Menu

Firman Tuhan Harian: Tempat Tujuan dan Kesudahan | Kutipan 598 Firman Tuhan Harian: Tempat Tujuan dan Kesudahan | Kutipan 598
00:00/ 00:00

Firman Tuhan Harian: Tempat Tujuan dan Kesudahan | Kutipan 598

00:00
00:00

Mereka yang mencari dan mereka yang tidak mencari adalah dua tipe manusia yang berbeda, dan mereka adalah dua tipe manusia dengan dua tempat tujuan yang berbeda. Mereka yang mengejar pengetahuan akan kebenaran dan melakukan kebenaran adalah orang-orang yang akan Tuhan selamatkan. Mereka yang tidak mengenal jalan yang benar adalah roh-roh jahat dan musuh. Mereka adalah keturunan si penghulu malaikat dan akan dihancurkan. Bahkan orang percaya saleh yang percaya kepada Tuhan yang samar—bukankah mereka juga roh-roh jahat? Orang yang memiliki hati nurani yang baik namun tidak menerima jalan yang benar adalah roh-roh jahat. Hakikat mereka adalah menentang Tuhan. Mereka yang tidak menerima jalan yang benar adalah mereka yang menentang Tuhan, dan bahkan seandainya orang-orang ini menanggung banyak kesukaran, mereka tetap akan dihancurkan. Mereka yang tidak mau meninggalkan dunia, yang tidak dapat berpisah dengan orang tua mereka, tidak dapat menyingkirkan kesenangan daging mereka sendiri, semuanya tidak taat kepada Tuhan dan semuanya akan dihancurkan. Setiap orang yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi adalah roh-roh yang jahat. Mereka terlebih lagi akan dihancurkan. Mereka yang percaya namun tidak melakukan kebenaran, mereka yang tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi, dan mereka yang sama sekali tidak percaya akan keberadaan Tuhan akan dihancurkan. Setiap orang yang mampu bertahan adalah orang yang telah mengalami kepahitan karena dimurnikan dan tetap teguh berdiri. Inilah orang yang sudah benar-benar mengalami ujian. Setiap orang yang tidak mengenali Tuhan adalah musuh, artinya setiap orang yang berada di dalam atau di luar aliran ini yang tidak mengenali Tuhan yang berinkarnasi adalah antikristus! Siapakah Iblis, siapakah roh-roh jahat, dan siapakah seteru Tuhan, kalau bukan para penolak yang tidak percaya kepada Tuhan? Bukankah mereka adalah orang-orang yang tidak taat kepada Tuhan? Bukankah mereka adalah orang-orang yang secara lisan saja menyatakan bahwa mereka percaya namun tidak memiliki kebenaran? Bukankah mereka adalah orang-orang yang hanya berupaya untuk beroleh berkat namun tidak dapat bersaksi bagi Tuhan? Engkau masih bisa bersenang-senang dengan roh-roh jahat itu sekarang dan menekankan pada hati nurani dan kasih dengan mereka; tidakkah ini dapat dianggap menawarkan niat baikmu kepada si Iblis? Tidakkah ini dapat dianggap bersekutu dengan roh-roh jahat? Jika orang tetap tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat sekarang ini, dan tetap secara membabi buta menekankan pada kasih dan rasa iba tanpa berusaha untuk mencari kehendak Tuhan dan tidak dapat dengan cara apa pun memiliki hati Tuhan sebagai milik mereka, akhir hidup mereka akan benar-benar hancur. Setiap orang yang tidak percaya kepada Tuhan dalam rupa daging adalah musuh Tuhan. Jika engkau dapat menekankan pada hati nurani dan kasih kepada musuh, bukankah engkau tidak memiliki rasa kebenaran? Jika engkau selaras dengan mereka yang Aku benci dan yang tidak sependapat dengan-Ku, dan tetap menekankan pada kasih dan perasaan pribadimu dengan mereka, bukankah itu berarti engkau tidak taat? Bukankah engkau sedang melawan Tuhan dengan sengaja? Apakah orang yang seperti ini memiliki kebenaran? Jika orang menekankan hati nurani kepada musuh, menekankan kasih kepada roh jahat dan menekankan rasa iba kepada Iblis, bukankah mereka dengan sengaja mengganggu pekerjaan Tuhan? Orang-orang yang hanya percaya kepada Yesus dan tidak percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi selama akhir zaman dan mereka yang secara lisan menyatakan diri percaya kepada Tuhan yang berinkarnasi namun melakukan yang jahat, mereka semuanya adalah antikristus, apalagi mereka yang tidak percaya kepada Tuhan. Orang-orang ini semuanya akan dihancurkan. Standar yang dipergunakan manusia untuk menghakimi manusia adalah berdasarkan pada perilakunya. Orang yang baik perilakunya adalah orang yang benar, dan orang yang keji perilakunya adalah orang yang jahat. Standar yang Tuhan pakai untuk menghakimi manusia adalah berdasarkan pada apakah hakikat orang tersebut menaati Dia. Orang yang menaati Tuhan adalah orang yang benar dan orang yang tidak menaati Tuhan adalah musuh dan orang yang jahat, terlepas dari apakah perilaku orang ini baik atau buruk, dan terlepas dari apakah ucapan orang ini benar atau tidak benar. Beberapa orang ingin menggunakan perbuatan baik untuk mendapatkan tempat tujuan yang baik di masa depan, dan beberapa orang ingin menggunakan ucapan yang baik untuk membeli tempat tujuan yang baik. Orang secara keliru percaya bahwa Tuhan menentukan kesudahan manusia menurut perilaku atau ucapannya, dan karenanya banyak orang akan berusaha menggunakan ini untuk memperoleh kasih karunia sementara melalui tipu daya. Orang yang kelak akan bertahan sampai tempat perhentian semuanya telah mengalami hari kesengsaraan dan juga menjadi saksi bagi Tuhan. Mereka semuanya adalah orang-orang yang telah melakukan tugas mereka dan berniat untuk menaati Tuhan. Orang-orang yang hanya ingin menggunakan kesempatan untuk melayani demi menghindarkan diri dari melakukan kebenaran tidak akan dapat bertahan. Tuhan punya standar yang tepat untuk mengatur kesudahan semua orang. Ia tidak hanya mengambil keputusan ini berdasarkan pada perkataan dan perilaku orang, Ia juga tidak membuat keputusan berdasarkan pada perilaku mereka selama periode waktu tertentu. Ia sama sekali tidak akan berlaku lunak terhadap semua perilaku jahat seseorang karena pelayanan orang tersebut kepada Tuhan di masa lalu. Ia juga tidak akan melepaskan orang dari kematian karena jasa satu kali yang orang tersebut lakukan bagi Tuhan. Tidak seorang pun dapat menghindari pembalasan atas kejahatan mereka, dan tidak seorang pun dapat menutupi perilaku jahat mereka dan dengan demikian menghindarkan diri mereka dari siksaan kehancuran. Jika orang dapat dengan sungguh-sungguh melakukan tugasnya sendiri, ini berarti mereka selamanya setia kepada Tuhan dan tidak mencari upah, terlepas dari apakah mereka menerima berkat atau menderita kemalangan. Jika orang setia kepada Tuhan ketika mereka melihat berkat, tetapi kehilangan kesetiaan ketika mereka tidak dapat melihat berkat dan pada akhirnya mereka tidak dapat menjadi saksi bagi Tuhan, dan tetap tidak mampu melakukan tugas mereka seperti yang seharusnya, orang-orang ini, yang pernah memberikan pelayanan kepada Tuhan dengan setia, mereka tetap akan dihancurkan. Singkatnya, orang-orang jahat tidak dapat bertahan sampai ke kekekalan, dan mereka juga tidak dapat masuk ke tempat perhentian. Hanya orang benar yang merupakan tuan atas tempat perhentian. Setelah umat manusia masuk ke jalur yang benar, mereka akan memiliki kehidupan manusia yang normal. Mereka semua akan melakukan tugas mereka masing-masing dan benar-benar setia kepada Tuhan. Mereka akan sepenuhnya membuang ketidaktaatan dan watak rusak mereka, dan mereka akan hidup bagi Tuhan dan karena Tuhan. Mereka tidak akan memiliki ketidaktaatan dan penolakan dalam diri mereka. Mereka akan mampu sepenuhnya menaati Tuhan. Inilah kehidupan Tuhan dan manusia, dan kehidupan dalam kerajaan, dan inilah kehidupan di tempat perhentian.

—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan dan Manusia akan Masuk ke Tempat Perhentian Bersama-sama"

Tinggalkan komentar