Menu

Apakah Anda Tahu Bagaimana Mencari Wajah Tuhan

Dalam kehidupan kita, jika kita sering mencari dengan datang ke hadapan Tuhan, itu tidak hanya bisa membuat kita menjalin hubungan normal dengan Tuhan, tetapi kita juga bisa mendapatkan bimbingan, dan petunjuk Tuhan, hingga kita dapat memahami kehendak Tuhan, dan memiliki cara penerapan. Jadi, bagaimana cara untuk mencari wajah Tuhan? Di bawah ini ada tiga cara untuk mencari wajah Tuhan, semoga dapat membantu anda.

Apakah Anda Tahu Bagaimana Mencari Wajah Tuhan

Cara pertama untuk mencari wajah Tuhan :Berdoa dan mencari dengan tenang di hadapan Tuhan

Jika kita ingin mencari wajah Tuhan, kita harus menenangkan diri, berdoa, dan mencari di hadapan Tuhan. Tenang di hadapan Tuhan berdoa dan mencari, merupakan penerapan yang tidak boleh di kurangi. Yohanes 4 : 23-24 mencatat : "Tetapi waktunya akan tiba, sekaranglah waktunya, ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran: karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu. Tuhan adalah Roh dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran."

Tuhan berfirman: "Doa adalah salah satu cara manusia bekerja sama dengan Tuhan, itulah cara yang melaluinya manusia berseru kepada Tuhan, dan itulah proses bagi manusia untuk dijamah oleh Roh Tuhan. Dapat dikatakan bahwa mereka yang tidak berdoa adalah orang mati tanpa roh, bukti bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk dijamah oleh Tuhan. Tanpa doa, orang tidak dapat mencapai kehidupan rohani yang normal, apalagi mengikuti karya Roh Kudus. Hidup tanpa doa berarti memutuskan hubungan dengan Tuhan, dan tidak mampu memenangkan pujian Tuhan. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, semakin banyak engkau berdoa, yaitu semakin engkau dijamah oleh Tuhan, semakin kuat tekadmu dan semakin engkau mampu menerima pencerahan baru dari Tuhan. Sebagai hasilnya, orang-orang seperti ini dapat disempurnakan oleh Roh Kudus dengan sangat cepat."

Dari firman Tuhan ini, kita dapat melihat, bahwa doa merupakan cara penting untuk kita mencari wajah Tuhan, dan bersekutu dengan Tuhan, hanya dengan datang ke hadapan Tuhan, bersekutu dengan Tuhan, mencari, menyembah Tuhan dalam roh dan kejujuran, maka kita akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pencerahan dan penerangan dari Roh Kudus.

Namun kita sering kali tidak memiliki hati yang jujur untuk mencari, contohnya :Terkadang kita tidak dapat menenangkan diri kita di hadapan Tuhan, disebabkan oleh kesibukan dalam pekerjaan, keluarga, atau hal-hal kedagingan. Kita berdoa hanya dengan formalitas, dan mengikuti proses,membodohi Tuhan dengan asal bicara beberapa kata pada Tuhan, dan tidak mencari bagaimana cara untuk menjalin hubungan normal dengan Tuhan ;Terkadang kita sering berdoa dengan mengucapkan kata-kata yang membual, kosong, dan kata-kata yang indah untuk menipu Tuhan, seperti ( Tuhan! Aku mengasihi-Mu! Aku bersedia meninggalkan, dan mengorbankan segalanya untuk mengikuti-Mu, sepanjang hidupku). Kenyataannya, kita akan mengeluh kepada Tuhan, ketika mengalami cobaan, kita selalu meminta kepada Tuhan, agar Tuhan bertindak sesuai dengan keinginan kita, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Sedangkan kita tidak mencari bagaimana untuk tunduk pada pengaturan Tuhan, seperti kita selalu mengatakan satu hal, tetapi yang dilakukan berbeda, bukankah ini berarti bahwa kita sedang menipu Tuhan? Tuhan memeriksa hati dan batin manusia, jika doa kita seperti ini, bagaimana kita bisa menemukan wajah Tuhan, dan mendapatkan bimbingan serta pencerahan Tuhan?

Oleh karena itu, ketika kita berdoa di hadapan Tuhan, kita harus menenangkan diri dan jujur, kita harus membuka hati kita kepada Tuhan, katakan kepada Tuhan tentang penderitaan, dan kesulitan yang kita hadapi. Kita tidak boleh berubah pikiran terus-menerus, berjanji tanpa niat dan asal-asalan, juga tidak boleh menipu Tuhan dengan menggunakan kata-kata yang indah. Tidak peduli dengan apa yang kita doakan kepada Tuhan, kita harus memiliki ketaatan hati untuk mencari kehendak Tuhan, dan mencari apa yang harus kita lakukan untuk memuaskan Tuhan, dan ketika kita sedang menunggu Tuhan, kita harus sabar, dan tidak boleh meminta tuntutan yang tidak masuk akal kepada Tuhan, dengan demikian, kita dapat menemukan wajah Tuhan, pencerahan, dan bimbingan Tuhan.

Cara kedua untuk menemukan wajah Tuhan: Mencari kehendak Tuhan melalui firman Tuhan.

Tuhan berfirman : "Yesus berkata kepadanya: 'Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku'" (Yohanes 14:6). "Bagaimana Tuhan dan manusia disatukan? Bagaimana engkau bisa mengenal Tuhan? Bagaimana cara Tuhan bekerja pada manusia? Dia menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan kehendak-Nya, menggunakan kata-kata untuk membimbing engkau ke jalan yang harus engkau jalani, menggunakan kata-kata untuk menguji engkau, dan Dia menggunakan kata-kata untuk memberi tahu engkau tentang semua persyaratan dan kriteria yang Dia miliki untuk engkau. Pahami hal ini, dan engkau telah memahami akar masalahnya. Tanpa sadar, engkau memahami semua aspek kebenaran dalam firman Tuhan: prinsip-prinsip bergaul dengan orang lain dan menangani masalah, bagaimana memperlakukan saudara dan saudari, bagaimana memperlakukan pekerjaan gereja dan tugas-tugas, bagaimana engkau harus mengalami pencobaan, bagaimana caranya setia kepada Tuhan, bagaimana menyerah dan bagaimana memperlakukan dunia. Semua kebenaran ini dapat ditemukan di dalam firman Tuhan, dan Tuhan telah memberitahukan semuanya kepada engkau." Dari sini kita dapat melihat, jika kita ingin menemukan wajah Tuhan, kita harus membaca firman Tuhan, memahami kehendak Tuhan melalui firman-Nya, ini juga merupakan kunci dari satu aspek penerapan. Kita semua tahu bahwa Tuhan adalah sumber kebenaran, firman Tuhan mengungkapkan watak Tuhan, apa yang Dia miliki dan siapa Dia, semua mewujudkan kehendak dan tuntutan Tuhan pada kita umat manusia. Ketika kita mengalami suatu hal, hanya dengan menenangkan diri di hadapan Tuhan, berdoa, membaca, dan merenungkan firman Tuhan, kita dapat memahami kehendak Tuhan, dan tahu bagaimana cara penerapan untuk memuaskan kehendak Tuhan.

Sama seperti saya, setelah saya percaya kepada Tuhan, saya telah menikmati damai dan sukacita Tuhan, serta merasakan kasih Tuhan Yesus. Saya ingin mengorbankan segalanya untuk Tuhan, kemudian saya meninggalkan keluarga, dan karier saya, saya membangun gereja untuk memberitakan injil di mana-mana. Meskipun saya telah mengalami begitu banyak ejekan, fitnahan, penganiayaan, dan kesulitan, terkadang saya juga menderita dan lemah sampai titik tertentu, namun jika teringat dapat memperoleh janji Tuhan, dan menikmati berkat surga, hati saya sangat terhibur, dan terinspirasi, saya merasa penderitaan ini memiliki makna, dan berharga. Ketika saya bersemangat dalam pekerjaan penginjilan, saya di diagnosis menderita kanker. Awalnya, saya masih memiliki iman kepada Tuhan, saya berpikir bahwa Tuhan akan menyembuhkan saya. Tetapi penyakit saya semakin parah, lalu saya salah paham dan mengeluh tentang Tuhan : Saya telah mengorbankan segalanya untuk Tuhan, mengapa Tuhan tidak menyembuhkan saya? Saya telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, apakah saya akan mati begitu saja? Semakin saya memikirkannya, hati saya semakin gelap, dan rasanya tidak dapat menyentuh Tuhan. Kemudian dalam penderitaan, saya menyadari, bahwa saya harus berdoa dengan menenangkan diri di hadapan Tuhan, dan mencari kebenaran. Saya berdoa, dan memohon kepada Tuhan, kiranya Tuhan menuntun saya untuk memahami kehendak Tuhan, dan tidak mengeluh. Setelah itu, saya menenangkan diri lagi, dan membaca firman Tuhan, saya melihat firman Tuhan berkata :"Dan Aku akan membawa bagian ketiga itu melewati api, dan akan memurnikan mereka seperti perak dimurnikan, dan akan mengujinya seperti emas diuji: mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan mendengar mereka: Aku akan berkata, Ini adalah umat-Ku: dan mereka akan berkata, Yahweh adalah Tuhanku" (Zakharia 13:9).

"Begitu banyak orang percaya kepada-Ku hanya agar Aku dapat menyembuhkan mereka. Begitu banyak orang percaya kepada-Ku hanya agar Aku dapat menggunakan kuasa-Ku untuk mengusir roh-roh najis dari tubuh mereka, dan begitu banyak orang percaya kepada-Ku hanya supaya mereka dapat menerima damai dan sukacita dari-Ku. Begitu banyak orang percaya kepada-Ku hanya untuk menuntut lebih banyak kekayaan materi dari-Ku. Begitu banyak orang percaya kepada-Ku hanya untuk menjalani hidup ini dengan damai dan agar aman dan selamat di dunia yang akan datang. Begitu banyak orang percaya kepada-Ku untuk menghindari penderitaan neraka dan menerima berkat-berkat surga. Begitu banyak orang percaya kepada-Ku hanya demi kenyamanan sementara, tetapi tidak berusaha memperoleh apa pun dari dunia yang akan datang. Saat Aku menjatuhkan murka-Ku ke atas manusia dan mengambil semua sukacita dan damai yang pernah mereka miliki, manusia menjadi bimbang. Saat Aku memberi kepada manusia penderitaan neraka dan menarik kembali berkat-berkat surga, rasa malu manusia berubah menjadi amarah. Saat manusia meminta-Ku untuk menyembuhkan mereka, Aku tidak memedulikan dan merasakan kebencian terhadap mereka; manusia meninggalkan-Ku untuk mencari cara pengobatan lewat perdukunan dan ilmu sihir. Saat Aku mengambil semua yang telah manusia tuntut dari-Ku, semua orang menghilang tanpa jejak. Maka dari itu, Aku berkata bahwa manusia beriman kepada-Ku karena Aku memberi terlalu banyak kasih karunia, dan ada terlalu banyak yang bisa didapatkan."

"Hubungan manusia dengan Tuhan semata-mata demi kepentingan diri sendiri. Hubungan ini adalah hubungan antara penerima dan pemberi berkat. Sederhananya, hubungan ini seperti hubungan antara karyawan dan majikan. Karyawan bekerja hanya untuk menerima upah yang diberikan oleh majikannya. Dalam hubungan semacam ini, tidak ada kasih sayang, hanya ada transaksi. Tidak ada tindakan mencintai dan dicintai, hanya ada derma dan belas kasihan. Tidak ada pengertian, hanya ada kemarahan terpendam dan tipu daya. Tidak ada keintiman, hanya ada jurang yang tak bisa diseberangi."

Melalui doa, membaca, dan merenungkan firman Tuhan, saya telah memahami beberapa kehendak Tuhan, bahwa penyakit merupakan ujian Tuhan, kehendak Tuhan adalah untuk memurnikan iman saya yang tercemar. Saya percaya kepada Tuhan, dan saya menganggap untuk mengasihi Tuhan, dan membalas kasih Tuhan, maka saya harus bekerja keras, meninggalkan dan mengorbankan segalanya untuk Tuhan. Namun kerusakan saya tersingkap melalui penyakit ini, ketika berkat karunia Tuhan menyertai saya, saya memuji, dan berterimakasih kepada Tuhan, yang membuat saya memiliki semangat yang tidak ada habisnya untuk meninggalkan sesuatu dan mengorbankan segalanya demi Tuhan, tetapi ketika penyakit datang menimpa saya, hati saya mulai salah paham, dan mengeluh kepada Tuhan, juga tidak memiliki semangat untuk menjalankan tugas. Apakah saya seperti orang yang sedang menjalankan tugas untuk membalas kasih Tuhan, bukankah saya sedang menipu Tuhan, dan melakukan transaksi dengan Tuhan? Saya terlalu egois dan hina, serta tidak memiliki hati nurani dan akal sehat sama sekali! Begitu saya menyadari kerusakan saya, hati saya merasa sangat bersalah kepada Tuhan, lalu saya berdoa kepada Tuhan, saya bersedia tunduk kepada Tuhan. Tidak peduli apakah saya bisa sembuh atau tidak, selama saya masih hidup, saya harus menjalankan tugas untuk membalas kasih Tuhan. Setelah itu saya tetap terus mengorbankan sesuatu untuk Tuhan, dan tanpa saya duga, tak lama kemudian penyakit saya semakin membaik.

Oleh karena itu, tidak terlepas dari masalah apa pun yang kita alami, jika kita ingin menemukan wajah Tuhan, dan cara penerapan, maka kita harus menenangkan diri di hadapan Tuhan, mencari kebenaran dalam firman Tuhan, ini juga merupakan satu kunci aspek dalam penerapan.

Cara ketiga untuk menemukan wajah Tuhan : Berfokus dalam menerapkan kebenaran.

Dalam kehidupan nyata, ketika kita mengalami suatu masalah, kita sering kali berdasarkan pada pengalaman sendiri, menggunakan kesenangan dan metode manusia untuk menyelesaikan masalah. Kita jarang sekali menenangkan diri di hadapan Tuhan untuk mencari kebenaran, dan menerapkan kebenaran, yang menyebabkan kita semakin menjauh dari Tuhan. Tuhan Yesus berkata: "Jika seseorang mengasihi-Ku, ia akan memelihara firman-Ku: dan Bapa-Ku akan mengasihinya, dan Kami akan datang kepadanya, dan tinggal bersamanya. Dia yang tidak mengasihi-Ku, tidak memelihara perkataan-Ku" (Yohanes 14:23-24). "Jika engkau tetap berada di dalam firman-Ku, engkau adalah sungguh-sungguh murid-Ku" (Yohanes 8:31).Tuhan telah memberikan firman-Nya kepada kita, agar kita dapat mematuhi jalan Tuhan dalam kehidupan nyata, dan hidup dalam firman Tuhan. Jika kita dapat berfokus untuk menerapkan firman Tuhan, ini membuktikan bahwa hati kita memiliki kedudukan untuk Tuhan, dan menghormati Tuhan, demikian, Tuhan akan mengakui kita sebagai pengikut-Nya. Karena itu, jika kita ingin menemukan wajah Tuhan, ketika kita mengalami suatu masalah, kita harus berfokus untuk menerapkan kebenaran, dan menggunakan kebenaran untuk menyelesaikan masalah, dengan demikian kita bisa dipuji oleh Tuhan, dan hubungan kita dengan Tuhan akan menjadi semakin dekat.

Seperti, saudari Wang yang bekerja dalam bisnis grosir pakaian, suatu kali dia pernah menerima pesanan yang cukup besar, namun bahan bakunya tidak cukup selama dalam pembuatan, serta waktu pengiriman juga akan segera tiba. Terus ia masih belum ada jalan keluar untuk bahan bakunya, jika barangnya tidak bisa dikirim tepat waktu, maka ia akan mengalami kerugian besar dalam pesanan ini, jika tidak ingin mengalami kerugian, dan harus dikirim tepat pada waktunya, maka harus diisi dengan produk lain. Saudari Wang menjadi ragu, ketika di hadapkan pada keuntungan, dan ketika dia ingin menyelesaikan pesanan ini dengan produk lain, hatinya ditegur, dan teringat pada firman Tuhan Yesus yang berkata : "Namun ya, hendaklah kamu katakan, ya; jika Tidak, katakan tidak: karena yang lebih dari itu datangnya dari jahat"( Matius 5 : 37 ). "Engkau adalah anak bapamu yang jahat dan keinginan bapamu itu yang engkau lakukan. Ia adalah pembunuh sejak awal, dan tidak hidup dalam kebenaran, karena tidak ada kebenaran di dalamnya. Ketika ia berbohong, ia berbicara dari dirinya sendiri: karena ia adalah pendusta, dan bapa dari segala dusta" (Yohanes 8:44). "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Kecuali engkau dipertobatkan, dan menjadi sama seperti anak kecil, engkau tidak akan bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga" (Matius 18:3). Dia telah memahami kehendak Tuhan melalui firman Tuhan, Tuhan memiliki esensi yang setia, Tuhan menyukai orang yang jujur, dan hanya orang jujur yang akan dipuji oleh Tuhan. Orang yang bisa berbohong dan menipu adalah orang yang tidak memiliki kemanusiaan, dan mereka yang bisa berbohong dengan mata terbuka lebar tidak ada bedanya dengan iblis. Tuhan adalah kudus, dan benar, jika dia melakukan penipuan demi keuntungannya, maka Tuhan akan membenci dia, hanya orang jujur adalah manusia yang sebenarnya, dan dapat dipercaya oleh Tuhan, juga semua orang. Setelah memahami kehendak Tuhan, Saudari Wang bertekad untuk menerapkan kebenaran, dan memuaskan Tuhan. Dia tidak menggunakan produk lain dalam pengiriman barangnya, tetapi dia mengatakan situasi yang sebenarnya kepada pihak lain, dan pihak lain tidak menyalahkan, atau memutuskan kontrak, namun sebaliknya, mereka juga memujinya sebagai orang yang jujur, layak untuk diajak bergaul, dan bekerja sama, serta menjadikan dia sebagai partner dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, kita harus berfokus dalam menerapkan kebenaran ketika kita mengalami suatu masalah, hingga kita dapat menemukan wajah Tuhan, menerapkan kehendak Tuhan, dan menerima pujian Tuhan.

Berkomunikasi sampai di sini, bukankah kita telah memiliki cara untuk menemukan wajah Tuhan? Selama kita melakukan dan mengikuti tiga cara ini, maka kita dapat menemukan wajah Tuhan, dipuji oleh Tuhan, dan hubungan kita dengan Tuhan akan menjadi semakin dekat.

Catatan Editor

Jika artikel ini bermanfaat bagi Anda, bagikan dengan lebih banyak orang. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kebingungan tentang keyakinan Anda, silakan hubungi kami melalui chat online di bawah ini. Kami akan menjawab pertanyaan Anda secara online 24 jam.

Tinggalkan komentar