Menu

Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 150 Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 150
00:00/ 00:00

Firman Tuhan Harian: Mengenal Pekerjaan Tuhan | Kutipan 150

00:00
00:00

Pada mulanya Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, dan Dia juga menciptakan ular. Di antara semuanya, si ular adalah yang paling beracun; tubuhnya mengandung racun, dan Iblis menggunakan racun ini dengan memanfaatkannya. Ular inilah yang mencobai Hawa hingga jatuh dalam dosa. Adam berbuat dosa setelah Hawa jatuh dalam dosa, dan kemudian mereka berdua mampu membedakan antara yang baik dan yang jahat. Jika Yahweh tahu bahwa si ular akan mencobai Hawa, dan bahwa Hawa akan mencobai Adam, mengapa Dia menempatkan mereka semua di dalam sebuah taman? Jika Dia dapat meramalkan hal-hal ini, mengapa Dia menciptakan ular dan menempatkannya di dalam Taman Eden? Mengapa Taman Eden memiliki buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat? Apakah Dia bermaksud agar mereka memakan buahnya? Ketika Yahweh datang, baik Adam maupun Hawa tidak berani menghadapi Dia, dan baru pada saat inilah Yahweh tahu bahwa mereka telah memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat dan menjadi mangsa dari tipu daya ular. Akhirnya Dia mengutuk ular, dan Dia pun mengutuk Adam dan Hawa. Yahweh tidak menyadari saat mereka berdua makan buah pohon itu. Umat manusia menjadi rusak sampai pada taraf menjadi jahat dan berhubungan seks bebas, bahkan sampai pada titik sejauh mana hal-hal yang mereka simpan dalam hati mereka semuanya jahat dan tidak benar; mereka semuanya kotor. Karena itu, Yahweh menyesal menciptakan umat manusia. Setelah itu Dia melakukan pekerjaan-Nya untuk memusnahkan dunia dengan air bah, di mana Nuh dan putra-putranya selamat. Beberapa hal sebenarnya tidak semaju dan sesupranatural seperti yang mungkin manusia bayangkan. Beberapa orang bertanya: "Karena Tuhan tahu bahwa penghulu malaikat akan mengkhianati-Nya, mengapa Dia menciptakannya?" Inilah faktanya: Ketika bumi belum ada, penghulu malaikat adalah yang terbesar dari para malaikat surga. Penghulu malaikat memiliki yurisdiksi atas segenap malaikat di surga; inilah otoritas yang Tuhan berikan. Terkecuali Tuhan, penghulu malaikat adalah yang terbesar dari segenap malaikat surga. Ketika kemudian Tuhan menciptakan umat manusia, penghulu malaikat melakukan pengkhianatan yang lebih besar terhadap Tuhan di atas bumi. Aku mengatakan ia mengkhianati Tuhan karena ia ingin mengelola umat manusia dan melampaui otoritas Tuhan. Dialah penghulu malaikat yang mencobai Hawa hingga jatuh ke dalam dosa; ia melakukannya karena ingin membangun kerajaannya di atas bumi dan membuat umat manusia mengkhianati Tuhan dan menaatinya. Ia melihat bahwa ada banyak hal yang mematuhinya; para malaikat mematuhinya, seperti yang dilakukan manusia di atas bumi. Burung dan binatang, pohon, hutan, gunung, sungai, dan segala sesuatu di atas muka bumi berada di bawah pemeliharaan manusia—yaitu, Adam dan Hawa—sementara Adam dan Hawa mematuhinya. Penghulu malaikat itu ingin melampaui otoritas Tuhan dan mengkhianati Dia. Kemudian ia menyebabkan banyak malaikat mengkhianati Tuhan, yang kemudian menjadi berbagai roh najis. Bukankah perkembangan manusia sampai hari ini disebabkan oleh kerusakan para penghulu malaikat? Umat manusia hanya seperti di zaman sekarang ini karena penghulu malaikat mengkhianati Tuhan dan merusak mereka. Pekerjaan langkah demi langkah ini sama sekali tidak abstrak dan sesederhana yang dibayangkan orang. Iblis melakukan pengkhianatan karena suatu alasan, namun orang tidak dapat memahami hal sederhana semacam itu. Mengapa Tuhan menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, dan juga menciptakan Iblis? Karena Tuhan sangat membenci Iblis, dan ia adalah musuh-Nya, mengapa Dia menciptakan Iblis? Dengan menciptakan Iblis, apakah Dia tidak menciptakan musuh? Tuhan sebenarnya tidak menciptakan musuh; sebaliknya, Dia menciptakan malaikat, dan kemudian malaikat itu mengkhianati-Nya. Status malaikat itu begitu tinggi, sehingga ia ingin mengkhianati Tuhan. Orang bisa mengatakan bahwa ini kebetulan, tetapi juga merupakan kecenderungan yang tak terelakkan. Ini mirip dengan bagaimana orang pasti akan mati pada usia tertentu; segala hal telah berkembang ke tahap tertentu. Ada beberapa orang absurd yang berkata: "Karena Iblis adalah musuh-Mu, mengapa Engkau menciptakannya? Tidak tahukah Engkau bahwa malaikat akan mengkhianati-Mu? Bukankah Engkau bisa memperhatikan dengan cermat dari kekekalan hingga kekekalan? Apakah Engkau tidak tahu sifatnya? Karena Engkau jelas tahu bahwa Iblis akan mengkhianati-Mu, lalu mengapa Engkau menjadikannya penghulu malaikat? Bahkan seandainya orang mengabaikan masalah pengkhianatannya, ia tetap memimpin begitu banyak malaikat dan turun ke dunia fana untuk merusak umat manusia. Sampai hari ini, Engkau tidak dapat menyelesaikan rencana pengelolaan-Mu selama enam ribu tahun." Benarkah demikian? Tidakkah engkau menempatkan dirimu melalui lebih banyak kesulitan dari yang diperlukan? Yang lain lagi berkata: "Seandainya Iblis tidak merusak umat manusia sampai hari ini, Tuhan tentu tidak akan menyelamatkan umat manusia dengan cara ini. Dalam hal ini, hikmat dan kemahakuasaan Tuhan tidak akan kasat mata; di manakah hikmat-Nya akan terwujud dengan sendirinya? Jadi, Tuhan menciptakan ras manusia demi Iblis; di masa mendatang Tuhan akan menyatakan kemahakuasaan-Nya—jika tidak, bagaimana manusia akan menemukan hikmat Tuhan? Jika manusia tidak melawan Dia dan bertindak memberontak kepada-Nya, perbuatan-Nya tidak akan perlu terwujud dengan sendirinya. Jika semua ciptaan menyembah Dia dan menaati-Nya, Dia tidak akan punya pekerjaan yang harus dikerjakan." Perkataan ini bahkan lebih jauh dari kenyataan banyak hal, karena tidak ada hal yang cemar tentang Tuhan, dan karenanya Dia tidak dapat menciptakan kecemaran. Dia menyatakan perbuatan-Nya sekarang ini hanya demi mengalahkan musuh-Nya, menyelamatkan umat manusia yang Dia ciptakan, mengalahkan roh-roh jahat dan Iblis yang membenci Dia, mengkhianati dan melawan-Nya, yang berada di bawah kekuasaan-Nya dan menjadi milik-Nya pada mulanya. Dia ingin mengalahkan roh-roh jahat ini dan dengan melakukannya juga menyatakan kemahakuasaan-Nya atas segala sesuatu. Umat manusia dan segala hal di bumi pada masa sekarang berada di bawah wilayah kekuasaan Iblis dan di bawah wilayah orang jahat. Tuhan ingin menyatakan perbuatan-Nya kepada segala sesuatu sehingga manusia dapat mengenal Dia, dan dengan demikian mengalahkan Iblis dan sepenuhnya mengalahkan musuh-musuh-Nya. Keseluruhan pekerjaan ini dicapai melalui pengungkapan perbuatan-Nya. Seluruh makhluk ciptaan-Nya berada di bawah wilayah kekuasaan Iblis, dan karenanya Dia ingin menyatakan kemahakuasaan-Nya kepada mereka, dengan jalan itu Dia mengalahkan Iblis. Jika tidak ada Iblis, Dia tidak perlu menyatakan perbuatan-Nya. Jika bukan karena gangguan Iblis, Dia tentu akan menciptakan umat manusia dan menuntun mereka untuk tinggal di Taman Eden. Mengapa Dia tidak pernah menyatakan seluruh perbuatan-Nya kepada para malaikat atau penghulu malaikat sebelum pengkhianatan Iblis? Jika para malaikat dan penghulu malaikat telah mengenal Dia, dan juga menaati-Nya sejak semula, Dia tentu tidak akan melakukan tindakan pekerjaan yang tidak berarti tersebut. Karena keberadaan Iblis dan roh-roh jahat, manusia menolak Dia dan dipenuhi dengan watak pemberontak, sehingga Tuhan hendak menyatakan perbuatan-Nya. Karena Dia ingin berperang melawan Iblis, Dia harus menggunakan otoritas-Nya sendiri untuk mengalahkan Iblis dan menggunakan semua perbuatan-Nya untuk mengalahkan Iblis. Dengan cara ini, pekerjaan penyelamatan yang Dia kerjakan di antara umat manusia akan membuat manusia melihat hikmat dan kemahakuasaan-Nya. Pekerjaan yang dilakukan Tuhan saat ini bermakna dan sama sekali tidak menyerupai apa yang dikatakan beberapa orang: "Bukankah pekerjaan yang Engkau lakukan bertentangan? Bukankah rangkaian pekerjaan ini hanyalah pelaksanaan yang menyusahkan diri-Mu sendiri? Engkau menciptakan Iblis, lalu membiarkannya mengkhianati dan melawan-Mu. Engkau menciptakan manusia, kemudian menyerahkannya kepada Iblis, dan Engkau membiarkan Adam dan Hawa dicobai. Karena Engkau sengaja melakukan semua hal ini, mengapa Engkau membenci manusia? Mengapa Engkau membenci Iblis? Apakah semua ini bukan perbuatan tangan-Mu sendiri? Apa yang membuat Engkau benci?" Banyak orang absurd akan mengatakan itu. Mereka ingin mencintai Tuhan, tetapi di dalam hati mereka mengeluh tentang Tuhan—betapa bertolak belakang! Engkau tidak memahami kebenaran, engkau memiliki terlalu banyak pikiran supernatural, dan bahkan menyatakan bahwa ini kesalahan Tuhan—betapa konyolnya engkau! Engkaulah yang mengutak-atik kebenaran; itu bukan kesalahan Tuhan! Beberapa orang bahkan akan berulang kali mengeluh: "Engkaulah yang menciptakan Iblis, dan Engkaulah yang menyerahkan manusia kepada Iblis. Umat manusia memiliki watak Iblis; bukannya mengampuni mereka, Engkau justru membenci mereka sampai taraf tertentu. Pada mulanya, Engkau mencintai umat manusia sampai taraf tertentu. Engkau melemparkan Iblis ke dunia manusia, dan kini Engkau membenci manusia. Engkaulah yang membenci dan mencintai manusia—apakah penjelasan untuk hal ini? Apakah ini bukan kontradiksi?" Terlepas dari bagaimana engkau sekalian memandangnya, inilah yang terjadi di surga; penghulu malaikat mengkhianati Tuhan dengan cara ini, dan umat manusia dirusak dengan cara ini dan berlanjut sampai hari ini dengan cara demikian. Terlepas dari bagaimana engkau sekalian mengucapkannya, inilah keseluruhan kisah itu. Namun, engkau sekalian harus memahami bahwa Tuhan melakukan pekerjaan pada zaman sekarang untuk menyelamatkan engkau sekalian dan mengalahkan Iblis.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Engkau Seharusnya Tahu Bagaimana Seluruh Umat Manusia Telah Berkembang Hingga Hari Ini"

Tinggalkan komentar