Menu

Renungan Amsal 1:7: Menjelajahi Awal Hikmat Dalam Kehidupan dan Menempuh Jalan Takut Akan Tuhan

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh meremehkan hikmat dan didikan.

Di dunia yang penuh tantangan dan kebingungan ini, masing-masing dari kita mencari makna dan arah hidup. Namun, ada kekuatan sakral yang dapat membimbing kita ke jalan yang benar dan menuntun kita menuju kehidupan yang penuh dengan hikmat dan makna. Mari kita bersama-sama menelusuri makna dari takut akan Tuhan, dan menemukan makna serta arah hidup yang sebenarnya!

Hidup di dunia yang rumit ini, mengejar ilmu pengetahuan dan hikmat sepertinya sudah menjadi tujuan bersama orang-orang. Namun, di manakah sebenarnya sumber hikmat dan ilmu pengetahuan? Ayat ini memberi kita jawabannya: takut akan Tuhan adalah dasar bagi kita untuk memperoleh hikmat dan pengetahuan yang sejati. Takut akan Tuhan bukanlah rasa takut, melainkan rasa hormat, kasih, dan pemujaan yang mendalam. Rasa hormat seperti ini berasal dari pemahaman akan kemahakuasaan, kekudusan, dan keadilan Tuhan, serta dapat membimbing kita untuk mengikuti ajaran Tuhan dan menempuh jalan yang benar. Firman Tuhan memperjelas apa itu takut akan Tuhan. Tuhan berkata: ""Takut akan Tuhan" bukan berarti ketakutan dan perasaan ngeri yang tak terlukiskan, juga bukan menghindari, bukan menjaga jarak, juga bukan penyembahan berhala ataupun takhayul. Takut akan Tuhan adalah kekaguman, rasa hormat, kepercayaan, pemahaman, kepedulian, ketaatan, pengabdian, kasih, juga penyembahan tanpa syarat dan tanpa mengeluh, balasan, dan ketundukan. Tanpa pengenalan sejati akan Tuhan, manusia tidak akan memiliki kekaguman, kepercayaan, pemahaman, kepedulian, dan ketaatan yang sejati, melainkan hanya rasa takut dan gelisah, hanya keraguan, kesalahpahaman, penghindaran, dan pengelakan; tanpa pengenalan yang sejati akan Tuhan, manusia tidak akan memiliki pengabdian dan balasan yang sejati; tanpa pengenalan yang sejati akan Tuhan, manusia tidak akan memiliki penyembahan dan ketundukan yang sejati, hanya pemberhalaan dan takhayul tanpa pengertian; tanpa pengenalan yang sejati akan Tuhan, manusia tidak mungkin bertindak sesuai dengan jalan Tuhan, atau takut akan Tuhan, atau menjauhi kejahatan. Sebaliknya, setiap aktivitas dan perilaku manusia akan dipenuhi dengan pemberontakan dan penentangan, dengan tuduhan penuh fitnah dan penilaian yang memfitnah tentang diri-Nya, dan perilaku jahat yang bertentangan dengan kebenaran dan makna sebenarnya dari firman Tuhan. Begitu manusia memiliki kepercayaan yang tulus kepada Tuhan, mereka akan tulus dalam mengikuti-Nya dan bergantung kepada-Nya; hanya dengan kepercayaan dan ketergantungan yang nyata kepada Tuhan, manusia dapat memiliki pengertian dan pemahaman yang sejati; bersamaan dengan pemahaman nyata akan Tuhan muncul kepedulian yang nyata terhadap-Nya; hanya dengan kepedulian sejati terhadap-Nya, manusia dapat memiliki ketaatan yang sejati; hanya dengan ketaatan sejati, manusia dapat memiliki pengabdian sejati; hanya dengan pengabdian sejati terhadap Tuhan, manusia dapat memberikan balasan tanpa syarat dan tanpa keluhan; hanya dengan kepercayaan dan ketergantungan yang sejati, pengertian dan kepedulian yang sejati, ketaatan yang sejati, serta pengabdian dan balasan yang sejati, manusia dapat benar-benar mengenal watak dan esensi Tuhan, dan mengenal identitas Sang Pencipta; hanya ketika manusia telah benar-benar mengenal Sang Pencipta, barulah mereka dapat membangkitkan di dalam diri mereka penyembahan dan ketundukan yang sejati; hanya setelah mereka memiliki penyembahan dan ketundukan yang nyata terhadap Sang Pencipta, manusia akan benar-benar mampu menyingkirkan cara-cara jahat mereka, atau dengan kata lain, menjauhi kejahatan.(Firman, Jilid 2, Tentang Mengenal Tuhan, Kata Pengantar) Dapat dilihat bahwa takut akan Tuhan dibangun atas dasar pemahaman yang benar tentang Tuhan. Hanya dengan memiliki pemahaman yang benar tentang Tuhan, kita dapat memiliki kekaguman, penghormatan, pengertian, perhatian, ketaatan, dedikasi, dan penyembahan tanpa syarat kepada Tuhan. Ketika kita benar-benar takut akan Tuhan, kita akan lebih mau mendengarkan ajaran Tuhan, mampu memperlihatkan penghormatan terhadap Tuhan dalam perkataan dan perbuatan kita, menaati pengaturan dan penataan Tuhan, mempertimbangkan kehendak Tuhan, dan bersedia mengabdikan segalanya kepada Tuhan, sehingga meninggalkan segala perbuatan jahat dan menghidupi hidup yang berkenan kepada Tuhan. Selain itu, kita memiliki hati yang benar-benar takut akan Tuhan. Kita bisa tetap berpikiran jernih ketika menghadapi lingkungan apa pun dan mengambil pilihan yang bijaksana dengan hikmat. Kita tidak akan tersesat dalam berbagai godaan dan kebingungan, dan kita bisa menempuh jalan kehidupan yang benar.

Jika Anda ingin benar-benar takut akan Tuhan dan mendapatkan berkat serta bimbingan Tuhan, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web, mari berbagi firman Tuhan bersama dan berkomunikasi secara online.

Tinggalkan komentar