Menu

Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 335 Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 335
00:00/ 00:00

Firman Tuhan Harian: Menyingkapkan Kerusakan Manusia | Kutipan 335

00:00
00:00

Akhir hidup dan nasib kalian sangatlah penting bagi kalian, itu semua menjadi keprihatinan dan ketakutan yang sangat besar bagi kalian. Kalian percaya bahwa jika kalian tidak melakukan segalanya dengan hati-hati, itu akan setara dengan tidak mempunyai tujuan akhir, dan kehancuran akan menjadi nasibmu. Namun, pernahkah terpikir oleh kalian bahwa jika upaya seseorang hanya ditujukan demi tujuan akhir hidupnya, itu adalah upaya yang sia-sia? Upaya seperti itu tidak murni—upaya itu palsu dan menipu. Jika demikian, mereka yang bekerja hanya demi tujuan akhir hidupnya akan mengalami kekalahan yang mutlak, karena kegagalan orang di dalam kepercayaannya kepada Tuhan terjadi karena tertipu. Sebelumnya, Aku telah mengatakan bahwa Aku tidak suka dibujuk, disanjung, atau didesak. Aku menyukai orang-orang yang jujur, yang berani mempertahankan kebenaran-Ku dan pengharapan-Ku. Lebih dari itu, Aku suka pada orang yang bisa menunjukkan kepedulian dan pertimbangan secara total dan utuh terhadap hati-Ku, dan ketika mereka bisa meninggalkan segalanya demi Aku. Hanya dengan cara inilah hati-Ku dapat disenangkan. Sekarang ini, berapa banyak tentang dirimu yang tidak Aku sukai? Berapa banyak tentang dirimu yang Aku sukai? Tidak adakah di antara kalian yang menyadari semua keburukan yang telah kalian tunjukkan, semata-mata demi tujuan akhir hidup?

Di dalam hati-Ku, Aku tidak ingin menyakiti hati siapa pun yang positif dan memiliki motivasi, dan terutama Aku tidak ingin menyepelekan energi dari mereka yang telah dengan setia melakukan kewajibannya; kendati demikian, Aku harus mengingatkan jiwa kalian yang tidak memadai dan cemar. Tujuannya agar kalian bisa menyerahkan hati yang murni dalam menghadapi Firman-Ku, karena yang paling Aku benci adalah dusta orang-orang terhadap Aku. Aku hanya berharap bahwa pada tahap terakhir dari pekerjaan-Ku, kalian dapat berkinerja dengan cemerlang, berpengabdian penuh, dan tidak lagi setengah-hati. Tentu saja Aku juga berharap kalian tiba di tempat yang baik di akhir hidup. Namun bagaimanapun juga, Aku masih mempunyai syarat-Ku sendiri, yaitu agar kalian membuat keputusan terbaik dalam menawarkan pengabdian yang mutlak dan utuh kepada-Ku. Jika seseorang tidak memiliki pengabdian yang mutlak, ia pasti akan menjadi milik Iblis, dan Aku tidak akan berkenan memakai dia lagi. Aku akan mengirimnya pulang untuk diurus oleh orang tuanya. Pekerjaan-Ku telah sangat menolong bagi kalian; yang Aku harapkan dari kalian adalah hati yang jujur dan mencita-citakan hal yang di atas, tetapi sampai saat ini, tangan-Ku masih kosong. Coba pikirkan: jika suatu hari nanti Aku masih tetap begitu didukakan, lebih dari yang mampu disampaikan oleh kata-kata, akan seperti apakah sikap-Ku terhadap kalian? Apakah Aku akan ramah? Apakah hati-Ku akan senang? Apakah kalian mengerti perasaan seseorang yang telah bersusah payah menabur tetapi belum memanen satu bulir pun? Apakah kalian mengerti seberapa besarnya cedera yang dialami oleh seseorang yang telah terkena pukulan besar? Bisakah kalian merasakan kepahitan yang dialami oleh seseorang yang telah sangat berharap tetapi akhirnya harus berpisah dengan orang yang diharapkannya itu dengan cara yang tidak enak? Pernahkah kalian melihat amarah seseorang yang telah terpicu kemarahannya? Bisakah kalian mengenal dorongan yang penuh dendam dari seseorang yang telah diperlakukan dengan jahat dan curang? Jika kalian mengerti mentalitas orang-orang ini, Aku rasa kalian tidak akan sulit membayangkan sikap yang akan Tuhan miliki di saat penghakiman-Nya nanti. Akhirnya, Aku berharap kalian semua berupaya dengan serius demi tujuan akhir hidup kalian; walaupun begitu, sebaiknya kalian tidak menggunakan cara-cara yang curang di dalam upaya itu, atau hati-Ku akan sangat kecewa. Apakah akibat dari kekecewaan seperti itu? Bukankah kalian hanya membodohi diri sendiri? Orang yang mempertimbangkan tujuan akhir hidupnya tetapi menghancurkannya adalah orang yang paling tidak bisa diselamatkan. Bahkan jika orang-orang seperti ini menjadi sangat sedih, siapa yang akan bersimpati pada mereka? Bagaimanapun juga, Aku masih mengharapkan kalian memiliki tujuan akhir hidup yang baik dan sesuai. Bahkan lebih dari itu, Aku harap tidak seorang pun dari kalian akan jatuh ke dalam kebinasaan.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tentang Tempat Tujuan"

Tinggalkan komentar