Menu

Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Penyingkapan Misteri Inkarnasi" - Kutipan 108-109

108. Yesus mengerjakan suatu tahap pekerjaan yang hanya memenuhi substansi dari "Firman itu bersama-sama dengan Tuhan": kebenaran Tuhan ada bersama dengan Dia, dan Roh Tuhan ada bersama manusia dan tidak dapat dipisahkan dari-Nya, yaitu, inkarnasi daging Tuhan ada bersama Roh Tuhan, yang merupakan bukti lebih besar bahwa inkarnasi Yesus adalah inkarnasi Tuhan yang pertama. Tahap pekerjaan ini menggenapi makna inti dari "Firman menjadi manusia", memberikan makna yang lebih dalam pada "Firman itu bersama dengan Tuhan, dan Firman itu adalah Tuhan", dan memungkinkan engkau agar yakin memercayai firman bahwa "pada mulanya adalah Firman". Artinya, pada saat penciptaan, Tuhan memiliki firman, firman-Nya ada bersama-sama dengan Dia dan tidak dapat dipisahkan dari-Nya, dan pada zaman akhir, Dia bahkan semakin memperjelas kuasa dan otoritas firman-Nya, dan memungkinkan manusia untuk mengerti semua jalan-Nya—mendengar seluruh firman-Nya. Demikianlah pekerjaan dari zaman akhir. Engkau harus mulai menyelami firman Tuhan. Ini bukan masalah tentang mengenal daging, tetapi mengetahui tentang daging dan Firman. Inilah kesaksian yang harus engkau berikan, yang harus diketahui semua orang. Karena ini adalah pekerjaan inkarnasi kedua—dan merupakan terakhir kalinya Tuhan menjadi daging—ini sepenuhnya melengkapi makna penting inkarnasi, secara menyeluruh melaksanakan dan menyatakan seluruh pekerjaan Tuhan dalam daging, dan mengakhiri era keberadaan Tuhan dalam rupa manusia.

Dikutip dari "Penerapan (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

109. Tuhan telah datang ke dalam dunia terutama untuk menggenapi kenyataan "Firman menjadi manusia," yang artinya, Dia telah datang supaya firman-Nya dapat disampaikan dari daging (tidak seperti pada zaman Musa dalam Perjanjian Lama, ketika Tuhan berbicara secara langsung dari langit). Setelah itu, seluruh firman-Nya akan digenapi selama zaman Kerajaan Seribu Tahun, firman itu akan menjadi kenyataan yang terlihat di depan mata manusia, dan manusia akan melihatnya dengan mata mereka sendiri tanpa kesenjangan sedikit pun. Inilah makna tertinggi inkarnasi Tuhan. Artinya, pekerjaan Roh diselesaikan melalui daging, dan melalui firman. Inilah arti sesungguhnya "Firman menjadi manusia" dan "Penampakan Firman dalam rupa manusia." Hanya Tuhan yang dapat menyatakan kehendak Roh, dan hanya Tuhan dalam daging yang dapat berbicara atas nama Roh; firman Tuhan dibuat menjadi jelas oleh Tuhan yang berinkarnasi, dan semua orang dibimbing oleh firman tersebut. Tidak seorang pun dikecualikan, semua orang berada di dalam lingkup ini. Hanya dari perkataan-perkataan inilah, orang menjadi paham; mereka yang tidak memperolehnya dengan cara ini sedang berangan-angan dengan mengira apakah mereka bisa mendapatkan perkataan dari surga. Seperti inilah otoritas yang ditunjukkan dalam daging Tuhan yang berinkarnasi, yang menyebabkan semua orang percaya dengan keyakinan penuh. Bahkan para ahli yang paling disegani dan para pendeta agamawi pun tidak dapat mengucapkan perkataan ini. Mereka semua harus tunduk di bawah firman, dan tidak seorang pun akan mampu memulai awal yang baru. Tuhan akan menggunakan firman untuk menaklukkan alam semesta. Dia akan melakukan ini bukan melalui daging inkarnasi-Nya, melainkan melalui perkataan dari mulut Tuhan yang menjadi manusia untuk menaklukkan semua orang di seluruh alam semesta; inilah satu-satunya arti dari Firman menjadi manusia, dan inilah satu-satunya arti dari penampakan Firman dalam daging. Mungkin, bagi manusia, Tuhan sepertinya belum melakukan banyak pekerjaan—tetapi Tuhan hanya perlu mengucapkan firman-Nya, dan orang-orang pun akan sepenuhnya diyakinkan dan merasa takjub. Tanpa adanya kenyataan, orang berteriak dan menjerit; dengan firman Tuhan, mereka terdiam. Tuhan pasti akan menggenapi kenyataan ini, karena inilah rencana Tuhan yang telah lama ditetapkan: menggenapi kenyataan kedatangan Firman di bumi.

Dikutip dari "Kerajaan Seribu Tahun Telah Tiba" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Tinggalkan komentar