84. Tuhan yang praktis itu sendiri, yang sedang dibicarakan, saat ini bekerja dalam kemanusiaan dan keilahian. Melalui penampakan Tuhan yang praktis, pekerjaan dan kehidupan kemanusiaan-Nya yang normal serta pekerjaan-Nya yang sepenuhnya ilahi tercapai. Kemanusiaan dan keilahian-Nya tergabung menjadi satu, dan pekerjaan keduanya dicapai melalui firman; baik dalam kemanusiaan maupun keilahian, Dia mengucapkan firman. Ketika Tuhan bekerja di dalam kemanusiaan, Dia berbicara dengan bahasa manusia, sehingga orang dapat terlibat dan paham. Firman-Nya diucapkan dengan sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat diberikan kepada semua orang; bterlepas dari apakah orang-orang memiliki pengetahuan atau berpendidikan rendah, mereka semua dapat menerima firman Tuhan. Pekerjaan Tuhan dalam keilahian juga dilakukan melalui firman-Nya, tetapi pekerjaan-Nya ini penuh dengan perbekalan, penuh dengan kehidupan, tidak tercemar oleh ide-ide manusia, tidak melibatkan preferensi manusia, dan tanpa batas-batas manusia, berada di luar batas-batas kemanusiaan normal mana pun; pekerjaan ini dilakukan dalam daging, tetapi merupakan ungkapan langsung Roh. Jika manusia hanya menerima pekerjaan Tuhan dalam kemanusiaan, mereka akan membatasi diri dalam lingkup tertentu, dan oleh karena itu, akan membutuhkan penanganan, pemangkasan, dan disiplin terus menerus supaya mereka bisa sedikit saja berubah. Namun, tanpa pekerjaan atau kehadiran Roh Kudus, mereka akan selalu kembali ke cara-cara lama; hanya melalui pekerjaan keilahian, barulah penyakit dan kekurangan ini dapat diperbaiki, dan hanya setelah itulah manusia dapat menjadi lengkap. Alih-alih penanganan dan pemangkasan berkelanjutan, yang dibutuhkan adalah perbekalan positif, memakai firman untuk menebus segala kelemahan, memakai firman untuk menyingkapkan semua keadaan manusia, memakai firman untuk mengarahkan hidup mereka, semua ucapan mereka, semua tindakan mereka, untuk menyingkapkan niat dan motivasi mereka. Inilah pekerjaan sejati Tuhan yang praktis. Oleh karena itu, dalam sikapmu terhadap Tuhan yang praktis, engkau harus segera tunduk di hadapan kemanusiaan-Nya, mengenali dan mengakui-Nya, dan selain itu, engkau juga harus menerima dan menaati pekerjaan dan perkataan ilahi-Nya. Penampakan Tuhan di dalam daging berarti semua pekerjaan dan firman Roh Tuhan dilakukan melalui kemanusiaan-Nya yang normal, dan melalui daging inkarnasi-Nya. Dengan kata lain, Roh Tuhan segera mengarahkan pekerjaan kemanusiaan-Nya dan melakukan pekerjaan keilahian di dalam daging, dan di dalam Tuhan yang berinkarnasi engkau bisa melihat baik pekerjaan Tuhan dalam kemanusiaan maupun pekerjaan-Nya yang sepenuhnya ilahi. Inilah makna penting yang sesungguhnya dari penampakan Tuhan yang nyata dalam daging. Jika bisa melihat ini dengan jelas, engkau akan dapat mengaitkan semua bagian Tuhan yang berbeda; engkau tidak akan lagi melekatkan kepentingan yang tak semestinya pada pekerjaan-Nya dalam keilahian, dan engkau akan berhenti memandang pekerjaan-Nya di dalam kemanusiaan dengan sikap meremehkan yang tidak semestinya, dan engkau tidak akan bersikap berlebihan, atau melenceng. Secara keseluruhan, arti dari Tuhan yang praktis adalah bahwa pekerjaan kemanusiaan dan keilahian-Nya, yang diarahkan oleh Roh, diungkapkan melalui daging-Nya, sehingga orang dapat melihat bahwa Dia kasatmata dan hidup, nyata dan benar.
Dikutip dari "Engkau Harus Tahu Bahwa Tuhan yang Praktis adalah Tuhan itu Sendiri" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"