Pengalaman Petrus: Pengetahuannya tentang Hajaran dan Penghakiman (Bagian Tiga)
Jika begitu banyak pekerjaan, dan begitu banyak perkataan, tidak berdampak bagimu, maka apabila tiba saatnya menyebarluaskan pekerjaan Tuhan, engkau tidak akan mampu melakukan tugasmu, dan akan dipermalukan serta direndahkan. Saat itulah engkau akan merasa sangat berhutang kepada Tuhan, dan merasakan betapa pengetahuanmu tentang Tuhan begitu dangkal. Jika engkau tidak mengejar pengetahuan akan Tuhan pada hari ini, selagi Dia sedang bekerja, maka kelak akan sangat terlambat. Pada akhirnya, engkau tidak akan memiliki pengetahuan yang dapat diberitakan—engkau akan ditinggalkan dengan tangan kosong, tanpa memiliki apa pun. Lalu, apakah yang akan engkau gunakan untuk memberikan pertanggungjawaban kepada Tuhan? Apakah engkau memiliki keberanian untuk memandang Tuhan? Engkau harus bekerja keras dalam pengejaranmu sekarang, sehingga akhirnya seperti Petrus, engkau akan tahu betapa besar manfaat hajaran dan penghakiman Tuhan bagi manusia, dan tanpa hajaran dan penghakiman itu manusia tidak dapat diselamatkan, dan hanya bisa tenggelam semakin dalam ke negeri yang cemar ini, semakin terbenam ke dalam lumpur. Manusia telah dirusak oleh Iblis, saling bersekongkol dan bersikap sangat kasartidak peduli satu dengan yangsama lain, kehilangan rasa takut akan Tuhan, ketidaktaatan mereka terlalu besar, konsepsi mereka terlalu banyak, dan semuanya milik Iblis. Tanpa hajaran dan penghakiman Tuhan, watak manusia yang rusak tidak dapat ditahirkan dan ia tidak dapat diselamatkan. Apa yang diungkapkan oleh pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi sebagai manusia adalah persis seperti apa yang diungkapkan oleh Roh, dan pekerjaan yang Dia lakukan dilakukan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Roh. Pada zaman sekarang, jika engkau tidak memiliki pengetahuan tentang pekerjaan ini, maka engkau sangat bebal, dan telah menderita kerugian begitu besar! Jika engkau belum memperoleh keselamatan Tuhan, maka kepercayaanmu adalah keyakinan agamawi, dan engkau adalah seorang Kristen yang beragama. Karena engkau berpegang teguh pada ajaran yang mati, engkau telah kehilangan pekerjaan baru Roh Kudus. Orang lain, yang mengejar kasih Tuhan, dapat memperoleh kebenaran dan hidup, sedangkan imanmu tidak mampu mendapatkan perkenanan Tuhan. Sebaliknya, engkau telah menjadi pelaku kejahatan, seseorang yang melakukan tindakan merusak dan penuh kebencian, engkau telah menjadi sasaran lelucon Iblis, dan tawanan Iblis. Tuhan bukanlah untuk dipercayai oleh manusia, tetapi dicintai olehnya, dikejar dan disembah olehnya. Jika sekarang ini engkau tidak mengejar, maka akan tiba saatnya ketika engkau berkata: "Andai saja aku mengikuti Tuhan dan memuaskan Dia dengan benar. Andai saja aku mengupayakan perubahan dalam watak hidupku. Betapa aku sangat menyesal karena tidak bisa tunduk kepada Tuhan saat itu, dan tidak mengejar pengetahuan akan firman-Nya. Tuhan sudah banyak berfirman waktu itu; bagaimana mungkin aku tidak mengejarnya? Aku begitu bodoh!" Engkau akan membenci dirimu sendiri sampai batas tertentu. Sekarang ini, engkau tidak percaya pada firman yang Kuucapkan, bahkan tidak menghiraukannya; ketika tiba saatnya pekerjaan ini disebarluaskan, dan engkau menyaksikan seluruhnya, engkau akan menyesal, dan saat itulah engkau akan tercengang. Ada berbagai berkat, namun engkau tidak tahu cara menikmatinya, dan ada kebenaran, namun engkau tidak mengejarnya. Apakah engkau tidak menghina dirimu sendiri? Sekarang ini, sekalipun langkah pekerjaan Tuhan berikutnya belum dimulai, tidak ada yang istimewa tentang tuntutan yang diminta darimu dan apakah yang diminta darimu untuk menghidupinya. Ada begitu banyak pekerjaan dan begitu banyak kebenaran; apakah semua itu tidak layak engkau ketahui? Apakah hajaran dan penghakiman Tuhan tidak dapat menggugah semangatmu? Apakah hajaran dan penghakiman Tuhan tidak mampu membuatmu membenci diri sendiri? Apakah engkau puas hidup di bawah pengaruh Iblis, dengan kedamaian dan sukacita, dan sedikit kenyamanan daging? Bukankah engkau yang paling hina dari semua orang? Tidak ada yang lebih bodoh selain mereka yang telah melihat keselamatan tetapi tidak berupaya mendapatkannya. Mereka adalah orang-orang yang mengenyangkan daging mereka sendiri dan menikmati Iblis. Engkau berharap bahwa imanmu kepada Tuhan tidak akan mendatangkan tantangan atau kesengsaraan, ataupun kesulitan sekecil apa pun. Engkau selalu mengejar hal-hal yang tidak berharga, dan tidak menghargai hidup, namun menempatkan pikiran yang terlalu muluk-muluk melampaui kebenaran. Engkau sungguh tidak berharga! Engkau hidup seperti babi—apa bedanya antara engkau, babi, dan anjing? Bukankah mereka yang tidak mengejar kebenaran, namun mencintai daging, adalah binatang? Bukankah mereka yang mati tanpa roh adalah mayat berjalan? Berapa banyak pesan yang telah disampaikan di antara engkau sekalian? Apakah hanya sedikit pekerjaan yang dilakukan di antaramu? Berapa banyak yang telah Kuberikan di antaramu? Lalu mengapa engkau tidak mendapatkannya? Apa yang harus engkau keluhkan? Bukankah engkau tidak mendapatkan apa-apa karena engkau terlalu mencintai daging? Dan bukankah ini karena pikiranmu yang terlalu muluk-muluk? Bukankah karena engkau terlalu bodoh? Jika engkau tidak mampu memperoleh semua berkat ini, dapatkah engkau menyalahkan Tuhan karena tidak menyelamatkanmu? Yang engkau cari adalah agar bisa memperoleh kedamaian setelah percaya kepada Tuhan—agar anak-anakmu bebas dari penyakit, suamimu memiliki pekerjaan yang baik, putramu menemukan istri yang baik, putrimu mendapatkan suami yang layak, lembu dan kudamu dapat membajak tanah dengan baik, cuaca bagus selama satu tahun untuk hasil panenmu. Inilah yang engkau cari. Pengejaranmu hanyalah untuk hidup dalam kenyamanan, supaya tidak ada kecelakaan menimpa keluargamu, angin badai berlalu darimu, wajahmu tak tersentuh oleh debu pasir, hasil panen keluargamu tidak dilanda banjir, terhindar dari bencana, hidup dalam dekapan Tuhan, hidup dalam sarang yang nyaman. Seorang pengecut sepertimu, yang selalu mengejar daging—apakah engkau memiliki hati, apakah engkau memiliki roh? Bukankah engkau adalah binatang? Aku memberimu jalan yang benar tanpa meminta imbalan apa pun, tetapi engkau tidak mengejarnya. Apakah engkau adalah salah satu dari orang-orang yang percaya kepada Tuhan? Aku memberikan kehidupan manusia yang nyata kepadamu, namun engkau tidak mengejarnya. Bukankah engkau tidak ada bedanya dari babi atau anjing? Babi tidak mengejar kehidupan manusia, mereka tidak berupaya supaya ditahirkan, dan mereka tidak mengerti makna hidup. Setiap hari, setelah makan sampai kenyang, mereka hanya tidur. Aku telah memberimu jalan yang benar, namun engkau belum mendapatkannya. Engkau tidak memperoleh apa pun. Apakah engkau bersedia melanjutkan kehidupan ini, kehidupan seekor babi? Apakah arti penting kehidupan bagi orang-orang seperti itu? Hidupmu hina dan tercela, engkau hidup di tengah-tengah kecemaran dan kecabulankebejatan, dan tidak mengejar tujuan apa pun; bukankah hidupmu yang paling tercela? Apakah engkau masih berani memandang Tuhan? Jika engkau terus mengalami dengan cara demikian, bukankah engkau tidak akan memperoleh apa-apa? Jalan yang benar telah diberikan kepadamu, tetapi apakah pada akhirnya engkau dapat memperolehnya, itu tergantung pada pengejaran pribadimu sendiri. Orang-orang mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang adil, dan selama manusia mengikuti Dia sampai akhir, Dia pasti akan memihak kepada manusia, sebab Dialah Yang Mahabenar. Jika manusia mengikuti Dia sampai akhir, bisakah Dia membuangmenyangkal manusia? Aku tidak memihak terhadap semua orang dan menghakimi semua orang dengan watak-Ku yang benar, namun ada beberapa kondisi yang sesuai dengan persyaratan yang kutuntut dari manusia. Apa yang Kukehendaki itu harus dilaksanakan oleh semua orang, terlepas dari siapa mereka. Aku tidak peduli seberapa hebat atau mulia kecakapanmu; yang Kupedulikan hanyalah apakah engkau berjalan di jalan-Ku, dan apakah engkau mencintai dan haus akan kebenaran. Jika engkau tidak memiliki kebenaran, dan justru mempermalukan nama-Ku, serta tidak bertindak sesuai dengan kehendak-Ku, hanya mengikuti tanpa perhatian atau kepedulian, maka waktu itulah Aku akan memukul dan menghukum engkau karena kejahatanmu, dan apa jawabmu jika demikian? Apakah engkau mampu berkata bahwa Tuhan itu tidak benar? Hari ini, jika engkau telah memenuhi pesan yang Kusampaikan, maka engkau adalah gambaran orang yang berkenan bagi-Ku. Engkau mengatakan bahwa engkau selalu menderita selama mengikut Tuhan, bahwa engkau telah mengikuti-Nya dalam segala keadaan, dan telah berjalan bersama Dia di saat susah ataupun senang, tetapi engkau belum menghidupi firman yang Tuhan sampaikan; engkau hanya ingin berlari mengejar Tuhan setiap hari, dan tidak pernah berpikir untuk menghidupi kehidupan yang bermakna. Engkau berkata bahwa, dalam hal apa pun, engkau percaya bahwa Tuhan itu benar. Engkau telah menderita bagi-Nya, sibuk bekerja bagi Dia, mempersembahkan diri bagi Dia, dan engkau telah bekerja keras meskipun tidak menerima penghargaan apa pun; Dia tentu akan mengingatmu. Memang benar bahwa Tuhan itu benar, namun kebenaran ini tidak ternoda oleh kecemaran apa pun. Kebenaran ini tidak mengandung kehendak manusia, dan tidak tercemar oleh daging, atau transaksiperkara manusia. Semua yang memberontak dan menentang, dan tidak sesuai dengan jalan-Nya, akan dihukum. Tidak ada yang diampuni, dan tak satu pun yang luput! Beberapa orang berkata, "Hari ini aku sibuk bekerja untuk-Mu; ketika hari terakhir tiba, bisakah Engkau memberiku sedikit berkat?" Lalu Aku bertanya, "Sudahkah engkau menuruti firman-Ku?" Kebenaran yang engkau bicarakan didasarkan pada suatu transaksiperkara. Engkau hanya berpikir bahwa Aku benar dan tidak memihak terhadap semua orang, bahwa semua orang yang mengikut Aku sampai akhir pasti akan diselamatkan dan memperoleh berkat-berkat-Ku. Ada makna yang dalam pada firman-Ku bahwa "semua orang yang mengikut Aku sampai akhir pasti akan diselamatkan": Mereka yang mengikut Aku sampai akhir adalah orang-orang yang akan sepenuhnya Kudapatkan, mereka adalah orang-orang yang setelah Kutaklukkan, mencari kebenaran itu dan disempurnakan. Syarat apakah yang telah engkau capai? Engkau hanya mencapai syarat untuk mengikut Aku sampai akhir, tetapi apa lagi? Sudahkah engkau menuruti firman-Ku? Engkau telah mencapai salah satu dari lima persyaratan-Ku, namun engkau tidak berniat menyelesaikan empat sisanya. Engkau baru sekadar menemukan jalan yang termudah dan paling sederhana, dan mengejarnya sambil berpikir bahwa engkau begitu beruntung. Terhadap orang sepertimu, watak-Ku yang benar adalah salah satu dari hajaran dan penghakiman, itulah salah satu ganjaran yang benar dan hukuman yang benar bagi semua pelaku kejahatan. Semua orang yang tidak mengikuti jalan-Ku pasti akan dihukum, bahkan sekalipun mereka mengikut Aku sampai akhir. Inilah kebenaran Tuhan. Ketika watak yang benar ini diungkapkan dalam hukuman atas manusia, mereka akan tercengang dan menyesal, sebab ketika mengikut Tuhan, dia tidak menuruti jalan-Nya. Waktu itu, ia hanya sedikit menderita saat mengikut Tuhan, tetapi tidak menuruti jalan-jalan Tuhan. Apakah alasannya? Tidak ada pilihan lain selain dihajar! Namun dalam benaknya ia berpikir, "Bagaimanapun, aku telah mengikut Tuhan sampai akhir, bahkan jika Engkau menghajar aku, hajaran itu tidak mungkin terlalu berat, dan setelah menuntut hajaran ini, Engkau akan tetap menginginkan aku. Aku tahu Engkau adalah Tuhan yang benar, dan tidak akan memperlakukan aku seperti itu selama-lamanya. Lagi pula, aku tidak seperti orang-orang yang akan dilenyapkan; mereka yang dilenyapkan akan menerima hajaran berat, sedangkan hajaranku tentu akan lebih ringan." Watak Tuhan yang benar tidak seperti yang engkau katakan. Bukan berarti bahwa orang-orang yang pandai mengakui dosa-dosa mereka akan ditangani secara lunak. Kebenaran adalah kekudusan, dan merupakan sebuah watak yang tidak menoleransi pelanggaran manusia, dan semua yang cemar dan tidak berubah adalah sasaran dari kejijikan Tuhan. Watak Tuhan yang benar bukanlah hukum, namun merupakan ketetapan administratif, yaitu ketetapan administratif di dalam kerajaan, dan ketetapan administratif ini adalah hukuman yang benar bagi siapa pun yang tidak memiliki kebenaran dan belum berubah, dan tidak ada kesempatanbatas untuk keselamatan. Sebab ketika setiap orang digolongkan menurut jenisnya, maka yang baik akan diberi upah dan yang jahat akan dihukum. Inilah saatnya ketika tempat tujuan manusia akan tersingkap, sudah waktunya pekerjaan penyelamatan akan berakhir, pekerjaan penyelamatan manusia tidak akan lagi dilakukan, dan ganjaran akan ditimpakan atas setiap orang yang melakukan kejahatan. Beberapa orang berkata: "Tuhan mengingat setiap orang yang sering berada di sisi-Nya. Aku adalah salah satu dari saudara dan saudari itu, dan Tuhan tidak mungkin melupakan siapa pun dari kami. Kami dijamin akan disempurnakan oleh Tuhan. Dia tidak akan mengingat siapa pun yang lebih rendah dari kami, mereka yang akan disempurnakan dijamin hanya beberapa dari antara kami, yang sering mengalami perjumpaan dengan Tuhan; di antara kami tidak ada yang dilupakan oleh Tuhan, kami semua telah diperkenan oleh-Nya, dan dijamin akan disempurnakan oleh Dia." Engkau sekalian memiliki konsep seperti itu; apakah ini kebenaran? Sudahkah engkau melakukan kebenaran atau tidak? Engkau sebenarnya telah menyebarkan desas-desus seperti ini—dasar tidak tahu malu!
Pada zaman sekarang, beberapa orang berupaya agar dipakai oleh Tuhan, tetapi setelah ditaklukkan mereka tidak dapat dipakai secara langsung. Adapun sesuai dengan firman yang disampaikan pada hari ini, jika Tuhan memakai orang-orang, namun engkau tetap tidak dapat mencapainya, maka engkau belum disempurnakan. Dengan kata lain, datangnya akhir masa ini ketika manusia disempurnakan akan menentukan apakah manusia akan disingkirkan atau dipakai oleh Tuhan. Orang-orang yang telah ditaklukkan tidak lain adalah contoh dari kepasifan dan kenegatifan; Mereka adalah contoh dan teladan, tetapi tidak lebih dari suatu kontras. Hanya ketika manusia memiliki kehidupan, wataknya telah berubah, dan hanya ketika ia telah mencapai perubahan batiniah dan lahiriah maka dia telah sepenuhnya dilengkapi. Hari ini, manakah yang engkau inginkan, ditaklukkan, atau disempurnakan? Apakah yang ingin engkau capai? Berapa banyak syarat untuk disempurnakan yang telah engkau penuhi? Manakah yang belum engkau penuhi? Bagaimana seharusnya engkau memperlengkapi diri sendiri, dan bagaimana engkau harus menebus kekuranganmu? Bagaimana seharusnya engkau memasuki jalan untuk disempurnakan? Bagaimana seharusnya engkau tunduk secara total? Engkau memohon agar dapat disempurnakan, lalu apakah engkau mengejar kekudusan? Apakah engkau mengejar hajaran dan penghakiman agar engkau dapat dilindungi oleh Tuhan? Engkau berupaya agar ditahirkan, lalu apakah engkau bersedia menerima hajaran dan penghakiman? Engkau ingin mengenal Tuhan, tetapi apakah engkau memiliki pengetahuan tentang hajaran dan penghakiman-Nya? Sekarang ini, sebagian besar pekerjaan yang Dia lakukan dalam dirimu adalah hajaran dan penghakiman; apakah pengetahuanmu tentang pekerjaan yang telah dilakukan terhadapmu ini? Apakah hajaran dan penghakiman yang engkau alami telah mentahirkan engkau? Sudahkah pengalaman itu mengubahmu? Apakah itu berdampak bagimu? Apakah engkau letih karena begitu banyak pekerjaan pada zaman sekarang—kutuk, penghakiman, dan penyingkapan—ataukah engkau merasa bahwa semua itu sangat bermanfaat bagimu? Engkau mencintai Tuhan, tetapi dengan alasan apakah engkau mencintai Dia? Apakah engkau mengasihi Tuhan karena engkau hanya menerima sedikit anugerah, ataukah engkau mengasihi Tuhan setelah mendapatkan damai dan sukacita? Ataukah engkau mengasihi Tuhan setelah ditahirkan oleh hajaran dan penghakiman-Nya? Apakah sebenarnya yang membuat engkau mencintai Tuhan? Kondisi manakah yang dipenuhi Petrus agar dapat disempurnakan? Setelah ia disempurnakan, apakah cara yang paling penting untuk mengungkapkannya? Apakah ia mengasihi Tuhan Yesus karena ia merindukan-Nya, ataukah karena ia tidak dapat melihat-Nya, ataukah karena ia telah dicela? Ataukah ia lebih mengasihi Tuhan Yesus karena ia telah menderita kesengsaraan, telah mengetahui kecemaran dan ketidaktaatannya sendiri, dan telah memahami kekudusan Tuhan? Apakah cintanya kepada Tuhan menjadi lebih murni karena hajaran dan penghakiman Tuhan, ataukah karena sesuatu yang lain? Yang manakah itu? Engkau mengasihi Tuhan karena kasih karunia-Nya, dan karena hari ini Dia telah melimpahkan sedikit berkat bagimu. Apakah ini cinta sejati? Bagaimanakah seharusnya engkau mencintai Tuhan? Haruskah engkau menerima hajaran dan penghakiman-Nya, dan setelah melihat watak-Nya yang benar, dapat sungguh-sungguh mengasihi Dia, sedemikian rupa sehingga engkau benar-benar yakin dan memiliki pengetahuan akan Dia? Seperti Petrus, dapatkah engkau mengatakan bahwa engkau tidak dapat cukup mengasihi Tuhan? Apakah yang engkau kejar adalah ditaklukkan setelah hajaran dan penghakiman, ataukah ditahirkan, dilindungi dan dipelihara setelah hajaran dan penghakiman? Manakah dari hal ini yang engkau cari? Apakah hidupmu adalah hidup yang bermakna, ataukah hidup yang sia-sia dan tak bernilai? Apakah engkau menginginkan daging, ataukah mendambakan kebenaran? Apakah engkau menghendaki penghakiman, ataukah kenyamanan? Setelah mengalami begitu banyak pekerjaan Tuhan, dan melihat kekudusan dan kebenaran-Nya, bagaimanakah seharusnya engkau mengejar? Bagaimana engkau harus menjalani jalan ini? Bagaimana seharusnya engkau melakukan kasihmu kepada Tuhan dalam tindakan nyata? Apakah hajaran dan penghakiman Tuhan berdampak apa pun dalam dirimu? Terlepas dari apakah engkau memiliki pengetahuan tentang hajaran dan penghakiman Tuhan itu tergantung pada apa yang engkau jalani, dan sampai sejauh mana engkau mengasihi Tuhan! Bibirmu mengatakan engkau mengasihi Tuhan, namun yang engkau hidupi adalah watak lamamu yang rusak; engkau tidak takut akan Tuhan, apalagi memiliki hati nurani. Apakah orang-orang seperti itu mengasihi Tuhan? Apakah orang-orang seperti itu setia pada Tuhan? Apakah mereka adalah orang-orang yang menerima hajaran dan penghakiman Tuhan? Engkau mengatakan bahwa engkau mengasihi Tuhan dan percaya kepada-Nya, namun tidak melepaskan konsepsimu. Dalam pekerjaanmu, jalan masuk, kata-kata yang engkau ucapkan, dan dalam hidupmu, tidak ada perwujudan cintamu kepada Tuhan, dan tidak ada penghormatan akan Tuhan. Apakah ini seseorang yang telah mendapatkan hajaran dan penghakiman? Mungkinkah seseorang seperti ini menjadi Petrus? Apakah mereka yang seperti Petrus hanya memiliki pengetahuan, tetapi tidak menghidupinya? Pada zaman sekarang, apakah syarat yang harus dipenuhi manusia agar dapat menjalani kehidupan yang nyata? Apakah doa-doa Petrus tidak lebih dari kata-kata kosong yang keluar dari mulutnya? Bukankah kata-kata itu berasal dari lubuk hatinya? Apakah Petrus hanya berdoa, namun tidak melakukan kebenaran? Untuk kepentingan siapakah pengejaranmu? Bagaimana seharusnya engkau sendiri dilindungi dan ditahirkan selama hajaran dan penghakiman Tuhan? Apakah hajaran dan penghakiman Tuhan tidak bermanfaat bagi manusia? Apakah semua penghakiman adalah hukuman? Mungkinkah hanya kedamaian dan sukacita, hanya berkat materi dan kenyamanan sesaat, itulah yang bermanfaat bagi kehidupan manusia? Jika manusia hidup di lingkungan yang menyenangkan dan nyaman, tanpa kehidupan penghakiman, dapatkah dia ditahirkan? Jika manusia ingin berubah dan ditahirkan, bagaimana ia harus menerima kesempurnaan? Jalan manakah yang harus engkau pilih hari ini?