Menu

berikutnya

Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Gagasan Agamawi | Kutipan 290

55 September 23, 2020

Karena manusia percaya kepada Tuhan, dia harus mengikuti jejak langkah Tuhan dengan saksama, langkah demi langkah, dia harus "mengikut Sang Anak Domba, ke mana pun Dia pergi". Hanya orang-orang seperti inilah yang mencari jalan yang benar, hanya merekalah yang mengenal pekerjaan Roh Kudus. Orang-orang yang mengikuti huruf-huruf yang tertulis dan doktrin-doktrin bagaikan budak adalah mereka yang telah disingkirkan oleh pekerjaan Roh Kudus. Di setiap kurun waktu, Tuhan akan memulai pekerjaan yang baru, dan di masing-masing kurun waktu itu akan ada permulaan yang baru di antara manusia. Jika manusia hanya mematuhi kebenaran bahwa "Yahweh adalah Tuhan" dan "Yesus adalah Kristus", yang merupakan kebenaran yang berlaku hanya di salah satu zaman, maka manusia tidak akan pernah bisa mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan selamanya tidak akan mampu mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Bagaimana pun cara Tuhan bekerja, manusia harus mengikuti tanpa keraguan sedikit pun dan dengan saksama. Dengan cara ini, bagaimana mungkin manusia akan disingkirkan oleh Roh Kudus? Apa pun yang Tuhan lakukan, selama manusia yakin bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus, dan bekerja sama dalam pekerjaan Roh Kudus tanpa keraguan sedikit pun dan selama manusia tetap berusaha memenuhi persyaratan Tuhan, bagaimana mungkin ia dihukum? Pekerjaan Tuhan tidak pernah berhenti, langkah-langkah kaki-Nya tidak pernah berhenti. Sebelum pekerjaan pengelolaan-Nya tuntas, Dia selalu sibuk dan tidak pernah berhenti. Namun, manusia berbeda. Setelah memperoleh secuil saja pekerjaan Roh Kudus, dia menganggap pekerjaan itu tidak akan pernah berubah; setelah mendapatkan sedikit pengetahuan, dia tidak terus mengikuti jejak langkah pekerjaan Tuhan yang baru; setelah menyaksikan sebagian kecil saja pekerjaan Tuhan, dia langsung menempatkan Tuhan dalam wujud patung kayu tertentu, lalu meyakini bahwa Tuhan akan senantiasa berdiam dalam wujud yang dia lihat di hadapannya. Manusia yakin bahwa jika di masa lampau wujud itu demikian, di masa depan pun akan selalu demikian. Setelah mendapatkan pengetahuan yang dangkal, manusia menjadi begitu sombong dan lupa diri, lalu mulai menyatakan dengan seenaknya bahwa watak dan sosok Tuhan itu tidak ada. Setelah berpaut pada satu tahap pekerjaan Roh Kudus, manusia tetap tidak mau menerima pekerjaan Tuhan yang baru, siapa pun orang yang menyatakannya. Inilah orang-orang yang tidak mampu menerima pekerjaan Roh Kudus yang baru; mereka terlalu konservatif dan tidak mampu menerima hal-hal baru. Orang-orang ini percaya kepada Tuhan tetapi sekaligus menolak Tuhan. Manusia percaya bahwa bangsa Israel bersalah karena "hanya percaya kepada Yahweh dan tidak percaya kepada Yesus", tetapi mayoritas orang hidup dalam peran "hanya percaya kepada Yahweh dan menolak Yesus" serta "menantikan kedatangan kembali Sang Mesias tetapi melawan Mesias yang bernama Yesus itu". Maka, tidak heran, orang-orang tetap hidup di bawah kekuasaan Iblis setelah menerima satu tahap pekerjaan Roh Kudus, dan tetap tidak menerima berkat Tuhan. Bukankah ini adalah akibat dari pemberontakan manusia? Orang-orang Kristen di seluruh dunia yang tidak mengikuti pekerjaan yang baru zaman sekarang semuanya bertahan pada keyakinan bahwa mereka adalah orang-orang yang beruntung dan bahwa Tuhan akan memberikan apa yang mereka inginkan. Namun, mereka tidak bisa berkata dengan pasti mengapa Tuhan akan mengangkat mereka ke surga tingkat ketiga, atau bagaimana kelak Yesus akan datang menjemput mereka dengan mengendarai awan putih, dan mereka lebih-lebih tidak yakin lagi apakah Yesus akan benar-benar datang di atas awan putih pada hari yang mereka bayangkan. Mereka semua cemas dan bingung; mereka sendiri bahkan tidak tahu apakah Tuhan akan mengangkat setiap dari mereka, sekumpulan kecil bermacam jenis orang yang berasal dari berbagai denominasi. Pekerjaan yang Tuhan lakukan saat ini, di zaman sekarang ini, kehendak Tuhan—mereka tidak memahami hal-hal ini sama sekali dan tidak mampu berbuat apa-apa kecuali menghitung hari dengan jari-jari tangan mereka. Hanya mereka yang mengikuti jejak langkah Sang Anak Domba sampai titik terakhirlah yang akan mendapatkan berkat terakhir, sedangkan "orang-orang yang pintar" yang tidak mampu mengikuti sampai titik akhir namun percaya bahwa mereka telah mendapatkan segalanya justru tidak bisa menyaksikan penampakan Tuhan. Mereka semua yakin merekalah orang-orang yang paling pintar di bumi, dan mereka begitu saja menghentikan perkembangan pekerjaan Tuhan tanpa alasan sama sekali, dan sepertinya percaya dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan akan mengangkat mereka ke surga, mereka yang "memiliki kesetiaan tertinggi kepada Tuhan, yang mengikut Tuhan, dan mematuhi firman Tuhan". Meskipun mereka memang memiliki "kesetiaan yang tertinggi" terhadap firman yang diucapkan Tuhan, perkataan dan tindakan mereka masih terasa sangat menjijikkan karena mereka melawan pekerjaan Roh Kudus serta melakukan penyesatan dan kejahatan. Mereka yang tidak mengikut sampai titik terakhir, yang tidak mengikuti pekerjaan Roh Kudus, dan yang hanya berpaut pada pekerjaan yang lama, bukan hanya gagal mencapai kesetiaan kepada Tuhan, tetapi sebaliknya, juga telah menjadi orang-orang yang melawan Tuhan, yang ditolak oleh zaman yang baru, dan yang akan dihukum. Adakah yang lebih menyedihkan dibandingkan mereka? Banyak orang bahkan percaya bahwa semua orang yang menolak hukum yang lama dan menerima pekerjaan yang baru adalah orang-orang yang tidak memiliki hati nurani. Orang-orang ini, yang hanya berbicara tentang "hati nurani" tanpa mengenal pekerjaan Roh Kudus, pada akhirnya akan mengalami prospek mereka terpangkas tiba-tiba oleh hati nurani mereka sendiri. Pekerjaan Tuhan bukan mengikuti doktrin, dan meskipun itu adalah pekerjaan-Nya sendiri, Tuhan pun tidak berpaut pada pekerjaan itu. Yang harus disangkal akan disangkal, dan yang harus disingkirkan akan disingkirkan. Namun, manusia menempatkan dirinya dalam posisi permusuhan dengan Tuhan, dengan berpegang pada satu bagian kecil dari pekerjaan pengelolaan Tuhan. Bukankah ini adalah kekonyolan manusia? Bukankah ini adalah kebodohan manusia? Semakin manusia bersikap takut-takut dan terlalu berhati-hati karena takut tidak mendapatkan berkat Tuhan, semakin tidak mampu mereka mendapatkan berkat yang lebih besar dan menerima berkat yang terakhir. Orang-orang yang bagaikan budak mematuhi hukum Taurat, semuanya menunjukkan kesetiaan yang tertinggi kepada hukum itu, dan semakin mereka menunjukkan kesetiaan yang demikian terhadap hukum Taurat, semakin mereka menjadi pemberontak yang melawan Tuhan. Karena sekarang adalah Zaman Kerajaan, bukan Zaman Hukum Taurat, dan pekerjaan pada zaman sekarang tidak bisa dibandingkan dengan pekerjaan di masa yang lampau, dan pekerjaan di masa yang lampau tidak bisa dibandingkan dengan pekerjaan zaman sekarang. Pekerjaan Tuhan telah berubah dan penerapan yang harus dilakukan manusia juga telah berubah. Penerapan manusia sekarang bukanlah berpegang pada hukum Taurat atau memikul salib. Jadi, kesetiaan manusia kepada hukum Taurat dan salib tidak akan mendapatkan perkenan Tuhan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pekerjaan Tuhan dan Penerapan Manusia"

Tinggalkan komentar