Zaman Kasih Karunia yang lama.(Firman, Jilid 1. Penampakan dan Pekerjaan Tuhan. Visi Pekerjaan Tuhan (3)). Dari firman Tuhan kita dapat melihat bahwa ketika kita menyaksikan bencana-bencana yang sering terjadi ini, itu adalah tanda-tanda akhir zaman. Tuhan Yesus telah datang kembali, mengakhiri Zaman Kasih Karunia yang lama dan membuka zaman baru. Hanya dengan menyambut kedatangan Tuhan kembali dan memasuki zaman baru, kita akan memiliki kesempatan untuk dilindungi Tuhan di tengah bencana. Mengapa dikatakan demikian? Karena tujuan utama kedatangan Tuhan kembali adalah untuk mengungkapkan kebenaran guna melakukan pekerjaan penghakiman dan penyucian—ini akan sepenuhnya menyelamatkan manusia dari dosa, dan menuntun mereka untuk lepas dari dosa dan mencapai penyucian, sehingga manusia dapat selamat dari bencana dan dibawa ke dalam tempat tujuan indah yang Tuhan persiapkan bagi umat manusia—Kerajaan Surga. Seperti yang dinubuatkan Tuhan Yesus, “Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran(Yohanes 16:12–13). “Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya pada akhir zaman.(Yohanes 12:47–48)Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran(Yohanes 17:17). Dapat dilihat bahwa hanya dengan menerima pekerjaan penghakiman dan penyucian yang dilakukan oleh Tuhan yang datang kembali di akhir zaman, dan masuk ke dalam seluruh kebenaran, seseorang dapat disucikan dari dosa-dosanya, mencapai penyucian dan menjadi orang yang benar-benar taat dan takut akan Tuhan. Orang-orang seperti itu adalah para pemenang yang disempurnakan oleh Tuhan pada akhir zaman, orang-orang yang dilindungi oleh Tuhan dalam bencana dan dibawa ke dalam kerajaan surga. Ini cukup untuk menunjukkan bahwa menerima penghakiman dan pekerjaan penyucian Tuhan di akhir zaman adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan perlindungan Tuhan dalam bencana. Tuhan berfirman: “Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan atau disempurnakan Tuhan, dapatkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih dirimu yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa engkau tidak berdosa dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak betul! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus secara pribadi melakukan pekerjaan untuk mengubahkan dan menahirkanmu; jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat yang baik dari Tuhan, sebab engkau telah melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Dengan demikian, engkau, seorang berdosa yang baru saja ditebus, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan.(Firman, Jilid 1. Penampakan dan Pekerjaan Tuhan. Mengenai Sebutan dan Identitas). “Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup.(Firman, Jilid 1. Penampakan dan Pekerjaan Tuhan. Kata Pengantar).

Firman Tuhan memperjelasnya: Apa yang Tuhan Yesus lakukan di Zaman Kasih Karunia adalah pekerjaan penebusan. Dengan percaya kepada Tuhan Yesus, dosa-dosa kita diampuni, dan kita dapat menikmati kasih karunia dan berkat yang dianugerahkan Tuhan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kita sering kali masih berbuat dosa dan menentang Tuhan, hidup dalam siklus berbuat dosa dan mengakui dosa setiap hari, tanpa melepaskan diri dari belenggu dosa. Pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan yang datang kembali melalui pengungkapan kebenaran di akhir zaman adalah pekerjaan yang sepenuhnya menyelamatkan dan menyucikan manusia. Agar sifat dosa kita terselesaikan dan kerusakan kita disucikan, serta berhenti berbuat dosa dan menentang Tuhan, kita harus menerima kebenaran yang diungkapkan Tuhan pada akhir zaman dan mengalami penghakiman serta penyucian firman-Nya. Hanya dengan cara itulah kita akan memenuhi syarat untuk menerima janji-janji Tuhan, selamat dari bencana dan pada akhirnya dibawa ke dalam kerajaan-Nya. Jelaslah bahwa pekerjaan penghakiman yang dilakukan Tuhan melalui pengungkapan kebenaran di akhir zaman adalah langkah yang paling penting dalam pekerjaan Tuhan menyelamatkan umat manusia. Ini adalah langkah yang paling utama dalam menentukan berhasil atau tidaknya iman manusia kepada Tuhan. Jika seseorang tidak menerima tahap pekerjaan ini, menolak untuk mengalami penghakiman dan penyucian Tuhan, dan bahkan menolak pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan yang datang kembali, mereka tidak akan pernah lepas dari belenggu dosa, dan akan selalu menjadi budak dosa. Kesudahan akhirnya dapat diprediksi: Mereka tidak dapat memasuki kerajaan Tuhan, tetapi hanya akan berakhir dengan meratap dan menggertakkan gigi dalam bencana. Sungguh kehidupan yang sangat disesalkan.

Terakhir, kami ingin membagikan satu bagian dari firman Tuhan. Tuhan berfirman, “Mereka yang mampu berdiri teguh dalam masa penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman—yaitu, selama pekerjaan penyucian terakhir—akan menjadi orang-orang yang akan masuk ke tempat perhentian terakhir bersama Tuhan; karena itu, semua orang yang masuk ke tempat perhentian akan terbebas dari pengaruh Iblis dan sudah didapatkan oleh Tuhan setelah menjalani pekerjaan penyucian terakhir-Nya. Orang-orang ini, yang pada akhirnya akan didapatkan oleh Tuhan, akan masuk ke tempat perhentian terakhir. Tujuan pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan pada intinya adalah untuk menyucikan umat manusia, untuk hari perhentian terakhir; tanpa penahiran semacam itu, tidak ada umat manusia yang dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori menurut jenisnya, atau masuk ke tempat perhentian. Pekerjaan ini adalah satu-satunya jalan untuk manusia bisa masuk ke tempat perhentian. Hanya pekerjaan penahiran Tuhan yang akan mentahirkan manusia dari kefasikan mereka, dan hanya pekerjaan hajaran dan penghakiman-Nya yang mampu menyoroti unsur-unsur manusia yang tidak taat itu, dengan demikian memisahkan orang-orang yang dapat diselamatkan dari orang-orang yang tidak dapat diselamatkan, dan memisahkan mereka yang akan tetap hidup dari yang akan binasa. Ketika pekerjaan ini berakhir, orang-orang yang diizinkan untuk tetap hidup itu semuanya akan ditahirkan dan memasuki keadaan kemanusiaan yang lebih tinggi di mana mereka akan menikmati kehidupan manusia yang kedua yang lebih indah di bumi; dengan kata lain, mereka akan masuk ke hari perhentian manusia dan hidup berdampingan dengan Tuhan. Setelah mereka yang tidak diizinkan untuk tetap hidup telah dihajar dan dihakimi, wujud asli mereka akan seluruhnya disingkapkan, setelah itu mereka semua akan dimusnahkan dan, sama seperti Iblis, mereka tidak akan diizinkan lagi untuk tetap hidup di bumi. Manusia di masa depan tidak akan lagi mencakup orang-orang jenis ini; orang-orang semacam itu tidak layak untuk memasuki negeri tempat perhentian terakhir, mereka juga tidak layak untuk bergabung pada hari perhentian yang akan dimiliki Tuhan bersama dengan manusia, karena mereka adalah target penghukuman dan merupakan orang-orang jahat yang fasik. … Seluruh tujuan di balik pekerjaan terakhir-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik adalah untuk sepenuhnya menyucikan seluruh umat manusia, sehingga Dia dapat membawa umat manusia yang sepenuhnya kudus ke tempat perhentian kekal. Tahap pekerjaan-Nya ini adalah tahap pekerjaan yang paling penting; ini merupakan tahap terakhir dari seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya. Jika Tuhan tidak memusnahkan orang jahat, tetapi membiarkan mereka tetap hidup, maka seluruh umat manusia tetap tidak dapat masuk ke tempat perhentian, dan Tuhan tidak akan dapat membawa seluruh umat manusia ke dunia yang lebih baik. Pekerjaan semacam ini tidak akan sepenuhnya selesai. Ketika pekerjaan-Nya selesai, seluruh umat manusia akan sepenuhnya kudus; hanya dengan cara inilah Tuhan akan dapat hidup di tempat perhentian dengan damai.(Firman, Jilid 1. Penampakan dan Pekerjaan Tuhan. Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama).

Tinggalkan komentar