Menu

Tahukah Anda Di Mana Kerajaan Surga Berada?

Ketika ditanya di mana kerajaan surga, kebanyakan orang akan menjawab, Tuhan Yesus pernah berkata: "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan jika Aku pergi dan mempersiapkan tempat untukmu, Aku akan datang kembali, dan menyambut engkau, supaya di mana Aku berada, di situlah engkau juga berada" (Yohanes 14:2-3). Karena kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus ke surga adalah untuk menyediakan tempat bagi kita, maka tempat yang disiapkan bagi kita adalah di surga—kerajaan Tuhan pasti ada di surga." Memang benar bahwa Tuhan Yesus berkata Dia akan menyediakan tempat bagi kita, tetapi apakah Tuhan mengatakan tempat yang disiapkan untuk kita adalah di surga? Apakah pemahaman itu benar-benar sesuai dengan kehendak Tuhan? Sebenarnya, Tuhan tidak memberi tahu kita dengan jelas bahwa kerajaan surga ada di surga. Namun, kita menentukan bahwa kerajaan surga ada di surga hanya berdasarkan ayat ini—bukankah ini pernyataan yang semena-mena? Bukankah ini kekeliruan? Jika kita ingin mengetahui di mana kerajaan surga, kita harus mencari dan menyelidiki dalam banyak aspek. Di bawah ini, mari kita mempelajari Alkitab dan melihat di mana kerajaan Tuhan berada.

Tahukah Anda Di Mana Kerajaan Surga Berada?

Ternyata Tempat Yang Disiapkan Tuhan Untuk Kita Bukan Di Surga

Adapun di mana kerajaan surga itu, pertama-tama mari kita lihat apa yang tertulis dalam Doa Bapa Kami. Tuhan Yesus berkata: "Kerajaan-Mu datanglah, kehendak-Mu terjadilah di bumi, seperti di surga" (Matius 6:10). Kitab Wahyu juga dengan jelas menubuatkan, "Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Tuhan dari surga, menyiapkan dipersiapkan sebagai seorang mempelai perempuan yang didandani untuk pengantinnya. Dan aku mendengar suara nyaring dari surga berkata: Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka" (Wahyu 21:2–3). "Dan malaikat ketujuh meniup sangkakala; dan terdengar suara nyaring di surga yang berkata, Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya; dan Dia akan memerintah sampai selama-selamanya" (Wahyu 11:15).

Dari firman Tuhan Yesus dan nubuatan dalam Wahyu, kita dapat melihat dengan jelas bahwa kerajaan surga ada di bumi, bukan di surga. Dua ribu tahun yang lalu, Tuhan Yesus menyuruh kita berdoa agar kerajaan surga datang ke bumi, dan berdoa agar kehendak Tuhan terjadi tanpa halangan di bumi. Ketika Tuhan datang kembali di akhir zaman, Dia pada akhirnya akan menyelesaikan fakta bahwa "Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka." "Kerajaan-kerajaan di dunia ini menjadi milik Tuhan kita, dan Kristus-Nya" Artinya, ketika Tuhan Yesus datang kembali, Dia akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Pada saat itu, Tuhan masih akan memimpin manusia untuk hidup di bumi dan menyembah-Nya, semua orang akan hidup dengan firman Tuhan dan menjadi satu pikiran dengan Tuhan, dan tidak akan lagi berbuat dosa, atau memberontak melawan Tuhan, dengan demikian kerajaan surga akan dijadikan di bumi. Semua ini menunjukkan bahwa kehendak Tuhan adalah untuk mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Jika kita percaya kerajaan Tuhan ada di surga menurut pemahaman kita, bukankah itu berarti nubuatan ini akan sia-sia?

Dari Awal hingga Akhir, Kehendak Tuhan Adalah Agar Manusia Hidup di Bumi

Sebenarnya, dari awal sampai akhir, kehendak Tuhan adalah agar manusia hidup di bumi. Misalnya, pada mulanya, Tuhan menciptakan Adam dan Hawa di bumi agar mereka mengendalikan segala sesuatu dan menjadi manifestasi kemuliaan Tuhan di bumi; Tuhan tidak menempatkan mereka di surga. Kemudian, karena mereka tergoda oleh ular untuk memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat dan diusir dari Taman Eden oleh Tuhan. Sejak saat itu, umat manusia hidup di bawah kekuasaan Setan. Mereka dirusak oleh Setan dan menjadi semakin rusak. Akibatnya, Tuhan memutuskan menggunakan air bah untuk menghancurkan umat manusia yang berada di puncak kerusakan. Saat itu, hanya delapan keluarga Nuh yang diberkati oleh Tuhan dan diizinkan untuk bertahan hidup dan berkembang biak di bumi. Setelah itu, Tuhan memulai rencana pengelolaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Di Zaman Hukum Taurat, Tuhan mengeluarkan hukum melalui Musa untuk membimbing kehidupan umat manusia di bumi. Pada akhir Zaman Hukum, manusia menjadi semakin rusak, gagal mematuhi hukum dan berada dalam bahaya dihukum mati oleh hukum. Jadi, Tuhan secara pribadi datang ke bumi dalam daging untuk menjadi korban penebus dosa kekal bagi manusia, dengan demikian menebus manusia dari dosa dan membiarkan mereka terus hidup di bumi. Tuhan Yesus menubuatkan bahwa di akhir zaman Dia akan datang kembali, mendirikan kerajaan-Nya di bumi, dan menjadikan kerajaan dunia sebagai kerajaan Kristus. Fakta-fakta ini menunjukkan kepada kita bahwa maksud Tuhan adalah agar manusia hidup di bumi dan bahwa kehendak-Nya selalu terjadi di bumi, yang telah ditentukan oleh Tuhan dan merupakan fakta yang tidak dapat diubah. Jadi, keyakinan kita bahwa kerajaan surga ada di surga mutlak merupakan pemikiran dan imajinasi manusia dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Mari kita membaca satu bagian dari firman Tuhan dan kemudian kita akan memahami lebih jelas tentang fakta bahwa Tuhan pada akhirnya akan menggenapi—kerajaan surga muncul di bumi. Firman Tuhan berkata, "Tuhan akan kembali ke posisi-Nya yang semula, dan setiap orang akan kembali ke posisinya masing-masing. Keduanya merupakan tempat tujuan di mana Tuhan dan manusia akan tinggal setelah seluruh pengelolaan Tuhan selesai. Tuhan memiliki tempat tujuan Tuhan dan manusia memiliki tempat tujuan manusia. Sementara beristirahat, Tuhan akan terus membimbing seluruh umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi, dan sementara dalam terang-Nya, manusia akan menyembah satu-satunya Tuhan yang benar di surga. Tuhan tidak lagi akan tinggal di antara umat manusia, dan manusia juga tidak akan dapat hidup bersama dengan Tuhan di tempat tujuan Tuhan. Tuhan dan manusia tidak dapat hidup di alam yang sama; sebaliknya, keduanya memiliki cara hidup mereka masing-masing. Tuhan adalah Pribadi yang membimbing umat manusia, dan seluruh umat manusia adalah perwujudan dari pekerjaan pengelolaan Tuhan. Manusia adalah orang-orang yang dipimpin, dan tidak memiliki esensi yang sama dengan Tuhan. "Beristirahat" artinya kembali ke tempatnya yang semula. Oleh karena itu, ketika Tuhan masuk ke tempat perhentian, itu artinya Tuhan kembali ke tempat-Nya yang semula. Tuhan tidak akan lagi tinggal di bumi atau berada di antara umat manusia untuk berbagi sukacita dan penderitaan mereka. Ketika umat manusia masuk ke tempat perhentian, itu artinya manusia telah menjadi ciptaan yang sejati; mereka akan menyembah Tuhan dari bumi, dan menjalani kehidupan manusia normal. Manusia tidak akan lagi membangkang kepada Tuhan atau menolak Dia, dan akan kembali ke kehidupan Adam dan Hawa yang semula. Ini akan menjadi kehidupan dan tempat tujuan Tuhan dan umat manusia setelah mereka masuk ke tempat perhentian. Kekalahan Iblis adalah kecenderungan yang tidak terelakkan dalam peperangan antara Tuhan dan Iblis. Dengan demikian, masuknya Tuhan ke tempat perhentian setelah menyelesaikan pekerjaan pengelolaan-Nya dan keselamatan penuh manusia serta masuknya manusia ke tempat perhentian menjadi kecenderungan yang tidak terelakkan. Tempat perhentian manusia adalah di bumi, dan tempat perhentian Tuhan adalah di surga. Sementara manusia menyembah Tuhan di tempat perhentian, mereka akan hidup di bumi, dan sementara Tuhan memimpin umat manusia yang tersisa di tempat perhentian, Dia akan memimpin mereka dari surga, bukan dari bumi. Tuhan akan tetap berupa Roh, dan manusia akan tetap berupa daging. Tuhan dan manusia, keduanya memiliki cara istirahat yang berbeda. "

Kita dapat melihat dari perikop ini bahwa kerajaan surga akan muncul di bumi. Ketika semua pekerjaan keselamatan Tuhan di bumi selesai, Tuhan dan umat manusia akan memiliki tempat istirahatnya masing-masing. Tuhan akan terus memimpin kehidupan umat manusia di bumi dan umat manusia akan menyembah Tuhan di bumi. Inilah tujuan indah yang disiapkan Tuhan untuk umat manusia. Pada saat itu, kehidupan manusia masih akan ada di bumi, namun umat manusia akan sepenuhnya lepas dari ikatan dosa dan disucikan, dan tidak akan lagi memberontak atau melawan Tuhan. Mereka akan hidup dalam tuntunan Tuhan dengan bahagia di bumi, dan tidak akan ada kekhawatiran, bencana, rasa sakit atau kematian. Sama seperti Wahyu 21:4 bernubuat, "Tuhan akan menghapuskan setiap air mata dari mata mereka; dan tidak akan ada lagi kematian, kesedihan, tangisan, dan kesakitan: karena hal-hal yang lama sudah berlalu."

Sekarang kita telah melihat bahwa kehendak Tuhan adalah agar manusia hidup di bumi dan bahwa ketika Tuhan datang kembali, Dia akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Hanya dengan menyambut Tuhan kita dapat memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Lalu bagaimana kita bisa menyambut Tuhan? Tuhan Yesus bernubuat, "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:47-48). "Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17:17). Dan Wahyu 22:14 mengatakan, "Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu." Dari sini kita tahu bahwa ketika Tuhan datang kembali di akhir zaman, Dia akan mengungkapkan banyak kebenaran, menggunakan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman dan pemurnian, menjadikan manusia taat dan menyembah Dia, dan pada akhirnya membawa mereka ke dalam kerajaan surga. Jadi, jika kita ingin memasuki kerajaan surga, kita harus terlebih dahulu menyambut Tuhan, dan menerima pekerjaan-Nya yang menghakimi, membersihkan, menaklukkan, dan menyelamatkan manusia ketika Dia datang kembali. Dan beberapa tahun ini, hanya Gereja Tuhan Yang Mahakuasa yang secara terbuka bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus di akhir zaman. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan kebenaran dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan untuk menyelamatkan dan menyucikan manusia, yang sepenuhnya menggenapi nubuatan Tuhan Yesus. Hanya dengan secara aktif mencari dan menyelidiki sesuai dengan firman Tuhan, dengan menerima tahap akhir pekerjaan Tuhan di akhir zaman yang untuk menyucikan dan menyelamatkan umat manusia, dan mencapai "Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi" (Wahyu 14:4), kita pada akhirnya dapat memiliki kesempatan untuk memasuki kerajaan surga dan menikmati kehidupan di bumi seperti surga.

Catatan Editor

Melalui membaca artikel ini, Anda sekarang telah mengetahui di mana kerajaan surga dan jalan untuk memasuki kerajaan itu. Apakah Anda mau menyambut kedatangan Tuhan kembali dan memasuki tujuan indah yang telah Tuhan siapkan bagi umat manusia? Jangan ragu untuk menghubungi kami melalui tombol obrolan online kami. Kami tersedia kapan saja untuk menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin Anda miliki.

Tinggalkan komentar