Menu

Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Penyingkapan Misteri Inkarnasi" - Kutipan 110-111

110. Tuhan yang menjadi daging hanya mewujudkan diri-Nya sendiri kepada sejumlah orang yang mengikuti-Nya selama periode ini, saat Dia secara pribadi melakukan pekerjaan-Nya, dan bukan kepada semua makhluk ciptaan. Dia menjadi daging hanya untuk menyelesaikan satu tahap pekerjaan-Nya, dan bukan untuk menunjukkan gambar diri-Nya kepada manusia. Namun, pekerjaan-Nya harus dilakukan oleh diri-Nya sendiri, oleh karena itu, perlu bagi Dia untuk melakukannya di dalam daging. Ketika pekerjaan ini selesai, Dia akan meninggalkan dunia manusia; Dia tidak bisa tinggal selama jangka waktu yang panjang di antara umat manusia karena takut menghalangi pekerjaan yang akan datang. Yang Dia wujudkan kepada orang banyak hanyalah watak-Nya yang benar dan seluruh perbuatan-Nya, dan bukan gambar ketika Dia dua kali menjadi daging, karena gambar Tuhan hanya dapat diperlihatkan melalui watak-Nya dan tidak dapat digantikan oleh gambar daging inkarnasi-Nya. Gambar daging-Nya hanya diperlihatkan kepada sejumlah orang yang terbatas, hanya kepada mereka yang mengikuti-Nya tatkala Dia bekerja dalam daging. Inilah sebabnya pekerjaan yang dilakukan sekarang, dilakukan secara rahasia. Dengan cara yang sama, Yesus hanya memperlihatkan diri-Nya kepada orang Yahudi ketika Dia melakukan pekerjaan-Nya, dan tidak pernah secara terbuka memperlihatkan diri-Nya kepada bangsa lain mana pun. Jadi, begitu Dia telah menyelesaikan pekerjaan-Nya, Dia segera meninggalkan dunia manusia dan tidak tetap tinggal; sesudahnya, bukan Dia, bukan gambar manusia ini, yang memperlihatkan diri-Nya kepada manusia, melainkan Roh Kudus yang melakukan pekerjaan secara langsung. Begitu pekerjaan Tuhan yang menjadi daging sepenuhnya selesai, Dia akan meninggalkan dunia fana, dan tidak akan pernah lagi Dia melakukan pekerjaan yang sama dengan apa yang telah Dia lakukan ketika Dia berada dalam daging. Setelah ini, semua pekerjaan dilakukan secara langsung oleh Roh Kudus. Selama periode ini, manusia hampir tidak dapat melihat gambar dari tubuh daging-Nya; Dia sama sekali tidak memperlihatkan diri-Nya kepada manusia, tetapi tetap tersembunyi untuk selamanya. Waktu bagi pekerjaan Tuhan yang menjadi daging terbatas. Pekerjaan itu dilakukan pada zaman, periode, dan bangsa tertentu, dan di antara orang-orang tertentu. Pekerjaan ini hanya merepresentasikan pekerjaan selama periode inkarnasi Tuhan, dan khusus untuk zaman itu; pekerjaan itu merepresentasikan pekerjaan Roh Tuhan pada zaman tertentu, dan bukan keseluruhan pekerjaan-Nya. Oleh karena itu, gambar Tuhan yang menjadi daging tidak akan diperlihatkan kepada semua orang. Apa yang diperlihatkan kepada orang banyak adalah kebenaran Tuhan dan watak-Nya secara keseluruhan, bukan gambar-Nya ketika Dia dua kali menjadi daging. Tidak satu gambar pun yang diperlihatkan kepada manusia, juga tidak dua gambar yang digabungkan. Oleh karena itu, sangat penting bahwa daging inkarnasi Tuhan harus meninggalkan bumi setelah menyelesaikan pekerjaan yang perlu Dia lakukan, karena Dia datang hanya untuk melakukan pekerjaan yang harus Dia lakukan, dan bukan untuk memperlihatkan gambar diri-Nya kepada manusia. Walaupun makna penting inkarnasi telah digenapi oleh Tuhan dengan dua kali menjadi daging, Dia tetap tidak akan secara terbuka mewujudkan diri-Nya kepada bangsa mana pun yang belum pernah melihat-Nya. Yesus tidak akan pernah lagi memperlihatkan diri-Nya kepada orang Yahudi sebagai Surya Kebenaran, Dia juga tidak akan mendaki Bukit Zaitun dan menampakkan diri kepada semua suku bangsa; satu-satunya yang orang Yahudi lihat adalah potret Yesus selama waktu-Nya di Yudea. Ini karena pekerjaan Yesus dalam inkarnasi-Nya berakhir dua ribu tahun yang lalu; Dia tidak akan kembali ke Yudea dalam gambar seorang Yahudi, apalagi memperlihatkan diri-Nya dalam gambar seorang Yahudi kepada bangsa non-Yahudi mana pun, karena gambar Yesus menjadi daging hanyalah gambar seorang Yahudi, dan bukan gambar Anak manusia yang Yohanes lihat. Meskipun Yesus berjanji kepada para pengikut-Nya bahwa Dia akan datang kembali, Dia tidak akan sama sekali memperlihatkan diri-Nya dalam gambar seorang Yahudi kepada semua orang di negara-negara non-Yahudi. Engkau semua harus tahu bahwa pekerjaan Tuhan yang menjadi daging adalah membuka zaman. Pekerjaan ini terbatas untuk beberapa tahun saja, dan Dia tidak dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan Roh Tuhan. Dengan cara yang sama, gambar Yesus sebagai orang Yahudi hanya dapat merepresentasikan gambar Tuhan saat Dia bekerja di Yudea, dan Dia hanya dapat melakukan pekerjaan penyaliban. Selama periode Yesus berada dalam daging, Dia tidak dapat melakukan pekerjaan mengakhiri zaman atau menghancurkan umat manusia. Oleh karena itu, setelah Dia disalibkan dan telah menyelesaikan pekerjaan-Nya, Dia naik ke tempat tinggi dan selamanya menyembunyikan diri-Nya dari manusia. Sejak saat itu, orang-orang percaya yang setia dari bangsa-bangsa non-Yahudi tidak dapat melihat perwujudan Tuhan Yesus, tetapi hanya potret diri-Nya yang mereka tempelkan di dinding. Potret ini hanya gambar yang dibuat manusia, dan bukan gambar yang Tuhan itu sendiri perlihatkan kepada manusia. Tuhan tidak akan secara terbuka memperlihatkan diri-Nya kepada orang banyak dalam gambar ketika Dia dua kali menjadi daging. Pekerjaan yang Dia lakukan di antara umat manusia adalah untuk memungkinkan mereka memahami watak-Nya. Semua ini diperlihatkan kepada manusia melalui pekerjaan di zaman yang berbeda; ini dicapai melalui watak yang telah Dia perlihatkan dan pekerjaan yang telah Dia lakukan, bukan melalui perwujudan Yesus. Dengan kata lain, gambar Tuhan diperlihatkan kepada manusia bukan melalui gambar inkarnasi, tetapi melalui pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan yang berinkarnasi yang memiliki baik gambar maupun bentuk; dan melalui pekerjaan-Nya, gambar-Nya dan watak-Nya diperlihatkan. Inilah makna penting pekerjaan yang Dia ingin lakukan dalam daging.

Dikutip dari "Misteri Inkarnasi (2)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

111. Tuhan sebagai yang terbesar di seantero alam semesta dan dunia atas, dapatkah Dia menjelaskan diri-Nya sepenuhnya dengan menggunakan gambar manusia? Tuhan mengenakan daging ini untuk melakukan satu tahap pekerjaan-Nya. Tidak ada makna khusus dalam gambar manusia ini, tidak ada kaitannya dengan berlalunya zaman, juga tidak ada hubungannya dengan watak Tuhan. Mengapa Yesus tidak membiarkan gambar diri-Nya tetap ada? Mengapa tidak dibiarkan-Nya manusia melukis gambar diri-Nya sehingga dapat diteruskan ke generasi selanjutnya? Mengapa Dia tidak membiarkan orang mengakui bahwa gambar diri-Nya adalah gambar Tuhan? Meskipun manusia diciptakan menurut gambar Tuhan, mungkinkah rupa manusia merepresentasikan gambar Tuhan Yang Mahamulia? Ketika Tuhan menjadi daging, Dia hanya turun dari surga ke dalam daging tertentu. Adapun yang turun ke dalam daging tersebut ialah Roh-Nya, dan melalui daging itu, Dia melakukan pekerjaan Roh. Roh inilah yang diungkapkan dalam daging dan Roh inilah yang melakukan pekerjaan-Nya dalam daging. Pekerjaan yang dilakukan dalam daging sepenuhnya merepresentasikan Roh-Nya, dan daging tersebut adalah demi kepentingan pekerjaan itu. Namun demikian, bukan berarti bahwa gambar manusia itu menggantikan gambar sejati Tuhan sendiri; ini bukan tujuan atau makna penting dari Tuhan menjadi manusia. Dia menjadi daging hanya agar Roh dapat menemukan tempat tinggal yang sesuai dengan pekerjaan-Nya, tempat yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam daging, sehingga orang dapat melihat perbuatan-Nya, memahami watak-Nya, mendengarkan firman-Nya, dan mengetahui keajaiban pekerjaan-Nya. Nama-Nya merepresentasikan watak-Nya, pekerjaan-Nya merepresentasikan identitas-Nya, tetapi Dia tidak pernah mengatakan bahwa penampakan-Nya dalam daging merepresentasikan gambar-Nya. Itu semata-mata gagasan manusia. Karena itu, aspek penting dari inkarnasi Tuhan ialah nama-Nya, pekerjaan-Nya, watak-Nya, dan gender-Nya. Semua aspek ini digunakan untuk merepresentasikan pengelolaan-Nya di zaman ini. Penampakan-Nya dalam daging tidak ada kaitannya dengan pengelolaan-Nya, tetapi semata-mata demi pekerjaan-Nya saat itu. Namun, tidak mungkin Tuhan yang berinkarnasi tidak memiliki penampakan tertentu. Karena itu, Dia memilih keluarga yang tepat untuk menentukan penampakan-Nya. Seandainya penampakan Tuhan mempunyai makna penting yang representatif, semua orang yang berwajah mirip dengan-Nya juga akan merepresentasikan Tuhan. Bukankah itu kesalahan yang luar biasa? Potret Yesus dilukis oleh manusia agar manusia dapat menyembah-Nya. Pada saat itu, Roh Kudus tidak memberi arahan khusus, jadi manusia mengedarkan potret hasil imajinasi tersebut sampai hari ini. Padahal, menurut maksud Tuhan yang semula, manusia tidak boleh melakukan hal tersebut. Hanya karena semangat manusialah potret Yesus itu tetap ada sampai hari ini. Tuhan adalah Roh, dan karena itu, manusia tidak akan pernah mampu menangkap gambar-Nya. Gambar-Nya hanya bisa direpresentasikan oleh watak-Nya.

Dikutip dari "Visi Pekerjaan Tuhan (3)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Tinggalkan komentar