Menu

Menjelajahi "Tritunggal", saya memahami 1 hubungan antara "Bapa dan Anak"(II)

Navigasi cepat
1.Alasan di Balik Gagasan tentang Bapa dan Anak
2.Aku Tidak Akan Pernah Lagi Berpikir bahwa Tuhan Itu Terbagi-bagi Setelah Memahami Kebenaran tentang Trinitas
3.Menyambut Kedatangan Kembali Tuhan dan Melangkah ke Jalan Keselamatan

Alasan di Balik Gagasan tentang Bapa dan Anak

Aku kemudian bertanya kepadanya, "Saudari, aku punya pertanyaan lain. Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar, jadi mengapa Tuhan Yesus menyebut Tuhan Bapa surgawi ketika mengajari murid-muridnya cara berdoa? Dan ketika Dia dibaptis, Roh Kudus bersaksi bahwa Tuhan Yesus adalah Anak terkasih Tuhan. Apa artinya itu?"

Saudari Keke membagikan lebih banyak persekutuan denganku, dengan mengatakan, "Syukur kepada Tuhan! Kita tahu bahwa firman Tuhan adalah kebenaran dan kita tidak boleh semudah itu memahaminya. Hal pertama yang harus kita pahami adalah bahwa apa yang disebut dalam Alkitab sebagai Bapa dan Anak adalah ketika Tuhan Yesus bekerja dalam daging. Tuhan menjadi daging sebagai Tuhan Yesus karena itulah yang dibutuhkan oleh pekerjaan penebusan, jadi itulah satu-satunya alasan konsep itu ada. Tidak ada penyebutan Bapa dan Anak dalam Perjanjian Lama, sebelum Tuhan menjadi daging. Jadi, mengapa Roh Tuhan memanggil sosok daging-Nya sebagai Anak terkasih? Itu terutama karena Tuhan Yesus adalah inkarnasi pertama Tuhan yang berjalan di antara manusia. Tidak ada manusia yang mengenal Tuhan dan mereka sama sekali tidak memiliki konsep tentang inkarnasi. Jika Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dialah Tuhan itu sendiri, orang-orang pada masa itu pasti tidak akan dapat menerima hal itu, dan mereka pasti akan menolak dan mengutuk-Nya. Karena Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan, sudah cukup bagi orang-orang untuk percaya dan mengikuti-Nya, dan untuk menerima-Nya sebagai Juru Selamat mereka. Tidak perlu bagi orang-orang untuk memiliki pemahaman yang lebih tinggi tentang Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan bekerja sesuai dengan tingkat pertumbuhan orang-orang yang sebenarnya dan memberikan kesaksian kepada Tuhan Yesus sebagai Anak terkasih Tuhan dari posisi Roh—dengan begitu, orang-orang dapat memahami. Ketika Tuhan Yesus menyebut Roh di surga sebagai Bapa, itu adalah cara untuk menunjukkan kerendahan hati dan ketundukan kepada Tuhan. Sebelum Tuhan Yesus disalibkan, Dia mendiami daging biasa, bukan tubuh yang dimuliakan. Itulah sebabnya Dia berdiri dalam posisi makhluk ciptaan dan menyebut Tuhan di surga Bapa-Nya."

Aku sangat tersentuh oleh persekutuan Saudari Keke. Aku berkata, "Saudari, sekarang aku mengerti. Tuhan merendahkan diri-Nya untuk menjadi manusia untuk menebus kita, dan Tuhan Yesus sebenarnya adalah Tuhan. Hanya saja Dia tidak pernah mengungkapkan identitas-Nya sendiri, tetapi diam-diam melakukan pekerjaan penebusan bagi umat manusia. Baik Tuhan dalam Roh ataupun dalam daging, baik Dia disebut Bapa ataupun Anak, Dia sebenarnya adalah satu Roh tunggal, satu Tuhan tunggal."

Saudari Keke dengan gembira mengirimiku sebuah emoji jempol dan berkata, "Itu benar! Tuhan menjadi manusia dalam bentuk Anak Manusia karena itulah yang kita butuhkan sebagai manusia untuk keselamatan Tuhan bagi kita, tetapi pada dasarnya, Dialah Tuhan Sendiri selama ini."

Aku Tidak Akan Pernah Lagi Berpikir bahwa Tuhan Itu Terbagi-bagi Setelah Memahami Kebenaran tentang Trinitas

Saudari Keke kemudian mengirimiku satu bagian lagi dari firman Tuhan untuk aku baca. Aku membacanya dengan sungguh-sungguh: "Karena zamannya tidak sama dan pekerjaan yang Tuhan itu sendiri lakukan juga berbeda, Dia perlu melaksanakan pekerjaan-Nya di alam yang berbeda. Dengan cara ini, identitas yang direpresentasikan-Nya juga berbeda. Manusia percaya bahwa Yahweh adalah Bapa dari Yesus, tetapi ini sebenarnya tidak diakui oleh Yesus, yang mengatakan, 'Kami tidak pernah dibedakan sebagai Bapa dan Anak; Aku dan Bapa yang di surga adalah satu. Bapa ada di dalam diri-Ku dan Aku ada di dalam diri Bapa; pada saat manusia melihat Anak, mereka sedang melihat Bapa surgawi.' Kesimpulannya, baik itu Bapa atau Anak, Mereka adalah satu Roh, tidak terbagi menjadi beberapa pribadi yang terpisah. Begitu manusia berusaha menjelaskan, masalahnya menjadi rumit dengan adanya gagasan tentang beberapa pribadi berbeda, serta hubungan antara Bapa, Anak, dan Roh. Ketika manusia berbicara tentang beberapa pribadi yang terpisah, tidakkah ini mematerielkan diri Tuhan? Manusia bahkan memeringkat beberapa pribadi tersebut sebagai yang pertama, kedua, dan ketiga; semua ini hanyalah imajinasi manusia, tidak layak dijadikan rujukan, dan sama sekali tidak realistis! ... Yahweh adalah Roh, jadi demikian jugalah hakikat Yesus. Sekarang di akhir zaman, jelaslah bahwa Roh masih bekerja; bagaimana mungkin Mereka adalah beberapa pribadi yang berbeda? Bukankah ini adalah semata Roh Tuhan melakukan pekerjaan Roh dari perspektif yang berbeda? Dengan demikian, tidak ada perbedaan di antara pribadi-pribadi itu. Yesus dikandung dari Roh Kudus, dan tentu saja, pekerjaan-Nya pastilah pekerjaan Roh Kudus. Pada tahap pertama pekerjaan yang dilakukan oleh Yahweh, Dia tidak menjadi manusia, juga tidak menampakkan diri kepada manusia. Jadi, manusia tidak pernah melihat penampakan-Nya. Sebesar dan setinggi apa pun Dia, Dia tetap adalah Roh, Tuhan itu sendiri yang pertama kali menciptakan manusia. Artinya, Dia adalah Roh Tuhan."

Dia melanjutkan persekutuannya, "Orang-orang percaya seperti kita ingin membagi Tuhan menjadi tiga berdasarkan imajinasi dan spekulasi kita sendiri, dan kita secara keliru mengklaim bahwa Tuhan memiliki tiga pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang bersama-sama merupakan Trinitas dari satu-satunya Tuhan. Ditambah lagi, kita berpegang pada kekeliruan ini seolah-olah itu adalah kebenaran—ini menunjukkan bahwa dalam iman kita, kita tidak memiliki pemahaman tentang pekerjaan Tuhan sama sekali, dan bahwa kita benar-benar sombong dan tidak berakal. Sekarang, melalui persekutuan hari ini, kita telah mengetahui bahwa hanya ada satu Tuhan, tetapi pekerjaan Tuhan berkembang sesuai dengan zaman, dan Dia memilih untuk bekerja dengan cara yang berbeda—dalam daging atau dalam Roh—sesuai dengan perubahan sifat pekerjaan-Nya serta apa yang dibutuhkan oleh kita, manusia rusak ini. Namun, tidak peduli bagaimana Tuhan menampakkan diri kepada kita, selama Dia mengungkapkan kebenaran, mendukung dan membimbing kita, maka Dia adalah Tuhan dan kita harus menerima dan tunduk kepada-Nya. Saudari, apa yang kamu katakan? Jika Tuhan Yesus akan datang kembali hari ini dan sekali lagi membungkus diri-Nya dengan daging, dengan penampilan yang berbeda, maka menurutmu apa hubungan antara Dia, Tuhan Yahweh, Tuhan Yesus, dan Roh Kudus?"

Aku sedikit berpikir dan membaca teks yang dikirim Saudari Keke kepadaku: "Yahweh adalah Roh, jadi demikian jugalah hakikat Yesus. Sekarang di akhir zaman, jelaslah bahwa Roh masih bekerja; bagaimana mungkin Mereka adalah beberapa pribadi yang berbeda? Bukankah ini adalah semata Roh Tuhan melakukan pekerjaan Roh dari perspektif yang berbeda? Dengan demikian, tidak ada perbedaan di antara pribadi-pribadi itu." Aku kemudian berkata dengan pasti, "Dia akan tetap menjadi satu Tuhan. Itu karena ketika Tuhan mengambil rupa daging, tidak peduli tubuh macam apa itu, selama itu merupakan Tuhan yang berinkarnasi, maka itu adalah Tuhan. Benarkah begitu?" Saudari Keke berkata dengan gembira, "Syukur kepada Tuhan, itu benar!" Aku menjawab, "Saudari Keke, pastor tidak dapat memberiku jawaban langsung tentang Trinitas, tetapi dalam persekutuan yang satu ini denganmu hari ini aku sudah memahaminya. Aku benar-benar bersyukur kepada Tuhan atas hal ini! Aku dapat melihat bahwa engkau telah membaca banyak buku tentang Tuhan. Semua yang engkau kirimkan kepadaku sudah sangat jelas—lebih mudah dipahami daripada Alkitab."

Saudari Keke berkata dengan gembira, "Terima kasih, Tuhan! Aku baru menjadi orang percaya selama beberapa tahun. Aku tidak mengerti banyak misteri iman sampai aku membaca buku ini, 'Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba.'"

"'Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba'? Bisakah engkau mengirimkannya kepadaku? Aku benar-benar ingin memahami lebih banyak dalam imanku."

Saudari Keke berkata, "Tentu. Aku akan mengirimkan kepadamu salinannya."

Menyambut Kedatangan Kembali Tuhan dan Melangkah ke Jalan Keselamatan

Kemudian, Saudari Keke membagikan persekutuan denganku mengenai aspek-aspek kebenaran seperti tiga tahap pekerjaan Tuhan, misteri nama-nama-Nya, dan membedakan antara Kristus yang benar dan yang palsu. Akhirnya, dia berkata bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, dan Dia adalah Tuhan yang Mahakuasa dalam daging. Dalam kebaktian kami, kami hanya bersekutu dan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku terkejut mendengar bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Aku tidak berani percaya bahwa hal yang luar biasa dapat terjadi padaku setelah menjadi seorang percaya selama kurang dari tiga bulan. Kemudian aku mulai membandingkan firman Tuhan Yesus dalam Alkitab dengan firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mengajukan pertanyaan kepada Saudari Keke setiap hari. Yang mengagetkanku, semua pertanyaanku diselesaikan dengan firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku juga menonton banyak hal online yang dibuat oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa: film, video, sketsa, obrolan santai, nyanyian pujian, dan pembacaan firman Tuhan. Aku berpikir dalam hati, "Mereka telah melakukan semua ini hanya dalam beberapa tahun. Bukankah ini kuasa Tuhan? Hanya yang berasal dari Tuhan yang bisa bersemangat seperti ini! Tuhan Yesus pernah berfirman: "Tetapi jika Aku melakukannya, sekalipun engkau tidak percaya kepada-Ku, percayalah pada pekerjaan-pekerjaan itu" (Yohanes 10:38). Tiba-tiba menjadi jelas bagiku bahwa Tuhan benar-benar telah datang kembali!"

Setelah suatu periode penyelidikan yang serius, aku menjadi yakin, tanpa ragu, bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Tuhan telah berinkarnasi lagi— Dia telah muncul dan sedang bekerja! Dengan menyenandungkan nyanyian pujian Tuhan ini, aku merasakan sukacita yang tak terlukiskan di hatiku: "Semua orang yang mampu menaati perkataan Roh Kudus pada masa sekarang, diberkati. ... Engkau semua mendengar suara Tuhan secara langsung dan melihat penampakan Tuhan, dan dengan demikian, di seluruh langit dan bumi, serta di sepanjang zaman, tidak ada yang lebih diberkati selain daripadamu, selain daripada sekelompok orang ini."

Tamat.

Catatan kaki:
a. Naskah asli tidak mengandung frasa "bekerja."
Bacaan Diperpanjang:
Menjelajahi "Tritunggal", saya memahami 1 hubungan antara "Bapa dan Anak" (I)

Tinggalkan komentar