Menu

Refleksi Matius 5 13: Bagaimana Menjadi Garam Dunia

Ayat Hari ini

Engkau adalah garam dunia. Tapi kalau garam menjadi tawar, bagaimana bisa dibuat asin lagi? Tidak ada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak.

Pemahaman ayat Alkitab:

Tuhan Yesus membandingkan kita dengan garam dunia, dan meminta agar kita orang Kristen menjadi garam dunia, jadi bagaimana seharusnya kita menjadi garam? Kita harus memulai dengan setiap perkataan dan perbuatan kita dalam kehidupan sehari-hari kita, dan kita harus memperlakukan orang-orang, hal-hal, dan perkara-perkara yang kita hadapi dengan hati yang menghormati Tuhan. Misalnya, ketika berhubungan dengan saudara-saudari yang mengejar kebenaran, kita harus berbicara dari hati, jangan berbohong, jangan menipu orang lain, jangan mengucapkan perkataan yang menyenangkan orang lain, belajar mengucapkan perkataan yang benar, menjadi orang jujur ​​dan melakukan hal-hal yang mendidik kerohanian orang lain, membiarkan orang lain melihat bahwa kita benar-benar memiliki keserupaan dengan orang jujur dalam apa yang kita ungkapkan, apa yang kita wujudkan, serta apa yang kita katakan dan lakukan, dan menggunakan perwujudan nyata kita untuk membawa manfaat bagi orang lain. Jika kita melakukan kesalahan, kita harus meminta maaf kepada orang lain, mengakui kesalahan kita, dan berkomitmen untuk melakukan hal-hal yang benar. Mampu menjaga, memedulikan, dan mengasihi saudara-saudari. Ketika saudara-saudari memiliki pelanggaran, kita harus toleran dan sabar, saling mengasihi, dan menyampaikan kebenaran kepada mereka untuk menyelesaikan pelanggaran mereka. Dengan demikian, apa yang kita lakukan berarti kita hidup di hadapan Tuhan dan menyatakan kemuliaan Tuhan. Ini berarti menjadi garam. Jika ketika kita bergaul dengan orang-orang, kita menyanjung dan menjilat mereka yang berkuasa, dan memandang rendah mereka yang jujur dan mereka yang tanpa kuasa, dan mengabaikan mereka, bahkan menghakimi, meremehkan, dan merundung mereka, maka itu berarti kita tidak melakukan tuntutan Tuhan, dan tidak memainkan peran sebagai garam. Ini bukanlah menjadi garam.

Firman Tuhan mengatakan: “Orang yang memiliki kebenaran adalah mereka, yang dalam pengalaman nyata, dapat berdiri teguh dalam kesaksian mereka, berdiri teguh dalam posisi mereka, berdiri di pihak Tuhan, pantang mundur, dan yang dapat memiliki hubungan normal dengan orang-orang yang mengasihi Tuhan, yang mampu untuk sepenuhnya menaati Tuhan ketika sesuatu terjadi pada diri mereka, dan yang mampu menaati Tuhan sampai mati. Penerapan dan pernyataanmu dalam kehidupan nyata adalah kesaksian tentang Tuhan, semua itu adalah bagaimana manusia menjalani hidupnya dan merupakan kesaksian tentang Tuhan, dan inilah sesungguhnya menikmati kasih Tuhan; ketika engkau telah mengalami sampai titik ini, dampak yang diinginkan sudah tercapai. Engkau memiliki pengalaman hidup yang nyata dan setiap tindakanmu dipandang dengan penuh kekaguman oleh orang lain. Busana dan penampilan luarmu biasa-biasa saja, tetapi engkau menjalani kehidupan yang sangat saleh, dan ketika engkau menyampaikan firman Tuhan, engkau dituntun dan diterangi oleh-Nya. Engkau mampu membicarakan tentang kehendak Tuhan melalui perkataanmu, menyampaikan kenyataan, dan engkau memahami banyak tentang melayani dalam roh. Engkau berterus terang dalam tutur katamu, jujur dan tulus ikhlas, sopan dan tidak konfrontatif, mampu mematuhi pengaturan Tuhan dan berdiri teguh dalam kesaksianmu ketika banyak hal menimpamu, dan engkau tenang dan sabar tanpa peduli apa pun yang engkau hadapi. Orang semacam ini benar-benar telah menyaksikan kasih Tuhan. Sebagian orang masih muda, tetapi mereka bertindak layaknya seorang paruh baya; mereka dewasa, memiliki kebenaran, dan dikagumi oleh orang lain—dan orang-orang inilah yang memiliki kesaksian, dan merupakan manifestasi dari Tuhan. Dengan kata lain, ketika mereka telah mengalami sampai titik tertentu, di dalam dirinya, mereka akan memiliki wawasan ke arah Tuhan, dan watak lahiriah mereka juga akan stabil. Banyak orang tidak melakukan kebenaran, dan tidak berdiri teguh dalam kesaksian mereka. Dalam diri orang-orang seperti itu tidak ada kasih kepada Tuhan, atau kesaksian tentang Tuhan, dan orang-orang inilah yang paling dibenci oleh Tuhan. Mereka membaca firman Tuhan dalam ibadah, tetapi yang mereka jalani adalah Iblis, dan ini sama artinya dengan tidak menghormati Tuhan, mengata-ngatai Tuhan, dan menghujat Tuhan. Dalam diri orang-orang semacam ini, tidak ada tanda-tanda kasih Tuhan, dan mereka sama sekali tidak memiliki pekerjaan Roh Kudus. Jadi perkataan dan perbuatan orang-orang ini merepresentasikan Iblis(Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Mereka yang Mengasihi Tuhan akan Selamanya Hidup di Dalam Terang-Nya").

Jika Anda ingin membaca lebih lanjut tentang firman Tuhan, dan dengan segera menjadi garam sesuai dengan tuntutan Tuhan, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web, dan kami akan berkomunikasi dengan Anda secara online.

Tinggalkan komentar