Menu

Pengalaman Seorang Kristen Indonesia yang Menemukan Jalan Menuju Penyucian

Navigasi cepat
1.Bagaimana agar Tidak Hidup dalam Dosa
2.Siapa yang Bisa Memberitahuku Cara Mendapatkan Penyucian
3.Postingan Facebook Telah Memberiku Harapan
4.Mengacu pada apakah "Keselamatan Akhir Zaman"?
5.Keselamatan Akhir Zaman Telah Muncul
6.Aku Akhirnya Menemukan Jalan untuk Disucikan

Bagaimana agar Tidak Hidup dalam Dosa

Aku lahir dalam keluarga Kristen. Di masa kecilku, aku dulu adalah anak yang bahagia dan tidak pernah bolos Sekolah Minggu. Setelah aku dewasa, aku disibukkan dengan pekerjaan untuk mencari nafkah, jadi aku mulai perlahan-lahan menjauh dari Tuhan di hatiku dan pergi ke gereja menjadi rutinitas bagiku. Tanpa diduga, pada November 2010, suamiku meninggalkanku tanpa sepatah kata pun. Ia meninggalkanku dengan perasaan dendam dan kesedihan, dan aku kehilangan harapan dalam hidup. Untuk mengatasi rasa sakit batinku, aku mulai fokus membaca Alkitab. Aku melihat perkataan dalam Alkitab, "Datanglah kepada-Ku, hai semua yang berjerih lelah dan berbeban berat, dan Aku akan memberimu kelegaan. ... Sebab kuk yang Kupasang itu mudah, dan beban-Ku ringan" (Matius 11:28, 30). "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil untuk mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yohanes 1:9). Ayat Alkitab ini memberiku penghiburan besar, dan membuatku mencapai titik balik dalam kepercayaanku kepada Tuhan. Sejak saat itu, aku sering dengan penuh penyesalan mengakui dosa-dosaku kepada Tuhan Yesus.

Selama hari-hari pertobatan, aku berdoa setiap pagi dan malam, belajar Alkitab dengan lebih rajin dan berkomitmen untuk mencari kehendak Tuhan dalam hidup. Suatu hari, aku melihat Alkitab berkata, "Usahakankah hidup damai dengan semua orang dan dalam kekudusan, karena tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan" (Ibrani 12:14). Itu berarti jika kita tidak disucikan, kita tidak akan bisa masuk ke dalam kerajaan surga. Saat aku membaca ayat ini, aku menerapkan kata-kata ini sendiri. Meskipun dosa-dosaku diampuni oleh Tuhan Yesus dan aku juga berusaha keras untuk bertindak berdasarkan firman Tuhan, aku masih sering melampiaskan kemarahanku kepada orang lain. Misalnya, di tokoku, kadang-kadang ketika pelangganku mengeluh bahwa barangku lebih mahal daripada yang lain atau ketika mereka mendesakku untuk melayani mereka dengan cepat, aku akan marah. Di rumahku, ketika aku menemukan ibuku mengacaukan kamar mandi lagi, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak marah padanya. Setiap kali setelah itu, aku akan merasa sangat menyesal, dan aku berpikir, "Aku adalah orang yang percaya kepada Tuhan, dan aku harus menjalankan firman Tuhan dan memiliki kesabaran dengan orang lain. Tapi begitu sesuatu yang bertentangan dengan keinginanku terjadi padaku, aku selalu tidak bisa mengendalikan emosiku. Aku melakukan dosa seperti ini. Tuhan tidak akan senang denganku." Oleh karena itu, aku sering bertobat di hadapan Tuhan, tetapi aku masih gagal mengendalikan kemarahanku setelah itu. Lalu, bagaimana mungkin aku, yang hidup dalam dosa dan tidak disucikan sama sekali, bisa masuk ke dalam kerajaan Tuhan? Aku benar-benar ingin tahu bagaimana agar tidak hidup dalam dosa, karena aku takut kehilangan keselamatan Tuhan dan dilemparkan ke neraka untuk hukuman ketika Tuhan datang kembali di akhir zaman.

Siapa yang Bisa Memberitahuku Cara Mendapatkan Penyucian

Setelah itu, ketika aku bertanya kepada pendetaku bagaimana cara menghilangkan dosa, dia menyuruhku untuk lebih banyak membaca Alkitab. Tapi aku tidak menyangka akan sesederhana itu. Para pendeta dan penatua telah membaca Alkitab lebih banyak daripadaku, tetapi mereka masih melakukan banyak dosa. Misalnya, mereka membawa orang percaya untuk mengadakan pernikahan dan pesta ulang tahun dengan imbalan uang. Itu membuktikan bahwa membaca Alkitab tidak memungkinkan kita untuk berubah. Pendeta gagal memecahkan masalahku. Kemudian, selama pertemuan, aku mendengar pendeta lain berkata, "Di dunia ini, tidak ada manusia yang sempurna dan tidak mungkin untuk disucikan. Selama kita lebih sering membaca Alkitab dan berdoa, kita akan diangkat ke dalam kerajaan surga ketika Tuhan datang." Saya berpikir dia salah. Tuhan Yesus dengan jelas meminta kita untuk mencari penyucian, tetapi pendeta mengabaikan persyaratan Tuhan Yesus ini. Setelah itu, aku berpikir bahwa tidak ada pencerahan baru dalam khotbah para pendeta, dan bahwa mereka hanya membicarakan sesuatu sesuai dengan arti harfiah dari ayat Alkitab dan tidak dapat menyelesaikan masalahku. Aku merasa tidak bisa mendapatkan apa-apa dari khotbah mereka. Karena itu, aku meninggalkan gereja.

Setelah itu, aku membaca Alkitab di rumah setiap hari, dan bahkan berpuasa dan berdoa, meminta Tuhan untuk menuntun aku menemukan jalan untuk mendapatkan penyucian. Selain itu, aku juga mendengarkan khotbah di 4 atau 5 radio dan membaca banyak buku oleh pengkhotbah terkenal dari seluruh dunia. Namun, aku menemukan bahwa apa yang mereka khotbahkan hampir sama, dan bahwa khotbah mereka juga tidak dapat menyelesaikan masalahku dalam melakukan dosa dan tidak bermanfaat bagi hidupku. Aku merasa kecewa tentang itu.

Postingan Facebook Telah Memberiku Harapan

Sampai suatu hari di bulan Maret 2017, ketika aku menjelajahi halaman Facebook temanku, aku menemukan bahwa posting teman baru berbeda dari yang lain. Postingan-postingan ini berbicara tentang aspek kebenaran tentang watak Tuhan dan inkarnasi Tuhan, dan terutama salah satunya berbicara tentang alasan di balik kehancuran di dunia keagamaan. Dikatakan, "Dan karena kedurhakaan akan bertambah banyak, kasih banyak orang akan menjadi dingin" (Matius 24:12). Dewasa ini, pelanggaran hukum menjadi semakin merajalela dalam agama. Para pemimpin agama tidak mematuhi perintah Tuhan, tetapi hanya mematuhi tradisi manusia. Mereka hanya mengkhotbahkan pengetahuan Alkitab untuk pamer dan bersaksi bagi diri mereka sendiri. Mereka tidak bersaksi tentang Tuhan atau meninggikan Tuhan sama sekali dan mereka telah sepenuhnya menyimpang dari jalan Tuhan Yesus, itulah sebabnya mereka telah ditinggalkan dan disingkirkan oleh Tuhan. Inilah alasan utama mengapa komunitas religius kehilangan pekerjaan Roh Kudus." Aku merasa seperti itulah gerejaku. Para pendeta tidak memberikan pencerahan baru dalam khotbah mereka, dan mereka tidak memimpin kami untuk mempraktikkan firman Tuhan di waktu-waktu biasa, tetapi malah membawa kami untuk mengadakan kegiatan-kegiatan duniawi. Mereka bahkan melanggar firman Tuhan Yesus, mengatakan bahwa kita tidak perlu berusaha untuk disucikan. Tindakan mereka sama sekali tidak sejalan dengan kehendak Tuhan, dan karena itu Roh Kudus meninggalkan mereka. Aku merasa kata-kata dalam postingan ini sangat bagus dan jelas.

Kemudian, aku mengetahui bahwa isi dari sebagian besar postingan ini berasal dari sebuah buku berjudul "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia." Aku sedikit penasaran, dan aku berpikir, "Bagaimana penulis buku ini tahu banyak tentang Tuhan? Terlebih lagi, kata-kata ini penuh dengan pencerahan." Di hari-hari berikutnya, setiap kali aku punya waktu, aku akan menelusuri postingan teman baru di linimasanya, dan aku bahkan mencetak beberapa postingan untuk dibaca ulang nanti. Dan aku ingin belajar lebih banyak dari teman ini, jadi aku memutuskan untuk berbicara dengannya.

Setelah aku menghubunginya, aku mengetahui bahwa namanya adalah Qiao Moor dan dia berasal dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku terus terang berkata kepadanya, "Aku sangat suka membaca postingan Saudara. Aku belum pernah melihat atau mendengar kata-kata yang bermakna dan jelas seperti itu dari orang lain. Sejujurnya, aku benar-benar berharap ada seseorang yang bersekutu tentang kebenaran dengan baik di kampung halamanku. Kalau begitu, kita bisa bersekutu bersama." Saudara itu menjawab dengan gembira, "Terima kasih Tuhan! Kita dapat sering mengadakan pertemuan di internet untuk membahas firman Tuhan jika Saudari mau. Semoga Tuhan menuntun kita." Mendengar ini, aku setuju dengan sukarela.

Mengacu pada apakah "Keselamatan Akhir Zaman"?

Setelah itu, aku mulai berkumpul bersama Saudara Qiao di internet untuk mempersekutukan firman Tuhan. Pada awalnya, dia bersekutu denganku tentang cara kedatangan Tuhan kembali, arti inkarnasi Tuhan, dan aspek kebenaran lainnya. Setelah beberapa pertemuan, aku perhatikan bahwa dia sering menyebutkan "keselamatan di akhir zaman." Mau tak mau aku bertanya-tanya, "Apa artinya ini? Kedengarannya baru dan penting." Jadi aku bertanya, "Saudaraku, aku hanya tahu keselamatan Tuhan Yesus, dan aku belum pernah mendengar tentang keselamatan akhir zaman yang Saudara sebutkan. Bisakah Saudara bersekutu denganku apa yang dimaksud dengannya? "

Saudara Qiao berkata, "Itu pertanyaan yang bagus, Ana. Sebenarnya, keselamatan akhir zaman mengacu pada keselamatan Tuhan yang muncul di akhir zaman. Seperti yang dikatakan Alkitab, "Yang dijaga oleh kuasa Tuhan oleh iman kepada keselamatan yang siap untuk dinyatakan pada akhir zaman" (1 Petrus 1:5). Ayat ini memberitahu kita bahwa ketika Tuhan datang kembali di akhir zaman, Dia akan mempersiapkan keselamatan yang lengkap. Keselamatan dari Tuhan Yesus yang Saudari sebutkan tadi berbeda dengan keselamatan di akhir zaman. Mari kita ingat kembali kapan keselamatan Tuhan Yesus diberikan kepada manusia. Seperti yang kita ketahui, di akhir Zaman Hukum Taurat, umat manusia tidak dapat mematuhi hukum dan berada dalam bahaya dihukum mati oleh hukum-hukum Taurat. Untuk menyelamatkan manusia dari hukuman oleh hukum-hukum Taurat itu, Tuhan berinkarnasi untuk pertama kalinya, dan memulai pekerjaan penebusan Zaman Kasih Karunia di bawah nama Yesus. Dia membawa jalan pertobatan, menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-roh jahat, dan menganugerahkan rahmat yang berlimpah untuk dinikmati manusia. Selama manusia menerima dan menaati pekerjaan Tuhan Yesus, mengakui dosa-dosa mereka dan bertobat kepada Tuhan, maka mereka akan menerima keselamatan Tuhan dan tidak lagi dihukum oleh hukum-hukum Taurat Ini adalah keselamatan yang Tuhan siapkan bagi manusia di Zaman Kasih Karunia. Lalu mengacu pada apakah keselamatan akhir zaman? Pertama mari kita baca beberapa bagian.

"Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, dia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak." "Dosa manusia diampuni karena pekerjaan penyaliban Tuhan, tetapi manusia tetap hidup dalam watak lama Iblis yang rusak. Dengan demikian, manusia harus sepenuhnya diselamatkan dari watak rusak Iblis sehingga sifat dosa manusia sepenuhnya dibuang dan tidak akan pernah lagi berkembang, sehingga memungkinkan watak manusia berubah. Hal ini mengharuskan manusia memahami jalan pertumbuhan dalam kehidupan, jalan hidup, dan cara untuk mengubah wataknya. Hal ini juga mengharuskan manusia untuk bertindak sesuai dengan jalan ini sehingga watak manusia dapat secara bertahap diubahkan dan dia dapat hidup di bawah cahaya terang, sehingga segala sesuatu yang dia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga dia dapat membuang watak rusak Iblisnya, dan supaya dia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kegelapan Iblis, sehingga dia pun benar-benar lepas dari dosa. Hanya dengan begitu, manusia akan menerima keselamatan yang lengkap."

"Dari kedua perikop ini, kita dapat mengetahui bahwa meskipun pekerjaan penebusan Tuhan Yesus telah dilakukan dan dosa-dosa kita telah diampuni, bukan berarti pekerjaan keselamatan Tuhan bagi umat manusia telah berakhir. Itu karena sifat dosa kita belum teratasi dan watak Iblis berakar kuat dalam diri kita, seperti kesombongan, keangkuhan, keegoisan, kekejian, kebengkokan, tipu daya, kejahatan dan keserakahan. Dikendalikan oleh watak yang rusak ini, kita sering melakukan dosa. Misalnya, apa pun yang kita lakukan, kita selalu ingin memiliki keputusan akhir, dan ketika orang lain mengatakan atau melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, kita akan mengembangkan prasangka terhadap mereka; kita masih sering berbohong dalam hidup, dan melakukan tipu daya atau menipu orang lain untuk beberapa keuntungan kecil; ketika melihat orang-orang duniawi mengurusi makan, minum, dan mengejar kesenangan, kita juga ingin mencari kesenangan fisik; ketika kita menghadapi kesulitan, kita akan menyalahkan dan salah memahami Tuhan dan bahkan mengkhianati Tuhan. Dan seterusnya. Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa kita belum melepaskan diri dari belenggu dan kendali dosa dan belum benar-benar disucikan. Tuhan Yesus berkata, 'Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa saja yang melakukan dosa adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tinggal di rumah selamanya: tetapi Anak tetap tinggal selama-lamanya' (Yohanes 8:34-35). Tuhan itu kudus dan Dia tidak akan pernah mengizinkan manusia yang kotor dan rusak masuk ke dalam kerajaan-Nya. Ini ditentukan oleh watak Tuhan yang benar. Di akhir zaman, sesuai dengan kebutuhan kita, Tuhan akan mengungkapkan kebenaran dan melakukan tahap pekerjaan penghakiman dan penyucian, menunjukkan kepada kita cara untuk menyingkirkan kerusakan kita dan mencapai penyucian. Ini persis menggenapi nubuatan Tuhan Yesus, 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu' (Yohanes 16:12-13). 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan' (1 Petrus 4:17). Dari ayat-ayat ini kita dapat melihat bahwa keselamatan akhir zaman mengacu pada pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Hanya dengan menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman dan setelah watak rusak kita disucikan, kita dapat menerima keselamatan Tuhan yang lengkap. Dari sini kita dapat melihat bahwa keselamatan akhir zaman sangat penting bagi kita."

Aku berkata, "Saudaraku, apa yang kau persekutukan adalah kondisi sebenarnya dari kita orang percaya dan sesuai dengan fakta. Meskipun kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita masih sering melakukan dosa. Ambil aku sebagai contoh. Setelah beriman kepada Tuhan Yesus, aku masih sering marah dan kehilangan kesabaran, dan aku tidak dapat membebaskan diri dari keadaan ini bahkan setelah bertobat dan mengakui dosa-dosaku kepada Tuhan Yesus. Para pendeta juga sering melakukan dosa. Aku tidak pernah menemukan alasannya sebelumnya, dan para pendeta dan penatua juga tidak dapat menjelaskannya. Sekarang aku mengerti. Meskipun dosa-dosa kita diampuni karena keselamatan Tuhan Yesus, sifat dosa kita belum diampuni, jadi kita terus melakukan dosa. Hanya dengan menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, kita dapat membebaskan diri dari belenggu dosa dan mencapai keselamatan Tuhan yang lengkap. Keselamatan di akhir zaman memang sangat penting bagi kita."

Setelah aku selesai bersekutu, Saudara Qiao berkata dengan gembira, "Terima kasih Tuhan! Saudari dapat mengenali hal-hal seperti ini semua berkat bimbingan-Nya."

Keselamatan Akhir Zaman Telah Muncul

Pada pertemuan berikutnya, Saudara Qiao berkata dengan penuh semangat, "Kabar baik! Keselamatan Tuhan di akhir zaman telah tampak kepada kita. Tuhan Yesus telah kembali; Dia telah mengungkapkan banyak kebenaran dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman dan penyucian di antara manusia. Kata-kata yang kubacakan untuk Saudari adalah kata-kata yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Selama kita menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman serta menerima penghakiman dan hajaran firman Tuhan, kita akan memiliki kesempatan untuk disucikan dan masuk ke dalam kerajaan surga."

Mendengar bahwa Tuhan Yesus telah kembali, aku merasa terkejut dan penasaran, dan aku tidak dapat menahan diri untuk bertanya, "Jika Tuhan telah berinkarnasi di bumi lagi, apakah ada yang melihat-Nya?" Kemudian Saudara Qiao menceritakan hal ini kepadaku, "Kami belum pernah melihat Tuhan, tetapi itu tidak penting untuk mendapatkan jalan yang benar. Yang paling penting adalah memiliki hati yang merindukan kebenaran. Ketika kita mendengar kabar tentang kedatangan Tuhan kembali, kita harus mencari dan menyelidikinya, dan melihat apakah jalan ini benar atau tidak dan apakah itu adalah ungkapan Tuhan. Seperti yang dikatakan Alkitab, 'Demikianlah iman datang dengan mendengar, dan mendengar firman Tuhan' (Roma 10:17). Kita tidak pernah melihat Tuhan Yesus sebelum kita mulai percaya kepada-Nya, jadi mengapa kita percaya kepada Tuhan? Karena dengan mendengar firman Tuhan Yesus, kita memahami pekerjaan-Nya dan melihat bahwa Tuhan Yesus adalah kebenaran, jalan dan hidup, sehingga kita mau mengikuti-Nya. Hal yang sama berlaku untuk hari ini. Saat ini, Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan jutaan firman, yang sebagian besar tercatat dalam buku "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia". Watak Tuhan serta apa yang Tuhan miliki dan siapa Dia itu semuanya diungkapkan dalam firman-Nya. Dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita merasa seolah-olah telah melihat wajah Tuhan dan dengan demikian kita mengenali bahwa firman ini adalah suara Tuhan."

Mendengar persekutuannya, aku berpikir, "Benar! Aku belum pernah melihat wajah Tuhan, tetapi aku mulai percaya kepada-Nya ketika aku mengetahui keberadaan-Nya melalui membaca Alkitab. Jadi jika aku ingin memastikan apakah Tuhan telah datang, aku harus membaca buku Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia dan melihat apakah kata-kata ini adalah firman Tuhan. Dengan cara ini, aku dapat menentukan apakah Tuhan Yesus benar-benar telah kembali." Karena itu, aku bertanya kepada Saudara itu apakah dia bisa memberiku buku "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia", dan dia langsung menyetujuinya.

Aku Akhirnya Menemukan Jalan untuk Disucikan

Pada hari-hari berikutnya, Saudari Samantha menghadiri pertemuan kami. Dia bersekutu denganku tentang bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman, dan membacakan aku bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa, "Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan."

Setelah membaca firman Tuhan, Saudari Samantha bersekutu, "Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa terutama mengungkapkan kebenaran untuk menyucikan dan mengubah watak kita yang rusak. Firman Tuhan dengan tajam mengekspos sifat dan esensi kita, dan secara menyeluruh mengungkapkan kebenaran mengenai kerusakan kita oleh Iblis dan akar perlawanan kita terhadap Tuhan. Dengan membaca firman Tuhan, kita melihat betapa dalamnya kita telah dirusak oleh Iblis: Kita penuh dengan watak Iblis, seperti kesombongan, keegoisan, kebengkokan dan tipu daya, dan kita telah lama kehilangan semua keserupaan manusia. Begitu kita melihat semua hal ini, kita mulai membenci diri kita sendiri dan merasa jijik dengan diri kita sendiri, berpikir bahwa kita tidak layak hidup di hadapan Tuhan, dan kita menjadi bersedia menerima keselamatan Tuhan. Pada saat yang sama, Tuhan juga menunjukkan kepada kita kehendak-Nya dan cara yang harus kita terapkan, memungkinkan kita untuk mengetahui siapa yang Dia kasihi, siapa yang Dia benci, siapa yang Dia sempurnakan, siapa yang Dia singkirkan, dan bagaimana mengejar kebenaran agar sesuai dengan kehendak-Nya, dll. Dari sini kita melihat watak Tuhan yang benar dan kudus dan kita bahkan lebih ingin menghidupi keserupaan manusia untuk memuaskan Tuhan. Ketika kita bertindak berdasarkan firman Tuhan dan semakin memahami kebenaran, pandangan kita tentang kehidupan dan nilai-nilai mulai berubah. Kita tidak lagi mengandalkan pikiran dan gagasan Iblis untuk hidup, melainkan hidup sesuai dengan firman Tuhan, dan secara bertahap kita memiliki ketaatan dan penyembahan yang tulus kepada Tuhan. Dengan cara ini, kita akan benar-benar disucikan. Saat ini, melalui penghakiman dan hajaran firman Tuhan, banyak saudara dan saudari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa telah mencapai perubahan dalam watak hidup mereka pada tingkat yang berbeda-beda. Artikel dan film tentang pengalaman dan kesaksian mereka telah diposting di internet, sehingga orang-orang di setiap negara dan setiap tempat yang mencintai kebenaran dapat menyelidiki dan mencari. Kita benar-benar telah melihat bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman memang dapat menyucikan dan mengubah manusia. Pekerjaan keselamatan Tuhan sangat praktis!"

Setelah mendengar firman Tuhan Yang Mahakuasa dan persekutuan Saudari itu, saya merasa bahwa hanya Tuhan yang mampu menyingkapkan sifat rusak kita dan menunjukkan jalan bagi kita untuk disucikan. Kata-kata ini sangat jelas, dan adalah suara Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa memang Tuhan Yesus yang kembali! Aku tidak pernah berpikir aku akan dapat menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali, tetapi sekarang aku benar-benar telah mendengar suara Tuhan. Aku merasa seolah-olah aku sedang berhadapan muka dengan Tuhan. Aku terlalu beruntung, sama seperti para murid yang mengikuti Tuhan Yesus di Zaman Kasih Karunia dan bisa langsung mendengarkan suara Tuhan. Memikirkan hal ini, mau tak mau aku berdoa kepada Tuhan, "Ya Tuhan! Terima kasih karena telah mengizinkan aku mendengar suara-Mu! Memiliki kesempatan untuk menyambut kedatangan-Mu adalah hal yang paling bahagia dan paling beruntung dalam hidupku."

Tidak lama kemudian, aku menerima buku yang dikirim Saudara Qiao kepadaku. Aku mulai membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dengan penuh semangat. Aku merasa firman Tuhan seperti air kehidupan yang menyirami hatiku yang kering. Aku yakin dalam hati bahwa Tuhan Yang Mahakuasa memang Tuhan Yesus yang datang kembali, dan aku dengan senang hati menerima pekerjaan Tuhan yang baru. Terima kasih Tuhan karena telah memilih aku dan menunjukkan kepadaku jalan untuk mencapai penyucian dan keselamatan. Keinginanku yang bertahun-tahun telah menjadi kenyataan. Aku tidak tahu harus berkata apa untuk mengungkapkan rasa terima kasihku kepada Tuhan. Mulai sekarang, aku bersedia mencari kehendak Tuhan dalam setiap keadaan, dan mempraktikkan kebenaran untuk membalas kasih Tuhan.

Tinggalkan komentar