Sebagai orang Kristen, doa adalah kursus wajib kita sehari-hari dan satu-satunya cara bagi kita untuk mendekati Tuhan. Tuhan Yesus berkata: "Dan segala sesuatu, apa pun yang kamu minta dalam doa dengan percaya, pastilah kamu akan menerimanya" (Matius 21:22). Dari sini kita bisa pahami bahwa apapun masalah atau kesulitan yang kita hadapi, selama kita benar-benar berdoa kepada Tuhan, Tuhan akan mendengarkan doa kita dan membantu kita mengatasi kesulitan. Tetapi ada saudara dan saudari bertanya, mengapa terkadang mereka tidak mendapat tanggapan dari Tuhan setelah berdoa. Bagaimana berdoa yang efektif? Mari kita bersekutu bersama tentang tiga cara berdoa. Selama kita menguasai ketiga unsur berdoa ini, Tuhan pasti akan mendengarkan doa-doamu.
Jika kita ingin doa kita mencapai hasil, dan hanya berbicara kata-kata dalam hati secara terbuka di hadapan Tuhan, ini adalah langkah pertama kita. Seringkali kita hanya memperhatikan retorika indah dalam doa, atau mengucapkan kata-kata manis untuk menyenangkan Tuhan, dan kita jarang berdoa dari hati ke hati dengan Tuhan. Misalnya, kita sering mengatakan "Oh Tuhan! Saya bersedia menghabiskan waktu untuk Tuhan dan mengikuti Engkau sepanjang hidup saya." "Oh Tuhan! Saya rela mengasihimu dan memuaskan hati Tuhan dalam segala hal, dan kata-kataMu adalah cahaya di depan kakiku dan lampu di jalan." Walaupun kita berdoa seperti ini, tetapi kita tidak melaksanakannya seperti ini. Ketika menghadapi kesulitan dan kegagalan, kita masih akan mengeluh terhadap Tuhan dalam hati kita, penuh dengan kesalahpahaman; ketika menghadapi cobaan dan kesengsaraan, kita akan pasif serta malas dalam pekerjaan, mengkhianati Tuhan dan meninggalkan Tuhan, dll. Semua prestasi ini membuktikan bahwa doa kita tidak berasal dari kata-kata dalam hati kita, tetapi kita menipu dan berurusan dengan Tuhan secara lisan. Ini merupakan doa upacara religius.
Tuhan Yesus pernah mengatakan perumpamaan: "Dua orang pergi ke bait suci untuk berdoa; yang satu orang Farisi, dan yang lainnya pemungut cukai. Orang Farisi berdiri dan berdoa demikian dengan dirinya sendiri, 'Tuhan, aku berterima kasih, bahwa aku tidak seperti orang lain, pemeras, tidak adil, pezina, atau bahkan seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan perpuluhan dari semua yang kumiliki.' Dan pemungut cukai itu, sambil berdiri jauh-jauh, tidak mau mengangkat matanya menatap surga, tetapi memukul dadanya, berkata, 'Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa.' Aku berkata kepadamu, orang ini dan seisi rumahnya dibenarkan daripada yang satunya: karena setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan; dan yang merendahkan dirinya akan ditinggikan" (Lukas 18:10-14). Dari doa mereka berdua, tidak sulit untuk melihat bahwa orang Farisi hanya mengatakan kata-kata manis kepada Tuhan. Doanya bukannya sejati. Walaupun dia biasanya berpuasa dan mendedikasikan diri, dia selalu mengikuti aturan dan menjalankan formalitas. Itu bukan ibadah yang sejati, jadi Tuhan tidak memuji doanya. Doa pemungut cukai datang dari hatinya. Ketika dia berdoa, dia bahkan tidak berani untuk melihat ke langit. Dia memukuli dadanya dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, mengaku kepada Tuhan bahwa dia adalah orang berdosa, dan meminta Tuhan untuk menunjukkan belas kasihan kepadanya. Prestasinya adalah pertobatan sejati, Tuhan melihat ketulusannya dan memuji doanya.
Perumpamaan Tuhan Yesus memberi tahu kita bahwa Tuhan tidak melihat betapa indahnya doa kita, tetapi hanya melihat apakah hati kita tulus di hadapan Tuhan. Selama kita berbicara kata-kata dalam hati kita dengan Tuhan, hanya naif dan membuka hati, hanya doa semacam ini akan dipuji oleh Tuhan. Tuhan Yesus berkata: "Tetapi waktunya akan tiba, sekaranglah waktunya, ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran: karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu. Tuhan adalah Roh dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran" (Yohanes 4:23-24). Lagi ada satu kalimat firman Tuhan: "Standar terendah yang Tuhan tuntut dari manusia adalah bahwa mereka dapat membuka hati mereka kepada-Nya. Jika manusia memberikan hatinya yang sejati kepada Tuhan dan mengatakan yang sebenarnya ada dalam hatinya, Tuhan bersedia bekerja di dalam diri manusia. Tuhan tidak menginginkan hati manusia yang bengkok, melainkan hati yang murni dan tulus. Jika manusia tidak sungguh-sungguh menyampaikan isi hatinya kepada Tuhan, Tuhan tidak akan menjamah hati manusia, atau bekerja di dalam dirinya. Dengan demikian, hal yang paling penting dalam berdoa adalah berbicara kepada Tuhan dari dalam hatimu, memberi tahu Tuhan tentang kelemahan atau watak pemberontakmu, sepenuhnya membuka dirimu di hadapan Tuhan; hanya setelah itu, Tuhan akan tertarik pada doa-doamu, jika tidak, Tuhan akan menyembunyikan wajah-Nya darimu."
Terlihat bahwa Tuhan menyukai kita untuk menyembah-Nya dengan roh dan kejujuran, dan doa seperti ini selaras dengan kehendak Tuhan. Jadi berbicara kata-kata dalam hati dengan Tuhan tentang semua hal dihadapi, berbicara kata-kata dalam hati kepada Tuhan tentang kesulitan dan penderitaan di hati kita, dan mencari kehendak Tuhan. Inilah memiliki persekutuan yang benar dengan Tuhan dalam segala hal, dan doa seperti itu juga akan didengar oleh Tuhan. Sebagai contoh: Ketika hati kita selalu rakus terhadap dunia dan mengikuti trend sosial, hati kita tidak bisa diam di hadapan Tuhan, dan kita tidak bisa bersekutu, berdoa, atau membaca firman Tuhan. Saat ini, kita harus berdoa kepada Tuhan dan berkata: "Tuhan, saya menyadari bahwa hati saya tidak menyukai kebenaran. Saya selalu memikirkan tentang dunia di luar. Saya tidak bisa diam di hadapan Engkau. Saya ingin mengkhianati daging tapi saya tidak bisa melakukannya. Semoga Roh Kudus bekerja pada saya dan memberikan saya iman dan kekuatan untuk mengatasi semua godaan iblis. " Ketika kita berdoa seperti ini berkali-kali, Roh Kudus akan menggerakkan kita, memungkinkan kita melihat kegelapan dan kejahatan dari tren sosial dan bisa mengkhianatinya dari hati kita, dan bukan menngasihinya. Malah menjadi semakin tertarik pada kebenaran. Ini adalah Tuhan yang mengubahkan hati kita. Oleh itu, berdoa dengan cara yang betul akan membuahkan hasil yang praktis. Jika kita tidak memiliki doa yang sejati dengan Tuhan, tetapi selalu berdoa mengikut upacara religius dan doa tipuan, maka Tuhan tidak akan melakukan pekerjaan-Nya pada kita.
Setelah kita dirusak oleh setan, setiap orang memiliki watak rusak Setan dan banyak keinginan yang berlebihan. Ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, kita berfokus pada kasih karunia Tuhan sebagai tujuan pengejaran kita. Kita menganggap bahwa percaya kepada Tuhan untuk diberkati adalah hal yang biasa. Tuhan akan menjawab apa pun yang kita minta, jadi kita hanya meminta Tuhan dan membiarkan Tuhan memuaskan kita sesuai kebutuhan kita, dan kebanyakan doa juga mengacu pada kenikmatan daging, seperti: berdoa agar penyakit sembuh, damai dalam rumah, anak mendapatkan profesi yang baik, dan sebagainya. Saat kita menikmati anugerah Tuhan, kita memuji Tuhan dengan sukacita, dan ketika Tuhan tidak menjawab doa kita, kita penuh dengan kesalahpahaman dan keluhan terhadap Tuhan. Apakah doa kita seperti ini adalah dari hati ke hati dengan Tuhan? jawabannya bukan. Doa kita hanya ingin memanfaatkan Tuhan, ingin diberkati oleh Tuhan, dan tidak memperlakukan Tuhan sebagai Tuhan. Doa semacam ini membawa tipu daya setan dan membuat Tuhan membenci dan tidak dipuji oleh Tuhan. Lambat laun, Tuhan juga tidak akan mendengarkan doa seperti itu.
Sebagai orang Kristen yang benar-benar percaya kepada Tuhan dan mengejar kebenaran, harus lebih banyak berdoa untuk masuk dalam hidup mereka, dan lebih banyak berdoa kepada Tuhan untuk dimurnikan dan diselamatkan oleh Tuhan. Tuhan Yesus berkata: "Dan janganlah mencari apa yang akan engkau makan, atau apa yang akan engkau minum, dan hendaklah engkau tidak bimbang. Sebab semua hal ini dikejar oleh bangsa-bangsa di dunia: dan Bapamu tahu bahwa engkau membutuhkan hal-hal ini. Namun, carilah kerajaan Tuhan; dan semua hal ini akan ditambahkan kepadamu" (Lukas 12:29–31). "Rohlah yang menghidupkan; daging tidak menghasilkan apa-apa: segala perkataan yang Aku katakan kepadamu adalah roh dan kehidupan" (Yohanes 6:63).Tuhan dengan jelas mengatakan kepada kita bahwa kehendak Tuhan adalah membuat kita hidup dari firman Tuhan, mendapatkan kehidupan rohani kita selaras dengan Tuhan, dan akhirnya dapat memasuki kerajaan surga. Oleh karena itu, kita harus benar-benar berdoa kepada Tuhan tentang bagaimana memasuki kebenaran, sehingga hanya doa semacam ini yang dapat mencapai hasil dan didengarkan oleh Tuhan.
Sebagai contoh: Setelah dirusak oleh setan, kita sering berbohong dan menipu untuk melindungi kepentingan kita sendiri, meskipun kadang-kadang kita tidak berbohong dimulut, tetapi hati kita telah berbohong, dan kita masih ingin menipu orang lain. Kita sangat dirusak oleh Setan. Oleh karena itu, ketika kita menyadari di dalam hati kita bahwa berbohong itu menipu, kita harus datang kepada Tuhan dan berdoa: "Tuhan! Hari ini saya berbohong lagi, menunjukkan temperamen yang menipu, dan saya melihat bahwa saya masih sering berbohong tanpa sadar, watak setan masih sulit untuk disingkirkan. Tuhan! Semoga Engkau menyelamatkanku. Aku tidak ingin berbohong lagi, dan aku membenci diriku sendiri. Jika aku berbohong dan menipu lagi, semoga Tuhan mendisiplinkanku. "Setelah berdoa seperti ini, saat kita ingin berbohong, Roh Kudus akan menegur kita, membuat kita dengan jelas menyadari bahwa kita tidak bisa berbohong demi keuntungan dirisendiri. Ini akan dibenci oleh Tuhan. Tanpa disadari, kebohongan kita semakin lama akan semakin berkurang. Watak rusak secara bertahap dimurnikan dan iman telah bertumbuh.Ini adalah efek yang dicapai dengan doa memasuki kehidupan. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus: "Tetapi Kitab Suci telah menutup segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa," dan kita akan kehilangan keselamatan Tuhan. Dan Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.Karena setiap orang yang meminta, menerima; siapa yang mencari akan mendapat, siapa yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan" (Lukas 11:9-10). Dapat dilihat bahwa ketika kita percaya kepada Tuhan dan berdoa kepada Tuhan, kita harus mencari kebenaran dan meminta Tuhan untuk memurnikan watak rusak kita. Ini benar-benar bersekutu dengan Tuhan, jadi berdoa seperti ini bisa mencapai hasil yang baik.
Dalam pengalaman nyata, apapun yang terjadi yang tidak selaras dengan konsep kita, kita harus menenangkan hati kita di hadapan Tuhan dan rajin berdoa untuk mencari kebenaran, menaati pengaturan dan penataan Tuhan, dan mencari cara untuk bersaksi dan memuaskan Tuhan.Ini adalah praktik yang paling penting. Tetapi ketika beberapa saudara dan saudari menghadapi kesulitan dan pencobaan, mereka hanya meminta Tuhan untuk menghilangkan rasa sakit ini, berharap menerima berkat kedamaian dari Tuhan. Misalnya, ada orang yang bekerja keras, bahkan meninggalkan pernikahannya dan bekerja untuk melayani Tuhan, tetapi ketika mereka menghadapi penyakit yang menyakitkan, mereka berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dari Tuhan setiap hari, ketika Tuhan tidak mendengarkan doanya, mereka menjadi putus asa dan kecewa kepada Tuhan. Jadi hidup dalam keluhan, dan bahkan tidak ingin menghabiskan waktu untuk Tuhan. Dari hal ini terlihat bahwa doa-doa kita mengandung tuntutan yang tidak rasional, yaitu berhubungan dengan Tuhan dengan memiliki transaksi, bukan berdiri pada posisi makhluk ciptaan untuk menyembah Sang Pencipta. Ada satu perikop firman Tuhan yang berkata "Ketika engkau menghadapi kesulitan, bergegaslah berdoa kepada Tuhan: 'Ya, Tuhan! Aku ingin memuaskan-Mu, aku ingin menanggung penderitaan terakhir ini untuk memuaskan hati-Mu, dan betapa pun besarnya rintangan yang kuhadapi, aku harus tetap memuaskan-Mu. Sekalipun aku harus menyerahkan seluruh hidupku, aku harus tetap memuaskan-Mu!' Dengan tekad ini, tatkala engkau berdoa seperti ini, engkau akan dapat berdiri teguh dalam kesaksianmu." "Engkau terluka dalam batinmu, dan penderitaanmu telah mencapai titik tertentu, tetapi engkau tetap bersedia datang ke hadapan Tuhan dan berdoa: 'Ya, Tuhan! Aku tidak dapat meninggalkan Engkau. Walaupun ada kegelapan dalam diriku, aku ingin memuaskan-Mu; Engkau mengenal hatiku, dan aku ingin Engkau menanamkan lebih banyak kasih-Mu dalam diriku.'"
Perikop ini mengajarkan kita bagaimana berdoa bersaksi kepada Tuhan.Jika kita ingin memuaskan Tuhan, kita harus meninggalkan semua keinginan yang berlebihan, mengkhianati daging kita, tidak dapat memiliki transaksi dengan Tuhan, dan tidak memiliki keinginan yang berlebihan, dan hanya memohon untuk melakukan tugas dengan sebaik mungkin, bersaksi dan memuaskan Tuhan. Tidak peduli apa yang kita doakan kepada Tuhan, kita tidak boleh memaksa Tuhan untuk memuaskan kita sesuai dengan keinginan kita. Kita harus belajar untuk mematuhi pengaturan Tuhan dan percaya bahwa apapun yang Tuhan lakukan adalah untuk menyelamatkan kita, ini baru makluk ciptaan yang rasional. Sama seperti Ayub, ketika dia kehilangan anak-anak dan hartanya, alkitab mencatat: "Lalu Ayub bangun, mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian tersungkur dan menyembah, katanya: 'Dengan telanjang aku keluar dari rahim ibuku, dengan telanjang aku juga akan kembali ke situ: Yahweh yang memberi, Yahweh juga yang mengambil; terpujilah nama Yahweh'" (Ayub 1:20-21).
Ketika Ayub berdoa, dia tidak mempertanyakan mengapa Tuhan melakukan ini, dia juga tidak meminta Tuhan untuk mengembalikan anak-anak dan hartanya. Dia pertama-tama taat dan mencari kehendak Tuhan, menyadari bahwa hartanya adalah pemberian Tuhan, bukan kerja kerasnya. Apapun yang terjadi, Tuhan yang memberi dan Tuhan yang mengambil, makhluk ciptaan tidak boleh ada tuntutan atau keluhan, inilah hati nurani yang harus dimiliki manusia. Dalam doanya, Ayub taat dan takut akan Tuhan, akhirnya memberikan kesaksian yang gemilang kepada Tuhan dan disebut sebagai orang benar oleh Tuhan. Terlihat bahwa kita hanya perlu lebih banyak berdoa dan mencari kehendak Tuhan ketika kita menghadapi hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep kita, dan belajar menaati Tuhan dan menjadi saksi bagi Tuhan, sehingga Tuhan akan memimpin kita dan memberi kita keyakinan dan kekuatan untuk mengatasi segala macam kesulitan.
Di atas adalah tiga metode berdoa. Ketika kita tidak tahu bagaimana berdoa kepada Tuhan sehingga mencapai hasil, dan selama kita berlatih dan masuk sesuai dengan prinsip-prinsip ini, kita mulai dalam kehidupan kita sehari-hari, percaya bahwa Tuhan akan menjawab doa kita dan memberi kita keuntungan yang tidak terduga.