Sejak malaikat agung memberontak Tuhan dan mengoda nenek moyang umat manusia berbuat dosa, umat manusia menjadi semakin jahat dan rusak, dunia juga menjadi semakin gelap. Yang tidak saya mengerti adalah bahwa Tuhan itu mahakuasa dan mahatahu, karena dia tahu bahwa malaikat agung akan mengkhianati-Nya, mengapa Dia masih menciptanya? Setelah malaikat agung memberontak Tuhan, mengapa Tuhan mengizinkan dia datang ke bumi untuk merusak umat manusia?
Firman Tuhan yang Relevan:
Pada mulanya Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, dan Dia juga menciptakan seekor ular. Dari semuanya, ular ini adalah yang paling beracun; tubuhnya mengandung bisa, yang digunakan oleh Iblis untuk memanfaatkannya. Ular inilah yang mencobai Hawa hingga jatuh dalam dosa. Adam berbuat dosa setelah Hawa jatuh dalam dosa, dan kemudian mereka berdua mampu membedakan antara yang baik dan yang jahat. Jika Yahweh tahu bahwa si ular akan mencobai Hawa, dan bahwa Hawa akan mencobai Adam, lalu mengapa Dia menempatkan mereka semua di dalam sebuah taman? Jika Dia dapat memprediksi hal-hal ini, lalu mengapa Dia menciptakan ular dan menempatkannya di dalam Taman Eden? Mengapa Taman Eden memiliki buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat? Apakah Dia bermaksud agar mereka memakan buahnya? Ketika Yahweh datang, baik Adam maupun Hawa tidak berani menghadapi Dia, dan baru pada saat itulah, Yahweh tahu bahwa mereka telah memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, dan menjadi mangsa dari tipu daya ular. Akhirnya, Dia mengutuk ular, dan Dia juga mengutuk Adam dan Hawa. Pada saat mereka berdua makan buah dari pohon itu, Yahweh sama sekali tidak menyadari bahwa mereka sedang melakukannya. Umat manusia menjadi rusak sampai pada titik mereka menjadi jahat dan berhubungan seks bebas, bahkan hingga segala sesuatu yang mereka simpan dalam hati mereka adalah jahat dan tidak benar; semuanya najis. Oleh karena itu, Yahweh menyesal telah menciptakan umat manusia. Setelah itu, Dia melakukan pekerjaan-Nya untuk memusnahkan dunia dengan air bah, di mana Nuh dan putra-putranya selamat. Beberapa hal sebenarnya tidak semaju dan sesupranatural seperti yang mungkin manusia bayangkan. Beberapa orang bertanya, "Karena Tuhan tahu bahwa penghulu malaikat akan mengkhianati-Nya, mengapa Dia menciptakannya?" Inilah faktanya: sebelum bumi ada, penghulu malaikat adalah yang terbesar dari para malaikat surga. Dia memegang yurisdiksi atas segenap malaikat di surga; inilah otoritas yang Tuhan berikan kepadanya. Kecuali Tuhan, penghulu malaikat adalah yang terbesar dari segenap malaikat surga. Kemudian, setelah Tuhan menciptakan umat manusia, di atas bumi, penghulu malaikat melakukan pengkhianatan yang lebih besar lagi terhadap Tuhan. Aku mengatakan dia mengkhianati Tuhan karena dia ingin mengelola umat manusia dan melampaui otoritas Tuhan. Penghulu malaikatlah yang mencobai Hawa hingga jatuh ke dalam dosa, dan dia melakukannya karena dia ingin mendirikan kerajaannya di atas bumi dan membuat umat manusia meninggalkan Tuhan dan menaati penghulu malaikat. Penghulu malaikat melihat bahwa ada banyak hal yang dapat menaatinya—para malaikat dapat menaatinya, demikian juga manusia di atas bumi. Burung dan binatang, pohon, hutan, gunung, sungai, dan segala sesuatu di atas muka bumi berada di bawah pemeliharaan manusia—yaitu, Adam dan Hawa—sementara Adam dan Hawa menaati penghulu malaikat. Oleh karenanya, penghulu malaikat ingin melampaui otoritas Tuhan dan mengkhianati Tuhan. Setelah itu, dia memimpin banyak malaikat dalam pemberontakan melawan Tuhan, yang kemudian menjadi berbagai macam roh najis. Bukankah perkembangan manusia sampai hari ini disebabkan oleh perusakan dari sang penghulu malaikat? Umat manusia menjadi seperti sekarang ini hanya karena penghulu malaikat mengkhianati Tuhan dan merusak manusia. Pekerjaan langkah demi langkah ini sama sekali tidak seabstrak dan sesederhana yang mungkin dibayangkan orang. Iblis melakukan pengkhianatannya karena suatu alasan, tetapi orang tidak dapat memahami fakta sesederhana itu. Mengapa Tuhan, yang menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu, juga menciptakan Iblis? Karena Tuhan sangat membenci Iblis, dan Iblis adalah musuh-Nya, mengapa Dia menciptakan Iblis? Dengan menciptakan Iblis, bukankah Dia menciptakan musuh? Tuhan sebenarnya tidak menciptakan musuh; sebaliknya, Dia menciptakan malaikat, dan kemudian malaikat itu mengkhianati-Nya. Status malaikat itu telah menjadi begitu tinggi, sehingga dia ingin mengkhianati-Nya. Orang bisa mengatakan bahwa ini suatu kebetulan, tetapi ini juga tak terelakkan. Ini sama dengan bagaimana orang pasti akan mati setelah mencapai usia tertentu; segala hal telah berkembang hingga mencapai tahap tersebut. Beberapa orang bodoh yang absurd mengatakan, "Karena Iblis adalah musuh-Mu, mengapa Engkau menciptakannya? Tidak tahukah Engkau bahwa penghulu malaikat itu akan mengkhianati-Mu? Bukankah Engkau bisa memandang dari kekekalan hingga kekekalan? Apakah Engkau tidak tahu natur penghulu malaikat itu? Karena Engkau jelas tahu bahwa dia akan mengkhianati-Mu, mengapa Engkau menjadikannya penghulu malaikat? Dia bukan saja mengkhianati-Mu, dia juga memimpin begitu banyak malaikat dan turun ke dunia fana untuk merusak umat manusia, tetapi sampai hari ini, Engkau masih belum mampu menyelesaikan rencana pengelolaan enam ribu tahun-Mu." Benarkah perkataan tersebut? Jika engkau berpikir seperti ini, tidakkah engkau menempatkan dirimu melalui lebih banyak kesulitan dari yang diperlukan? Ada orang-orang lain yang berkata, "Seandainya Iblis tidak merusak umat manusia sampai hari ini, Tuhan tidak akan membawa keselamatan bagi umat manusia seperti ini. Dengan demikian, hikmat dan kemahakuasaan Tuhan akan tidak terlihat; di manakah hikmat-Nya akan dinyatakan? Oleh sebab itu, Tuhan menciptakan ras manusia untuk Iblis agar di masa mendatang, Dia dapat menyatakan kemahakuasaan-Nya—jika tidak, bagaimana manusia bisa menemukan hikmat Tuhan? Jika manusia tidak melawan Tuhan atau memberontak terhadap-Nya, tidaklah perlu tindakan-tindakan-Nya dinyatakan. Jika semua ciptaan menyembah Dia dan tunduk kepada-Nya, Tuhan tidak akan punya pekerjaan untuk dikerjakan." Ini bahkan lebih jauh dari kenyataan, karena tidak ada hal yang cemar tentang Tuhan, jadi Dia tidak dapat menciptakan kecemaran. Dia menyatakan perbuatan-Nya sekarang hanya demi mengalahkan musuh-Nya, menyelamatkan manusia yang Dia ciptakan, dan mengalahkan roh-roh jahat dan Iblis yang membenci, mengkhianati, dan melawan Tuhan, yang pada mulanya berada di bawah wilayah kekuasaan-Nya dan menjadi milik-Nya. Tuhan ingin mengalahkan roh-roh jahat ini dan, dengan melakukannya, juga menyatakan kemahakuasaan-Nya kepada segala sesuatu. Umat manusia dan segala hal di bumi sekarang berada di bawah wilayah kekuasaan Iblis dan di bawah wilayah kekuasaan orang jahat. Tuhan ingin menyatakan perbuatan-Nya kepada segala sesuatu sehingga manusia dapat mengenal Dia, dan dengan demikian, mengalahkan Iblis dan sepenuhnya mengalahkan musuh-musuh-Nya. Keseluruhan pekerjaan ini dicapai melalui pengungkapan perbuatan-Nya. Seluruh makhluk ciptaan-Nya berada di bawah wilayah kekuasaan Iblis, jadi Tuhan ingin menyatakan kemahakuasaan-Nya kepada mereka, dengan jalan itu Dia mengalahkan Iblis. Jika tidak ada Iblis, Dia tidak perlu menyatakan perbuatan-Nya. Jika bukan karena gangguan Iblis, Tuhan tentu akan menciptakan umat manusia dan menuntun mereka untuk hidup di Taman Eden. Mengapa, sebelum pengkhianatan Iblis, Tuhan tidak pernah menyatakan seluruh perbuatan-Nya kepada para malaikat atau penghulu malaikat? Jika pada mulanya semua malaikat dan penghulu malaikat telah mengenal Tuhan dan tunduk kepada-Nya, Tuhan tentu tidak akan melakukan tindakan pekerjaan yang tidak berarti tersebut. Karena keberadaan Iblis dan roh-roh jahat, manusia pun telah menentang Tuhan, dan dipenuhi dengan watak pemberontak. Oleh karena itu, Tuhan ingin menyatakan perbuatan-Nya. Karena Dia ingin berperang melawan Iblis, Dia harus menggunakan otoritas-Nya sendiri dan seluruh perbuatan-Nya untuk mengalahkannya; dengan cara ini, pekerjaan penyelamatan yang Dia kerjakan di antara umat manusia akan memungkinkan mereka untuk melihat hikmat dan kemahakuasaan-Nya. Pekerjaan yang Tuhan lakukan saat ini bermakna dan sama sekali tidak menyerupai apa yang dimaksudkan beberapa orang ketika mereka mengatakan, "Bukankah pekerjaan yang Engkau lakukan bertentangan? Bukankah rangkaian pekerjaan ini hanyalah pelaksanaan yang mendatangkan kesulitan bagi diri-Mu sendiri? Engkau menciptakan Iblis, lalu mengizinkannya mengkhianati dan melawan-Mu. Engkau menciptakan manusia, kemudian menyerahkan mereka kepada Iblis, membiarkan Adam dan Hawa dicobai. Karena Engkau melakukan semua hal ini dengan sengaja, mengapa Engkau tetap membenci manusia? Mengapa Engkau membenci Iblis? Bukankah semua ini perbuatan tangan-Mu sendiri? Apa yang membuat Engkau benci?" Banyak orang absurd mengatakan hal-hal semacam itu. Mereka ingin mengasihi Tuhan, tetapi di dalam hati, mereka mengeluh tentang Tuhan. Sungguh bertolak belakang! Engkau tidak memahami kebenaran, engkau memiliki terlalu banyak pikiran supranatural, dan engkau bahkan menyatakan bahwa Tuhan melakukan kesalahan—betapa konyolnya engkau! Engkaulah yang mengutak-atik kebenaran; sama sekali tidak benar bahwa Tuhan berbuat kesalahan! Beberapa orang bahkan berulang kali mengeluh: "Engkaulah yang menciptakan Iblis, dan Engkaulah yang mencampakkan Iblis ke tengah-tengah manusia dan menyerahkan mereka kepadanya. Begitu umat manusia memiliki watak Iblis, Engkau tidak mengampuni mereka; sebaliknya, Engkau justru membenci mereka sampai taraf tertentu. Pada mulanya, Engkau mengasihi umat manusia sampai taraf tertentu, tetapi kini Engkau membenci manusia. Engkaulah yang telah membenci manusia, tetapi Engkau jugalah yang telah mengasihi manusia. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Bukankah ini bertolak-belakang?" Terlepas dari bagaimana engkau semua memandangnya, inilah yang terjadi di surga; inilah cara penghulu malaikat mengkhianati Tuhan dan umat manusia dirusak, dan beginilah umat manusia telah berlanjut sampai hari ini. Terlepas dari bagaimana engkau semua mengucapkannya, inilah keseluruhan kisah itu. Namun, engkau semua harus memahami bahwa seluruh tujuan di balik pekerjaan yang Tuhan lakukan sekarang adalah untuk menyelamatkanmu dan mengalahkan Iblis.
Karena para malaikat itu terutama rapuh dan tidak memiliki kemampuan yang layak dibicarakan, mereka menjadi congkak begitu mereka diberi otoritas. Ini benar adanya, terutama tentang si penghulu malaikat, yang statusnya lebih tinggi dari malaikat lainnya. Dialah raja dari semua malaikat, yang memimpin jutaan dari mereka, dan di bawah Yahweh, otoritasnya melampaui otoritas para malaikat lainnya. Dia ingin melakukan ini dan itu, dan memimpin para malaikat turun ke tengah-tengah manusia untuk mengendalikan dunia. Tuhan berkata bahwa Dialah yang bertanggung jawab atas alam semesta; tetapi, penghulu malaikat mengklaim bahwa dialah yang bertanggung jawab atas alam semesta—sejak saat itulah, penghulu malaikat mengkhianati Tuhan. Tuhan telah menciptakan dunia lain di surga, dan penghulu malaikat ingin mengatur dunia ini dan juga turun ke dunia fana. Mungkinkah Tuhan mengizinkannya berbuat demikian? Dengan demikian, Dia memukul penghulu malaikat dan mencampakkannya ke udara. Sejak dia merusak manusia, Tuhan telah mengobarkan perang melawan penghulu malaikat itu demi menyelamatkan mereka; Dia telah menggunakan enam milenium ini untuk mengalahkannya. Pemahamanmu tentang Tuhan yang mahakuasa tidak sesuai dengan pekerjaan yang Tuhan sedang kerjakan sekarang; pemahamanmu itu benar-benar tidak praktis dan sangat keliru! Sebenarnya, hanya setelah pengkhianatan penghulu malaikat itulah Tuhan menyatakannya sebagai musuh-Nya. Hanya karena pengkhianatannyalah, si penghulu malaikat menginjak-injak manusia setelah tiba di dunia fana, dan karena alasan inilah manusia telah berkembang hingga titik ini. Setelah itu terjadi, Tuhan bersumpah kepada Iblis, "Aku akan mengalahkanmu dan mendatangkan keselamatan bagi semua manusia yang telah Kuciptakan." Iblis pada mulanya tidak yakin, dan menjawab, "Memangnya apa yang dapat Engkau perbuat terhadapku? Apakah Engkau benar-benar bisa melemparku ke udara? Apakah Engkau benar-benar bisa mengalahkan aku?" Setelah Tuhan mencampakkannya ke udara, Dia tidak lagi mengindahkan si penghulu malaikat, dan kemudian mulai menyelamatkan umat manusia dan melakukan pekerjaan-Nya sendiri, meskipun mengalami gangguan terus-menerus dari Iblis. Iblis mampu melakukan ini dan itu, tetapi itu semua berkat kuasa yang Tuhan telah berikan kepadanya sebelumnya; dia membawa serta hal-hal ini bersamanya ke udara dan telah mempertahankannya sampai hari ini. Ketika mencampakkan penghulu malaikat ke udara, Tuhan tidak mengambil kembali otoritasnya, sehingga Iblis terus merusak umat manusia. Tuhan, di pihak lain, mulai menyelamatkan manusia, yang telah dirusak Iblis tak lama setelah penciptaan mereka. Tuhan tidak mengungkapkan perbuatan-Nya selagi di surga; meskipun demikian, sebelum menciptakan bumi, Dia mengizinkan orang-orang di dunia yang Dia ciptakan di surga untuk menyaksikan perbuatan-Nya, dan dengan demikian, memimpin orang-orang ini di atas surga. Dia memberi mereka hikmat dan kecerdasan, dan memimpin orang-orang itu untuk hidup di dunia tersebut. Tentu saja, tidak seorang pun dari antaramu yang pernah mendengar hal ini sebelumnya. Kemudian, setelah Tuhan menciptakan umat manusia, penghulu malaikat mulai merusak mereka; di bumi, seluruh umat manusia terjerumus dalam kekacauan. Baru pada saat itulah, Tuhan memulai perang-Nya melawan Iblis, dan baru pada saat inilah, manusia mulai menyaksikan perbuatan-Nya. Pada mulanya, perbuatan tersebut dirahasiakan dari manusia. Setelah Iblis dicampakkan ke udara, dia melakukan urusannya sendiri, dan Tuhan terus melakukan pekerjaan-Nya sendiri, terus-menerus berperang melawan Iblis sampai akhir zaman. Sekaranglah waktunya Iblis harus dihancurkan. Pada mulanya, Tuhan memberikan kepadanya otoritas, dan Dia kemudian melemparkannya ke udara, tetapi dia tetap saja menentang. Setelah itu, dia merusak umat manusia di bumi, tetapi Tuhan ada di sana untuk mengelola umat manusia. Tuhan menggunakan pengelolaan-Nya atas manusia untuk mengalahkan Iblis. Dengan merusak manusia, Iblis mengakhiri nasib orang dan mengganggu pekerjaan Tuhan. Di sisi lain, pekerjaan Tuhan adalah keselamatan umat manusia. Langkah manakah dari pekerjaan Tuhan yang tidak dimaksudkan untuk menyelamatkan manusia? Langkah manakah yang tidak dimaksudkan untuk menahirkan manusia, dan untuk membuat mereka bersikap benar dan hidup dalam citra orang yang dapat dikasihi? Namun, Iblis tidak melakukan ini. Dia merusak umat manusia; dia terus-menerus melakukan pekerjaannya merusak umat manusia di seluruh alam semesta. Tentu saja, Tuhan juga melakukan pekerjaan-Nya sendiri, tanpa mengindahkan Iblis. Sebesar apa pun otoritas yang Iblis miliki, otoritasnya tetap diberikan oleh Tuhan; hanya saja, Tuhan sebenarnya tidak memberikan seluruh otoritas-Nya, sehingga apa pun yang Iblis lakukan, dia tidak pernah dapat melampaui Tuhan dan akan selalu berada di dalam genggaman Tuhan. Tuhan tidak mengungkapkan satu pun perbuatan-Nya selagi di surga. Dia hanya memberi Iblis sedikit otoritas dan mengizinkannya mengendalikan para malaikat lainnya. Oleh karena itu, apa pun yang Iblis lakukan, dia tidak dapat melampaui otoritas Tuhan, karena otoritas yang pada awalnya dianugerahkan oleh Tuhan kepadanya terbatas. Saat Tuhan bekerja, Iblis mengganggu. Pada akhir zaman, gangguannya akan berakhir; demikian juga, pekerjaan Tuhan akan selesai, dan jenis orang yang hendak Tuhan lengkapi akan dilengkapi. Tuhan mengarahkan manusia secara positif; hidup-Nya adalah air hidup, tak terukur dan tanpa batas. Iblis telah merusak manusia sampai taraf tertentu; pada akhirnya, air hidup dari kehidupan itu akan melengkapi manusia, dan tidak akan mungkin bagi Iblis untuk ikut campur dan melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, Tuhan akan mampu mendapatkan orang-orang ini sepenuhnya.
Menjadi serusak apa pun manusia atau bagaimanapun ular itu mencobai mereka, Yahweh tetap memiliki hikmat-Nya; oleh karena itu, Dia telah terlibat dalam pekerjaan yang baru sejak Dia menciptakan dunia, dan tak ada satu pun dari langkah-langkah pekerjaan ini yang pernah diulang. Iblis terus-menerus menjalankan rencana jahatnya, umat manusia tak henti-hentinya dirusak oleh Iblis, dan Tuhan Yahweh juga tanpa henti melakukan pekerjaan-Nya yang bijaksana. Dia tidak pernah gagal maupun pernah berhenti bekerja, sejak dunia diciptakan. Setelah manusia dirusak oleh Iblis, Dia terus-menerus bekerja di antara mereka untuk mengalahkannya, si musuh yang menjadi sumber kerusakan mereka. Pertempuran ini telah berkobar sejak awal dan akan terus berlanjut hingga akhir dunia. Dalam melakukan semua pekerjaan ini, Tuhan Yahweh bukan saja memungkinkan manusia, yang telah dirusak oleh Iblis, untuk menerima keselamatan-Nya yang besar, tetapi juga memungkinkan mereka untuk melihat hikmat, kemahakuasaan, dan otoritas-Nya. Lebih jauh lagi, pada akhirnya, Dia akan memungkinkan mereka melihat watak-Nya yang benar—menghukum yang jahat dan memberi upah kepada yang baik. Dia telah berperang melawan Iblis sampai hari ini dan tidak pernah terkalahkan. Ini karena Dia adalah Tuhan yang bijaksana, dan Dia menjalankan hikmat-Nya berdasarkan rencana jahat Iblis. Oleh karena itu, Tuhan bukan saja menjadikan segala sesuatu di surga tunduk pada otoritas-Nya, tetapi Dia juga membuat segala yang ada di bumi berada di bawah tumpuan kaki-Nya, dan, yang tak kalah penting, Dia membuat orang-orang jahat yang menyerang dan melecehkan umat manusia jatuh dalam hajaran-Nya. Hasil semua pekerjaan ini terwujud karena hikmat-Nya. Dia tidak pernah menyatakan hikmat-Nya sebelum keberadaan umat manusia, sebab Dia tidak memiliki musuh di surga, di bumi, atau di mana pun di seluruh alam semesta, dan tidak ada kekuatan gelap yang menyerang apa pun yang ada di tengah alam. Setelah penghulu malaikat mengkhianati-Nya, Dia menciptakan umat manusia di atas bumi, dan oleh karena umat manusialah Dia secara resmi mengawali perang-Nya selama ribuan tahun melawan Iblis, si penghulu malaikat—perang yang makin memanas seiring dengan setiap tahap yang berlangsung berturut-turut. Kemahakuasaan dan hikmat-Nya hadir dalam setiap tahap ini. Baru setelah itulah segala sesuatu di surga dan di atas bumi menyaksikan hikmat, kemahakuasaan, dan terutama kenyataan Tuhan. Dia tetap melakukan pekerjaan-Nya dengan cara yang sama nyatanya hingga hari ini; di samping itu, selama melakukan pekerjaan-Nya, Dia juga menyatakan hikmat dan kemahakuasaan-Nya. Dia memungkinkanmu untuk melihat kebenaran inti dari setiap tahap pekerjaan, memahami secara tepat bagaimana menjelaskan kemahakuasaan Tuhan, dan terlebih lagi, untuk memahami penjelasan yang pasti tentang kenyataan Tuhan.
Seluruh rencana pengelolaan-Ku, rencana yang terbentang selama enam ribu tahun, terdiri dari tiga tahap atau tiga zaman: Zaman Hukum Taurat pada bagian awal; Zaman Kasih Karunia (yang juga merupakan Zaman Penebusan); dan Zaman Kerajaan pada akhir zaman. Pekerjaan-Ku di ketiga zaman ini berbeda dalam isinya sesuai dengan sifat setiap zaman, tetapi setiap tahap pekerjaan ini sesuai dengan kebutuhan manusia—atau lebih tepatnya, setiap tahap dilakukan sesuai untuk mengatasi tipu muslihat yang Iblis gunakan dalam peperangan yang telah Kulancarkan melawan dirinya. Tujuan pekerjaan-Ku adalah untuk mengalahkan Iblis, untuk mewujudkan hikmat dan kemahakuasaan-Ku, untuk menyingkapkan semua tipu muslihat Iblis, dan dengan cara demikian menyelamatkan seluruh umat manusia yang hidup di bawah wilayah kekuasaan Iblis. Tujuan pekerjaan-Ku adalah untuk menunjukkan hikmat dan kemahakuasaan-Ku dan menyingkapkan kejahatan Iblis yang tak tertahankan; bahkan lebih dari itu, memungkinkan makhluk ciptaan untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat, mengetahui bahwa Akulah Penguasa segala sesuatu, melihat dengan jelas bahwa Iblis adalah musuh manusia, musuh yang hina dan jahat, dan untuk memungkinkan mereka mengetahui dengan kepastian mutlak, perbedaan antara yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah, antara yang kudus dan yang najis, dan antara yang agung dan yang tidak mulia. Dengan demikian, manusia yang bebal akan jadi mampu memberikan kesaksian tentang Aku bahwa bukan Aku yang merusak manusia, dan bahwa hanya Aku—Sang Pencipta—yang dapat menyelamatkan manusia, dapat menganugerahkan kepada manusia hal-hal yang dapat mereka nikmati; dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah Penguasa segala sesuatu dan Iblis hanyalah salah satu makhluk yang Aku ciptakan dan yang kemudian berbalik melawan Aku. Rencana pengelolaan-Ku selama enam ribu terbagi menjadi tiga tahap, dan Aku bekerja dengan cara demikian untuk mencapai dampak, yakni memampukan makhluk ciptaan untuk menjadi saksi-Ku, memahami kehendak-Ku, dan mengetahui bahwa Akulah kebenaran.
Demikianlah pengelolaan Tuhan: menyerahkan umat manusia kepada Iblis—umat manusia yang tidak mengenal siapa Tuhan, siapa itu Pencipta, bagaimana menyembah Tuhan, atau mengapa manusia harus tunduk kepada Tuhan—dan membiarkan Iblis untuk merusaknya. Selangkah demi selangkah, Tuhan kemudian menyelamatkan manusia dari tangan Iblis, sampai manusia sepenuhnya menyembah Tuhan dan menolak Iblis. Inilah pengelolaan Tuhan. Ini mungkin terdengar seperti dongeng khayalan, dan ini mungkin tampak membingungkan. Orang merasa bahwa cerita ini seperti cerita khayalan karena mereka sama sekali tidak dapat membayangkan betapa banyaknya yang telah terjadi pada manusia selama beberapa ribu tahun terakhir, apalagi membayangkan betapa banyaknya kisah yang telah terjadi di alam semesta dan cakrawala. Dan selain itu, itu karena mereka tidak dapat memahami adanya dunia yang lebih mencengangkan dan menakutkan di luar dunia yang lahiriah, dunia yang tidak dapat dilihat oleh mata jasmani mereka. Perkara ini tampaknya tidak dapat dipahami oleh manusia karena manusia tidak memiliki pemahaman mengenai pentingnya pekerjaan penyelamatan Tuhan bagi umat manusia atau pentingnya pekerjaan pengelolaan-Nya, dan tidak memahami apa yang pada akhirnya Tuhan harapkan bagi umat manusia. Apakah untuk menjadi sama sekali tidak dirusak oleh Iblis, seperti Adam dan Hawa? Tidak! Tujuan pengelolaan Tuhan adalah untuk mendapatkan sekelompok orang yang menyembah Tuhan dan tunduk kepada-Nya. Meskipun orang-orang ini telah dirusak oleh Iblis, mereka tidak lagi memandang Iblis sebagai bapa mereka; mereka mengenali wajah Iblis yang menjijikkan dan menolaknya, dan mereka datang ke hadapan Tuhan untuk menerima penghakiman dan hajaran Tuhan. Dia akhirnya mengetahui apa yang buruk dan bagaimana yang buruk itu berlawanan dengan yang kudus, dan mengakui kebesaran Tuhan dan kejahatan Iblis. Umat manusia yang semacam ini tidak akan lagi bekerja untuk Iblis, atau menyembah Iblis, atau memuja Iblis. Hal itu karena merekalah sekelompok orang yang benar-benar telah didapatkan oleh Tuhan. Inilah makna penting pekerjaan Tuhan dalam mengelola umat manusia.