Menu

Apakah Penghakiman Tuhan untuk Penahiran dan Keselamatan, atau untuk Penghukuman dan Pemusnahan?

Ketika bencana menyebar ke seluruh dunia, orang yang percaya kepada Tuhan telah sangat menantikan Tuhan Yesus datang di atas awan dan mengangkat mereka ke langit untuk bertemu dengan-Nya dan lolos dari bencana. Namun, mereka masih belum melihat Tuhan Yesus turun di atas awan, dan sebaliknya, Kilat dari Timur terus-menerus memberikan kesaksian bahwa Dia telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi, mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia sepenuhnya. Ini mengherankan bagi banyak orang. Mereka berpikir, "Tuhan seharusnya terlebih dahulu mengangkat orang percaya ke langit. Adalah penting untuk terlebih dahulu menyelamatkan kita dari bencana. Mengapa Tuhan mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman? Kita semua telah diampuni dari dosa-dosa kita dan dianggap benar oleh Tuhan, jadi untuk apa ada penghakiman Tuhan?" Kebanyakan orang yakin bahwa pada akhir zaman, penghakiman Tuhan akan ditujukan kepada orang tidak percaya, bahwa penghakiman adalah penghukuman dan pemusnahan, dan kita yang telah diampuni dosanya tidak perlu dihakimi. Jadi, apakah penghakiman Tuhan atas umat manusia untuk penahiran dan keselamatan, atau untuk penghukuman dan pemusnahan? Mari kita bahas tentang hal itu sekarang.

Namun, sebelum kita menyelidiki hal itu, mari kita bahas tentang apakah ada dasar alkitabiah untuk penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Faktanya, hal itu disebutkan dalam banyak nubuat dalam Alkitab, dan yang terpenting, dalam nubuat dari mulut Tuhan sendiri: "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:48). "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak. ... Dan Dia juga sudah memberikan kepada-Nya otoritas untuk mengadakan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia" (Yohanes 5:22, 27). "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). "Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17:17). Dan juga dikatakan dalam kitab Wahyu, "Dan aku melihat malaikat lain terbang di tengah-tengah langit, membawa Injil kekal untuk diberitakan kepada mereka yang tinggal di bumi, dan kepada seluruh bangsa, kaum, bahasa, dan suku Katanya dengan suara nyaring, Takutlah akan Tuhan, dan berikan kemuliaan pada-Nya; karena saat penghakiman-Nya sudah tiba" (Wahyu 14:6-7). Ini sangat jelas, bukan? Tuhan datang kembali dalam daging sebagai Anak manusia, mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Tidak ada keraguan tentang hal ini. Nubuat-nubuat ini menyebutkan "firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" dan "Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran", jadi orang dapat melihat dengan jelas bahwa Tuhan menggunakan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan manusia pada akhir zaman, untuk memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, memampukan umat manusia untuk melepaskan diri dari dosa dan diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan. 1 Petrus 4:17 mengatakan, "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan." Ini berarti pada akhir zaman, Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya dimulai di rumah-Nya, bahwa itu akan dimulai dengan semua orang yang telah menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Inilah makna penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Semua orang yang menerima Tuhan Yang Mahakuasa harus menerima penghakiman firman Tuhan, dan hanya bisa memasuki kerajaan-Nya setelah mereka ditahirkan. Mereka yang mengaku menerima Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi tidak ditahirkan melalui penghakiman akhirnya akan disingkirkan dan dimusnahkan dalam bencana. Orang tidak percaya akan ditangani melalui bencana karena mereka yang menolak penghakiman Tuhan takkan pernah bisa ditahirkan atau mencapai keselamatan. Mereka akan dikutuk dan kemudian dimusnahkan. Kita dapat melihat dari hal ini bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman adalah untuk menyelamatkan manusia semaksimal mungkin. Apakah mereka adalah orang yang percaya kepada Tuhan atau bukan, asalkan mereka menerima penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa dan ditahirkan, mereka adalah orang yang Tuhan selamatkan sepenuhnya. Semua orang yang menolak pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa akan dikutuk dan disingkirkan, dan hanya bisa jatuh ke dalam bencana. Melihat hasil pekerjaan penghakiman Tuhan, apakah tepat untuk menyamakannya dengan penghukuman dan pemusnahan? Itu kekeliruan besar. Pekerjaan Tuhan untuk membawa orang percaya ke dalam kerajaan dilakukan dengan keselamatan penuh melalui penghakiman dan penahiran. Bukankah hal itu sangat berarti? Lalu mengapa begitu banyak orang tidak bisa melihat hal ini? Jika penghakiman Tuhan adalah untuk mengutuk dan menghukum manusia, lalu apa makna penting pekerjaan itu? Tuhan bisa saja langsung menimpakan bencana dan memusnahkan manusia. Mengapa repot-repot melakukan hal ini? Banyak orang mendengar tentang pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa dan bahkan tidak menyelidikinya, tetapi langsung mengkritik dan mengutuknya. Bukankah itu congkak? Orang yang percaya kepada Tuhan semuanya memuja Alkitab dan mendasarkan segalanya pada Alkitab. Mengapa mereka tidak dapat melihat bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman sejalan sepenuhnya dengan hal itu? Ada begitu banyak nubuat Alkitab tentang Tuhan yang melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Mengapa mereka tidak melihat nubuat-nubuat itu? Bagaimanapun cara Anda memandangnya, siapa pun yang tidak mengakui pekerjaan Tuhan pada akhir zaman adalah buta dan bodoh dan tidak memahami Alkitab. Mereka semua congkak dan tidak bernalar. Mereka belum menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan telah kehilangan kesempatan untuk diangkat sebelum bencana. Ini menggenapi nubuat Tuhan Yesus: "Karena kepada setiap orang yang memiliki akan diberikan, dan dia akan berkelimpahan: tetapi dia yang tidak memiliki, darinya akan diambil bahkan apa yang dia miliki. Dan melemparkanmu hamba yang tidak berguna ke dalam kegelapan di luar: akan ada ratapan dan kertakan gigi" (Matius 25:29-30).

Mengapa orang percaya harus melewati penghakiman dan hajaran Tuhan? Itu misteri lain yang paling tidak dipahami, jadi mari kita lihat apa yang dikatakan Tuhan Yang Mahakuasa tentang hal itu. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

"Sebelum manusia ditebus, banyak racun Iblis yang telah tertanam kuat di dalam dirinya. Setelah ribuan tahun dirusak oleh Iblis, di dalam diri manusia terdapat sifat dasar yang selalu menolak Tuhan. Oleh karena itu, ketika manusia telah ditebus, manusia mengalami tidak lebih dari penebusan, di mana manusia dibeli dengan harga yang mahal, namun sifat beracun dalam dirinya masih belum dihilangkan. Manusia masih begitu tercemar sehingga harus mengalami perubahan sebelum layak untuk melayani Tuhan. Melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran ini, manusia akan sepenuhnya menyadari substansi mereka sebenarnya yang najis dan rusak, dan mereka akan dapat sepenuhnya berubah dan menjadi tahir. Hanya dengan cara ini manusia dapat dilayakkan untuk kembali menghadap takhta Tuhan. Semua pekerjaan yang dilakukan sekarang ini bertujuan agar manusia dapat ditahirkan dan diubahkan. Melalui penghakiman dan hajaran oleh firman-Nya, serta melalui pemurnian, manusia dapat mengenyahkan kerusakan dirinya dan disucikan. Daripada menganggap tahap pekerjaan ini sebagai tahap penyelamatan, lebih tepat menganggapnya sebagai tahap pekerjaan penyucian. Sebenarnya, tahap ini merupakan tahap penaklukan dan juga tahap kedua penyelamatan. Manusia dijadikan milik Tuhan melalui penghakiman dan hajaran oleh firman. Melalui penggunaan firman untuk memurnikan, menghakimi dan menyingkapkan, semua ketidakmurnian, gagasan, motif dan harapan pribadi dalam hati manusia akan sepenuhnya tersingkap. Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, dia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak. ... Kerusakan itu lebih dalam daripada dosa, ditanam si Iblis dan berakar kuat dalam diri manusia. Tidak mudah bagi manusia untuk menyadari dosa-dosanya; manusia tidak dapat mengenali sifat dasarnya sendiri yang telah berakar begitu dalam. Hanya melalui penghakiman oleh firman, dampak seperti itu dapat dicapai. Hanya dengan demikian, manusia secara bertahap diubahkan dimulai dari titik tersebut hingga seterusnya" ("Misteri Inkarnasi (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

Firman Tuhan Yang Mahakuasa jelas. Pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan, baru menyelesaikan setengah dari pekerjaan keselamatan-Nya. Percaya kepada Tuhan berarti dosa-dosa manusia telah diampuni dan mereka takkan dihukum di bawah hukum Taurat, dan mereka diizinkan untuk datang ke hadapan Tuhan untuk berdoa dan bersekutu dengan-Nya, menikmati kasih karunia dan berkat-Nya. Inilah yang dicapai oleh pekerjaan penebusan. Namun, bahkan dengan dosa-dosa mereka diampuni, manusia tak berdaya selain berbohong dan berbuat dosa, dengan perjuangan mengejar keuntungan pribadi, iri hati dan pertikaian, bersikap menghakimi dan penuh kebencian. Mereka ingin melakukan firman Tuhan, tetapi tak mampu. Mereka hidup dalam lingkaran setan dari mengaku dosa, dan berbuat dosa lagi, sama sekali tidak mampu melepaskan diri. Ini memperlihatkan bahwa meskipun Tuhan mengampuni dosa manusia, natur berdosa kita tetap ada di dalam diri kita. Natur dan watak jahat kitalah yang mendorong kita untuk berbuat dosa. Jika sumber dosa tidak diselesaikan, berapa kali pun dosa seseorang diampuni, mereka takkan pernah melepaskan diri dari dosa dan menjadi kudus. Mereka tak berdaya selain berbuat dosa dan menentang Tuhan. Renungkan tentang orang Farisi. Mereka menyembah Tuhan di bait Tuhan dan selalu mempersembahkan korban, tetapi mereka tidak mau menerima Tuhan Yesus ketika Dia menampakkan diri dan bekerja. Mereka dengan gila-gilaan menentang dan mengutuk Dia, dan bahkan membuat Dia disalibkan, melakukan dosa yang keji. Apa yang diperlihatkan hal ini kepada kita? Dengan memiliki natur jahat, sebanyak apa pun korban penghapus dosa yang dipersembahkan orang untuk pengampunan, mereka terus melakukan kejahatan. Tuhan Yang Mahakuasa telah menampakkan diri dan mengungkapkan jutaan firman kebenaran, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Dia telah membentuk sekelompok pemenang sebelum bencana, sepenuhnya menunjukkan otoritas dan kuasa Tuhan, dan mengguncangkan seluruh dunia. Begitu banyak orang beragama yang sama sekali tidak mencari atau menyelidiki, tetapi berpegang teguh pada gagasan mereka, berupaya keras untuk mengutuk, menentang, dan menghujat pekerjaan baru Tuhan, tak sabar untuk sekali lagi menyalibkan Kristus yang mengungkapkan kebenaran. Ini menunjukkan bahwa meskipun dosa manusia diampuni, karena natur jahatnya, mereka tetap menentang Tuhan dengan gila-gilaan dan melihat Dia sebagai musuh yang bertentangan. Watak Tuhan yang benar dan kudus takkan menoleransi pelanggaran, jadi akankah Dia membawa siapa pun yang telah diampuni tetapi terus berbuat dosa dan menentang Dia ke dalam kerajaan-Nya? Sama sekali tidak. Sebagaimana Tuhan Yesus katakan, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya" (Yohanes 8:34-35). "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:45). Dan Alkitab juga mengatakan, "Tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan" (Ibrani 12:14). "Karena jika kita dengan sengaja berbuat dosa setelah menerima pengetahuan kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu" (Ibrani 10:26). Watak Tuhan yang kudus dan benar tidak dapat dibantah. Mereka yang menentang Tuhan akan dihukum dan dimusnahkan, dan tidak pernah diizinkan masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Itulah sebabnya, ketika Tuhan Yesus berjanji Dia akan datang kembali pada akhir zaman, itu bukan untuk membawa kita ke dalam surga, dan bukan untuk secara langsung mengutuk dan memusnahkan orang tidak percaya dengan bencana. Itu untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman terhadap natur dan watak jahat manusia, untuk terlebih dahulu menyelamatkan umat manusia dari kejahatan dan kekuatan Iblis, sehingga kita dapat berbalik sepenuhnya kepada Tuhan dan didapatkan oleh-Nya, dan kemudian dibawa ke dalam kerajaan-Nya. Lalu pekerjaan keselamatan Tuhan akan selesai. Jika penghakiman Tuhan hanya untuk mengutuk dan memusnahkan umat manusia seperti yang dibayangkan orang, lalu siapa yang akan tersisa dari manusia yang rusak? Akankah semua orang akhirnya dimusnahkan oleh Tuhan karena berbuat dosa dan menentang Dia? Jika demikian halnya, bukankah rencana Tuhan untuk keselamatan manusia akan sia-sia? Itulah sebabnya Tuhan telah berinkarnasi sekali lagi pada akhir zaman sesuai dengan rencana-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Tuhan Yang Mahakuasa telah dengan rendah hati menyembunyikan diri di antara manusia dan mengungkapkan begitu banyak kebenaran, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan untuk menyucikan dan menyelamatkan semua orang yang menerima penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Itu agar kita bisa melepaskan diri dari kejahatan dan ditahirkan, menjadi layak untuk dibawa ke dalam kerajaan Tuhan. Pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman sama sekali bukan tentang menghukum atau memusnahkan manusia, tetapi sepenuhnya tentang penahiran dan penyelamatan. Sangat penting untuk memahami kehendak Tuhan. Pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman untuk keselamatan manusia adalah langkah-Nya yang terpenting, dan menerima penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu-satunya jalan kita bisa melepaskan diri dari kerusakan, ditahirkan, dan diselamatkan dari bencana.

Seseorang mungkin mengajukan pertanyaan: Bagaimana Tuhan Yang Mahakuasa menyucikan dan menyelamatkan umat manusia melalui pekerjaan penghakiman-Nya? Kita dapat menemukan jawabannya dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan" ("Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

"Melalui apa penyempurnaan Tuhan atas manusia bisa dicapai? Ini dicapai melalui watak benar-Nya. Watak Tuhan terutama terdiri atas kebenaran, murka, kemegahan, penghakiman, dan kutuk, dan Dia menyempurnakan manusia terutama melalui penghakiman-Nya. Sebagian orang tidak paham, dan bertanya mengapa Tuhan hanya bisa menjadikan manusia sempurna melalui penghakiman dan kutuk. Mereka berkata, 'Jika Tuhan mengutuk manusia, bukankah manusia akan mati? Jika Tuhan menghakimi manusia, bukankah manusia akan terkutuk? Lalu bagaimana ia masih bisa disempurnakan?' Demikianlah perkataan orang yang tidak mengenal pekerjaan Tuhan. Yang Tuhan kutuk adalah ketidaktaatan manusia, dan yang dihakimi-Nya adalah dosa-dosa manusia. Walaupun Dia berbicara dengan keras dan tanpa belas kasihan, Dia mengungkapkan segala sesuatu yang ada di dalam diri manusia, mengungkapkan apa yang penting di dalam diri manusia melalui perkataan yang keras ini, kendati demikian, melalui penghakiman seperti itu, Dia memberi manusia pengetahuan yang mendalam tentang esensi daging, dan dengan demikian manusia tunduk di hadapan Tuhan" ("Hanya Dengan Mengalami Ujian-Ujian yang Menyakitkan Engkau Semua Bisa Mengenal Keindahan Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

"Tuhan telah datang untuk bekerja di bumi demi menyelamatkan umat manusia yang sudah rusak—tidak ada kepalsuan dalam hal ini; jika tidak, Dia pasti tidak akan datang untuk melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi. Di masa lalu, cara keselamatan-Nya adalah menunjukkan kasih dan belas kasihan yang sangat besar, sehingga Dia menyerahkan segala milik-Nya kepada Iblis untuk ditukar dengan seluruh umat manusia. Hari ini tidak seperti masa lalu: hari ini, keselamatanmu terjadi di akhir zaman, di saat masing-masing manusia dikelompokkan menurut jenisnya; cara keselamatanmu bukanlah kasih atau belas kasihan, tetapi hajaran dan penghakiman agar manusia dapat diselamatkan secara menyeluruh. Dengan demikian, yang engkau terima seluruhnya adalah hajaran, penghakiman, dan pukulan tanpa ampun, tetapi ketahuilah ini: dalam pukulan yang tak kenal ampun ini tidak ada hukuman sedikit pun. Sekeras apa pun firman-Ku, yang engkau terima hanyalah beberapa kata yang mungkin tampaknya sangat kejam bagimu, dan sehebat apa pun amarah-Ku, apa yang terjadi padamu tetaplah perkataan pengajaran, dan Aku tidak bermaksud menyakitimu, atau menyebabkan engkau mati. Bukankah ini semua faktanya? Ketahuilah bahwa hari ini, entah itu penghakiman yang benar atau pemurnian dan hajaran tanpa ampun, semuanya adalah demi keselamatan. Terlepas dari apakah hari ini ada pengelompokan masing-masing manusia menurut jenisnya, atau penyingkapan berbagai jenis manusia, seluruh ucapan dan pekerjaan Tuhan adalah untuk menyelamatkan orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Penghakiman yang benar adalah untuk memurnikan manusia, pemurnian yang tanpa ampun adalah untuk menyucikan manusia, perkataan keras atau hajaran semuanya adalah untuk memurnikan dan untuk keselamatan" ("Engkau Harus Mengesampingkan Berkat Status dan Memahami Kehendak Tuhan untuk Memberikan Keselamatan kepada Manusia" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

Setelah membaca firman Tuhan, bukankah kita jadi lebih jelas tentang bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya? Banyak orang yang tidak memahami pekerjaan Tuhan, jadi ketika mereka melihat kata penghakiman dan hajaran, mereka berpikir tentang kutukan dan hukuman Tuhan. Ini sama sekali keliru. Di bawah hukum Taurat, penghakiman hanya membatasi perilaku melalui hukuman, tetapi itu tidak menyelesaikan natur berdosa manusia. Namun, penghakiman Tuhan terutama tentang mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan menyingkapkan natur dan watak jahatdalam diri kita, dan kemudian menggunakan berbagai macam cara, seperti menangani, mendisiplinkan, dan menguji kita untuk menyingkapkan diri kita. Agar kita dapat benar-benar melihat esensi kerusakan kita, realitas kerusakan kita, lalu kita membenci diri kita sendiri, berpaling dari daging, menerapkan kebenaran, dan sungguh-sungguh bertobat. Firman Tuhan Yang Mahakuasa secara tajam menyingkapkan perwujudan watak jahat manusia, motif dasar kita, pencemaran yang rusak, dan sudut pandang yang tak masuk akal. Dihadapkan dengan penghakiman firman Tuhan, kita memahami bahwa kita hanya haus akan berkat dalam iman kita tanpa ketulusan sedikit pun terhadap Tuhan. Kita berkorban sedikit, membayar sedikit harga dan mengira kita berhak atas kasih karunia Tuhan dan masuk ke dalam kerajaan. Namun, menghadapi ujian, kita menyalahkan Tuhan dan bernalar dengan-Nya, dan bahkan tidak mau lagi bekerja untuk-Nya. Kita tidak memiliki ketaatan kepada-Nya. Kita jelas tidak memiliki kenyataan kebenaran, tetapi hanya mengkhotbahkan doktrin untuk pamer dan mendapatkan kekaguman. Kita selalu melindungi reputasi dan status kita, dan menolak untuk setuju dengan orang lain bahkan ketika kita tahu pandangan mereka sejalan dengan kebenaran. Kita congkak, keras kepala, dan tidak memiliki kemanusiaan dan nalar. Melalui penghakiman firman Tuhan, kita menyadari betapa dalamnya Iblis telah merusak kita, bahwa kita congkak, licik, dan jahat, dan kita adalah perwujudan hidup dari iblis. Kita tak punya tempat untuk bersembunyi dan merasa malu. Dipenuhi dengan penyesalan, kita berdoa dan mengutuk diri sendiri, dan tidak mau lagi hidup dalam watak jahat kita yang rusak. Kita juga mengalami keadilan dan kekudusan Tuhan, bahwa Tuhan akan memeriksa dan menyingkapkan kerusakan yang mungkin kita miliki, bahwa watak-Nya tak terbantahkan, dan kita pasti akan dihukum jika tidak bertobat dan berubah. Dengan begitu kita membangun rasa hormat kepada Tuhan. Setelah dihakimi, dihajar, dipangkas, ditangani, diuji, dan dimurnikan berkali-kali, watak rusak kita secara berangsur ditahirkan dan diubah. Kita menjadi jauh lebih rendah hati, lebih bernalar dalam perkataan dan perbuatan. Kita menerima dan tunduk pada apa pun yang sesuai dengan kebenaran, dari siapa pun itu berasal dan memiliki jauh lebih sedikit kepalsuan dalam tugas kita. Dengan atau tanpa berkat Tuhan, dan apa pun kesudahan akhir dan tempat tujuan kita, kita mau tunduk kepada Tuhan dan melakukan tugas makhluk ciptaan. Melalui penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa, akhirnya kita dapat dibebaskan dari dosa, hidup dalam keserupaan dengan manusia sejati, dan mendapatkan kebebasan sejati. Penghakiman dan hajaran Tuhan benar-benar merupakan kasih dan keselamatan terbesar-Nya bagi umat manusia! Tanpa ini, kita takkan pernah mengenal diri kita sendiri, dan kita takkan pernah mampu melihat kebenaran tentang kerusakan kita. Kita akan terus hidup dalam angan-angan kita, berpikir bahwa kita berhak atas kerajaan karena dosa-dosa kita telah diampuni, menantikan Tuhan mengangkat kita untuk menikmati berkat-Nya. Itu benar-benar bodoh dan tak tahu malu. Kita telah benar-benar mengalami bahwa penghakiman dan hajaran Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu-satunya jalan untuk menyingkirkan kerusakan, ditahirkan, dan memasuki kerajaan. Dapat dikatakan bahwa penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa adalah satu-satunya jalan kita untuk dibebaskan dari dosa, diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan, dan kemudian memasuki kerajaan. SebagaimanaTuhan Yang Mahakuasa berfirman, "Dalam hidupnya, jika manusia ingin ditahirkan dan mencapai perubahan dalam wataknya, jika ia ingin hidup dalam kehidupan yang bermakna dan memenuhi tugasnya sebagai makhluk ciptaan, ia harus menerima hajaran dan penghakiman Tuhan dan tidak membiarkan disiplin Tuhan dan pukulan-Nya menjauh darinya, agar ia dapat membebaskan diri dari manipulasi dan pengaruh Iblis, dan hidup di dalam terang Tuhan. Ketahuilah bahwa hajaran dan penghakiman Tuhan adalah terang, serta terang keselamatan manusia, dan tidak ada berkat, kasih karunia, atau perlindungan yang lebih baik bagi manusia" ("Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

Sudah tiga dekade sejak Tuhan Yang Mahakuasa memulai pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Banyak dari umat pilihan Tuhan sedang menjalani hal ini, secara berangsur dibebaskan dari kerusakan dan ditahirkan, dan sekelompok pemenang telah dibentuk sebelum bencana. Mereka memiliki kesaksian yang indah tentang melepaskan diri dari dosa dan diselamatkan, seperti mengalahkan Iblis melalui penganiayaan dan kesulitan, benar-benar bertobat melalui penghakiman dan hajaran firman Tuhan, menerapkan kebenaran dan menjadi jujur, tunduk kepada Tuhan melalui ujian dan pemurnian, dan masih banyak lagi. Kesaksian ini telah dibuat menjadi video yang tersedia secara online, memberi kesaksian kepada dunia tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, sehingga semua orang dapat membuka mata dan diyakinkan sepenuhnya. Makin banyak orang yang mencintai kebenaran dari semua negara dan denominasi mengenali suara Tuhan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa dan datang ke hadapan takhta Tuhan. Injil kerajaan telah tersebar di dunia dan akan membuahkan hasil yang spektakuler. Jelas, penghakiman Tuhan pada akhir zaman yang dimulai di rumah-Nya sedang digenapi. Bencana telah terjadi, dan siapa pun dengan mata yang terbuka dapat melihat bahwa malapetaka besar telah dimulai. Mereka yang menerima penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa dan ditahirkan kerusakannya akan dilindungi dalam melewati bencana dan masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Mereka yang hanya memikirkan berkat dan memasuki kerajaan tanpa menerima kebenaran, dan penghakiman atau penahiran Tuhan, adalah lalang, orang tidak percaya yang disingkapkan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Tuhan telah mengutuk mereka, dan mereka akan masuk neraka dan dihukum ketika bencana datang. Ini menggenapi firman Tuhan Yang Mahakuasa: "Ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan sejati dan kehidupan. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus?" ("Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

"Mereka yang mampu berdiri teguh dalam masa penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman—yaitu, selama pekerjaan penyucian terakhir—akan menjadi orang-orang yang akan masuk ke tempat perhentian terakhir bersama Tuhan; karena itu, semua orang yang masuk ke tempat perhentian akan terbebas dari pengaruh Iblis dan sudah didapatkan oleh Tuhan setelah menjalani pekerjaan penyucian terakhir-Nya. Orang-orang ini, yang pada akhirnya akan didapatkan oleh Tuhan, akan masuk ke tempat perhentian terakhir. Tujuan penting pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan adalah untuk menyucikan umat manusia dan untuk mempersiapkan mereka untuk hari perhentian terakhir; tanpa penahiran semacam itu, tidak ada umat manusia yang dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori menurut jenisnya, atau masuk ke tempat perhentian. Pekerjaan ini adalah satu-satunya jalan untuk manusia bisa masuk ke tempat perhentian. Hanya pekerjaan penahiran Tuhan yang akan mentahirkan manusia dari kefasikan mereka, dan hanya pekerjaan hajaran dan penghakiman-Nya yang mampu menyoroti unsur-unsur manusia yang tidak taat itu, dengan demikian memisahkan orang-orang yang dapat diselamatkan dari orang-orang yang tidak dapat diselamatkan, dan memisahkan mereka yang akan tetap hidup dari yang akan binasa. Ketika pekerjaan ini berakhir, orang-orang yang diizinkan untuk tetap hidup itu semuanya akan ditahirkan dan memasuki keadaan kemanusiaan yang lebih tinggi di mana mereka akan menikmati kehidupan manusia yang kedua yang lebih indah di bumi; dengan kata lain, mereka akan masuk ke hari perhentian manusia dan hidup berdampingan dengan Tuhan. Setelah mereka yang tidak diizinkan untuk tetap hidup telah dihajar dan dihakimi, wujud asli mereka akan seluruhnya disingkapkan, setelah itu mereka semua akan dimusnahkan dan, sama seperti Iblis, mereka tidak akan diizinkan lagi untuk tetap hidup di bumi. Manusia di masa depan tidak akan lagi mencakup orang-orang jenis ini; orang-orang semacam itu tidak layak untuk memasuki negeri tempat perhentian terakhir, mereka juga tidak layak untuk bergabung pada hari perhentian yang akan dimiliki Tuhan bersama dengan manusia, karena mereka adalah target penghukuman dan merupakan orang-orang jahat yang fasik. ... Seluruh tujuan di balik pekerjaan terakhir-Nya untuk menghukum orang yang jahat dan memberi upah kepada orang yang baik adalah untuk sepenuhnya menyucikan seluruh umat manusia, sehingga Dia dapat membawa umat manusia yang sepenuhnya kudus ke tempat perhentian kekal. Tahap pekerjaan-Nya ini adalah tahap pekerjaan yang paling penting; ini merupakan tahap terakhir dari seluruh pekerjaan pengelolaan-Nya" ("Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

Tinggalkan komentar