Berharap untuk Tuhan datang kembali dan mengangkat mereka adalah sepenuhnya benar, karena Tuhan Yesus menyuruh orang percaya untuk menyambut-Nya. Namun, Paulus berkata "diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa." Apakah itu benar? Apakah Tuhan Yesus pernah berkata bahwa ketika Dia datang kembali, Dia akan membawa orang percaya untuk bertemu dengan Dia di angkasa? Tidak. Apakah ada kesaksian tentang hal ini dari Roh Kudus? Tidak ada. Dapatkah Paulus berbicara mewakili Tuhan Yesus tentang hal ini? Apakah Tuhan mengakui hal itu? Tidak. Cara Tuhan mengangkat orang percaya diatur oleh Tuhan. Tuhan Yesus berfirman: "Tetapi tentang hari dan saat itu, tidak yang tahu, tidak ada malaikat di surga yang tahu, Anak juga tidak, hanya Bapa saja yang tahu" (Markus 13:32). Paulus adalah seorang manusia, hanya seorang rasul, jadi bagaimana dia bisa tahu bagaimana Tuhan mengangkat orang percaya? Yang Paulus katakan sepenuhnya berdasarkan imajinasinya sendiri dan tidak merepresentasikan Tuhan. Kita tentu saja tidak boleh mendasarkan bagaimana kita menyambut Tuhan pada hal ini. Kita harus mengikuti firman Tuhan Yesus tentang bagaimana Dia datang kembali dan mengangkat orang percaya pada akhir zaman, karena Dia adalah Kristus, Tuhan kerajaan, dan hanya firman-Nya yang adalah kebenaran dan memiliki otoritas. Menyambut Tuhan sesuai dengan firman-Nya tidak mungkin salah. Mari kita lihat apa yang Tuhan Yesus katakan. Tuhan Yesus berfirman: "Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak" (Matius 24:27). "Karena itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga" (Matius 24:44). "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6). "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Kita dapat melihat bahwa dalam nubuat-Nya tentang kedatangan-Nya kembali, Tuhan selalu menyebut "Anak Manusia", "kedatangan Anak Manusia", "Anak Manusia akan datang", "mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu", dan "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku". Pernyataan-pernyataan penting ini sedang memberitahu kita bahwa Tuhan datang kembali dalam daging sebagai Anak Manusia, datang ke bumi untuk berbicara, untuk mengetuk pintu kita. Mereka yang mendengar suara Tuhan dan membuka pintu adalah gadis bijaksana yang menyambut Tuhan dan menghadiri perjamuan-Nya. Mereka diangkat ke hadapan Tuhan. Tuhan Yesus tidak pernah berkata Dia akan membawa orang untuk bertemu dengan-Nya di angkasa, tetapi Dia menyuruh orang mendengarkan suara-Nya untuk menyambut Dia, datang ke hadapan-Nya, dan menghadiri perjamuan-Nya. Untuk menyambut Tuhan dan bertemu dengan-Nya, kita harus mengikuti firman-Nya dan mendengarkan suara Tuhan. Segera setelah kita mendengar seseorang berseru bahwa mempelai laki-laki sedang datang, kita harus keluar untuk menemui-Nya, tidak dengan bodohnya menantikan untuk diangkat ke angkasa berdasarkan imajinasi kita sendiri. Jika demikian, kita takkan pernah bisa mendengarkan suara Tuhan dan menyambut Dia. Tuhan datang kembali sebagai Anak Manusia dan datang di antara kita, berfirman kepada kita, jadi jika kita hanya menantikan untuk diangkat ke angkasa, kita berada di jalan yang berbeda dari Tuhan. Jadi, kepercayaan orang bahwa mereka akan diangkat untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa tidaklah valid. Ini sepenuhnya bertentangan dengan firman Tuhan sendiri dan tak lain adalah gagasan manusia. Jadi apa sebenarnya arti diangkat? Firman Tuhan Yang Mahakuasa menjelaskan hal ini bagi kita. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "'Diangkat' bukan berarti diambil dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi seperti yang orang bayangkan; itu adalah miskonsepsi yang besar. 'Diangkat' mengacu pada penentuan-Ku sejak semula dan kemudian pemilihan-Ku. Ini ditujukan kepada semua orang yang telah Kutentukan sejak semula dan Kupilih. Mereka semua yang diangkat adalah orang-orang yang telah mendapatkan status sebagai anak sulung atau anak-anak, atau yang merupakan umat Tuhan. Ini paling tidak sesuai dengan gagasan manusia. Mereka yang akan memiliki bagian di rumah-Ku di masa depan adalah semua orang yang telah diangkat ke hadapan-Ku. Ini sepenuhnya benar, tidak pernah berubah, dan tidak dapat dibantah. Ini adalah serangan balik terhadap Iblis. Siapa pun yang telah Kutentukan dari semula akan diangkat ke hadapan-Ku" ("Bab 104, Perkataan Kristus pada Mulanya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Berhubung kita sedang mencari jejak langkah Tuhan, itu mengharuskan kita untuk mencari kehendak Tuhan, firman Tuhan, dan perkataan Tuhan—karena, di mana pun ada firman baru yang diucapkan Tuhan, suara Tuhan ada di sana, dan di mana pun ada jejak langkah Tuhan, perbuatan Tuhan ada di sana. Di mana pun ada pengungkapan Tuhan, di sanalah Tuhan menampakkan diri, dan di mana pun Tuhan menampakkan diri, di sanalah jalan, kebenaran, dan hidup ada" ("Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Ini membuat semuanya lebih mudah dipahami, bukan? "Pengangkatan" bukanlah seperti yang kita pikirkan, diangkat dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi, dari bumi ke angkasa. Pengangkatan tidak begitu kabur dan bersifat supernatural. "Pengangkatan" terjadi ketika Tuhan berinkarnasi sebagai Anak Manusia di bumi untuk berfirman dan bekerja, kita mendengar perkataan-Nya, mengenali ini sebagai kebenaran dan suara Tuhan, kemudian dapat tunduk dan menerima pekerjaan Tuhan. Kita makan dan minum firman Tuhan, kita secara pribadi disirami dan diberi makan oleh-Nya, dan kita menerima keselamatan Tuhan. Inilah arti diangkat ke hadapan Tuhan. Ketika Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan penebusan-Nya, semua orang yang mengakui firman-Nya sebagai suara Tuhan, kemudian menerima dan mengikut-Nya, seperti Petrus, Yohanes, dan murid-murid lainnya, semuanya diangkat ke hadapan Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa telah datang pada akhir zaman dan sedang mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan penghakiman. Orang-orang dari semua denominasi yang mencintai kebenaran dan merindukan penampakan Tuhan, melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan, telah menerima pekerjaan penghakiman-Nya. Mereka makan dan minum firman Tuhan setiap hari, disirami dan dibekali olehnya, dan mengalami penghakiman dan pentahiran Tuhan. Mereka adalah gadis bijaksana yang diangkat ke hadapan Tuhan, dan menghadiri perjamuan kawin Anak Domba, yang sepenuhnya menggenapi nubuat dalam kitab Wahyu: "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20).
Sekarang saya rasa kita semua sudah jelas tentang apa arti diangkat. Merenungkan sekarang tentang gagasan bertemu dengan Tuhan di angkasa, bukankah ini tidak realistis dan bodoh? Tuhan Yesus berkali-kali menubuatkan "kedatangan Anak Manusia", memperingatkan manusia berkali-kali untuk mendengarkan suara-Nya. Jadi, mengapa orang bersikeras mendengarkan perkataan manusia untuk menyambut Dia, bukan perkataan-Nya sendiri? Mengapa mereka berpegang teguh pada pernyataan absurd, "diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa"? Masalah macam apakah ini? Bukankah itu menunjukkan terlalu berhasrat untuk mendapatkan berkat? Bukankah itu karena mereka ingin langsung diangkat ke dalam kerajaan Tuhan menjauh dari bencana, di mana mereka akan menikmati berkat? Mari kita renungkan. Mungkinkah orang yang diampuni dosanya, tetapi masih terus-menerus berbuat dosa diangkat ke dalam kerajaan ketika Tuhan datang? Apakah mereka berhak menikmati berkatnya? Memang benar bahwa Tuhan telah menebus kita dari dosa, tetapi kita tidak bisa menyangkal bahwa kita masih dikendalikan oleh natur berdosa kita, dan tak berdaya selain berbuat dosa dan menentang Tuhan. Kita belum melepaskan diri dari ikatan dosa dan mencapai kekudusan. Tuhan itu kudus dan benar. "Tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan" (Ibrani 12:14). Jadi bisakah orang yang dipenuhi dengan kenajisan dan kerusakan masuk ke dalam kerajaan-Nya? Bukankah itu adalah khayalan manusia, hanya angan-angan? Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Engkau hanya tahu bahwa Yesus akan turun ke bumi pada akhir zaman, tetapi bagaimana tepatnya Dia akan turun? Orang berdosa sepertimu, yang baru saja ditebus, yang belum diubahkan atau disempurnakan Tuhan, dapatkah engkau berkenan di hati Tuhan? Bagimu, engkau yang masih dirimu yang lama, memang benar bahwa engkau diselamatkan oleh Yesus, dan engkau tidak terhitung sebagai orang berdosa karena penyelamatan Tuhan, tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa engkau tidak berdosa dan tidak najis. Bagaimana mungkin engkau bisa kudus jika engkau belum diubahkan? Di dalam dirimu, engkau dipenuhi dengan kenajisan, egois dan kasar, tetapi engkau masih berharap untuk dapat turun bersama Yesus—enak betul! Engkau melewatkan satu tahap dalam kepercayaanmu kepada Tuhan: engkau hanya ditebus, tetapi belum diubahkan. Agar engkau dapat berkenan di hati Tuhan, Tuhan harus secara pribadi melakukan pekerjaan untuk mengubahkan dan menahirkanmu; jika engkau hanya ditebus, engkau tidak akan dapat mencapai kekudusan. Dengan begini, engkau tidak akan layak mendapat bagian dalam berkat-berkat yang baik dari Tuhan, sebab engkau telah melewatkan satu tahap dalam pekerjaan Tuhan mengelola manusia, yaitu tahap kunci berupa pengubahan dan penyempurnaan. Dengan demikian, engkau, seorang berdosa yang baru saja ditebus, tidak dapat langsung menerima warisan Tuhan" ("Mengenai Sebutan dan Identitas" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" (Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan, yang hanya menebus manusia dan mengampuni kita dari dosa, tetapi natur berdosa kita tetap ada. Kita terus memberontak terhadap Tuhan dan belum diselamatkan sepenuhnya. Hanya dosa-dosa kita diampuni oleh Tuhan Yesus tidak cukup. Kita tetap harus menyambut Tuhan dan diangkat ke hadapan-Nya, menerima penghakiman-Nya pada akhir zaman, dan barulah kita dapat dibebaskan dari dosa dan diselamatkan sepenuhnya, menjadi orang yang tunduk dan takut kepada Tuhan. Barulah kita bisa masuk ke dalam kerajaan-Nya. Tuhan Yang Mahakuasa datang pada akhir zaman mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus. Ini adalah untuk sepenuhnya menyelesaikan natur berdosa dan watak rusak manusia, sehingga kita dapat dibebaskan dari dosa dan kekuatan Iblis, serta diselamatkan sepenuhnya oleh Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa telah menampakkan diri dan mengungkapkan begitu banyak kebenaran, memberi tahu kita semua yang kita butuhkan sebagai manusia yang rusak untuk ditahirkan dan diselamatkan sepenuhnya. Dia mengungkapkan misteri rencana pengelolaan Tuhan, seperti tujuan Tuhan dalam mengelola umat manusia, bagaimana Iblis merusak umat manusia, bagaimana tiga tahap pekerjaan Tuhan menyelamatkan manusia sepenuhnya, makna pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman, misteri inkarnasi dan nama-nama Tuhan, kesudahan dan tempat tujuan setiap jenis orang, dan keindahan kerajaan. Firman ini sangat membuka mata dan sangat meyakinkan. Tuhan Yang Mahakuasa juga menghakimi dan menyingkapkan sumber dosa dan sikap menentang manusia terhadap Tuhan, yang merupakan natur dan watak jahat kita. Dia juga menyingkapkan kebenaran tentang betapa dalamnya kita dirusaknya oleh Iblis, dan menunjukkan kepada kita jalan untuk melepaskan diri dari kerusakan dan diselamatkan sepenuhnya. Umat pilihan Tuhan makan, minum, dan menikmati firman Tuhan setiap hari. Kita dihakimi, dihajar, ditangani dan dipangkas oleh firman-Nya, dan mengalami berbagai macam ujian, kita memahami banyak kebenaran dan mulai benar-benar memahami natur jahat kita. Kita menyadari bahwa kita selalu hidup dalam kerusakan, memberontak terhadap Tuhan dan membuat-Nya jijik, dan bahwa kita akan disingkirkan dan dihukum oleh Tuhan jika kita tidak bertobat dan berubah. Kita mengalami watak Tuhan yang benar dan tak terbantahkan serta membangun rasa hormat kepada-Nya. Kerusakan kita secara berangsur ditahirkan dan diubah, dan akhirnya kita mampu melepaskan diri dari ikatan dosa dan menjadi saksi yang luar biasa bagi Tuhan. Tuhan telah membentuk sekelompok pemenang sebelum malapetaka, dan malapetaka sedang datang. Semua orang yang menolak dan menentang Tuhan Yang Mahakuasa, serta mereka yang menjadi milik Iblis akan dimusnahkan dalam malapetaka. Mereka yang mengalami penghakiman Tuhan dan ditahirkan akan menerima perlindungan Tuhan selama malapetaka, dibawa ke dalam kerajaan-Nya, dan akan memiliki tempat tujuan yang indah. Inilah sebenarnya arti diangkat ke dalam kerajaan Tuhan. Para pemenang yang sepenuhnya diselamatkan dan disempurnakan oleh Tuhan ini adalah orang yang menerapkan firman Tuhan dan melakukan kehendak-Nya di bumi. Mereka adalah orang di dalam kerajaan Tuhan. Seperti inilah cara kerajaan Kristus diwujudkan di bumi, dan ini menggenapi nubuat Tuhan Yesus: "Bapa kami yang di surga, kuduslah nama-Mu. Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu terjadilah di bumi, seperti di surga" (Matius 6:9-10). "Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga, dipersiapkan sebagai seorang mempelai perempuan yang didandani untuk pengantinnya. Dan aku mendengar suara nyaring dari surga berkata: Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka. Tuhan akan menghapuskan setiap air mata dari mata mereka; dan tidak akan ada lagi kematian, kesedihan, tangisan, dan kesakitan: karena hal-hal yang lama sudah berlalu" (Wahyu 21:2-4). "Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya; dan Dia akan memerintah sampai selama-selamanya" (Wahyu 11:15). Sebagaimana Tuhan Yang Mahakuasa berfirman, "Setelah pekerjaan penaklukan selesai, manusia akan dibawa ke dunia yang indah. Tentu saja, kehidupan ini masih berada di bumi, tetapi kehidupan ini akan sama sekali berbeda dengan kehidupan manusia saat ini. Ini adalah kehidupan yang akan manusia miliki setelah seluruh umat manusia ditaklukkan, kehidupan ini akan menjadi awal yang baru bagi manusia di bumi, dan bagi umat manusia memiliki kehidupan semacam itu akan menjadi bukti bahwa umat manusia telah memasuki dunia yang baru dan indah. Kehidupan ini akan menjadi awal kehidupan manusia dan Tuhan di bumi. Dasar pemikiran kehidupan yang indah seperti ini haruslah bahwa setelah manusia disucikan dan ditaklukkan, dia tunduk di hadapan Sang Pencipta. Jadi, pekerjaan penaklukan adalah tahap terakhir dari pekerjaan Tuhan sebelum umat manusia memasuki tempat tujuan yang mengagumkan. Kehidupan seperti itu adalah kehidupan masa depan manusia di bumi, kehidupan terindah di bumi, jenis kehidupan yang manusia rindukan, jenis kehidupan yang belum pernah dicapai manusia dalam sejarah dunia. Ini adalah hasil akhir dari 6.000 tahun pekerjaan pengelolaan; inilah yang paling didambakan manusia, dan ini juga janji Tuhan kepada manusia" ("Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
"Saat manusia telah dipulihkan kepada gambar aslinya, dan saat mereka dapat memenuhi tugasnya masing-masing, menjaga posisinya yang semestinya dan tunduk pada semua pengaturan Tuhan, Dia akan mendapatkan sekelompok orang di bumi yang menyembah-Nya, dan Dia juga akan membangun kerajaan di muka bumi yang menyembah-Nya. Dia akan meraih kemenangan kekal di atas bumi, dan mereka yang menentang-Nya akan binasa selamanya. Ini akan memulihkan maksud-Nya yang semula dalam menciptakan manusia; ini akan memulihkan tujuan-Nya dalam menciptakan segala sesuatu, dan ini juga akan memulihkan otoritas-Nya di bumi, di antara segala sesuatu, dan di antara musuh-musuh-Nya. Semua ini akan menjadi lambang kemenangan telak-Nya. Sejak saat itu, manusia akan masuk ke tempat perhentian dan memulai kehidupan yang berada di jalur yang benar. Tuhan juga akan masuk ke tempat perhentian kekal bersama manusia, dan masuk ke dalam kehidupan kekal bersama manusia. Kekotoran dan ketidaktaatan di muka bumi akan lenyap, dan semua ratapan akan lenyap, dan segala sesuatu di dunia ini yang menentang Tuhan akan lenyap. Hanya Tuhan dan orang-orang yang telah diselamatkan-Nya yang akan tinggal tetap; hanya ciptaan-Nya yang tetap hidup" ("Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
Pada titik ini, kita memiliki pemahaman penuh tentang apa sebenarnya arti diangkat. Diangkat terutama adalah tentang mendengarkan suara Tuhan, mengikuti jejak langkah-Nya, dan berbalik kepada Tuhan Yang Mahakuasa, menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Mengapa dunia keagamaan belum mengalami pengangkatan sebelum bencana? Terutama karena mereka tidak mencari kebenaran atau mendengarkan suara Tuhan, tetapi bersikeras pada gagasan dan ayat-ayat Alkitab mereka secara harfiah. Mereka hanya mendengarkan perkataan manusia, tetapi tidak menyambut Tuhan menurut firman-Nya. Inilah sebabnya mereka telah jatuh ke dalam malapetaka. Orang hanya ingin menantikan Tuhan datang di atas awan, dan ingin segera berubah wujud dan diangkat ke angkasa untuk bertemu dengan-Nya, jadi mereka hanya menantikan dengan pasif tanpa mempersiapkan diri atau berusaha mendengarkan suara Tuhan. Hati mereka mati rasa. Bagaimana mungkin mereka menyambut Tuhan dengan cara ini? Mereka akan jatuh ke dalam malapetaka, meratap dan menggertakkan gigi. Tuhan Yang Mahakuasa telah melakukan pekerjaan penghakiman-Nya selama tiga dekade sekarang. Dia membentuk sekelompok pemenang sebelum malapetaka, dan sekarang malapetaka sedang datang. Mereka yang mendengarkan suara Tuhan dan menyambut Tuhan dalam malapetaka masih memiliki kesempatan untuk diangkat. Inilah arti diangkat di tengah-tengah bencana, dan mereka memiliki harapan untuk dibiarkan hidup. Mereka yang mengikuti gagasan mereka, bersikeras bahwa Tuhan harus datang di atas awan, akan jatuh ke dalam bencana dan tidak dapat diselamatkan. Setelah malapetaka berakhir, Tuhan akan menampakkan diri di depan umum kepada semua bangsa dan semua manusia, menggenapi nubuat Wahyu 1:7, "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia." Sebagai penutup, mari kita membaca beberapa bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan sejati dan kehidupan. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat" ("Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
"Kristus akhir zaman membawa hidup, dan membawa jalan kebenaran yang abadi dan tidak berkesudahan. Kebenaran ini adalah jalan yang memungkinkan manusia memperoleh hidup, dan satu-satunya jalan untuk manusia mengenal Tuhan dan menjadi berkenan di hadapan Tuhan. Apabila engkau tidak mencari jalan hidup yang disediakan Kristus akhir zaman, engkau tidak akan pernah memperoleh perkenanan Yesus, dan tidak akan pernah memenuhi syarat untuk memasuki gerbang kerajaan surga, karena engkau adalah boneka dan tawanan sejarah. Mereka yang dikendalikan oleh peraturan-peraturan, oleh hukum yang tertulis, dan terbelenggu oleh sejarah, tidak akan pernah bisa memperoleh hidup maupun mendapatkan jalan hidup yang kekal. Ini karena satu-satunya yang mereka miliki hanyalah air keruh yang telah dipertahankan selama ribuan tahun, dan bukan air kehidupan yang mengalir dari takhta. Mereka yang tidak menerima air kehidupan akan selamanya tetap mayat, mainan Iblis, dan anak-anak neraka. Lalu, bagaimana mereka bisa melihat Tuhan? Jika engkau hanya mencoba untuk berpegang teguh pada masa lalu, hanya mencoba untuk mempertahankan hal-hal sebagaimana adanya dengan tidak berubah sama sekali, dan tidak mencoba untuk mengubah status quo dan menyingkirkan sejarah, bukankah engkau akan selalu menentang Tuhan? Langkah-langkah pekerjaan Tuhan sangat luas dan dahsyat, seperti ombak yang bergelora dan guruh yang menderu—tetapi engkau hanya duduk pasif dan menunggu kehancuran, mempertahankan kebodohanmu dan tidak melakukan apa pun. Dengan cara seperti ini, bagaimana engkau bisa dianggap sebagai seorang yang mengikut jejak langkah Anak Domba? Bagaimana engkau bisa menyatakan bahwa Tuhan yang engkau yakini dengan teguh adalah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang? Bagaimana kata-kata dalam buku-bukumu yang sudah menguning termakan usia bisa mengantarkanmu ke zaman baru? Bagaimana kata-kata itu bisa menuntunmu mencari langkah-langkah pekerjaan Tuhan? Bagaimana kata-kata itu bisa membawamu ke surga? Yang engkau pegang di tanganmu adalah hukum yang tertulis yang hanya bisa memberikan penghiburan sementara, bukan kebenaran yang bisa memberikan hidup. Kitab suci yang engkau baca hanya bisa memperkaya lidahmu, bukan kata-kata hikmat yang bisa membantumu memahami hidup manusia, apalagi jalan yang bisa menuntunmu menuju kesempurnaan. Apakah kesenjangan ini tidak memberimu alasan untuk merenung? Tidakkah ini membantumu memahami misteri yang terkandung di dalamnya? Mampukah engkau membawa dirimu sendiri ke surga untuk bertemu Tuhan dengan caramu sendiri? Tanpa kedatangan Tuhan, bisakah engkau membawa dirimu sendiri ke surga untuk menikmati kebahagiaan keluarga bersama Tuhan? Apakah sekarang engkau masih bermimpi? Jika demikian, Aku menyarankan agar engkau berhenti bermimpi dan menyaksikan siapa yang sedang bekerja sekarang—lihatlah siapa yang sekarang sedang melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia pada akhir zaman. Kalau engkau tidak melakukan itu, engkau tidak akan pernah mendapatkan kebenaran, dan tidak akan pernah memperoleh hidup" ("Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").