Cara Mendapatkan Keselamatan Kekal
Apabila menyebut "keselamatan", kebanyakan orang berpikir bahwa dengan percaya kepada Tuhan Yesus, kita akan memperoleh keselamatan kekal Tuhan. Karena Roma 10:10 mengatakan, "Sebab dengan hati, orang percaya kepada kebenaran; dan dengan mulut, pengakuan kepada keselamatan dibuat" Dengan percaya kepada Tuhan Yesus di dalam hati kita dan mengakui Dia dengan mulut kita, kita sudah diselamatkan dan dibenarkan oleh iman serta mendapatkan keselamatan kekal, jadi ketika Tuhan kembali, Dia akan membawa kita ke kerajaan surga secara langsung. Kita akan menjadi orang-orang yang menerima keselamatan kekal dari Tuhan. Namun, ada orang yang telah meragukan hal ini; meskipun kita diselamatkan oleh iman kita, kita masih melakukan dosa, sering kali kehilangan kesabaran, merasa iri pada orang lain, dan memiliki pikiran jahat. Kita bahkan mengikuti tren duniawi yang jahat. Tuhan Yesus mengatakan dengan jelas bahwa, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya" (Yohanes 8:34-35). Mereka yang sering berdosa dan mengakui dosa masih adalah hamba dosa, dan sama sekali tidak bisa masuk ke kerajaan surga. Jadi bagaimana itu bisa dianggap sebagai menerima keselamatan kekal dari Tuhan?
Kami ingin bersekutu dan berbincang tentang topik yang kontroversial ini pada hari ini: Apakah mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus berarti mendapatkan keselamatan kekal dari Tuhan? Dan bagaimana kita bisa menerima keselamatan kekal Tuhan?
Keselamatan dari Tuhan Yesus
Mari kita berbincang sedikit tentang latar belakang pekerjaan Tuhan Yesus untuk melihat apa yang dimaksud dengan dibenarkan oleh iman secara spesifik. Semua orang tahu bahwa di akhir Zaman Hukum Taurat, umat manusia menjadi semakin dirusakkan oleh iblis; mereka tidak dapat mematuhi hukum dan perintah, serta melakukan banyak hal yang menyinggung watak Tuhan. Mereka menyembah berhala, melakukan perzinahan, dan bahkan mempersembahkan korban seperti burung merpati, lembu dan kambing yang lumpuh atau buta. Semua orang dalam bahaya dikecam dan dihukum mati di bawah hukum-hukum. Untuk menyelamatkan umat manusia, Tuhan berinkarnasi menjadi manusia sebagai Tuhan Yesus berdasarkan kebutuhan umat manusia pada saat itu untuk melakukan pekerjaan penebusan, mengungkapkan jalan pertobatan, dan mengantar umat manusia mengikuti arah baru. Dia mengajar orang-orang harus bertoleransi, bersabar, mengasihi musuh-musuh mereka, memaafkan orang lain tujuh puluh kali tujuh kali, dan banyak lagi. Tuhan Yesus juga menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, dan melakukan banyak mukjizat. Selama seseorang dengan hati yang tulus mengakui dosa-dosa mereka kepada Tuhan, Tuhan Yesus akan mengampuni dosa-dosa itu dengan penuh toleransi dan kesabaran-Nya yang luar biasa. Pada akhirnya, Dia dipakukan di atas kayu salib sebagai korban penghapus dosa yang kekal bagi umat manusia, menanggung dosa manusia dan mencapai pekerjaan penebusan Zaman Kasih Karunia. Ini adalah keselamatan yang Tuhan berikan kepada manusia di Zaman Kasih Karunia. Dengan menerima keselamatan Tuhan Yesus, kita memenuhi syarat untuk datang berdoa di hadapan Tuhan. Selama kita mengakui nama Tuhan Yesus, percaya kepada-Nya di dalam hati kita, mengakui dan bertobat kepada Tuhan, dosa-dosa kita akan diampuni. Kita akan dapat menikmati semua kedamaian dan kegembiraan yang datang dari Tuhan. Dengan ini kita bisa mendapatkan keselamatan Tuhan pada Zaman Kasih Karunia dan itu adalah arti sebenarnya dibenarkan oleh iman. Kita dapat melihat dengan jelas bahwa keselamatan Tuhan Yesus adalah keselamatan pengampunan dosa dan inilah yang dicapai melalui kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus. Kita tidak lagi dikutuk dan dihukum mati di bawah hukum-hukum Taurat, tetapi itu tidak berarti bahwa kita telah diperoleh oleh Tuhan sepenuhnya atau sudah memperoleh keselamatan kekal dari Tuhan. Itu karena Tuhan Yesus belum menebus kita dari sifat iblis kita. Mari kita membaca beberapa bagian dari firman Tuhan untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang hal ini.
Firman Tuhan mengatakan: "Pada masa itu, pekerjaan Yesus adalah pekerjaan untuk menebus seluruh umat manusia. Dosa-dosa semua orang yang percaya kepada-Nya diampuni; asalkan engkau percaya kepada-Nya, Dia akan menebusmu; jika engkau percaya kepada-Nya, engkau bukan lagi orang berdosa, engkau telah dibebaskan dari dosa-dosamu. Inilah yang dimaksud dengan diselamatkan dan dibenarkan oleh iman. Namun di antara orang-orang percaya, masih ada yang memberontak dan melawan Tuhan, dan perlahan-lahan masih harus dibuang. Keselamatan tidak berarti manusia telah sepenuhnya didapatkan oleh Yesus, melainkan bahwa manusia tidak lagi menjadi milik dosa, bahwa dosa-dosanya telah diampuni. Asalkan engkau percaya, engkau tidak akan pernah lagi menjadi milik dosa." "Dosa manusia diampuni melalui Tuhan yang berinkarnasi, namun bukan berarti manusia tidak lagi memiliki dosa dalam dirinya. Dosa manusia dapat diampuni melalui korban penghapusan dosa, tetapi manusia belum mampu menyelesaikan masalah bagaimana ia dapat untuk tidak lagi berbuat dosa dan bagaimana agar sifat dosanya dapat dibuang sepenuhnya dan diubahkan. Dosa manusia diampuni karena pekerjaan penyaliban Tuhan, tetapi manusia tetap hidup dalam watak lama Iblis yang rusak. Dengan demikian, manusia harus sepenuhnya diselamatkan dari watak rusak Iblis sehingga sifat dosa manusia sepenuhnya dibuang dan tidak akan pernah lagi berkembang, sehingga memungkinkan watak manusia berubah. Hal ini mengharuskan manusia memahami jalan pertumbuhan dalam kehidupan, jalan hidup, dan cara untuk mengubah wataknya. Hal ini juga mengharuskan manusia untuk bertindak sesuai dengan jalan ini sehingga watak manusia dapat secara bertahap diubahkan dan ia dapat hidup di bawah cahaya terang, sehingga segala sesuatu yang ia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga ia dapat membuang watak rusak Iblisnya, dan supaya dia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kegelapan Iblis, sehingga ia pun benar-benar lepas dari dosa. Hanya dengan begitu, manusia akan menerima keselamatan yang lengkap."
Firman Tuhan mengatakan dengan sangat jelas bahwa Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan umat manusia sesuai dengan kebutuhan umat manusia pada saat itu. Dosa-dosa kita diampuni melalui iman kita kepada Tuhan Yesus, dan kita dapat datang di hadapan Tuhan untuk berdoa dan menyembah Dia. Ini adalah karena kasih karunia Tuhan bahwa Dia tidak lagi menghitung dosa-dosa kita, tetapi itu tidak berarti bahwa kita sudah bebas dari dosa. Karena Tuhan tidak menyingkirkan sifat berdosa yang kita tersembunyi di dalam kita, yaitu sifat iblis atau watak iblis yang mengarahkan kita berdosa masih berakar di dalam kita. Seperti kesombongan dan pembenaran diri, kebengkokan dan tipu daya, keegoisan dan kekejian, kejahatan dan keserakahan, dan lain-lain. Sikap Iblis ini bahkan lebih dalam dan bahkan lebih teguh berakar daripada dosa. Karena kita dikendalikan oleh watak iblis ini, kita masih melakukan dosa dan menentang Tuhan tanpa sadar. Sebagai contoh, kita mungkin menemukan bahwa seorang rekan kerja telah melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan dan ingin menunjukkannya kepada rekan kerja tersebut, karena kita dikendalikan oleh watak iblis kita, yakni kebengkokan dan penuh tipu daya, kita takut kita akan membuat orang lain kehilangan muka dan memengaruhi hubungan satu sama lain kalau menunjukkan masalah ini. Oleh itu, kita sering memilih untuk menutup sebelah mata, akhirnya menyebabkan gereja mengalami kerugian. Sama saja di rumah, ketika anak-anak kita menentang apa yang telah kita tentukan, kita tahu bahwa kita harus mempraktikkan toleransi dan kesabaran seperti yang Tuhan Yesus mengajar kita, untuk berbicara secara baik dengan anak. Sebaliknya, kita dikendalikan oleh watak iblis kita, yakni keangkuhan dan kesombongan, merasa bahwa kita sebagai orang tua, anak-anak kita hanya harus dengar dan patuh dengan apa-apa yang dikatakan dan dilakukan oleh kita. Kalau tidak, mereka akan melanggar martabat kita sebagai orang tua, jadi kita tidak bisa mengawal emosi kita sehingga kehilangan kesabaran dan memarahi anak-anak kita. Kita juga dikendalikan oleh watak Iblis ini—keegoisan dan kekejian, sehingga selalu memikirkan kepentingan pribadi kita. Ketika kita merasa bahwa kita dapat mengambil manfaat dari iman kita dan dapat menerima berkat Tuhan, kita merasa gembira dan tanpa lelah untuk mengkhotbahkan Injil atau meninggalkan sesuatu dan mengorbankan diri. Tetapi apabila dilanda penyakit, kemalangan, atau kecelakaan, kita akan bersungut-sungut dan salah paham tentang Tuhan. Kita ahkan coba berunding dengan-Nya, melawan-Nya, dan menyesali semua yang telah kita habiskan di masa lalu dan sebagainya. Kita hidup dengan watak kita yang rusak dan sangat sulit untuk mempraktikkan kebenaran. Bahkan kita memiliki kesabaran, toleransi, pengampunan, pemaafan untuk orang lain, dan melakukan beberapa hal yang bermanfaat bagi orang lain. Itu hanya perilaku sementara yang baik. Saat sesuatu mengancam kepentingan pribadi kita, sifat iblis kita akan berkobar; kita terlibat dalam intrik dan persaingan; kita akan membenci orang lain dan bahkan ingin membalas dendam. Ini adalah hal-hal yang kita semua alami. Kita selalu berdoa dan bahkan berpuasa, tetapi kita masih tidak mampu mengekang diri. Ini menunjukkan kepada kita bahwa dosa-dosa kita bukan hanya masalah perilaku yang dangkal, tetapi bahwa sifat kita sudah berubah menjadi iblis dan ia dapat muncul kapan saja untuk mengambil alih kata-kata dan perbuatan kita, membuat kita berdosa tanpa sadar. Tuhan berkata: "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-selamanya" (Yohanes 8:34-35). "Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus" (Imamat 11:44). Kita dapat melihat di sini bahwa Tuhan adalah kudus, dan jika sifat iblis kita tidak diselesaikan, jika kita tidak ditahirkan dari racun iblis, kita akan sering berdosa dan menentang Tuhan. Kita semua tahu bahwa upah dosa adalah maut. Oleh itu, tidak peduli berapa lama kita percaya kepada Tuhan, jika sifat dosa kita tidak diselesaikan, maka watak rusak kita tidak akan berubah dan kita tidak akan menjadi salah satu umat kerajaan surga. Kita akan menghadapi bahaya dihukum oleh Tuhan dan dilahap dalam bencana. Orang seperti itu tidak akan mendapat keselamatan kekal dari Tuhan.
Bagaimana Mendapatkan Keselamatan Kekal dari Tuhan
Jadi, bagaimana kita bisa memperoleh keselamatan kekal dari Tuhan? Tuhan Yesus bernubuat: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:47-48). Dan 1 Petrus 4:17 mengatakan "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan." Tuhan Yesus tahu bahwa mereka yang baru saja ditebus dari hukum-hukum tidak akan mampu mencapai apa pun selain pengakuan dan pertobatan dengan dasar mengetahui dosa mereka. Mereka tidak akan mampu melaksanakan kebenaran yang lebih dalam mengenai bagaimana cara melepaskan diri dari belenggu dosa. Tuhan Yesus memahami kurangnya pertumbuhan manusia. Oleh itu, Dia tidak mengungkapkan kebenaran kepada orang-orang untuk mencapai penyucian pada saat itu. Sebaliknya, Dia menubuatkan bahwa Dia harus datang lagi di akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan dan memberitahu kita semua kebenaran yang diperlukan untuk memurnikan dan menyelamatkan manusia sepenuhnya. Ini memungkinkan kita untuk membuang sifat-sifat dosa, meloloskan diri dari watak rusak iblis, memungkinkan kita mencapai kesucian dan mendapatkan keselamatan kekal. Seperti dikatakan dalam Ibrani 9:28, "Jadi Kristus satu kali dikorbankan untuk menanggung dosa banyak orang; dan kepada mereka yang mencari-Nya, Dia akan menampakkan diri kedua kalinya tanpa dosa untuk keselamatan."
Hari ini, nubuat-nubuat ini telah digenapi. Tuhan Yesus sudah kembali di antara kita, dan Dia telah mengungkapkan semua kebenaran untuk menyucikan dan menyelamatkan umat manusia sepenuhnya, dalam nama Tuhan Yang Mahakuasa. Dia telah memulai pekerjaan penghakiman dari rumah Tuhan untuk menyelesaikan sifat berdosa manusia dengan sepenuhnya, memungkinkan orang untuk ditahirkan dari dosa-dosa mereka. Ini adalah keselamatan kekal yang diberikan Tuhan kepada kita. Sekarang, mari kita melihat beberapa bagian dari firman Tuhan untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman dapat mentahirkan dosa-dosa manusia dan membawakan mereka keselamatan kekal.
Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan."
"Dia menggunakan berbagai macam lingkungan untuk menangani watak rusak manusia, dan memakai bermacam hal untuk menyingkapkan manusia; suatu saat Dia menangani manusia, di saat lainnya Dia menyingkapkan manusia, menggali dan menyingkapkan berbagai 'misteri' di kedalaman hati manusia, dan menunjukkan kepada manusia natur dirinya dengan menyingkapkan banyak hal mengenai keadaannya. Tuhan menyempurnakan manusia melalui beragam cara—melalui penyingkapan, penanganan, pemurnian, dan hajaran—sehingga manusia bisa mengetahui bahwa Tuhan itu nyata."
Kita dapat melihat dari firman Tuhan bahwa pada akhir zaman, pekerjaan Kristus untuk menghakimi dan menyucikan umat manusia dilakukan dengan ungkapan firman. Firman yang diungkapkan oleh Tuhan di akhir zaman mengandung banyak aspek kebenaran. Sebagai contoh, mengungkapkan perwujudan-perwujudan orang-orang yang hidup dalam watak rusak iblis seperti kesombongan, keegoisan, dan tipu daya; bagaimana orang bisa taat dan takut kepada Tuhan; apakah perspektif yang benar tentang iman yang harus kita pegang sebagai orang percaya dan lain-lain. Semua firman ini mengungkapkan watak Tuhan yang benar dan adalah ekspresi semua yang Tuhan miliki dan siapa Tuhan itu. Bagi umat manusia, yang dirusak oleh Iblis, kebenaran-kebenaran ini adalah penyingkapan yang tak berbelas kasihan dan penghakiman yang benar, adalah hukuman dan kutukan atas dosa umat manusia. Pada saat yang sama, kebenaran-kebenaran tersebut juga adalah kesucian. Seperti dikatakan dalam Alkitab, "Karena firman Tuhan itu kuat dan hidup dan lebih tajam dari pedang bermata dua apa pun, menembus sangat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, dan membedakan pikiran dan niat hati kita" (Ibrani 4:12). Kita harus menerima penghakiman dan hajaran firman Tuhan. Kemudian dipangkas, ditangani, diuji, dimurnikan dan mengalami orang, peristiwa, dan hal-hal yang ditetapkan oleh Tuhan. Dengan membandingkan kebenaran dengan kenyataan, kita dapat melihat keburukan, kenajisan, dan pemberontakan serta penentangan kita terhadap Tuhan, kemudian mulai membenci diri kita sendiri. Kita kemudian dapat terlibat dalam renungan diri dan pertobatan yang sejati. Sementara itu, kita juga melihat watak Tuhan yang tidak menoleransi pelanggaran, mengembangkan hati yang hormat kepada Tuhan, dan bersedia untuk menerima penghakiman, hajaran, ujian, dan pemurnian Tuhan. Kita dapat menerima kebenaran sebagai prinsip perilaku kita. Perlahan-perlahan, watak rusak kita yang begitu mengakar dalam diri kita dapat disucikan, sedikit demi sedikit. Itu seperti gelas yang diisi penuh dengan air kotor, dan seperti kebenaran—air bersih—terus dituangkan ke dalam gelas itu, kotoran itu dibilas dan diganti. Tanpa sadar gelas itu telah dibersihkan dan air di dalamnya hanyalah air jernih dan bersih.
Sebagai contoh, watak keangkuhan dan kesombongan yang menguasai kita. Dalam kehidupan kita, kita selalu ingin memiliki kekuasaan dan memberi arahan. Tidak peduli apa pun yang kita lakukan, kita ingin orang lain mendengarkan kita. Kita tidak mampu untuk berunding dengan orang lain secara damai. Kita menjadi gusar dan marah ketika pandangan orang lain tidak sejalan dengan pandangan kita sendiri, tetapi setelah kita mengungkapkan emosi kita, kita merasa tidak senang hati dan ada kegelapan di dalam roh kita. Kita tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan. Pada saat-saat seperti ini, firman Tuhan ada di dalam diri kita, menegur kita, dan kadang-kadang Tuhan akan membiarkan orang-orang di sekitar kita menyingkap dan menangani kita. Kita dapat memperoleh pemahaman tentang watak rusak kita, serta pemikiran dan gagasan yang kita andalkan untuk hidup melalui penghakiman, penyingkapan, penanganan dan pemangkasan firman Tuhan. Kita menyadari bahwa kehilangan kesabaran berasal dari watak kesombongan dan keangkuhan, bahwa kita melampiaskan ketidaksenangan kita untuk melindungi kepentingan pribadi, air muka, dan status kita, bahwa itu bukan perilaku yang rasional, dan bahwa kita selalu ingin orang lain mendengarkan dan mematuhi kita. Ini seperti penghulu malaikat yang ingin mengendalikan dan mengontrol orang lain; esensi dari ini adalah bersaing untuk merebut status dengan Tuhan. Setelah kita menyadari semua ini, kita bisa membedakan taktik iblis untuk merusak umat manusia dan kita dapat membencikan watak rusak kita sendiri. kita tidak lagi ingin hidup seperti itu. Kita juga mendapatkan kejelasan tentang identitas dan posisi kita sendiri sebagai makhluk ciptaan yang biasa. Kita melihat kita tidak berbeda dari orang lain, dan dalam interaksi lebih lanjut dengan orang lain, kita menjadi bersedia untuk menghidupi kemanusiaan mereka dengan cara yang biasa seperti apa yang dikehendaki Tuhan. Kita bisa rendah hati dalam kata-kata dan perbuatan kita, dapat mendengarkan saran orang lain dan berdiskusi. Ini adalah bagaimana kita dapat mencapai kedamaian dan sukacita yang sejati setelah setiap saat kita menerapkan kebenaran sehingga kita tidak lagi hidup dalam penderitaan dan kekecewaan karena berbuat dosa mengakui dosa. Kasih dan iman kita kepada Tuhan juga akan terus bertambah. Dengan mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan, kita akan tahu siapa yang Tuhan kasihi, siapa yang Tuhan benci, siapa yang Tuhan selamatkan, siapa yang Tuhan singkirkan, siapa yang Tuhan berkati dan siapa yang Tuhan kutuk. Kita juga memahami bahwa Tuhan mengamati segala sesuatu dan memerintah segala sesuatu serta Tuhan ada bersama dengan kita. Tuhan membimbing dan menyelamatkan kita secara praktis. Pada titik ini, kita mendapatkan hati yang hormat kepada Tuhan, watak kita yang rusak dapat berubah dan ketika kita menghadapi masalah, kita dapat mencari kebenaran, melaksanakan kebenaran dan menaati Tuhan. Seiring waktu, kita mampu menghidupi keserupaan manusia yang sejati. Ini semua adalah buah dari mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan.
Saat ini, umat pilihan Tuhan yang mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa dengan tulus telah mengalami pentahiran dan perubahan watak mereka yang rusak dalam berbagai tingkatan. Ada berbagai kesaksian tentang pengalaman mereka di situs resmi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Ini berasal dari pengalaman pribadi umat pilihan Tuhan tentang mengalami firman Tuhan dan pekerjaan-Nya. Ada kesaksian mengalami penghakiman dan hajaran dari Tuhan, melepaskan diri dari watak yang rusak dan menghidupi kemanusiaan yang normal, ada kesaksian tentang menyelesaikan sifat tipu muslihat dan menjadi orang yang jujur, ada kesaksian tentang meloloskan diri dari belenggu mendapatkan nama dan status, dan melangkah ke jalan yang benar dalam kehidupan. Di samping itu, ada juga kesaksian tentang mengalami penganiayaan dan kesengsaraan besar dan mencapai kemenangan atas iblis. Ada juga kesaksian tentang mengetahui watak Tuhan yang benar, tentang mengasihi, taat kepada Tuhan, melayani Tuhan dan mengabdikan diri kepada-Nya, dan sebagainya. Semua saudara dan saudari ini telah mengalami pertobatan dan perubahan yang sejati. Mereka adalah orang-orang yang telah memperoleh keselamatan kekal dari Tuhan dan mereka juga adalah umat kerajaan Tuhan.
Pekerjaan Tuhan untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia kini hampir berakhir. Bencana di akhir zaman telah bermula, tulah, gempa bumi, kebakaran, dan kelaparan telah terjadi. Di akhir zaman ini, bagaimana kita dapat memperoleh keselamatan kekal dari Tuhan secara langsung berkaitan dengan hal yang sangat penting yaitu apakah kita bisa masuk ke dalam kerajaan surga. Apakah kamu ingin meloloskan diri dari belenggu dosa? Apakah kamu benar-benar ingin menerima keselamatan kekal dari Tuhan, masuk ke dalam kerajaan surga, dan mendapatkan perlindungan Tuhan? Jika demikian, maka kita harus menerima penghakiman dan pentahiran dari Kristus pada akhir zaman. Ini adalah satu-satunya cara untuk kita mencapai perubahan watak kita dan masuk ke kerajaan Tuhan serta menerima keselamatan kekal. Seperti yang dikatakan oleh firman Tuhan Yang Mahakuasa, "Mereka yang berharap memperoleh hidup tanpa mengandalkan kebenaran yang diucapkan oleh Kristus adalah orang-orang paling konyol di bumi, dan mereka yang tidak menerima jalan hidup yang dibawa oleh Kristus adalah orang-orang yang sesat dalam fantasi. Maka Aku mengatakan bahwa orang-orang yang tidak menerima Kristus akhir zaman selamanya akan dibenci Tuhan. Kristus adalah pintu gerbang bagi manusia menuju kerajaan pada akhir zaman, yang tidak bisa dilangkahi oleh siapa pun. Tidak seorang pun bisa disempurnakan oleh Tuhan kecuali melalui Kristus."