Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Penyingkapan Misteri Inkarnasi" - Kutipan 91-92

91. Tuhan menjadi daging karena sasaran pekerjaan-Nya bukanlah roh Iblis, ataupun sesuatu yang tidak jasmaniah, melainkan manusia, yang berasal dari daging dan telah dirusak Iblis. Justru karena daging manusia telah dirusak, maka Tuhan telah menjadikan manusia yang terbuat dari daging sebagai sasaran pekerjaan-Nya; apalagi, karena manusia adalah sasaran kerusakan, Tuhan telah menjadikan manusia sebagai satu-satunya sasaran pekerjaan-Nya di semua tahap pekerjaan penyelamatan-Nya. Manusia adalah makhluk fana dengan darah dan daging, dan Tuhanlah satu-satunya yang bisa menyelamatkan manusia. Dengan cara ini, Tuhan harus menjadi daging yang berciri sama dengan manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya, sehingga pekerjaan-Nya tersebut bisa memperoleh dampak yang lebih baik. Tuhan harus menjadi daging untuk melakukan pekerjaan-Nya karena manusia itu semata-mata berasal dari daging, dan tidak mampu mengalahkan dosa ataupun melepaskan dirinya dari kedagingan. Meskipun hakikat dan identitas Tuhan yang berinkarnasi sangat berbeda dari hakikat dan identitas manusia, tetapi penampakan-Nya identik dengan penampakan manusia; Dia memiliki penampakan seorang manusia normal, serta menjalani kehidupan manusia normal, dan mereka yang melihat-Nya tidak bisa membedakan Dia dari manusia normal. Penampakan dan kemanusiaan-Nya yang normal ini cukup bagi Dia untuk melakukan pekerjaan ilahi-Nya dalam kemanusiaan yang normal. Daging-Nya memungkinkan Dia untuk melakukan pekerjaan-Nya dalam kemanusiaan yang normal, dan membantu-Nya melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia, dan terlebih lagi, kemanusiaan-Nya yang normal membantu-Nya melaksanakan pekerjaan penyelamatan di antara manusia. Meskipun kemanusiaan-Nya yang normal telah menyebabkan banyak kegemparan di antara manusia, kegemparan semacam itu tidak memengaruhi dampak normal dari pekerjaan-Nya. Singkatnya, pekerjaan dalam daging-Nya yang normal memberikan manfaat tertinggi bagi manusia. Meskipun kebanyakan orang tidak menerima kemanusiaan-Nya yang normal, pekerjaan-Nya tetap bisa membuahkan hasil, dan hasil ini diraih berkat kemanusiaan-Nya yang normal. Hal ini tak diragukan lagi. Dari pekerjaan-Nya dalam daging, manusia memperoleh sepuluh atau lusinan kali lipat lebih banyak hal daripada pemahaman yang ada di antara manusia mengenai kemanusiaan-Nya yang normal, dan pemahaman semacam itu pada akhirnya akan ditelan oleh pekerjaan-Nya. Dan dampak yang telah dicapai oleh pekerjaan-Nya, yang berarti, pengetahuan manusia akan Dia, jauh melebihi pemahaman manusia tentang Dia. Tidak ada cara untuk membayangkan atau mengukur pekerjaan yang Dia lakukan dalam daging, karena daging-Nya tidak sama seperti daging manusia jasmani; meski wujud luarnya identik, hakikatnya tidak sama. Daging-Nya menimbulkan banyak pemahaman di antara manusia tentang Tuhan, tetapi daging-Nya juga memungkinkan manusia memperoleh banyak pengetahuan, dan bahkan bisa menaklukkan siapa pun yang memiliki wujud luar yang serupa. Karena Dia bukan sekadar manusia, tetapi Tuhan dengan wujud luar manusia, dan tidak ada yang benar-benar dapat menyelami atau memahami Dia.

Dikutip dari "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

92. Manusia telah dirusak oleh Iblis, dan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi, maka manusia membutuhkan penyelamatan dari Tuhan. Sasaran penyelamatan Tuhan adalah manusia, bukan Iblis, dan yang akan diselamatkan adalah daging dan jiwa manusia, dan bukan Iblis. Iblis adalah sasaran pemusnahan Tuhan, manusia adalah sasaran penyelamatan Tuhan, tetapi daging manusia telah dirusak Iblis, jadi, yang pertama kali harus diselamatkan adalah daging manusia. Daging manusia telah sangat dirusak, dan telah menjadi sesuatu yang menentang Tuhan sedemikian rupa, bahkan sampai secara terang-terangan menentang dan menyangkal keberadaan Tuhan. Daging yang rusak ini terlalu sulit diatur, dan tak ada yang lebih sulit ditangani atau diubah daripada watak rusak daging. Iblis masuk ke dalam daging manusia untuk menimbulkan kekacauan, dan menggunakan daging manusia untuk mengganggu pekerjaan Tuhan dan menggagalkan rencana Tuhan, sehingga manusia telah menjadi Iblis, dan menjadi musuh Tuhan. Agar manusia diselamatkan, pertama-tama ia harus ditaklukkan. Karena inilah Tuhan bertindak dan datang menjadi daging untuk melakukan pekerjaan yang ingin Dia lakukan, dan untuk berperang melawan Iblis. Tujuan-Nya adalah menyelamatkan umat manusia, yang telah dirusak, serta mengalahkan dan memusnahkan Iblis, yang telah memberontak melawan-Nya. Dia mengalahkan Iblis melalui pekerjaan-Nya menaklukkan manusia, sementara pada saat yang sama, Dia menyelamatkan umat manusia yang rusak. Dengan demikian, ini merupakan pekerjaan yang mencapai dua tujuan sekaligus. Dia bekerja dalam daging, dan berfirman dalam daging, dan melakukan semua pekerjaan dalam daging untuk lebih bisa berhubungan dengan manusia dan menaklukkan manusia dengan lebih baik. Saat terakhir kali Tuhan menjadi daging, pekerjaan-Nya di akhir zaman akan dirampungkan dalam daging. Dia akan mengelompokkan semua orang menurut jenisnya, mengakhiri seluruh pengelolaan-Nya, dan juga mengakhiri seluruh pekerjaan-Nya dalam daging. Setelah seluruh pekerjaan-Nya di bumi berakhir, Dia akan sepenuhnya menang. Dengan bekerja dalam daging, Tuhan akan sepenuhnya menaklukkan umat manusia, dan sepenuhnya mendapatkan manusia. Bukankah itu berarti bahwa seluruh pengelolaan-Nya akan berakhir? Saat Tuhan mengakhiri pekerjaan-Nya dalam daging, saat Dia telah sepenuhnya mengalahkan Iblis dan telah menang, Iblis tak akan punya kesempatan lagi untuk merusak manusia. Pekerjaan inkarnasi pertama Tuhan adalah penebusan dan pengampunan dosa manusia. Sekarang saatnya untuk pekerjaan penaklukan dan sepenuhnya mendapatkan umat manusia, sehingga Iblis tak punya cara lagi untuk melaksanakan pekerjaannya, dan akan sepenuhnya kalah, dan Tuhan akan sepenuhnya menang. Inilah pekerjaan daging, dan pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan sendiri.

Dikutip dari "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Share
Read more!
Read more!