Ketika Juruselamat Datang Kembali, Akankah Nama-Nya Tetap Yesus?
Pada akhir zaman, Sang Juruselamat, Tuhan Yang Mahakuasa telah datang ke bumi, mengungkapkan kebenaran, menampakkan diri dan bekerja untuk menyelamatkan umat manusia sepenuhnya. Sejak buku Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia dipublikasikan secara online kepada dunia, orang-orang dari segala penjuru dunia telah melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan mendengar suara Tuhan. Mereka mungkin belum melihat wajah Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi mereka yakin bahwa semua firman-Nya adalah perkataan Roh Kudus, bahwa ini adalah Tuhan yang berbicara kepada umat manusia, dan Firman itu menampakkan diri dalam rupa manusia. Mereka akhirnya telah melihat penampakan dan pekerjaan Anak Manusia, dan menemukan jejak kaki Tuhan. Merasa gembira, mereka semua segera memberitahukan berita itu, menerima Tuhan Yang Mahakuasa dengan sukacita, datang ke hadapan takhta Tuhan. Mereka makan dan minum firman Tuhan terkini setiap hari, mendapatkan lebih banyak pencerahan saat mereka membaca, menikmati penyiraman dan penggembalaan firman Tuhan. Mereka belajar banyak kebenaran dan iman mereka bertumbuh. Mereka segera menyebarkan nama Tuhan Yang Mahakuasa, memberikan kesaksian bahwa Juruselamat telah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Mereka dipenuhi dengan iman dan kekuatan dan menemukan penghiburan dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka memiliki tujuan yang benar dalam pengejaran dan arah hidup mereka, dan memberikan yang terbaik untuk Tuhan, bersaksi untuk Tuhan. Makin banyak orang di seluruh dunia yang menyelidiki jalan yang benar. Sekarang, karena berbagai jenis bencana mulai terjadi, semua orang mau tak mau mencari jalan yang benar, jejak langkah Roh Kudus, serta mencari penampakan dan pekerjaan Juruselamat. Ini adalah tren yang tak terhindarkan. Di dalam masyarakat beragama dari semua negara di dunia, banyak orang yang menerima jalan yang benar dan berbalik kepada Tuhan Yang Mahakuasa setiap hari. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa sedang didirikan di banyak negara, sepenuhnya menggenapi ayat dalam kitab Yesaya ini: "Dan akan terjadi pada akhir zaman, bahwa gunung rumah Yahweh akan ditegakkan di puncak gunung-gunung, dan akan ditinggikan di atas bukit-bukit; Semua bangsa akan datang berbondong-bondong ke sana" (Yesaya 2:2). Sementara banyak orang yang dengan lapar menyelidiki jalan yang benar, ada orang-orang yang telah mengakui bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, bahwa itu berotoritas dan berkuasa, tetapi karena melihat Tuhan Yang Mahakuasa memiliki penampilan orang biasa, karena Dia tidak menampakkan diri dalam wujud roh Tuhan Yesus dan juga tidak menunjukkan tanda-tanda dan mukjizat, mereka menjadi terjebak pada hal itu dan menolak untuk menerima Dia. Dan ada orang-orang yang yakin bahwa semua firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, tetapi karena semua itu tidak dicatat di dalam Alkitab, mereka menjadi ragu bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Di sinilah mereka terjebak, dan tidak mau menerima Dia. Masih ada orang lain yang mengakui bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan berasal dari Tuhan, tetapi melihat bahwa Alkitab berkata "Yesus Kristus adalah sama kemarin, dan hari ini, dan untuk selama-lamanya" (Ibrani 13:8), mereka yakin nama Yesus takkan pernah berubah. Menurut mereka, Tuhan Yang Mahakuasa bukan bernama Yesus, dan Alkitab tidak pernah menyebutkan nama Tuhan Yang Mahakuasa, sehingga mereka tidak mau mengakui bahwa Dia adalah Juruselamat yang datang. Mereka pikir menerima Tuhan Yang Mahakuasa adalah pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus, sehingga mereka terjebak pada hal itu, dan tidak mau menerima-Nya. Ketiga situasi ini semuanya kembali ke satu masalah mendasar: Tuhan Yang Mahakuasa terlihat seperti orang biasa, dan semua yang Dia firmankan adalah kebenaran, dan berkuasa serta berotoritas, tetapi nama-Nya bukan Yesus dan tidak menampakkan diri dalam wujud roh Yesus, sehingga mereka tidak mau mengakui bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Hal ini dapat dipahami hanya berdasarkan gagasan dan imajinasi manusia, tetapi penampakan dan pekerjaan Tuhan mengandung misteri besar yang tidak dapat dipahami manusia. Tanpa mencari kebenaran, dan meyakini segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan dan fakta pekerjaan-Nya, orang tidak dapat menemukan jawaban yang benar. Berpegang teguh secara membabi buta pada teks literal Alkitab dan gagasan mereka, menolak menerima Kristus yang mengungkapkan kebenaran akan membawa akibat yang tak terbayangkan. Ini sama seperti orang-orang dalam iman Yahudi yang menolak untuk menerima penebusan Tuhan Yesus dan dikutuk. Pelajaran yang menyakitkan ini telah ada di hadapan kita sejak lama. Sekarang karena Juruselamat telah datang, kita bisa membayangkan seperti apa akibat dari tidak mencari kebenaran. Nah, akankah Juruselamat tetap bernama "Yesus" ketika Dia datang kembali? Saya akan menyampaikan sedikit pemahaman saya sendiri tentang topik ini.
Kita perlu terlebih dahulu memahami bagaimana memastikan ini adalah Juruselamat yang datang. Kita tidak boleh hanya memastikan dari apakah nama-Nya Tuhan Yesus atau bukan, apakah Dia terlihat seperti Tuhan Yesus atau tidak. Yang terpenting adalah apakah Dia mampu mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan Tuhan atau tidak, apakah Dia mampu menyucikan dan menyelamatkan umat manusia atau tidak. Selama Dia mampu mengungkapkan kebenaran, mengungkapkan suara Tuhan dan melakukan pekerjaan menyelamatkan umat manusia, tidak masalah siapa nama-Nya atau betapa biasa penampilan-Nya. Kita bisa yakin ini adalah Tuhan dalam daging, Tuhan Yesus yang datang kembali. Dia adalah Juruselamat yang datang ke bumi. Jika kita hanya memastikan dari nama-Nya atau penampilan luar-Nya, kita akan mudah salah mengenali. Kita semua tahu bahwa Tuhan menggunakan nama Yahweh pada Zaman Hukum Taurat, dan menggunakan nama Yesus pada Zaman Kasih Karunia. Dia tidak lagi disebut Yahweh, melainkan menggunakan nama Yesus, tetapi Tuhan Yesus adalah Tuhan Yahweh yang berinkarnasi. Dia adalah Tuhan Yahweh yang mengenakan daging sebagai Anak manusia, datang kepada manusia untuk menampakkan diri dan bekerja. Tuhan Yesus dan Tuhan Yahweh adalah satu Roh dan satu Tuhan. Jalan pertobatan dan misteri kerajaan yang disingkapkan oleh Tuhan Yesus, bersama dengan pekerjaan penebusan-Nya, membuktikan sepenuhnya Dia adalah Tuhan dalam daging, Penampakan dari satu-satunya Tuhan yang benar, dan Juruselamat. Orang-orang dalam Yudaisme tidak dapat melihat itu pada waktu itu. Meskipun banyak dari mereka mengakui bahwa jalan Tuhan Yesus penuh kuasa dan otoritas, karena nama-Nya bukan "Mesias", dan tampak seperti orang biasa, mereka menolak dan mengutuk Dia. Setinggi apa pun jalan Tuhan Yesus, mereka tidak mau mencari atau menyelidikinya, tetapi menuduh Dia menghujat, dan bahkan membuat Dia disalibkan. Mereka dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Apa kesalahan mereka? Mereka tidak tahu makna inkarnasi, dan tidak tahu keilahian Tuhan yang berinkarnasi diperlihatkan melalui pengungkapan kebenaran, jadi sebanyak apa pun kebenaran yang diungkapkan Anak Manusia atau sebesar apa pun pekerjaan-Nya, mereka tidak mau mengakui Dia sebagai Tuhan. Mereka mendefinisikan Dia sebagai manusia; sangat yakin akan hal ini dan menolak untuk percaya. Akibatnya, mereka kehilangan keselamatan Tuhan dan akhirnya dihukum dan dikutuk. Bukankah itu kebodohan dan ketidaktahuan manusia? Dan sekarang ini, meskipun banyak orang di dunia keagamaan mengakui bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan berasal dari Tuhan, mereka tetap berpegang teguh pada Kitab Suci secara harfiah, mengikuti gagasan dan imajinasi mereka, bersikeras bahwa Tuhan bernama Yesus dan itu takkan pernah berubah, dan itulah nama-Nya ketika Dia datang kembali. Karena Tuhan Yang Mahakuasa bukan bernama Yesus, dan Dia tidak datang di atas awan dalam rupa Yesus, mereka sama sekali menolak menerima bahwa Dia adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Bukankah mereka membuat kesalahan yang sama seperti orang Yahudi? Akibatnya, mereka tetap tidak menyambut Tuhan, sehingga akan jatuh ke dalam malapetaka besar, menyesal, meratap, dan menggertakkan gigi mereka. Harapan mereka untuk menyambut Tuhan dan diangkat sebelum bencana akan sama sekali tidak terpenuhi. Bukankah itu menyedihkan? Benarkah nama Tuhan Yesus takkan pernah berubah? Apakah ini didukung oleh Alkitab, oleh firman Tuhan? Sebenarnya, Alkitab sudah lama menubuatkan bahwa Tuhan akan datang dengan nama baru. Kitab Yesaya dengan jelas menubuatkan: "Dan bangsa-bangsa lain akan menyaksikan kebenaranmu dan semua raja akan melihat kemuliaanmu: dan engkau akan dipanggil dengan nama baru, yang disebut oleh mulut Yahweh" (Yesaya 62:2). Dan kitab Wahyu berkata: "Dia yang menang akan Kujadikan pilar di dalam bait Suci Tuhan-Ku dan ia tidak akan keluar lagi: dan Aku akan menuliskan padanya nama Tuhan-Ku, dan nama kota Tuhan-Ku, yaitu Yerusalem Baru, yang turun dari sorga dari Tuhan-Ku dan Aku akan menuliskan nama-Ku yang baru padanya" (Wahyu 3:12). Kedua ayat ini dengan jelas menyebutkan Tuhan memiliki nama baru. Karena itu adalah nama baru, yang belum pernah Dia gunakan sebelumnya, tentu saja ketika Tuhan datang kembali, Dia takkan disebut Yesus. Lalu apa nama baru-Nya? Nama barunya adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Ini sangat sesuai dengan nubuat kitab Wahyu: "Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, yang ada sekarang, yang sudah ada, dan yang akan datang, Yang Mahakuasa" (Wahyu 1:8). "Haleluya: karena Tuhan yang mahakuasa memerintah" (Wahyu 19:6). Dan dalam banyak ayat lainnya seperti Wahyu 4:8, 11:17, dan 16:7, nama "Yang Mahakuasa" disebutkan. Jelas, ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia disebut Yang Mahakuasa, Tuhan Yang Mahakuasa. Tidak ada keraguan tentang hal ini. Keyakinan bahwa nama Tuhan Yesus takkan pernah berubah, bahwa nama Juruselamat kita pada akhir zaman adalah Yesus, sepenuhnya merupakan gagasan manusia yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Pada titik ini, beberapa orang mungkin bertanya mengapa Tuhan mau mengubah nama-Nya. Apa makna di balik ini? Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan semua misteri kebenaran ini. Mari kita baca firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk memahami hal ini dengan lebih baik. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Sebagian orang mengatakan bahwa nama Tuhan tidak berubah. Lalu, mengapa nama Yahweh berubah menjadi Yesus? Dinubuatkan bahwa Mesias akan datang, lalu mengapa manusia bernama Yesus yang datang? Mengapa nama Tuhan berubah? Bukankah pekerjaan Tuhan yang itu sudah lama dilakukan? Apakah Tuhan tidak mampu melakukan pekerjaan baru pada zaman sekarang? Pekerjaan masa lampau dapat diubah, dan pekerjaan Yesus dapat menjadi lanjutan dari pekerjaan Yahweh. Lalu, tidak bisakah pekerjaan Yesus digantikan dengan pekerjaan lain? Jika nama Yahweh dapat diubah menjadi Yesus, maka tidak bisakah nama Yesus juga diubah? Semuanya ini tidak aneh; hanya saja manusia yang terlalu bodoh. Tuhan akan tetap menjadi Tuhan. Bagaimanapun pekerjaan-Nya berubah, dan bagaimanapun nama-Nya berubah, watak dan hikmat-Nya tidak akan pernah berubah. Jika engkau percaya bahwa Tuhan hanya dapat dipanggil dengan nama Yesus, maka pengetahuanmu terlalu terbatas" ("Bagaimana Mungkin Manusia yang Telah Membatasi Tuhan dalam Gagasannya Dapat Menerima Penyingkapan Tuhan?" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
"Di setiap zaman, Tuhan melakukan pekerjaan baru dan disebut dengan nama baru; bagaimana mungkin Dia melakukan pekerjaan yang sama pada zaman yang berbeda? Bagaimana mungkin Dia melekat erat pada sesuatu yang lama? Nama Yesus dipakai demi pekerjaan penebusan, maka apakah Dia masih akan dipanggil dengan nama yang sama ketika Dia kembali pada akhir zaman? Apakah Dia akan tetap melakukan pekerjaan penebusan? Mengapa Yahweh dan Yesus adalah satu, tetapi dipanggil dengan nama yang berbeda pada zaman yang berbeda? Bukankah karena zaman pekerjaan Mereka berbeda? Mungkinkah satu nama merepresentasikan Tuhan seutuhnya? Jika demikian, Tuhan harus dipanggil dengan nama yang berbeda pada zaman yang berbeda, dan Dia harus pula menggunakan nama tersebut untuk mengubah dan merepresentasikan zaman tersebut. Karena tiada satu nama pun yang dapat sepenuhnya merepresentasikan Tuhan dan setiap nama hanya dapat merepresentasikan aspek temporal dari watak Tuhan pada zaman tertentu, maka tiada lain kecuali nama-Nya mewakili pekerjaan-Nya. Oleh karena itu, Tuhan dapat memilih nama apa pun yang sesuai dengan watak-Nya untuk merepresentasikan seluruh zaman" ("Visi Pekerjaan Tuhan (3)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
"'Yahweh' adalah nama yang Kupakai selama pekerjaan-Ku di Israel, dan yang artinya Tuhan orang Israel (umat pilihan Tuhan) yang dapat mengasihani manusia, mengutuk manusia, dan membimbing hidup manusia; Tuhan yang memiliki kuasa besar dan penuh hikmat. 'Yesus' adalah Imanuel, yang artinya korban penghapus dosa yang penuh kasih, penuh belas kasihan, dan yang menebus manusia. Dia melakukan pekerjaan Zaman Kasih Karunia, dan Dia mewakili Zaman Kasih Karunia, dan hanya dapat mewakili satu bagian pekerjaan dari rencana pengelolaan. ... Hanya Yesus-lah Sang Penebus umat manusia, dan Dialah korban penghapus dosa yang menebus umat manusia dari dosa. Dengan kata lain, nama Yesus berasal dari Zaman Kasih Karunia, dan ada karena pekerjaan penebusan pada Zaman Kasih Karunia. Nama Yesus ada untuk memungkinkan orang-orang pada Zaman Kasih Karunia lahir baru dan diselamatkan, dan merupakan nama khusus bagi penebusan seluruh umat manusia" ("Juruselamat Telah Datang Kembali di Atas 'Awan Putih'" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
"Jika manusia masih merindukan kedatangan Yesus Sang Juruselamat pada akhir zaman, dan masih berharap Dia datang dalam citra diri yang dikenakan-Nya di Yudea, maka seluruh rencana pengelolaan enam ribu tahun tentu akan terhenti pada Zaman Penebusan, dan tidak akan dapat bergerak maju lebih jauh. Selanjutnya, akhir zaman tidak akan pernah datang, dan zaman ini tidak akan pernah berakhir. Itu karena Yesus Sang Juruselamat hanya dimaksudkan untuk penebusan dan penyelamatan umat manusia. Aku memakai nama Yesus hanya demi semua orang berdosa di Zaman Kasih Karunia, tetapi itu bukan nama yang akan Kupakai untuk membawa seluruh umat manusia kepada kesudahannya. Meskipun Yahweh, Yesus, dan Mesias semuanya merepresentasikan Roh-Ku, nama-nama ini hanya menandai zaman-zaman yang berbeda dari rencana pengelolaan-Ku, dan tidak merepresentasikan-Ku seutuhnya. Nama-nama yang dipakai orang-orang di bumi untuk memanggil diri-Ku tidak dapat mengungkapkan watak-Ku secara utuh dan seluruh keberadaan-Ku. Nama-nama itu hanyalah berbagai nama panggilan-Ku selama zaman-zaman yang berbeda. Oleh karena itu, saat zaman terakhir—akhir zaman—tiba, nama-Ku akan berubah lagi. Aku tidak akan disebut Yahweh, atau Yesus, apalagi Mesias—Aku akan disebut Tuhan Yang Mahakuasa itu sendiri yang penuh kuasa, dan dengan nama inilah Aku akan mengakhiri seluruh zaman" ("Juruselamat Telah Datang Kembali di Atas 'Awan Putih'" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
Sekarang, saya rasa kita dapat memahami makna penting Tuhan mengubah nama-Nya. Tuhan selalu baru, tidak pernah usang, dan pekerjaan-Nya selalu bergerak maju. Namanya terus berubah seiring dengan perubahan zaman, seiring dengan perubahan pekerjaan-Nya. Dengan setiap tahap pekerjaan-Nya, dengan setiap zaman baru, Tuhan menggunakan nama dengan makna tertentu untuk mewakili pekerjaan yang sedang Dia lakukan dan watak yang Dia ungkapkan untuk zaman itu. Setelah memahami hal ini, kita takkan membatasi Tuhan hanya di dalam dua nama Yahweh dan Yesus. Kita takkan membatasi Tuhan dalam gagasan dan imajinasi kita sendiri. Kita semua tahu bahwa apa yang Tuhan miliki dan siapa Dia meliputi segala sesuatu. Dia benar-benar bijaksana dan mahakuasa! Tak ada bahasa manusia yang mampu mengungkapkan hal ini, jadi bagaimana mungkin satu atau dua nama mengungkapkan hal ini? Tidak ada nama berapa pun banyaknya yang mampu sepenuhnya mewakili apa yang Tuhan miliki dan siapa Dia. Inilah sebabnya mengapa Tuhan memakai nama yang berbeda untuk setiap zaman. Tuhan disebut Yahweh pada Zaman Hukum Taurat, dan Dia mengeluarkan hukum dan perintah dengan nama itu. Dia membimbing kehidupan umat manusia di bumi, memungkinkan mereka untuk mengetahui apa arti dosa, bagaimana mereka harus hidup, bagaimana mereka harus menyembah Tuhan Yahweh. Yahweh adalah nama yang Tuhan tetapkan untuk Zaman Hukum Taurat, dan itu hanya mewakili pekerjaan-Nya pada zaman itu, dan watak belas kasihan, kemegahan, dan murka-Nya yang Dia ungkapkan waktu itu. Pada akhir Zaman Hukum Taurat, manusia menjadi makin rusak oleh Iblis, makin berdosa. Tak seorang pun yang mampu melakukan hukum Taurat. Jika itu terus berlanjut, mereka semua akan dikutuk dan dihukum mati di bawah hukum Taurat. Untuk menebus umat manusia, Tuhan secara pribadi menjadi daging sebagai Anak manusia untuk bekerja, melakukan pekerjaan penebusan dengan nama Yesus. Dia memulai Zaman Kasih Karunia dan mengakhiri Zaman Hukum Taurat. Tuhan Yesus membawa jalan pertobatan kepada umat manusia dan mengampuni dosa-dosa kita, menganugerahkan kedamaian dan sukacita, serta kasih karunia yang luar biasa kepada kita. Akhirnya, Dia disalibkan, menebus seluruh umat manusia. Yesus adalah nama yang ditetapkan Tuhan untuk Zaman Kasih Karunia, dan itu mewakili pekerjaan penebusan-Nya untuk zaman itu bersama dengan watak kasih dan belas kasihan-Nya. Dari dua tahap pekerjaan Tuhan ini kita dapat memahami bahwa setiap nama-Nya memiliki makna khusus. Setiap nama mewakili pekerjaan dan watak Tuhan untuk zaman tertentu. Renungkanlah. Jika Tuhan Yesus menggunakan nama Yahweh pada Zaman Kasih Karunia, Pekerjaan Tuhan akan berhenti pada Zaman Hukum Taurat. Maka manusia yang rusak takkan pernah ditebus, dan kita semua akan dikutuk dan dihukum mati di bawah hukum Taurat karena dosa-dosa kita. Kita takkan pernah bisa hidup sampai hari ini. Demikian pula pada akhir zaman—jika Tuhan Yesus datang kembali dengan nama Yesus, pekerjaan Tuhan hanya akan berhenti pada tahap penebusan, dan manusia hanya dapat memperoleh penebusan dan pengampunan dosa Tuhan Yesus. Natur berdosa yang kita semua miliki tidak dapat diselesaikan. Kita pasti tidak memiliki jalan untuk melepaskan diri dari dosa dan ditahirkan, dan kita takkan pernah layak untuk masuk kerajaan surga. Tuhan Yesus berkali-kali menubuatkan kedatangan-Nya pada akhir zaman, bahwa Dia akan mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan umat manusia, menyelamatkan umat manusia sepenuhnya dari dosa, dan membawa kita ke dalam kerajaan Tuhan. Sebagaimana Tuhan Yesus berfirman, "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:47-48). "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). Jadi pada akhir zaman, ketika Tuhan memulai zaman baru dan pekerjaan baru-Nya, akankah nama-Nya benar-benar tetap Yesus? Tentu saja tidak. Tuhan Yesus telah datang kembali pada akhir zaman untuk bekerja sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, memulai Zaman Kerajaan dan mengakhiri Zaman Kasih Karunia. Dia mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan, untuk menyelamatkan umat manusia sepenuhnya dari dosa dan dari kekuatan Iblis, untuk membentuk sekelompok pemenang. Setelah itu, Dia akan menimpakan malapetaka besar untuk menghukum orang jahat dan memberi upah orang baik, memusnahkan zaman lama yang jahat dan gelap, dan kemudian kerajaan Kristus akan terwujud di bumi. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat kitab Wahyu: "Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, yang ada sekarang, yang sudah ada, dan yang akan datang, Yang Mahakuasa" (Wahyu 1:8). "Haleluya: karena Tuhan yang mahakuasa memerintah" (Wahyu 19:6).
Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Aku pernah dikenal sebagai Yahweh. Aku juga pernah dipanggil Mesias, dan orang-orang pernah memanggil-Ku Yesus Sang Juruselamat dengan kasih dan penghormatan. Kendati demikian, saat ini Aku bukan lagi Yahweh ataupun Yesus yang dikenal orang di masa lampau itu; Aku adalah Tuhan yang datang kembali pada akhir zaman, Tuhan yang akan membawa zaman ini menuju akhir. Akulah Tuhan itu sendiri yang bangkit dari ujung bumi, sarat dengan keseluruhan watak-Ku, dan penuh dengan otoritas, hormat, serta kemuliaan. Orang-orang tidak pernah menjalin hubungan dengan-Ku, tidak pernah mengenal-Ku, dan tidak tahu tentang watak-Ku. Sejak penciptaan dunia hingga saat ini, tak seorang pun pernah melihat-Ku. Inilah Tuhan yang menampakkan diri kepada manusia pada akhir zaman, tetapi tersembunyi di antara manusia. Dia berdiam di antara manusia, benar dan nyata, seperti matahari yang menyala-nyala dan api yang berkobar-kobar, penuh dengan kuasa dan sarat akan otoritas. Tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan dihakimi oleh firman-Ku, dan tidak ada satu orang atau perkara pun yang tidak akan disucikan melalui nyala api. Pada akhirnya, segala bangsa akan diberkati karena firman-Ku, dan juga dihancurkan berkeping-keping karena firman-Ku. Dengan demikian, semua orang pada akhir zaman akan melihat bahwa Akulah Juruselamat yang datang kembali, bahwa Akulah Tuhan Yang Mahakuasa yang menaklukkan semua umat manusia. Dan semua orang akan melihat bahwa Aku pernah menjadi korban penghapus dosa manusia, tetapi pada akhir zaman, Aku juga menjadi terik matahari yang menghanguskan segala sesuatu, dan juga Surya kebenaran yang menyingkapkan segala sesuatu. Inilah pekerjaan-Ku pada akhir zaman. Aku memakai nama ini dan memiliki watak ini supaya semua orang dapat melihat bahwa Akulah Tuhan yang benar, matahari yang menyala-nyala, dan api yang berkobar-kobar, supaya semua manusia dapat menyembah-Ku, satu-satunya Tuhan yang benar, dan supaya mereka dapat melihat wajah-Ku yang sesungguhnya: Aku bukan saja Tuhan atas orang Israel, dan Aku bukan saja Sang Penebus; Akulah Tuhan atas segala ciptaan di seluruh langit dan bumi dan lautan" ("Juruselamat Telah Datang Kembali di Atas 'Awan Putih'" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
Firman Tuhan Yang Mahakuasa sangat jelas. Yahweh, Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa adalah nama-nama dari satu-satunya Tuhan yang benar. Dia menggunakan nama yang berbeda untuk Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan. Meskipun pekerjaan dan nama-Nya berubah seiring zaman, dan Dia menampakkan diri dengan cara yang berbeda, esensi-Nya tidak pernah berubah, dan watak-Nya, serta apa yang Dia miliki dan siapa Dia takkan pernah berubah. Dia selamanya adalah satu Tuhan, satu Roh, bekerja untuk memimpin, menebus, dan menyelamatkan umat manusia sepenuhnya. Pada akhir zaman, Dia berinkarnasi sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, dan meskipun nama-Nya bukan Yesus dan Dia terlihat seperti orang biasa, Dia mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Dia menghakimi dan menyingkapkan manusia dengan firman-Nya, menyingkapkan kerusakan kita yang dalam oleh Iblis dan natur jahat kita, dan Dia memperlihatkan kepada kita semua aspek kebenaran bahwa kita harus ditahirkan dan diselamatkan. Umat pilihan-Nya makan dan minum firman-Nya setiap hari, menerima diri mereka dihakimi, dihajar, ditangani, diuji, dan dimurnikan oleh firman-Nya, dan watak mereka yang rusak secara berangsur-angsur ditahirkan dan diubah. Mereka secara berangsur-angsur melepaskan diri dari kejahatan dan kekuatan Iblis, dan diselamatkan oleh Tuhan sepenuhnya. Tuhan Yang Mahakuasa telah membentuk sekelompok pemenang sebelum bencana, menunjukkan hikmat dan kemahakuasaan Tuhan sepenuhnya. Selama pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, meskipun ada penganiayaan kejam tanpa henti dan penangkapan oleh kekuatan jahat Partai Komunis serta kutukan dan penghujatan yang gila-gilaan dari kekuatan antikristus di dunia keagamaan, Injil kerajaan Tuhan Yang Mahakuasa telah menyebar dari Timur ke Barat, melintasi seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan besar Tuhan sedang diselesaikan, bahwa Tuhan Yang Mahakuasa menang atas Iblis sepenuhnya dan memperoleh semua kemuliaan! Malapetaka besar telah dimulai dan dunia keagamaan telah jatuh ke dalam kekacauan, tetapi begitu banyak dari mereka tetap dengan keras kepala berpegang pada nama Tuhan Yesus, menantikan Dia datang di atas awan. Mereka menolak untuk mengakui dan menerimanya, sebanyak apa pun kebenaran yang diungkapkan Tuhan Yang Mahakuasa, sehebatnya apa pun pekerjaan-Nya. Mereka bahkan secara gila-gilaan mengutuk dan menentang penampakan dan pekerjaan-Nya. Apa bedanya mereka dengan orang Farisi yang berpegang teguh pada nama Mesias, dengan gila-gilaan menentang Tuhan Yesus? Bukankah mereka semua pada dasarnya adalah orang-orang yang memakukan Tuhan di kayu salib? Mereka berpegang teguh pada nama Tuhan Yesus tanpa tujuan, tetapi dengan gila-gilaan menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Menurut Anda, apa yang menanti mereka pada akhirnya?
Sebagai penutup, mari kita saksikan video firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau ingin tahu hakikat orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kehidupan kebenaran. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu, bagaimana mungkin orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal seperti itu bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Dan, karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan sia-sia berpegang pada nama Mesias sambil menentang hakikat Mesias dengan segala cara yang memungkinkan. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, congkak, dan tidak menaati kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: sedalam apa pun khotbah-Mu, setinggi apa pun otoritas-Mu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol? Aku bertanya lagi kepadamu: bukankah sangat mudah bagimu untuk melakukan kesalahan seperti yang dilakukan orang Farisi mula-mula, mengingat engkau sekalian tidak memahami Yesus sama sekali? Dapatkah engkau mengenali jalan kebenaran? Dapatkah engkau benar-benar menjamin bahwa engkau tidak akan menentang Kristus? Dapatkah engkau mengikuti pekerjaan Roh Kudus? Jika engkau tidak tahu apakah engkau akan menentang Kristus, Aku katakan bahwa engkau sudah berada di ambang kematian. Mereka yang tidak mengenal Mesias semuanya mampu menentang Yesus, menolak Yesus, dan memfitnah Dia. Orang-orang yang tidak memahami Yesus semuanya mampu menolak-Nya dan mencerca-Nya. Lebih dari itu, mereka mampu menganggap kedatangan Yesus kembali sebagai penyesatan oleh Iblis, dan semakin banyak orang akan mengutuk Yesus yang sudah datang kembali menjadi daging. Tidakkah semua ini membuatmu takut? Yang akan engkau semua hadapi adalah penghujatan terhadap Roh Kudus, penghancuran firman yang Roh Kudus ucapkan kepada gereja-gereja, dan penolakan atas semua yang dinyatakan oleh Yesus. Apa yang bisa engkau sekalian dapatkan dari Yesus jika engkau begitu bingung? Bagaimana engkau sekalian bisa memahami pekerjaan Yesus ketika Dia kembali menjadi daging di atas awan putih, jika engkau dengan keras kepala menolak menyadari kesalahanmu? Kukatakan ini kepadamu: orang-orang yang tidak menerima kebenaran, tetapi dengan membabi buta menantikan kedatangan Yesus di atas awan putih, pasti akan menghujat Roh Kudus, dan merekalah kategori orang yang akan dimusnahkan" ("Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").