Menu

Apakah Anda tahu penyimpangan terbesar yang kita lakukan dalam menyelidiki jalan yang benar?

Suatu hari saya mendengar percakapan seperti ini.

J: "Sekarang Gereja Tuhan Yang Mahakuasa menyaksikan bahwa Tuhan Yesus telah kembali, dan Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa telah menyatakan kebenaran dan melakukan tahap pekerjaan, yaitu pekerjaan penghakiman. Haruskah kita pergi menyelidiki jalan yang benar untuk melihat apakah Tuhan Yesus datang lagi?"

B: "Tidak, kita tidak bisa menyelidiki lebih dulu. Kita harus meminta para pendeta dan penatua untuk melihat apa yang dipikirkan para pendeta dan penatua tentang hal ini. Ketika para pendeta dan penatua membiarkan kita menyelidiki, barulah kita menyelidiki. Para pendeta dan penatua tidak membiarkan kita menyelidiki, jadi kita tidak usah menyelidiki. Lagi pula, tingkat pertumbuhan para pendeta dan penatua lebih besar dari kita. Tambahan pula, mereka telah melayani Tuhan Yesus selama bertahun-tahun. Mereka sering mempelajari dan menjelaskan Alkitab. Jadi, benar tindakan kita membiarkan para pendeta dan penatua mengawasi untuk kita dan mendengarkan para pendeta dan penatua."

Dari dialog singkat ini, apakah Anda menemukan penyimpangan ketika Anda menyambut kedatangan Tuhan Yesus? Selanjutnya, mari kita membahas: Apa penyimpangan terbesar dalam menyelidiki jalan yang benar? Apa praktik yang benar dalam menyelidiki jalan yang benar? Silakan baca terus.

Navigasi cepat
1.Penyimpangan Terbesar dalam Menyelidiki Jalan yang Benar
2.Penerapan yang Benar dalam Menyambut Kedatangan Kembali Tuhan

Penyimpangan Terbesar dalam Menyelidiki Jalan yang Benar

Kita harus tahu bahwa menyelidiki jalan yang benar dan menyambut Tuhan adalah perkara besar, karena ini secara berkaitan dengan nasib dan kesudahan kita. Ketika kita menyelidiki jalan yang benar, kita tidak mencari kehendak Tuhan Yesus, tetapi membiarkan para pendeta dan penatua memeriksa untuk kita; kita mengira bahwa para pendeta dan penatua adalah orang-orang yang melayani Tuhan Yesus; mereka sering mempelajari Alkitab serta menafsirkan Alkitab, jadi kita akan dapat menyambut Tuhan Yesus jika mendengar kata-kata mereka—apakah ini pandangan yang benar? Pernahkah Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus mendengarkan kata-kata pendeta dan penatua ketika kita menyelidiki jalan yang benar? Bisakah mendengarkan kata-kata para penatua dan pendeta memungkinkan kita menyambut Tuhan Yesus? Ingat kembali bahwa para pemimpin Yudaisme semuanya familier dengan Alkitab, dan sering menafsirkan Alkitab kepada orang, tetapi ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan melakukan pekerjaan, apakah mereka mengenal bahwa Tuhan Yesus adalah Kristus, bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan sendiri? Apakah mereka memimpin orang-orang percaya untuk menyambut Tuhan Yesus? Mereka bukan saja tidak menerima Tuhan Yesus, malah secara sewenang-wenang mengutuk dan menghujat Tuhan Yesus, dan bahkan bergabung dengan pemerintah Romawi untuk menyalibkan Tuhan Yesus. Ini cukup untuk menunjukkan bahwa orang yang familier dengan Alkitab dan selalu menafsirkan Alkitab tidak mewakili orang memahami kebenaran, apalagi mengenal Tuhan! Sekalipun para pemimpin di dunia keagamaan memiliki identitas dan posisi yang tinggi, betapapun banyaknya pengetahuan mereka tentang Alkitab, itu tidak berarti bahwa mereka dapat mengenal Tuhan dan menaati Tuhan. Orang-orang Yahudi menolak untuk menerima keselamatan Tuhan Yesus karena mereka terlalu menyembah para pemimpin agama, secara membabi buta mengikuti kata-kata para pemimpin agama, dan juga tidak berfokus untuk mencari dan menyelidiki kata-kata dan pekerjaan Tuhan Yesus. Mereka bahkan mengikuti orang-orang Farisi untuk memakukan Tuhan ke atas kayu salib. Sebagai akibatnya, mereka telah melanggar watak Tuhan dan dihukum oleh Tuhan. Bukankah ini dikarenakan mereka hanya fokus untuk mendengarkan kata-kata orang ketika mereka menyelidiki jalan yang benar, dan mereka tidak memiliki pendirian sendiri, sehingga pada akhirnya mereka kehilangan keselamatan Tuhan Yesus, dan akhirnya tertimpa kutukan bersama orang-orang Farisi? Ini juga yang dikatakan Alkitab: "Terkutuklah manusia yang berharap kepada manusia dan bersandar pada kekuatannya sendiri, dan hatinya menjauh dari Yahweh" (Yeremia 17: 5). Karena itu, secara membabi buta mendengar kata-kata pemimpin agama tanpa memperhatikan kepekaan adalah penyimpangan orang yang terbesar ketika menyelidiki jalan yang benar. Ini terlalu mudah membuat kita kehilangan keselamatan Tuhan.

Sekarang ini, ketika kita sedang menyelidiki hal besar seperti pekerjaan Tuhan di akhir zaman, kita tidak memusatkan perhatian untuk mencari dan menyelidiki, tetapi hanya mendengarkan secara buta kata-kata pendeta dan penatua. Apakah kita masih mengikuti jejak langkah orang-orang Yahudi? Beberapa orang berpikir bahwa para pendeta dan penatua memiliki banyak pengetahuan tentang Alkitab, dan pandangan mereka seharusnya tidak salah. Coba kita pikirkan, pendeta dan penatua familier dengan Alkitab dan sering menafsirkan Alkitab. Apakah ini berarti mereka mengenal Tuhan? Apakah mereka yakin bahwa mereka dapat mengenal Tuhan Yesus ketika Dia datang? Meskipun pendeta sering menafsirkan Akitab untuk orang-orang, tetapi apakah mereka memperhatikan untuk menyampaikan kehendak Tuhan dan persyaratan Tuhan? Apakah mereka bersaksi tentang watak dan hal-hal yang elok tentang Tuhan? Pernahkah mereka mengkhotbahkan pengalaman dan kesaksian mereka mengenai bagaimana mereka mempraktikkan firman Tuhan Yesus dan tunduk pada Tuhan Yesus? Apakah mereka berbagi tentang bagaimana mencapai pertobatan sejati, bagaimana takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, serta bagaimana mematuhi perintah-perintah Tuhan Yesus? Alkitab mengatakan: "Aku segera datang!" (Wahyu 22: 7). "Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia" (Matius 25:6). "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7: 7). Tuhan Yesus menubuatkan bahwa Dia akan datang lagi di akhir zaman; ketika kita mendengar seseorang berteriak-teriak, "Mempelai laki-laki itu datang", kita harus mengambil inisiatif untuk mencari, dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus, tetapi apakah pendeta dan penatua melakukan ini? Apakah mereka memimpin orang untuk menyelidiki jalan yang benar dan menyambut Tuhan Yesus berdasarkan kata-kata-Nya? Mereka tidak hanya tidak menyelidiki, tetapi juga menyebarkan "Barangsiapa yang memberitakan kedatangan Tuhan adalah palsu", tidak mengizinkan orang mendengar, melihat, serta menghubungi, dan bahkan berusaha sekuat tenaga mereka untuk menyegel gereja, dan mencegah orang percaya dari menyelidiki jalan yang benar. Tidakkah perbuatan ini telah menyangkal kedatangan kembali Tuhan Yesus? Tidakkah ini bertentangan dengan kata-kata Tuhan Yesus? Mereka bukan saja tidak memahami kebenaran, tetapi juga secara terbuka melanggar ajaran Tuhan Yesus. Dapatkah orang-orang seperti itu menuntun kita untuk menyambut Tuhan Yesus? Dalam menghadapi peristiwa besar seperti hal menyambut kembalinya Tuhan Yesus, kita tidak memperhatikan untuk berdoa kepada Tuhan untuk mencari pencerahan dan penerangan dari Roh Kudus, tidak proaktif mencari dan menyelidiki untuk menyambut Tuhan Yesus berdasarkan persyaratan Tuhan, melainkan mengandalkan dan memandang pendeta dan penatua, serta mendengarkan kata-kata mereka secara membabi buta. Apapun yang mereka katakan, kita hanya sekadar mengikutinya. Kita menyerahkan hal menyambut kedatangan Tuhan Yesus, hal yang begitu besar di tangan orang-orang untuk membuat keputusan tanpa membedakan apakah kata-kata mereka sejalan dengan kebenaran dan kehendak Tuhan. Kita menyerahkan nasib dan tempat tujuan kita sendiri kepada pendeta dan penatua untuk diatur. Apakah ini terlalu bodoh? Dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, kita harus mengagungkan Tuhan dan menerapkan berdasarkan persyaratan Tuhan. Kita seharusnya tidak secara buta mendengarkan kata-kata orang. Kalau tidak, kita akan mengulangi kesalahan orang-orang Yahudi dan konsekuensinya tidak terbayangkan.

Penerapan yang Benar dalam Menyambut Kedatangan Kembali Tuhan

Karena mendengar kata-kata pendeta dan penatua adalah penyimpangan terbesar dalam menyelidiki jalan yang benar, lalu apakah penerapan yang benar? Bagaimana kita bisa menyambut Tuhan Yesus? Kitab Wahyu menyebutkan sebanyak tujuh kali, "Barangsiapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang Roh berucap kepada gereja-gereja" Tuhan Yesus juga memberi tahu kita dengan jelas: "Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27) dan juga Wahyu 3:20 mengatakan: "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). Tuhan Yang Mahakuasa juga berfirman: "Oleh karena inilah, berhubung kita sedang mencari jejak langkah Tuhan, maka kita pun harus mencari kehendak Tuhan, firman Tuhan, perkataan Tuhan—sebab, di mana pun ada firman baru yang diucapkan Tuhan, suara Tuhan ada di sana, dan di mana pun ada langkah kaki Tuhan, perbuatan Tuhan juga ada di sana. Di mana pun ada pengungkapan Tuhan, di sanalah Tuhan menampakkan diri, dan di mana pun Tuhan menampakkan diri, di situlah kebenaran, dan jalan, dan hidup ada. Dalam mencari jejak langkah Tuhan, engkau sekalian telah mengabaikan firman yang mengatakan bahwa 'Tuhan adalah kebenaran, dan jalan, dan hidup' Itulah sebabnya, banyak orang, bahkan pada saat mereka menerima kebenaran, tidak percaya bahwa mereka telah menemukan jejak langkah Tuhan, apalagi mengakui penampakan Tuhan." Dapat dilihat bahwa Tuhan akan datang lagi di akhir zaman untuk mengungkapkan perkataan-perkataan Roh Kudus kepada gereja-gereja dan mengetuk pintu hati kita dengan bersuara dan berfirman. Ketika kita mengenali suara Tuhan, itu berarti kita telah melihat karya dan penampakan Tuhan, yaitu pergi ke pesta perjamuan bersama Tuhan Yesus, dan telah menyambut kembalinya Tuhan Yesus. Karena itu, mendengarkan suara Tuhan ketika menyelidiki jalan yang benar adalah kunci. Sama seperti Petrus, Yohanes, dan Natanael pada zaman itu. Mereka semua memperhatikan untuk mendengarkan suara Tuhan Yesus dengan saksama dalam hal menyelidiki jalan yang benar. Mereka tidak bertanya kepada pemimpin-pemimpin agama untuk meminta pendapat. Ketika orang-orang Farisi menyebarkan desas-desus tentang Tuhan Yesus, ketika orang-orang Farisi mengutuk dan memfitnah pekerjaan Tuhan Yesus, Petrus, Yohanes, dan Natanael tidak secara membabi buta mendengarkan dan memercayai mereka, melainkan mengenali suara Tuhan dari kata-kata Tuhan Yesus. Setelah Petrus, Yohanes, dan Natanael mengonfirmasi bahwa kata-kata Tuhan Yesus adalah ungkapan kebenaran, mereka mengikuti Tuhan dengan tekad yang tak tergoyahkan, dan telah mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus. Oleh karena itu, cukup bagi kita untuk menyelidiki jalan yang benar dengan memusatkan perhatian untuk mendengarkan suara Tuhan dan menegaskan apakah itu adalah kebenaran-kebenaran yang telah diungkapkan Tuhan. Kita juga harus meneladani Petrus, Yohanes, dan Natanael. Bila kita menyelidiki jalan yang benar, kita tidak bisa mendengarkan secara buta kata-kata pendeta dan pemimpin dari dunia keagamaan, melainkan harus memperhatikan untuk menjadi gadis yang bijaksana untuk mendengarkan suara Tuhan dengan teliti, dan mencari firman-firman yang Roh Kudus berucap kepada gereja-gereja. Selama kita memastikan bahwa tempat itu memiliki ungkapan kebenaran, serta memiliki keberadaan kebenaran, jalan dan hidup, kita harus mencari dan menerimanya. Hanya dengan demikian, barulah kita dapat menyambut Tuhan Yesus.

Saat ini, di seluruh dunia, hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang secara terbuka menyaksikan bahwa Tuhan Yesus telah kembali, yaitu, Tuhan Yang Mahakuasa—Kristus Akhir Zaman. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan semua kebenaran yang dapat menyucikan manusia dan menyelamatkan manusia; Dia telah melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, membuka segala misteri tentang rencana pengelolaan Tuhan, dan memberi tahu kita semua kebenaran yang perlu kita pahami. Ini sepenuhnya memenuhi janji Tuhan Yesus kepada kita: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). Kata-kata yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa secara persis adalah firman-firman Roh Kudus kepada gereja-gereja yang dinubuatkan dalam Kitab Wahyu. Firman-firman Tuhan Yang Mahakuasa sudah diterjemahkan dalam lebih dari 20 jenis bahasa dan diposting di Internet, agar umat manusia dapat mencari dan menyelidiki. Injil turunnya Kerajaan sudah tersebar luas dari timur ke barat. Firman-firman Tuhan Yang Mahakuasa telah mengguncangkan berbagai denominasi dan kelompok agama. Banyak orang telah mendengar suara Tuhan dan merasa bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa sangat berotoritas dan kuat, bahwa semua firman-Nya adalah kebenaran, lalu menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman satu demi satu, dan kembali ke hadapan takhta Tuhan. Karena itu, ketika kita menyelidiki jalan yang benar, selama kita banyak membaca kata-kata Tuhan Yang Mahakuasa, kita dapat memperoleh kepastian bahwa kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan. Dengan ini, bukankah kita telah menyambut kembalinya Tuhan Yesus? Jika kita menyelidiki jalan yang benar tanpa melihat apakah kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, tetapi sebaliknya mendengarkan kata-kata pendeta dan penatua, dan menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, maka kita akan ditinggalkan oleh Tuhan. Kalau kita masih tidak mencari dan menyelidiki jalan yang benar, tunggu saat bencana turun ke bumi, kita akan jatuh ke dalam bencana, menangis dan menggertakkan gigi. Ini secara persis telah memenuhi kata-kata dalam Alkitab: "Umat-Ku hancur karena kurangnya pengetahuan" (Hosea 4: 6) "... orang bodoh mati karena kekurangan hikmat" (Amsal 10:21).

Pesan Editor: Melalui perbahasan di atas, kita semua tahu penyimpangan terbesar yang akan kita buat ketika menyelidiki jalan yang benar, dan juga memahami cara yang tepat untuk menyelidiki jalan yang benar. Jika artikel ini bermanfaat bagi Anda, silakan membagikannya dengan lebih banyak orang sehingga lebih banyak orang dapat menemukan jalan mereka untuk menyelidiki jalan yang benar. Jika Anda memiliki apa-apa pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui obrolan online di bawah ini. Kami online 24 jam sehari dan bersedia menjawab pertanyaan Anda.

Tinggalkan komentar