Menu

Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Hubungan antara Setiap Tahap Pekerjaan Tuhan dan Nama Tuhan" - Kutipan156

Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Hubungan antara Setiap Tahap Pekerjaan Tuhan dan Nama Tuhan" - Kutipan156

156. Pekerjaan yang dilakukan Tuhan sendiri di setiap zaman mengandung pengungkapan watak sejati-Nya, dan baik nama-Nya maupun pekerjaan yang dilakukan-Nya berubah seiring zaman; semuanya baru. Selama Zaman Hukum Taurat, pekerjaan membimbing umat manusia dilakukan atas nama Yahweh dan tahap pertama pekerjaan dimulai di bumi. Pada tahap ini, pekerjaan itu terdiri dari membangun Bait Suci dan mezbah, menggunakan hukum Taurat untuk membimbing orang Israel, dan bekerja di tengah-tengah mereka. Dengan membimbing orang Israel, Dia membangun suatu pangkalan untuk pekerjaan-Nya di bumi. Dari pangkalan ini, Dia memperluas pekerjaan-Nya melampaui Israel, yang berarti bahwa dari Israel, Dia memperluas pekerjaan-Nya ke luar, sehingga generasi selanjutnya secara bertahap mengetahui bahwa Yahweh adalah Tuhan, dan bahwa adalah Yahweh yang menciptakan langit bumi dan segala sesuatunya, dan adalah Yahweh yang menjadikan segala makhluk. Dia menyebarluaskan pekerjaan-Nya melalui orang Israel kepada suku bangsa lain. Tanah Israel adalah tempat suci pertama pekerjaan Yahweh di bumi, dan di tanah Israel pula Tuhan pertama kali bekerja di bumi. Inilah pekerjaan Zaman Hukum Taurat. Selama Zaman Kasih Karunia, Yesus-lah Tuhan yang menyelamatkan manusia. Apa yang dimiliki-Nya dan siapa Ia adalah karunia, kasih, belas kasihan, kesabaran, ketabahan, kerendahan hati, perhatian, toleransi, dan karena itu, sangat banyak pekerjaan yang telah dilakukan-Nya adalah demi penebusan manusia. Watak-Nya penuh belas kasihan dan cinta kasih, dan karena berbelas kasih dan mengasihi, Dia harus dipaku pada kayu salib demi manusia, untuk menunjukkan bahwa Tuhan mengasihi manusia seperti diri-Nya sendiri, bahkan sedemikian besar kasih-Nya sampai-sampai Dia rela mengorbankan diri-Nya seutuhnya. Selama Zaman Kasih Karunia, nama Tuhan adalah Yesus, yang artinya, Tuhan adalah Tuhan yang menyelamatkan manusia, pengasih dan penyayang, Tuhan yang menyertai manusia. Cinta, belas kasihan, dan keselamatan-Nya menyertai setiap orang. Hanya dengan menerima nama Yesus dan kehadiran-Nya, orang bisa memperoleh damai dan sukacita untuk menerima berkat dan rahmat-Nya yang besar dan berlimpah, serta keselamatan-Nya. Melalui penyaliban Yesus, semua orang yang mengikuti-Nya memperoleh keselamatan dan diampuni dosa-dosanya. Selama Zaman Kasih Karunia, Yesus merupakan nama Tuhan. Dengan kata lain, pekerjaan Zaman Kasih Karunia dilakukan, terutama dalam nama Yesus. Selama Zaman Kasih Karunia, Tuhan disebut Yesus. Dia melakukan suatu tahap pekerjaan baru di luar Perjanjian Lama, dan pekerjaan-Nya berakhir dengan penyaliban. Inilah keseluruhan pekerjaan-Nya. Sebab itu, selama Zaman Hukum Taurat, Yahweh merupakan nama Tuhan, dan pada zaman Kasih Karunia nama Yesus merepresentasikan Tuhan. Selama akhir zaman, nama-Nya adalah Tuhan Yang Mahakuasa—Yang Mahakuasa, yang menggunakan kuasa-Nya untuk membimbing, menaklukkan, dan memperoleh manusia, dan pada akhirnya mengakhiri zaman. Di setiap zaman, di setiap tahap pekerjaan-Nya, watak Tuhan tampak nyata.

Dikutip dari "Visi Pekerjaan Tuhan (3)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Tinggalkan komentar