Apa Maksud Tuhan Yesus Saat Dia Berkata "Selesai Sudah" di Kayu Salib?
Orang percaya Tuhan berpikir bahwa saat Tuhan Yesus berkata "Selesai sudah" di kayu salib, Dia mengatakan pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia telah selesai. Jadi, semua orang merasa yakin saat Tuhan datang kembali, Dia tidak akan melakukan pekerjaan penyelamatan lagi, tetapi langsung mengangkat semua orang percaya ke langit untuk bertemu Tuhan, membawa kita ke surga, dan selesai. Ini hal yang sangat diyakini orang-orang percaya kepada Tuhan. Karena itulah banyak orang selalu menatap langit, dengan santai menunggu Tuhan membawa mereka langsung ke kerajaan-Nya. Namun, kini bencana-bencana besar telah tiba dan sebagian besar belum melihat kedatangan Tuhan, sehingga iman mereka memudar dan merasa putus asa. Beberapa bahkan punya keraguan: Apakah janji Tuhan itu nyata? Apakah Dia akan datang atau tidak? Sebenarnya, Tuhan Yesus sudah lama datang kembali secara rahasia sebagai Anak manusia, mengungkapkan banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Namun, kebanyakan orang tidak mencoba mendengarkan suara Tuhan atau berusaha mencari tahu perkataan Roh Kudus kepada gereja-gereja, dan selalu berasumsi Tuhan pasti datang di atas awan untuk membawa mereka ke surga, jadi mereka kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan. Itu akan menjadi penyesalan seumur hidup. Ini mungkin sangat erat kaitannya dengan bagaimana orang menafsirkan perkataan Tuhan Yesus di kayu salib: "Selesai sudah."
Mari kita mulai dengan ini. Kenapa begitu banyak orang percaya berpikir Tuhan Yesus berkata "Selesai sudah." berarti pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia sudah selesai? Apakah ada dasar alkitabiah untuk ini? Apakah ini ditegaskan oleh Roh Kudus? Apakah Tuhan pernah berkata tidak akan bekerja untuk menyelamatkan umat manusia lagi? Apakah Roh Kudus bersaksi bahwa kata-kata ini mengacu pada Tuhan menyelesaikan pekerjaan penyelamatan-Nya? Kita bisa mengatakan dengan pasti: Tidak. Jadi, kenapa semua orang mengartikan kata-kata Tuhan Yesus ini sebagai pekerjaan penyelamatan Tuhan telah selesai sepenuhnya? Itu sedikit tidak masuk akal, bukan? Memahami firman Tuhan bukanlah tugas mudah. Dikatakan dalam 2 Petrus 1:20, "Ketahuilah ini terlebih dahulu, tidak ada nubuat dalam Kitab Suci yang berasal dari penafsiran pribadi." Konsekuensi dari menafsirkan sendiri Kitab Suci sangat serius. Ingatlah kaum Farisi—mereka secara pribadi menafsirkan nubuat tentang Mesias, dan hasilnya, Mesias datang, dan mereka melihat Tuhan Yesus tidak sesuai dengan interpretasi mereka. Jadi, mereka mengutuk pekerjaan-Nya, bahkan membuat Dia disalibkan. Mereka menghadapi konsekuensi yang sangat serius. Ini secara langsung menyebabkan mereka dikutuk oleh Tuhan Yesus. Mereka dikutuk!
Jadi, saat Tuhan Yesus berkata "Selesai sudah" di kayu salib, apakah yang Dia bicarakan? Memahami ini membutuhkan pemikiran cermat atas nubuat alkitabiah tentang kedatangan Tuhan kembali pada akhir zaman, terutama hal-hal yang secara pribadi Tuhan Yesus katakan akan Dia lakukan dan perumpamaan-Nya tentang kerajaan surga. Hal-hal ini secara langsung terkait dengan pekerjaan-Nya pada akhir zaman. Kita harus punya pemahaman dasar tentang nubuat dan perumpamaan ini untuk memahami dengan benar apa yang sebenarnya Tuhan Yesus bicarakan saat mengatakan ini di kayu salib. Bahkan jika kita tidak sepenuhnya paham, itu bukan alasan untuk berasumsi yang Dia maksudkan adalah pekerjaan Tuhan menyelamatkan umat manusia telah tuntas. Ini adalah keyakinan yang tidak berdasar dan menggelikan. Bahkan, jika kita benar-benar menelaah nubuat dan perumpamaan Tuhan Yesus tentang kerajaan surga, kita bisa mendapat pemahaman dasar tentang kerajaan dan pekerjaan Tuhan setelah kedatangan-Nya kembali. Maka kita tidak akan salah menafsirkan pernyataan-Nya, "Selesai sudah." Tuhan Yesus bernubuat: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:47-48). "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak. ... Dan Dia juga sudah memberikan kepada-Nya otoritas untuk mengadakan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia" (Yohanes 5:22, 27). Lalu, dalam 1 Petrus dikatakan: "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" (1 Petrus 4:17). Dalam kitab Wahyu, kita melihat: "Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, Tunas Daud, telah menang, sehingga ia dapat membuka kitab itu dan melepaskan ketujuh materainya" (Wahyu 5:5). "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Tuhan Yesus juga menggunakan banyak perumpamaan untuk menggambarkan kerajaan surga, seperti "Sekali lagi, kerajaan surga diumpamakan sebuah jala, yang dilemparkan ke dalam laut, dan mengumpulkan berbagai jenis ikan: di mana, setelah jala itu penuh, para nelayan menariknya ke pantai, lalu duduk, dan mengumpulkan yang baik ke dalam kapal, tetapi membuang yang yang tidak baik. Demikianlah halnya akan terjadi pada akhir dunia: para malaikat akan keluar dan membedakan orang-orang jahat dari antara orang-orang benar, dan akan melemparkan mereka ke dalam tungku api: di tempat itu akan ada ratapan dan kertak gigi" (Matius 13:47-50). Kita bisa melihat dari nubuat dan perumpamaan ini bahwa Tuhan Yesus berfirman Dia akan melakukan banyak pekerjaan saat datang kembali. Namun, bagian terpentingnya adalah mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman. Ini akan menuntun orang untuk memasuki semua kebenaran, lalu dikelompokkan menurut jenisnya. Mereka yang bisa disempurnakan akan disempurnakan, dan yang harus disisihkan akan disisihkan. Ini akan sepenuhnya mewujudkan semua yang Tuhan Yesus firmankan tentang kerajaan. Pikirkan gandum dan lalang, jaring ikan, gadis bijaksana dan gadis bodoh, domba dan kambing, serta hamba baik dan hamba jahat. Pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan akan memisahkan gandum dari lalang, hamba baik dari hamba jahat, yang mencintai kebenaran dari yang hanya mendambakan kenyamanan. Gadis bijaksana akan menghadiri perjamuan kawin Anak Domba dan disempurnakan oleh Tuhan. Bagaimana dengan gadis bodoh? Mereka akan jatuh ke dalam bencana, meratap dan menggertakkan gigi, karena tidak mendengarkan suara Tuhan. Inilah pekerjaan penghakiman untuk memilah semua menurut jenisnya, mengupahi yang baik dan menghukum yang jahat, dan ini akan sepenuhnya menggenapi nubuat dalam kitab Wahyu ini: "Ia yang berbuat lalim, biarkan dia tetap berbuat lalim: dan ia yang kotor, biarkan ia tetap kotor: dan ia yang benar, biarlah ia tetap benar: dan ia yang kudus, biarlah ia tetap kudus" (Wahyu 22:11). "Dan, lihatlah, Aku segera datang; dan upah-Ku akan Kubawa bersama-Ku, untuk Kuberikan kepada setiap orang sesuai perbuatannya" (Wahyu 22:12). Saat kita benar-benar memahami nubuat Tuhan Yesus, kita bisa lihat bahwa kedatangan Tuhan pada akhir zaman terutama untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, memilah semua orang menurut jenisnya dan menentukan kesudahan mereka. Jadi, bisakah kita benar-benar menyatakan bahwa saat Tuhan Yesus berkata "Selesai sudah" di kayu salib, Dia mengatakan pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia telah selesai? Akankah kita terus dengan bodohnya menatap langit, menunggu Tuhan Yesus turun di atas awan, dan membawa kita ke langit untuk bertemu dengan-Nya? Masihkah kita dengan mudah mengutuk semua kebenaran yang diungkapkan Tuhan saat Dia bekerja pada akhir zaman? Akankah kita dengan berani menyangkal bahwa Tuhan telah datang kembali dalam daging sebagai Anak manusia melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman? Bencana besar telah tiba, dan banyak orang religius masih tersesat dalam mimpi mereka tentang kedatangan Tuhan kembali, berpikir Dia tidak akan pernah menyingkirkan mereka. Saatnya untuk bangun. Jika mereka tidak bangun, begitu bencana berakhir dan Tuhan Yang Mahakuasa secara terbuka menampakkan diri kepada semua orang, Tuhan akan membuat langit dan bumi baru, lalu semua orang di dunia religius itu akan meratap dan menggertakkan gigi. Itu akan menggenapi nubuat ini dalam kitab Wahyu: "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia" (Wahyu 1:7).
Pasti banyak yang bertanya apa sebenarnya maksud Tuhan Yesus saat Dia berkata "Selesai sudah" di kayu salib. Itu sebenarnya sangat sederhana. Firman Tuhan Yesus selalu sangat pragmatis, jadi saat Dia mengatakan ini, tentu saja Dia mengacu pada pekerjaan penebusan-Nya. Namun, orang-orang bersikeras mengartikan kata-kata nyata dari Tuhan ini tentang pekerjaan Tuhan menyelamatkan manusia, tetapi ini sepenuhnya tak berdasar, karena Tuhan hanya menyelesaikan sebagian pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Masih ada langkah paling penting—pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman. Kenapa bersikeras bahwa "Selesai sudah" berarti semua pekerjaan penyelamatan Tuhan telah selesai? Bukankah itu tidak masuk akal dan di luar nalar? Kenapa Tuhan Yesus disalibkan? Apa yang sebenarnya Dia capai melalui ini? Apa hasilnya? Semua orang percaya tahu ini, karena ini didokumentasikan dengan sangat jelas dalam Alkitab. Tuhan Yesus datang untuk menebus umat manusia. Dengan disalibkan, Tuhan Yesus melayani sebagai korban penghapus dosa bagi umat manusia, menanggung dosa semua orang agar tidak lagi harus dikutuk dan dihukum mati di bawah hukum. Lalu, dosa-dosa mereka bisa diampuni selama mereka percaya kepada Tuhan, berdoa dan mengaku kepada-Nya, serta menikmati kasih karunia yang luar biasa dari Tuhan. Itulah penyelamatan oleh kasih karunia, dan itulah yang dicapai oleh pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Meskipun dosa-dosa kita telah diampuni melalui iman kita, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa kita masih tidak bisa menahan diri tidak berbuat dosa sepanjang waktu. Kita hidup dalam lingkaran berbuat dosa, mengaku, dan berbuat dosa lagi. Kita sama sekali tidak luput dari dosa. Apa artinya ini? Artinya kita masih punya natur berdosa, dan memiliki watak iblis, jadi kita tidak bisa memperbaiki masalah terus berbuat dosa setelah dosa kita diampuni. Ini membuat semua orang percaya bingung—ini sesuatu yang sangat menyakitkan. Firman Tuhan berkata, "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:45). Tuhan itu benar dan kudus, jadi siapa pun yang tidak suci tidak bisa melihat-Nya. Jadi, bagaimana mungkin orang yang selalu berbuat dosa dan menentang Tuhan layak memasuki kerajaan Tuhan? Karena manusia belum sepenuhnya luput dari dosa dan disucikan, mungkinkah pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia berakhir? Penyelamatan Tuhan akan menjadi penyelamatan yang tuntas—Dia tidak akan pernah melepaskan pekerjaan-Nya di tengah jalan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menubuatkan kedatangan-Nya kembali berkali-kali. Dia telah lama datang kembali pada akhir zaman sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan. Ini untuk mentahirkan umat manusia dari watak rusak kita agar bisa dibebaskan dari belenggu dosa. Untuk sepenuhnya menyelamatkan kita dari kekuatan Iblis dan akhirnya membawa kita ke dalam kerajaan Tuhan. Setelah pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman tuntas, barulah pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia selesai.
Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).
"Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan. Semua pekerjaan yang dilakukan sekarang ini bertujuan agar manusia dapat ditahirkan dan diubahkan. Melalui penghakiman dan hajaran oleh firman-Nya, serta melalui pemurnian, manusia dapat mengenyahkan kerusakan dirinya dan disucikan. Daripada menganggap tahap pekerjaan ini sebagai tahap penyelamatan, lebih tepat menganggapnya sebagai tahap pekerjaan penyucian" ("Misteri Inkarnasi (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
"Tujuan penting pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan adalah untuk menyucikan umat manusia dan untuk mempersiapkan mereka untuk hari perhentian terakhir; tanpa penahiran semacam itu, tidak ada umat manusia yang dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori menurut jenisnya, atau masuk ke tempat perhentian. Pekerjaan ini adalah satu-satunya jalan untuk manusia bisa masuk ke tempat perhentian. Hanya pekerjaan penahiran Tuhan yang akan mentahirkan manusia dari kefasikan mereka, dan hanya pekerjaan hajaran dan penghakiman-Nya yang mampu menyoroti unsur-unsur manusia yang tidak taat itu, dengan demikian memisahkan orang-orang yang dapat diselamatkan dari orang-orang yang tidak dapat diselamatkan, dan memisahkan mereka yang akan tetap hidup dari yang akan binasa. Ketika pekerjaan ini berakhir, orang-orang yang diizinkan untuk tetap hidup itu semuanya akan ditahirkan dan memasuki keadaan kemanusiaan yang lebih tinggi di mana mereka akan menikmati kehidupan manusia yang kedua yang lebih indah di bumi; dengan kata lain, mereka akan masuk ke hari perhentian manusia dan hidup berdampingan dengan Tuhan. Setelah mereka yang tidak diizinkan untuk tetap hidup telah dihajar dan dihakimi, wujud asli mereka akan seluruhnya disingkapkan, setelah itu mereka semua akan dimusnahkan dan, sama seperti Iblis, mereka tidak akan diizinkan lagi untuk tetap hidup di bumi. Manusia di masa depan tidak akan lagi mancakup orang-orang jenis ini; orang-orang semacam itu tidak layak untuk memasuki negeri tempat perhentian terakhir, mereka juga tidak layak untuk bergabung pada hari perhentian yang akan dimiliki Tuhan bersama dengan manusia, karena mereka adalah target penghukuman dan merupakan orang-orang jahat yang fasik. ... Seluruh tujuan di balik pekerjaan terakhir-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik adalah untuk sepenuhnya menyucikan seluruh umat manusia, sehingga Dia dapat membawa umat manusia yang sepenuhnya kudus ke tempat perhentian kekal. Tahap pekerjaan-Nya ini adalah tahap pekerjaan yang paling penting; ini merupakan tahap terakhir dari seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya" ("Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
Firman Tuhan Yang Mahakuasa sangat jelas. Di Zaman Kasih Karunia, pekerjaan penebusan Tuhan Yesus hanyalah untuk mengampuni dosa manusia. Pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman–lah yang secara menyeluruh mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Firman Tuhan Yang Mahakuasa menghakimi dan menyingkap natur serta esensi manusia yang memberontak dan anti-Tuhan, memungkinkan kita mengetahui watak iblis dan kerusakan kita. Ini menunjukkan kepada kita bahwa kita dipenuhi watak iblis, seperti kecongkakan, kelicikan, dan kejahatan tanpa sedikit pun keserupaan dengan manusia. Hanya dengan ini orang-orang bisa melihat kebenaran tentang betapa dalamnya mereka dirusak oleh Iblis, agar mereka benar-benar membenci diri dan menumbuhkan penyesalan sejati, lalu bertobat kepada Tuhan. Kemudian mereka melihat betapa berharganya kebenaran dan mulai fokus untuk menerapkan firman Tuhan dan memasuki kenyataan kebenaran. Ini memungkinkan mereka secara bertahap membuang watak rusak dan mulai mengubah watak hidup mereka, lalu akhirnya mampu benar-benar tunduk dan takut kepada Tuhan, serta hidup berdasarkan firman-Nya. Dengan cara inilah orang bisa membuang kekuatan Iblis dan diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan, lalu mereka bisa dilindungi oleh Tuhan dan selamat dari bencana besar pada akhir zaman serta memasuki tempat tujuan indah yang telah Tuhan siapkan bagi umat manusia. Ini menggenapi nubuat dalam Wahyu 21:3-6. "Dan aku mendengar suara nyaring dari surga berkata: Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka. Tuhan akan menghapuskan setiap air mata dari mata mereka; dan tidak akan ada lagi kematian, kesedihan, tangisan, dan kesakitan: karena hal-hal yang lama sudah berlalu. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu berkata, Lihatlah, Aku menjadikan semuanya baru! Dan Dia berfirman kepadaku, Tuliskanlah, karena segala perkataan ini tepat dan benar. Dan Dia berfirman kepadaku, sudah selesai. Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir. Aku akan memberikan kepada ia yang haus, air dari mata air kehidupan dengan cuma-cuma." Di sini, Tuhan berkata "Sudah selesai." Ini sama sekali berbeda dari yang Tuhan Yesus katakan di kayu salib: "Selesai sudah." Ini konteks yang berbeda, dunia yang berbeda. Saat Tuhan Yesus berkata "Selesai sudah" di kayu salib, Dia berbicara tentang menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya. Kata-kata "Sudah selesai" dalam Kitab Wahyu adalah Tuhan membicarakan menyelesaikan tuntas pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia, saat Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, Dia akan tinggal bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat kerajaan-Nya, tempat yang tidak akan ada lagi tangisan, kematian, atau kesengsaraan. Inilah satu-satunya tanda Tuhan menyelesaikan pekerjaan penyelamatan-Nya.
Pada titik ini, seharusnya semua orang paham bahwa mengeklaim kata-kata Tuhan Yesus di kayu salib berarti pekerjaan penyelamatan Tuhan telah selesai sangat bertentangan dengan kenyataan pekerjaan Tuhan dan murni gagasan manusia. Ini kesalahan tafsir perkataan Tuhan yang memperdaya dan menyesatkan, dan entah berapa banyak orang yang telah teperdaya. Mereka yang dengan buta berpegang teguh pada ini, hanya menunggu Tuhan tiba-tiba muncul di atas awan sehingga bisa diangkat ke dalam kerajaan, seraya menolak mempelajari banyak kebenaran yang diungkapkan Tuhan Yang Mahakuasa, akan sepenuhnya kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan. Serta tentu saja, mereka tidak akan pernah luput dari dosa dan diselamatkan sepenuhnya. Lalu, iman seumur hidup akan sia-sia, mereka juga pasti akan jatuh ke dalam bencana dan disingkirkan Tuhan.
Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kristus akhir zaman membawa hidup, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh hidup, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan hidup yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh hukum yang tertulis, dan terbelenggu oleh sejarah, tidak akan pernah bisa memperoleh hidup maupun mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta. Mereka yang tidak menerima air kehidupan akan selamanya tetap mayat, mainan Iblis, dan anak-anak neraka. Lalu, bagaimana mereka bisa melihat Tuhan? Jika engkau hanya mencoba untuk berpegang teguh pada masa lalu, hanya mencoba untuk mempertahankan hal-hal sebagaimana adanya dengan tidak berubah sama sekali, dan tidak mencoba untuk mengubah status quo dan menyingkirkan sejarah, bukankah engkau akan selalu menentang Tuhan? Langkah-langkah pekerjaan Tuhan sangat luas dan dahsyat, seperti ombak yang bergelora dan guruh yang menderu—tetapi engkau hanya duduk pasif dan menunggu kehancuran, mempertahankan kebodohanmu dan tidak melakukan apa pun. Dengan cara seperti ini, bagaimana engkau bisa dianggap sebagai seorang yang mengikut jejak langkah Anak Domba? Bagaimana engkau bisa menyatakan bahwa Tuhan yang engkau yakini dengan teguh adalah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang? Bagaimana kata-kata dalam buku-bukumu yang sudah menguning termakan usia bisa mengantarkanmu ke zaman baru? Bagaimana kata-kata itu bisa menuntunmu mencari langkah-langkah pekerjaan Tuhan? Bagaimana kata-kata itu bisa membawamu ke surga? Yang engkau pegang di tanganmu adalah hukum yang tertulis yang hanya bisa memberikan penghiburan sementara, bukan kebenaran yang bisa memberikan hidup. Kitab suci yang engkau baca hanya bisa memperkaya lidahmu, bukan kata-kata hikmat yang bisa membantumu memahami hidup manusia, apalagi jalan yang bisa menuntunmu menuju kesempurnaan. Apakah kesenjangan ini tidak memberimu alasan untuk merenung? Tidakkah ini membantumu memahami misteri yang terkandung di dalamnya? Mampukah engkau membawa dirimu sendiri ke surga untuk bertemu Tuhan dengan caramu sendiri? Tanpa kedatangan Tuhan, bisakah engkau membawa dirimu sendiri ke surga untuk menikmati kebahagiaan keluarga bersama Tuhan? Apakah sekarang engkau masih bermimpi? Jika demikian, Aku menyarankan agar engkau berhenti bermimpi dan menyaksikan siapa yang sedang bekerja sekarang—lihatlah siapa yang sekarang sedang melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia pada akhir zaman. Kalau engkau tidak melakukan itu, engkau tidak akan pernah mendapatkan kebenaran, dan tidak akan pernah memperoleh hidup" ("Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").