8 Ayat Alkitab Tentang Kehidupan: Kekuatan dalam Kesulitan
Di dunia yang penuh dengan permasalahan dan tantangan ini, setiap orang akan menghadapi berbagai masalah dan kesulitan seperti kesehatan, keluarga, pekerjaan dan iman, yang mungkin membuat kita merasa lemah, tidak berdaya dan bingung. Jangan khawatir, membaca 8 kutipan ayat Alkitab yang indah tentang kehidupan di bawah ini, yang akan membantu Anda dan memberi Anda iman serta kekuatan.
1. "Maka berhati-hatilah dengan cara hidupmu, jangan seperti orang bodoh, tetapi seperti orang yang bijaksana, dan gunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.“ (Efesus 5:15-16)
Di dunia yang jahat dan penuh bencana ini, seringkali kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Ayat ini mengajarkan kita untuk bersikap bijaksana dan hati-hati, serta tidak terbebani oleh kebodohan. Lalu, apa yang dimaksud dengan orang yang bijaksana? Alkitab mengatakan: “Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat, dan pengenalan akan Yang Mahakudus adalah pengertian.” (Amsal 9:10) Dapat dilihat bahwa orang yang bijaksana adalah orang yang takut akan Tuhan, dan adalah orang yang mengejar kebenaran dan kehidupan serta memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Mereka bertindak hati-hati, mencari kehendak Tuhan dan tidak tergoda oleh kejahatan dunia. Orang bodoh adalah orang yang mengejar kenyamanan dunia. Sebagaimana firman Alkitab: “Kemakmuran orang bebal akan membinasakan mereka" (Amsal 1:32). Orang bodoh tidak menghargai waktu dan hanya mengejar kesenangan sementara, namun lalai menghargai waktu dan mengejar kebenaran dan kehidupan, dan pada akhirnya hanya akan meninggalkan penyesalan.
Semoga kita mengambil pilihan yang tepat di zaman yang jahat dan kacau ini, menghargai waktu berharga yang ada di depan kita seperti orang bijaksana, berkomitmen untuk mengejar kebenaran dan kehidupan, dan mengejar keadilan Tuhan. Sebagai penutup, marilah kita bersama-sama mendengarkan firman nasihat Tuhan! Tuhan berfirman: “Bangkitlah, saudara-saudara! Bangkitlah, saudari-saudari! Hari-Ku tidak akan tertunda; waktu adalah kehidupan, dan memanfaatkan waktu berarti menyelamatkan kehidupan! Waktunya tidak lama lagi! Jika engkau semua gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi, engkau dapat belajar lagi dan mengulangi ujian itu sesering yang engkau mau. Namun, hari-Ku tidak akan mengalami penundaan lagi. Ingat! Ingat! Aku memintamu dengan perkataan baik ini. Akhir dunia dibukakan di depan matamu, dan bencana besar mendekat dengan cepat. Mana yang lebih penting: hidupmu, ataukah tidur, makanan, minuman, dan pakaianmu? Waktunya telah tiba bagimu untuk menimbang hal-hal ini. ” (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, Perkataan Kristus Pada Mulanya, Bab 30)
2. “Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah bahwa Tuhan telah menjadikan yang satu seperti yang lain, sehingga manusia tidak dapat menemukan apa pun yang akan datang setelahnya” (Pengkhotbah 7:14)
Ayat ini mengingatkan kita bagaimana menghadapi kemujuran dan kemalangan dalam hidup, dan bahwa Tuhan mengizinkan kemujuran dan kemalangan muncul dalam hidup kita adalah agar kita dapat mengetahui keajaiban Tuhan yang tak terselami. Perjalanan hidup kita terkait dengan hari-hari kemujuran dan kemalangan. Hari-hari mujur adalah momen ketika Tuhan memberkati kita, dan adalah momen ketika kita merasa hidup berjalan lancar dan segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan kita. Di hari-hari mujur, hendaknya kita bersyukur kepada Tuhan dan memperlakukan berkat Tuhan dengan suka cita dan rasa syukur. Hari-hari kemalangan adalah momen ketika Tuhan menguji iman kita, dan adalah saat bagi kita untuk bertumbuh dalam terpaan. Pada hari-hari kemalangan, kita tidak harus terperosok ke dalam kesulitan, tetapi harus mencari kehendak Tuhan, berpikir dan merenung secara mendalam, serta mengambil hikmah dan ketekunan darinya. Baik itu kemujuran atau kemalangan, kita dapat memperoleh manfaat dan membuat kemajuan dalam hidup. Saat-saat yang mudah dan saat-saat yang sulit dalam hidup terjadi silih berganti, dan Tuhan mengaturnya secara ajaib, sehingga kita tidak bisa mengetahui kehendak Tuhan sebelumnya. Ini juga merupakan ujian Tuhan terhadap iman kita, yang memungkinkan kita untuk bersandar kepada-Nya setiap saat.
Semoga kita semua belajar menghadapi naik turunnya kehidupan, dan menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dalam perjalanan yang penuh perubahan ini. Dalam kemujuran, bergembiralah dan bersyukur atas berkat Tuhan; ketika berada dalam kemalangan, merenunglah dan mencari hikmat Tuhan. Tuhan telah menyatukan keduanya untuk menjadikan hidup kita lebih kaya dan berwarna-warni.
3. "Jadilah kuat dan berani. Janganlah engkau takut dan gentar karenanya, karena Yahweh, Tuhanmu, menyertai engkau; dia tidak akan pernah mengabaikan atau meninggalkanmu." (Ulangan 31:6)
Ayat ini penuh kekuatan dan keyakinan, memberikan kita sandaran yang teguh ketika menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan hidup kita. Hidup di dunia yang kacau ini, kita sering menghadapi banyak kesulitan dan ancaman, serta merasa takut dan tidak berdaya. Namun, ayat ini memberi kita janji penghiburan dan harapan. Tidak peduli apa pun keadaan yang kita hadapi, kita tidak akan takut jika kita sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, karena Tuhan yang Maha Kuasa menyertai kita. Dialah pelindung dan pembimbing kita, dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Ketika kita merasa kesepian, Dia menyertai kita dan memberi kita penghiburan; ketika kita merasa tidak berdaya, Dia adalah kekuatan dan dukungan kita, serta penopang kita yang paling kokoh. Sebagaimana firman Tuhan katakan: "Tenanglah di dalam diri-Ku, karena Akulah Tuhanmu, satu-satunya Penebusmu. Engkau harus selalu menenangkan hatimu dan hidup di dalam-Ku; Akulah batu karangmu, penopangmu. Jangan memikirkan yang lain, tetapi andalkanlah diri-Ku dengan segenap hatimu dan Aku pasti akan menampakkan diri kepadamu—Akulah Tuhanmu!” (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, Bab 26)
4. “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, karena setelah bertahan dalam ujian, dia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan kepada mereka yang mengasihi Dia.” (Yakobus 1:12)
Ayat ini menyampaikan janji yang indah di tengah cobaan. Dalam perjalanan hidup, kita semua akan menghadapi berbagai godaan, namun ketika kita memilih untuk bertahan dan mengandalkan Tuhan, kita akan memasuki jalan yang penuh berkat. Ini bukanlah merayakan penderitaan, tetapi memiliki iman yang teguh. Cobaan dalam hidup ibarat sebuah ujian, dan setiap pengalaman adalah langkah menuju pertumbuhan dalam hidup kita. Cobaan itu bukan untuk menyiksa kita, tapi untuk melatih kita dan menjadikan hati kita semakin mengasihi Tuhan. Selama pencobaan, kita bisa lebih memahami kekurangan dan ketidakberartian kita, serta keadaan kita yang menyedihkan. Pada saat yang sama, kita juga bisa memahami martabat, kebesaran, dan kasih Tuhan yang lebih dalam terhadap kita, memungkinkan kita untuk bersandar kepada-Nya secara lebih teguh, menerima penyiraman dan penggembalaan firman-Nya, menerima perbekalan hidup, dan pada akhirnya memperoleh mahkota kehidupan, dan menjadi seseorang yang mengasihi Tuhan. Sebagaimana firman Tuhan katakan: “Semakin besar pemurnian Tuhan, semakin hati orang mampu mengasihi Tuhan. Siksaan dalam hati mereka bermanfaat bagi hidup mereka, mereka lebih mampu untuk berada dalam keadaan damai di hadapan Tuhan, hubungan mereka dengan Tuhan bertambah dekat, dan mereka lebih mampu melihat kasih Tuhan yang agung dan penyelamatan-Nya yang luar biasa. Petrus mengalami pemurnian hingga ratusan kali, dan Ayub menjalani sejumlah ujian. Jika engkau semua ingin disempurnakan oleh Tuhan, engkau pun harus mengalami pemurnian ratusan kali; hanya jika engkau melewati proses ini, dan mengandalkan langkah ini, engkau akan dapat memuaskan kehendak Tuhan, dan dijadikan sempurna oleh Tuhan. Pemurnian merupakan cara terbaik yang Tuhan gunakan untuk menyempurnakan manusia; hanya pemurnian dan ujian pahit yang dapat memunculkan kasih sejati kepada Tuhan dalam hati manusia. Tanpa kesukaran, orang tidak memiliki kasih yang sejati kepada Tuhan; jika mereka tidak diuji di dalam batinnya, jika mereka tidak sungguh-sungguh mengalami pemurnian, hati mereka akan selalu mengembara entah ke mana. Setelah dimurnikan hingga taraf tertentu, engkau akan melihat kelemahan dan kesulitanmu sendiri, engkau akan melihat seberapa banyak kekuranganmu dan bahwa engkau tidak mampu mengatasi banyaknya masalah yang engkau hadapi, dan engkau akan melihat betapa besarnya ketidaktaatanmu. Hanya selama ujianlah, orang mampu untuk benar-benar mengetahui keadaan mereka yang sesungguhnya; ujian menjadikan orang lebih mampu untuk disempurnakan.” (Firman, JIlid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, Hanya dengan Mengalami Pemurnian, Manusia Dapat Memiliki Kasih Sejati)
5. “Inilah penghiburanku dalam kesusahanku, sebab firman-Mu telah menghidupkan aku.” (Mazmur 119:50)
Ayat ini mengungkapkan perlunya mencari firman Tuhan dalam situasi sulit dan mengandalkan firman Tuhan untuk mendapatkan penghiburan dan keselamatan dalam hidup. Dalam perjalanan hidup, kita semua pasti menghadapi cobaan dan kesulitan, seringkali kita merasa kesepian dan tidak berdaya, seolah tidak mampu menemukan cara untuk menyelesaikan masalah. Namun ayat ini mengingatkan kita bahwa Firman Tuhan adalah kekuatan yang menghidupkan kita. Ketika kita mencari firman Tuhan dalam situasi sulit, itu seperti menemukan mata air jernih di padang pasir, yang memberi kita kekuatan dan penghiburan besar, cukup untuk menyelamatkan kita dari situasi sulit. Karena firman Tuhan adalah makanan hidup kita, kekuatan dan sandaran kita dalam kesulitan, membimbing kita ke depan, dan terlebih lagi adalah jalan menuju keselamatan. Tuhan berfirman: "Apakah dari tampilan luarnya firman yang dinyatakan Tuhan itu sederhana atau mendalam, semua ini adalah kebenaran yang sangat diperlukan manusia pada saat ia masuk ke dalam hidup; firman adalah sumber air hidup yang memampukan manusia untuk bertahan hidup baik di dalam roh maupun daging. Firman menyediakan apa yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup; prinsip dan ketetapan untuk menjalani kehidupannya sehari-hari; jalan yang harus manusia tempuh untuk menerima keselamatan; serta tujuan dan arahnya; setiap kebenaran yang harus manusia miliki sebagai makhluk ciptaan di hadapan Tuhan; dan setiap kebenaran tentang bagaimana manusia menaati dan menyembah Tuhan. Firman adalah jaminan yang memastikan kelangsungan hidup manusia, firman juga merupakan roti untuk makanan sehari-sehari manusia, serta penopang kokoh yang memampukan manusia untuk menjadi kuat dan berdiri teguh. Firman itu kaya akan kenyataan kebenaran yang dengannya manusia ciptaan hidup dalam kemanusiaan yang normal, kaya akan kebenaran yang dapat digunakan manusia untuk membebaskan dirinya dari kerusakan dan terhindar dari jerat Iblis, kaya akan pengajaran, nasihat, dorongan, dan penghiburan tanpa henti yang diberikan Sang Pencipta kepada manusia ciptaan. Firman adalah rambu yang membimbing dan mencerahkan manusia untuk memahami segala hal yang positif, jaminan yang memastikan bahwa manusia akan hidup dalam dan memiliki segala hal yang benar dan baik, tolak ukur yang digunakan untuk mengukur semua orang, peristiwa, dan hal-hal, dan juga penanda navigasi yang memimpin manusia kepada keselamatan dan jalan terang.” (Firman, jilid 2, Tentang Mengenal Tuhan, Kata Pengantar)
Semoga kita belajar mencari Tuhan di saat-saat sulit dan mengandalkan firman-Nya. Sebab Firman ini akan menghidupkan kita dan memberi kita penghiburan, pengharapan, bimbingan, dan dukungan yang sejati. Dalam Firman Tuhan, kita dapat menemukan kekuatan, keyakinan, dan kedamaian jiwa, karena Firman-Nya adalah kebenaran yang tidak berubah dan tetap teguh.
6. Tuhan Yesus berfirman: "Hal-hal ini telah Kukatakan kepadamu, agar di dalam-Ku engkau dapat memperoleh damai sejahtera. Di dunia ini engkau akan mengalami kesukaran, tetapi teguhkanlah hatimu, Aku sudah mengalahkan dunia" (Yohanes 16:33)
Ayat ini menyampaikan kepada kita semacam pesan perdamaian yang melampaui dunia ini dan merupakan penghiburan yang berharga di masa-masa sulit kita di bumi. Di dunia yang penuh dengan masalah dan tantangan duniawi ini, kita semua akan menghadapi segala macam penderitaan, namun kehendak Tuhan bukanlah agar kita terperosok ke dalam kesulitan, melainkan agar kita menemukan kedamaian sejati di dalam Dia. Karena Tuhan telah mengalahkan dunia, kemenangan-Nya bukan hanya kemenangan atas penderitaan, namun juga kemenangan akhir atas dosa dan kematian. Tuhan adalah penopang kokoh bagi kita. Sebesar apapun kesulitan yang kita hadapi, selama kita benar-benar bersandar pada Tuhan dan mengakarkan iman kita di dalam Kristus, kita akan merasakan kedamaian dan penghiburan yang Dia berikan pada kita di setiap momen sulit.
7. “Serahkan semua kekhawatiranmu kepada-Nya karena Dia peduli padamu.” (1 Petrus 5:7)
Dalam suka dan duka kehidupan, seringkali kita menanggung segala macam kekhawatiran, seolah-olah kita selalu memikul beban yang berat. Namun, ayat ini mendorong kita untuk tidak menanggung beban hidup sendirian tetapi menyerahkan semua kekhawatiran, kegelisahan, dan kebimbangan kita kepada Tuhan. Karena Tuhan memedulikan dan menyayangi kita, dan selalu memperhatikan kita. Dia tidak hanya mengetahui kebutuhan kita, tetapi juga peduli dengan perasaan batin kita. Ketika tekanan hidup berangsur-angsur menumpuk, tanpa ragu kita memilih untuk mempercayakan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan yang mengasihi dan melindungi kita, sehingga kita tidak lagi menanggung beban sendirian, tetapi biarkan Tuhan menjadi penopang dan pendukung dalam hidup kita. Percayalah bahwa janji-janji Tuhan adalah benar dan dapat diandalkan, serta bahwa Dia akan memberikan dukungan dan bantuan ketika kita sangat membutuhkannya. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan, karena Dia peduli pada kita dan Dialah penopang yang paling dapat diandalkan dan tempat berlindung yang aman dalam hidup kita.
8. “Tetapi orang-orang yang berharap kepada TUHAN mendapat kekuatan baru. Mereka terbang naik dengan sayap seperti rajawali; mereka akan berlari dan tidak menjadi lesu, mereka akan berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31)
Ini adalah ayat yang penuh semangat dan harapan, menginspirasi semua orang yang menantikan Tuhan untuk menemukan kekuatan dari Tuhan. Jika ingin mendapatkan kekuatan dari Tuhan dan mencapai tahap “terbang naik dengan sayap seperti rajawali; mereka akan berlari dan tidak menjadi lesu, mereka akan berjalan dan tidak menjadi lelah”, ada satu kata yang sangat penting, yaitu “mendapat kekuatan baru”. Lalu, apa yang dimaksudi dengan “mendapat kekuatan baru”? Kita semua tahu bahwa Tuhan selalu baru dan tidak pernah tua. Tuhan telah melakukan pekerjaan baru sejak penciptaan dunia, dari Zaman Hukum Taurat hingga Zaman Kasih Karunia, dan pekerjaan terakhir-Nya adalah pada akhir zaman. Tuhan akan melakukan satu tahap pekerjaan yang baru setiap kali Dia mengantarkan zaman baru. Hanya dengan mengikuti pekerjaan baru Tuhan barulah manusia dapat memperoleh pekerjaan Roh Kudus dan kekuatan dari Tuhan. Sama seperti di Zaman Kasih Karunia Tuhan Yesus berinkarnasi dan datang ke bumi, dan melakukan pekerjaan baru untuk menebus umat manusia atas dasar pekerjaan di Zaman Hukum Taurat. Mereka yang keluar dari hukum Taurat dan menerima pekerjaan baru Tuhan Yesus, seperti seperti Petrus, Yakobus, Yohanes, dll., semuanya telah mendapatkan pekerjaan Roh Kudus, penyiraman dari air kehidupan, dan kekuatan dari Tuhan. Mereka mengikuti Tuhan Yesus dan memberitakan Injil Tuhan Yesus. Betapapun sulitnya lingkungan, mereka memiliki iman dan kekuatan untuk menyaksikan Injil Tuhan Yesus. Dapat dikatakan bahwa mereka “terbang naik dengan sayap seperti rajawali; mereka akan berlari dan tidak menjadi lesu, mereka akan berjalan dan tidak menjadi lelah.” Ini berarti "mendapat kekuatan baru". Sementara mereka yang tidak menerima pekerjaan baru Tuhan Yesus, seperti orang Farisi, imam kepala, ahli Taurat, dan orang percaya Yahudi yang mengikuti mereka di bait suci, semuanya kehilangan pekerjaan Roh Kudus, bait suci menjadi sunyi dan berubah menjadi sarang pencuri, telah disingkirkan oleh pekerjaan baru Tuhan.
Sekarang adalah akhir periode dari akhir zaman, segala macam bencana telah menimpa, dan nubuatan kedatangan Tuhan kembali telah tergenapi. Pada saat kritis menyambut Tuhan ini, kita melihat pemandangan ketandusan di berbagai denominasi dan kelompok di dunia keagamaan. Pada saat yang sama, banyak orang bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dan telah mengungkapkan kebenaran serta melakukan satu tahap pekerjaan yang baru, yaitu pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, yang dinubuatkan dalam Alkitab dimulai dari rumah Tuhan. Mereka yang keluar dari berbagai denominasi dan kelompok agama untuk menerima pekerjaan baru Tuhan semuanya telah menyambut Tuhan dan menghadiri perjamuan bersama-Nya. Mereka telah mendapatkan pekerjaan Roh Kudus, penyiraman air kehidupan, dan kekuatan yang berasal dari Tuhan. Mereka semua sedang berusaha sekuat tenaga untuk menyaksikan pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Firman dan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman disaksikan dan diberitakan oleh semakin banyak orang, dan dalam diri mereka, terwujud “terbang naik dengan sayap seperti rajawali; mereka akan berlari dan tidak menjadi lesu, mereka akan berjalan dan tidak menjadi lelah”. Adapun bagi mereka yang belum menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, mereka telah mendengar seseorang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali tetapi tidak mencari atau menyelidiki, dan bahkan dapat menolak dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, mereka semua kehilangan pekerjaan Roh Kudus dan jatuh ke dalam kegelapan. Oleh karena itu, muncullah pemandangan ketandusan di gereja. Meskipun mereka juga adalah orang-orang yang menantikan Tuhan, mereka belum mengikuti pekerjaan baru Tuhan, artinya, mereka belum “mendapat kekuatan baru.” Seperti yang firman Tuhan katakan: "Ingatlah ini! Tuhan pasti tidak akan pernah memulai lagi di tempat lain. Tuhan akan menggenapi kenyataan ini: Dia akan membuat semua orang di seluruh alam semesta datang ke hadapan-Nya, dan menyembah Tuhan di bumi, dan pekerjaan-Nya di tempat-tempat lain akan berhenti, dan orang akan dipaksa untuk mencari jalan yang benar. Itu akan menjadi seperti Yusuf: semua orang datang kepadanya untuk memperoleh makanan, dan sujud menyembahnya, karena ia memiliki banyak makanan. Demi menghindari bencana kelaparan, orang akan dipaksa mencari jalan yang benar. Seluruh komunitas keagamaan akan menderita bencana kelaparan yang hebat, dan hanya Tuhan zaman sekarang merupakan sumber air hidup, yang memiliki sumber mata air yang selalu mengalir, yang disediakan untuk manusia nikmati, dan orang akan datang dan mengandalkan diri-Nya.” (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, Kerajaan Seribu Tahun Telah Tiba)
Setelah Anda mengetahui arti dari "mendapat kekuatan baru", jika Anda ingin mengikuti pekerjaan baru Tuhan dan mendapatkan kekuatan dari Tuhan, silakan hubungi kami melalui jendela chat online di bagian bawah situs web. Mari kita belajar firman Tuhan bersama dan berkomunikasi secara online. Kami akan membantu Anda "mendapat kekuatan baru" sesegera mungkin.
9. Penutup
Saya berharap 8 kutipan ayat Alkitab yang indah tentang kehidupan di atas dapat membantu Anda dalam iman dan kehidupan Anda. Tidak peduli apakah kita berada di saat-saat yang mudah atau di saat-saat yang sulit perjalanan hidup, percayalah bahwa Tuhan yang memiliki kuasa besar membimbing dan menolong kita setiap saat, sehingga kita bisa mempertahankan iman dan keberanian dalam lingkungan apa pun dan tetap melangkah maju dengan mantap. Kesulitan bukanlah akhir, namun bagian dari perjalanan hidup. Selama kita percaya pada janji Tuhan dan mengandalkan kuasa besar Tuhan, kita bisa mengatasi kesulitan dan menyambut hari esok yang lebih baik. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang kutipan Alkitab yang indah tentang kehidupan, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Mari kita belajar firman Tuhan bersama dan berkomunikasi secara online.