Saat berbicara tentang orang Farisi, tidak ada orang Kristen yang tidak tahu, bahwa mereka yang telah melayani Tuhan di bait suci selama beberapa generasi, mengajar orang-orang untuk mematuhi hukum dan perintah, melintasi lautan dan daratan untuk mengkhotbahkan Injil dan membiarkan orang-orang menaati hukum Yahweh. Tetapi ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, Dia menyingkapkan orang-orang Farisi dan berkata: "Hai engkau ular-ular, keturunan ular beludak, bagaimana engkau bisa luput dari kutukan neraka? Karena itu, perhatikanlah, Aku mengutus nabi-nabi kepadamu, orang-orang bijak, dan ahli-ahli Taurat; sebagian dari mereka akan engkau bunuh dan salibkan; ada yang akan engkau siksa di dalam rumah-rumah ibadatmu, dan engkau aniaya dari satu kota ke kota yang lain: Engkau akan menanggung hukuman atas darah semua orang benar yang ditumpahkan di bumi, mulai dari darah Habel, orang yang benar, hingga darah Zakharia anak Berekhya, yang engkau bunuh di antara rumah ibadat dan mezbah. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Semua ini akan menimpa angkatan ini" (Matius 23:33-36). "Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri" (Matius 23:15). "Tetapi celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matius 23:13). Melalui penyingkapan Tuhan Yesus terhadap orang Farisi, kita dapat melihat bahwa meskipun orang Farisi sering menjelaskan Alkitab kepada orang-orang percaya di sinagoga, tetapi mereka tidak mematuhi perintah-perintah Tuhan, tidak takut akan Tuhan dan tidak meninggikan Tuhan sebagai Tuhan yang besar, dan bahkan membunuh para nabi dan orang benar yang diutus oleh Tuhan, secara langsung melawan Tuhan, mencoba untuk menghancurkan pekerjaan Tuhan dan menghalang orang-orang untuk mengikuti kehendak Tuhan.
Apalagi ketika Tuhan Yesus datang bekerja, mereka tidak hanya menolak untuk menerimanya, tetapi juga menghalang orang-orang yang ingin menerima keselamatan Tuhan Yesus. Mereka bahkan menyebarkan rumor dan mengutuk Tuhan Yesus, menghasut orang-orang Yahudi menuntut pemerintah Romawi untuk memaku Tuhan Yesus di kayu salib. Ini pasti membuat orang bertanya-tanya: mengapa orang-orang Farisi yang telah melayani Tuhan selama beberapa generasi dan menantikan kedatangan Mesias, ketika Tuhan Yesus datang untuk bekerja, mereka dengan keras untuk menghalangi dan melawan, dan akhirnya bersekongkol dengan pemerintah Romawi untuk memakukan Tuhan Yesus di kayu salib?
Firman Tuhan sangat jelas berkata: "Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau ingin tahu hakikat orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kehidupan kebenaran. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu, bagaimana mungkin orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal seperti itu bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Dan, karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan sia-sia berpegang pada nama Mesias sambil menentang hakikat Mesias dengan segala cara yang memungkinkan. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, congkak, dan tidak menaati kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: sedalam apa pun khotbah-Mu, setinggi apa pun otoritas-Mu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol?"
Kita dapat melihat dari firman Tuhan bahwa alasan mengapa orang Farisi menolak Tuhan Yesus adalah karena mereka tidak mengenal Mesias atau Tuhan sama sekali, dan mereka pada dasarnya sombong dan angkuh, dengan keras kepala berpegang pada imajinasi mereka sendiri, berpikir bahwa kitab suci berkata ketika Mesias datang, nama Tuhan harus disebut "Mesias." lahir di istana, sangat agung dan spektakuler. Tetapi ketika Tuhan menjadi daging untuk bekerja dalam nama "Yesus," mereka melihat bahwa Tuhan Yesus tidak disebut "Mesias" dan lahir di istana, melainkan menjadi daging yang sangat biasa dan normal, jadi mereka membatasi bahwa Tuhan Yesus bukanlah Mesias. Meskipun mereka tahu bahwa perkataan Tuhan Yesus adalah kebenaran dan perkataan Tuhan Yesus memiliki otoritas dan tidak ada yang dapat mengatakannya, tetapi mereka masih dengan keras kepala berpegang pada gagasan dan imajinasi mereka sendiri, menolak pekerjaan Tuhan Yesus, tidak memiliki keinginan untuk mencari, dan mereka tidak menerima kebenaran sedikitpun, bahkan menyebarkan rumor dan menghujat bahwa Tuhan Yesus kerasukan Beelzebul, dan dengan kekuatan pangeran Iblis Dia mengusir Iblis (Lihat Markus 3:22) Tindakan orang Farisi secara serius melanggar watak Tuhan. Pada akhirnya, karena melawan Tuhan, mereka tidak hanya gagal mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus, tetapi mereka juga dikutuk dan dimusnakan oleh Tuhan Yesus.
Lalu peringatan apa yang bisa kita peroleh dari masalah ini? Kita semua tahu bahwa sekarang adalah akhir zaman, dan Tuhan menubuatkan bahwa Dia akan datang kembali. Ketika Tuhan Yesus kembali, pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan gagasan kita. Apakah kita tidak akan mencari atau menyelidiki seperti orang Farisi, tetapi secara membabi buta berpegang pada gagasan dan imajinasi kita sendiri, menghukum dan menolak kedatangan Tuhan kembali? Masalah ini harus dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh. Meskipun fakta bahwa orang Farisi melawan Tuhan adalah sesuatu hal yang terjadi di masa lalu, tetapi memberi kita pelajaran yang sangat dalam, kita harus belajar dari kegagalan orang Farisi dan tidak mengikuti jejak orang farisi. Firman Tuhan juga memberitahu kita: "Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat. Kusarankan agar engkau melangkah di jalan kepercayaanmu kepada Tuhan dengan berhati-hati. Jangan langsung mengambil kesimpulan; terlebih lagi, jangan bersikap sembrono dan tak ambil pusing dalam kepercayaanmu kepada Tuhan. Engkau sekalian harus tahu bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan setidaknya harus rendah hati dan menunjukkan rasa hormat. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi menolak untuk menerimanya adalah orang yang bodoh dan bebal. Mereka yang telah mendengar kebenaran tetapi dengan sembarangan mengambil kesimpulan atau mengutukinya, dipenuhi dengan kecongkakan. Tidak seorang pun yang percaya kepada Yesus pantas menyumpahi atau mengutuki orang lain. Engkau sekalian harus menjadi orang yang berakal sehat dan menerima kebenaran." Dari sini dapat dilihat bahwa kita harus berhati-hati dalam menghadapi kedatangan Tuhan Yesus, kita harus memiliki hati yang takut akan Tuhan, kita harus belajar untuk mencari hal-hal yang tidak kita pahami, dan kita harus dengan rendah hati menyelidiki berita tentang kedatangan Tuhan, menjadi orang yang rendah hati yang menerima kebenaran. Karena Tuhan Yesus berkata: "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6).