Menu

4 ayat-ayat kitab suci tentang pengampunan-membantu Anda belajar memaafkan dan mengampuni orang lain

Ketika bergaul dengan orang lain dan menimbulkan konflik dalam hidup, bagaimana kita bisa mengampuni dan mencapai keharmonisan dengan orang lain? Bacalah 4 ayat-ayat kitab suci berikut tentang pengampunan dan rekomendasi terkait untuk membantu Anda menemukan cara penerapan!

Ayat Alkitab untuk Referensi:

“Engkau mengampuni kesalahan orang lain, Bapamu yang di surga juga akan mengampuni engkau”(Matius 6:14).

“Dan mengapa engkau melihat serpihan kayu di mata saudaramu, tetapi tidak melihat balok di matamu sendiri? Atau bagaimana engkau dapat berkata kepada saudaramu, biarkan aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu; dan, lihatlah, sebuah balok ada di matamu sendiri?” (Matius 7:3-4).

“Janganlah engkau menghakimi, dan engkau tidak akan dihakimi: janganlah engkau menghukum, dan engkau tidak akan dihukum” (Lukas 6: 37).

“Lalu datanglah Petrus kepada-Nya dan berkata: 'Tuhan, berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia bersalah kepadaku dan aku mengampuninya? Sampai tujuh kali?' Yesus berkata kepadanya, Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, tapi tujuh puluh kali tujuh kali” (Matius 18:21-22).

Firman Tuhan yang Relevan:

Kiasan tentang mengampuni orang tujuh puluh kali tujuh kali benar-benar memperjelas poin ini. Tujuan yang dicapai oleh angka dalam kiasan ini adalah untuk memungkinkan orang memahami maksud Tuhan Yesus pada saat Dia mengatakan ini. Maksud Tuhan adalah bahwa orang seharusnya mengampuni sesamanya—tidak hanya sekali dua kali, bahkan tidak hanya tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali. Gagasan macam yang terkandung dalam “tujuh puluh kali tujuh” ini? Ini bertujuan untuk membuat orang menjadikan pengampunan sebagai tanggung jawab mereka sendiri, sesuatu yang harus mereka pelajari, dan sebuah “cara” yang harus mereka patuhi. Meskipun hanya sebuah kiasan, ini berfungsi menyoroti sebuah poin yang sangat penting. Kiasan ini membantu orang untuk secara mendalam menghargai apa yang Dia maksudkan dan menemukan cara-cara penerapan dan prinsip serta standar penerapan yang tepat. Kiasan ini membantu orang untuk memahami dengan jelas dan memberi kepada mereka konsep yang tepat—yaitu bahwa mereka harus belajar tentang pengampunan dan mengampuni orang lain berapa kali pun itu tanpa syarat apa pun, melainkan dengan sikap penuh toleransi dan pengertian terhadap sesama.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, “Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III”

Tinggalkan komentar