Renungan Amsal 15:33: Apa itu takut akan Tuhan
Ayat Hari ini
Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Ketika berbicara tentang takut akan Tuhan, banyak orang tidak asing lagi dengannya, dan juga mengetahui bahwa hanya orang yang takut akan Tuhan yang diberkati oleh Tuhan, tetapi hanya sedikit orang yang tahu apa artinya takut akan Tuhan. Membaca konten berikut akan memungkinkanmu untuk memahami apa artinya takut akan Tuhan, sehingga Anda memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang takut akan Tuhan dan mendapatkan berkat dan janji Tuhan.
“Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.” (Amsal 15:33) Ayat ini memberitahu kita bahwa takut akan Tuhan berarti kita dapat menerima hikmat dan ajaran Tuhan, menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan, dan mendapatkan perkenanan dan berkat Tuhan. Sebenarnya, kita semua tidak asing lagi dengan kata "Takut akan Tuhan", yang muncul sebanyak dua ratus kali di seluruh Alkitab. Karena itu, takut akan Tuhan sangat penting bagi semua orang yang dengan tulus percaya kepada Tuhan. Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan takut akan Tuhan? Kita dapat memahaminya dari tiga karakter dalam Alkitab.
1. Nuh
Dalam Ibrani pasal 11 ayat 7, dikatakan: "Dengan iman Nuh, setelah diperingatkan oleh Tuhan tentang hal-hal yang belum terlihat, tergerak oleh ketakutan, mempersiapkan sebuah bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dengan demikian, dia mengutuk dunia, dan menjadi ahli pewaris kebenaran sesuai dengan iman.” (Ibrani 11:7) Kita semua tahu bahwa ribuan tahun yang lalu, seluruh dunia jahat dan rusak, dan Tuhan ingin membinasakan dunia dengan air bah. Tuhan memanggil Nuh untuk membangun bahtera. Nuh mendengar dan menaati Tuhan tanpa syarat, dia melakukan apa pun yang Tuhan perintahkan, tanpa menanyakan alasan atau syarat. Tuhan hanya mendengar dan menaati Tuhan, dan dengan demikian telah mendapatkan berkat Tuhan. Ini adalah syarat untuk takut akan Tuhan.
2. Abraham
Alkitab mencatat bahwa Tuhan memberi Abraham seorang anak laki-laki — Ishak. Ketika Ishak tumbuh dewasa, Tuhan memerintahkan Abraham untuk membawa satu-satunya anak laki-laki, yang merupakan Ishak kesayangannya, ke Gunung Moria, dan mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran. Setelah Abraham menyiapkan semuanya, dia mengangkat pisau untuk membunuh Ishak, tetapi malaikat Tuhan menghentikannya tepat pada waktunya dan menyiapkan seekor domba untuk dikorbankan. Ketaatan mutlak, pengabdian, dan balasan dari Abraham telah mendapatkan perkenanan dan berkat Tuhan. Oleh karena itu, ketaatan mutlak, pengabdian, dan balasan dari Abraham juga adalah perwujudan dari takut akan Tuhan.
3. Ayub
Ayub pasal 1 ayat 1 mengatakan: “Ada seorang laki-laki di tanah Us, yang bernama Ayub; dan dia adalah orang yang tak bercela dan jujur, dia takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan." (Ayub 1:1) Ayub adalah orang yang takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Dia mengalami banyak ujian, kehilangan semua harta dan anak-anaknya, dan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan barah yang busuk. Namun, dia tidak mengeluh sama sekali, dan tetap memegang teguh kesalehannya, menyembah Tuhan, serta memuji Tuhan. Ini juga merupakan perwujudan takut akan Tuhan.
Dari hal-hal ini, kita dapat melihat bahwa takut akan Tuhan membutuhkan ketaatan mutlak kepada Tuhan, kesediaan untuk mengabdikan dan mengembalikan apa yang Tuhan berikan kepada kita, penyembahan dan pujian yang tulus, dll., seperti yang dikatakan firman Tuhan: "Takut akan Tuhan" bukan berarti ketakutan dan perasaan ngeri yang tak terlukiskan, juga bukan menghindari, bukan menjaga jarak, juga bukan penyembahan berhala ataupun takhayul. Takut akan Tuhan adalah kekaguman, rasa hormat, kepercayaan, pemahaman, kepedulian, ketaatan, pengabdian, kasih, juga penyembahan tanpa syarat dan tanpa mengeluh, balasan, dan ketundukan.” (Firman, Jilid 2, Tentang Mengenal Tuhan, Kata Pengantar) Firman Tuhan menjelaskan dengan sangat gamblang apa artinya takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan bukanlah memiliki perasaan ngeri tentang Tuhan, karena perasaan ngeri pasti akan membuat kita menjauhi dan menghindari Tuhan, dan hubungan dengan Tuhan hanya akan semakin jauh, dan akhirnya malah mengkhianati Tuhan. Ini tidak berarti takut akan Tuhan. Oleh karena itu, untuk melihat apakah kita adalah orang yang takut akan Tuhan, kita perlu melihat apakah kita memiliki syarat-syarat untuk takut akan Tuhan seperti kepercayaan, pemahaman, kepedulian, ketaatan, pengabdian, kasih, juga penyembahan tanpa syarat dan tanpa mengeluh, balasan, dan ketundukan. Berefleksi dengan seksama, jika kita tidak memiliki perwujudan takut akan Tuhan ini, itu berarti kita bukanlah orang yang takut akan Tuhan. Jadi bagaimana kita bisa mencapai rasa takut akan Tuhan dan menjadi orang yang diperkenan dan diberkati oleh Tuhan? Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Mari kita belajar firman Tuhan bersama, berkomunikasi secara online, dan menemukan jawabannya!