Menu

Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 300 Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 300
00:00/ 00:00

Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 300

00:00
00:00

Setelah kerusakan selama beberapa ribu tahun, manusia menjadi mati rasa dan dungu, si jahat yang menentang Tuhan, hingga pemberontakan manusia terhadap Tuhan telah didokumentasikan dalam buku-buku sejarah, dan bahkan manusia sendiri tidak mampu menceritakan dengan lengkap tentang perilakunya yang suka memberontak—karena manusia telah begitu rusak oleh Iblis, dan telah disesatkan oleh Iblis sampai dia tidak tahu harus ke mana. Bahkan hari ini, manusia masih mengkhianati Tuhan: Ketika manusia melihat Tuhan, dia mengkhianati-Nya, dan ketika dia tidak dapat melihat Tuhan, dia juga mengkhianati-Nya. Bahkan ada mereka yang, setelah menyaksikan kutukan Tuhan dan murka Tuhan, masih mengkhianati-Nya. Jadi Aku katakan bahwa akal manusia telah kehilangan fungsi aslinya, dan bahwa hati nurani manusia juga telah kehilangan fungsi aslinya. Manusia yang Aku perhatikan adalah binatang liar dalam wujud manusia, dia adalah ular berbisa, dan tidak peduli seberapa menyedihkan dia mencoba menunjukkan dirinya di depan-Ku, Aku tidak akan pernah berbelas kasihan terhadapnya, karena manusia tidak memahami perbedaan antara hitam dan putih, perbedaan antara kebenaran dan bukan kebenaran. Akal manusia begitu kebas, tetap dia masih ingin mendapatkan berkat; rasa kemanusiaannya begitu rendah tetapi dia masih ingin memiliki kedaulatan seorang raja. Dia akan menjadi raja untuk siapa, dengan akal seperti itu? Bagaimana mungkin dengan rasa kemanusiaan seperti itu dia duduk di atas takhta? Manusia benar-benar tidak punya rasa malu! Dia adalah makhluk celaka yang sombong! Bagi engkau semua yang ingin mendapatkan berkat, Aku menyarankan engkau semuamencari cermin dahulu dan memandang cerminan buruk dirimu sendiri—apakah engkau memiliki apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang raja? Apakah engkau memiliki wajah seorang yang bisa memperoleh berkat? Belum ada sedikit pun perubahan dalam watakmu dan engkau belum melaksanakan kebenaran apa pun secara nyata, tetapi engkau masih mengharapkan hari esok yang luar biasa. Engkau menipu dirimu sendiri! Terlahir di tanah yang kotor seperti itu, manusia telah dirusak teramat parah oleh masyarakat, dia telah dipengaruhi oleh etik feodal, dan dia telah diajar di "institusi pendidikan tinggi." Pemikiran terbelakang, moralitas rusak, pandangan licik terhadap kehidupan, filsafat menjijikkan, eksistensi yang sungguh tidak berharga, dan gaya hidup serta adat-istiadat bejat—semua ini telah teramat parah memasuki hati manusia, dan sangat menggerogoti dan menyerang hati nuraninya. Akibatnya, manusia semakin menjauh dari Tuhan, dan semakin menentang-Nya. Watak manusia menjadi lebih jahat hari demi hari, dan tidak satu orang pun akan bersedia mengorbankan segalanya untuk Tuhan, tidak satu orang pun yang akan bersedia taat kepada Tuhan, terlebih lagi, tidak satu orang pun akan bersedia mencari penampakan Tuhan. Sebaliknya, di bawah wilayah kekuasaan Iblis, manusia tidak melakukan hal lain selain mengejar kesenangan, menyerahkan diri mereka kepada kerusakan jasmani dalam kubangan lumpur. Bahkan ketika mereka mendengar kebenaran, mereka yang hidup dalam kegelapan tidak berpikir untuk melaksanakannya, mereka juga tidak ingin mencari Tuhan bahkan jika mereka telah melihat penampakan-Nya. Bagaimana mungkin seorang manusia yang begitu bejat memiliki kesempatan akan penyelamatan? Bagaimana mungkin seorang manusia yang begitu merosot martabatnya hidup dalam terang?

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Memiliki Watak yang Tidak Berubah Berarti Memusuhi Tuhan"

Tinggalkan komentar