Hidup Dekat dengan Tuhan: Kepentingan Orang Kristen Menghadiri Kebaktian Secara Normal
- Navigasi cepat
- 1.Bagaimana Tuhan Memandang Orang-Orang Kristen Yang Tidak Menghadiri Pertemuan?
- 2.Ada Tipu Muslihat Iblis Di Balik Hal Tidak Menghadiri Pertemuan
- 3.Mengapa Menghadiri Pertemuan Sangat Penting?
Alkitab mengatakan: "Jangan meninggalkan persekutuan bersama kita, seperti sikap beberapa orang; tetapi saling menasihatilah: dan lebih sering lagi, saat kamu lihat harinya makin dekat" (Ibrani 10:25). Menghadiri pertemuan adalah sesuatu yang harus dipertahankan oleh orang Kristen. Tetapi sekarang, beberapa saudara dan saudari seiman tidak dapat menghadiri pertemuan secara teratur karena mereka kesibukan dengan pekerjaan dan kehidupan keluarga. Beberapa dari mereka bahkan menganggap menghadiri pertemuan sebagai beban tambahan, berpikir bahwa cukup membaca firman Tuhan saja di rumah sendiri.
Sebenarnya, alasan kita menganggap menghadiri pertemuan sebagai beban dan memilih untuk mengorbankan pertemuan untuk sibuk dengan kehidupan keluarga dan pekerjaan adalah karena kita tidak memahami arti menghadiri pertemuan dan konsekuensi jika tidak mengikuti pertemuan. Hari ini, mari kita bersekutu tentang hal ini.
Bagaimana Tuhan Memandang Orang-Orang Kristen Yang Tidak Menghadiri Pertemuan?
Tuhan berfirman, “Engkau hanya akan mendapatkan manfaat dari kepercayaan kepada Tuhan jika engkau memperlakukannya sebagai hal terbesar dalam hidupmu, lebih penting daripada makanan, pakaian, atau apa pun! Jika engkau hanya percaya ketika engkau punya waktu, dan tidak mampu mencurahkan seluruh perhatianmu pada kepercayaanmu, jika engkau selalu terjebak dalam kebingungan, maka engkau tidak akan mendapatkan apa-apa.” “Ada beberapa orang yang kepercayaannya tidak pernah diakui dalam hati Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan tidak mengakui bahwa orang-orang ini adalah pengikut-Nya, karena Tuhan tidak memuji kepercayaan mereka. Karena orang-orang ini, tidak peduli berapa tahun mereka telah mengikuti Tuhan, gagasan dan pandangan mereka tidak pernah berubah. Mereka seperti orang-orang tidak percaya, yang menaati prinsip dan cara orang-orang tidak percaya dalam melakukan banyak hal, menaati hukum bertahan hidup dan kepercayaan mereka. Mereka tidak pernah menerima firman Tuhan sebagai hidup mereka, tidak pernah percaya bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, tidak pernah bermaksud menerima keselamatan dari Tuhan, dan tidak pernah mengakui Tuhan sebagai Tuhan mereka. Mereka menganggap percaya kepada Tuhan sebagai semacam hobi amatir, memperlakukan Tuhan semata-mata sebagai makanan rohani, sehingga mereka berpikir tidak layak mencoba untuk memahami watak Tuhan, atau esensi Tuhan. … Bagaimana Tuhan memandang orang-orang ini? Dia memandang mereka sebagai orang-orang tidak percaya.”
Dari sini kita dapat melihat bahwa sebagai orang Kristen, kita harus memuliakan Tuhan di dalam hati kita. Baik dalam kehidupan kita atau di tempat kerja, kita harus selalu mengutamakan Tuhan, dan menghadiri pertemuan, berdoa kepada Tuhan, dan menganggap pembacaan firman Tuhan sebagai hal yang paling penting untuk dilakukan. Inilah hal yang setidaknya harus dilakukan oleh seorang yang beriman kepada Tuhan. Jika kita hanya puas dengan percaya pada keberadaan Tuhan, tidak memberikan penekanan khusus pada pertemuan, menganggap kepercayaan pada Tuhan semata-mata sebagai makanan rohani dan menyibukkan diri dengan menghasilkan uang dan hal-hal duniawi itu setiap hari, berpikir tidak ada bedanya apakah kita menghadiri pertemuan atau tidak, dan percaya kepada Tuhan dengan cara yang acuh tak acuh, bukankah kita sama persis dengan orang yang tidak percaya? Orang-orang yang tidak percaya tidak mencintai kebenaran, tidak mengejar kehidupan yang datang dari Tuhan, dan terlibat dalam menghasilkan uang dan memuaskan daging mereka sendiri. Jika kita sebagai orang percaya pada Tuhan memiliki tujuan yang sama dan arah hidup yang sama dengan orang yang tidak percaya, apa yang akan Tuhan pikirkan tentang iman kita? Tuhan akan mendefinisikan kita sebagai orang yang tidak percaya menurut sikap kita yang acuh tak acuh terhadap kepercayaan kepada Tuhan. Dia tidak akan mengakui kita sebagai pengikut-Nya, karena kita percaya kepada-Nya tetapi tidak pernah benar-benar menyembah-Nya dan kita tidak ingin menerima keselamatan-Nya atau bertindak sesuai dengan persyaratan-Nya. Sebagai akibatnya, kesudahan kita pada akhirnya akan sama seperti orang-orang yang tidak percaya, dikutuk dan dihukum oleh Tuhan. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa apakah kita menghadiri pertemuan secara teratur menunjukkan apakah kita tulus percaya kepada Tuhan dan apakah kita mengejar kebenaran. Jika kita selalu membuat alasan untuk menghindari menghadiri pertemuan, dan masih tidak membalikkan pandangan salah kita tentang pengejaran, maka kita tidak akan mungkin mendapatkan kebenaran atau kehidupan, tidak peduli berapa tahun kita percaya pada Tuhan, dan kita pasti akan disingkirkan pada akhirnya. Karena itu, kita tidak bisa percaya kepada Tuhan berdasarkan pemikiran dan imajinasi kita sendiri, atau tidak menghadiri pertemuan sesuka hati kita, karena jika kita menganggap percaya kepada Tuhan sebagai semacam hobi amatir, Tuhan tidak akan mengakui kita sebagai orang percaya-Nya. .
Ada Tipu Muslihat Iblis Di Balik Hal Tidak Menghadiri Pertemuan
Banyak orang tidak dapat hadir dalam pertemuan, dengan alasan terlalu sibuk bekerja untuk mendapatkan uang, bersosialisasi, atau mengurus keluarga mereka. Alasan ini sepertinya terdengar sangat masuk akal, tetapi sebenarnya kita telah terjebak oleh tipu muslihat Iblis, Tuhan berkata: “Tuhan bekerja, Tuhan peduli kepada seseorang, memperhatikan seseorang, dan Iblis membuntuti setiap langkah-Nya. Siapa pun yang disukai Tuhan, Iblis juga memperhatikan, mengikuti di belakang. Jika Tuhan menginginkan orang ini, Iblis akan melakukan segala daya untuk menghalangi Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk menggoda, mengganggu, dan menggagalkan pekerjaan yang Tuhan lakukan untuk mencapai tujuan tersembunyinya. … “Iblis sedang berperang dengan Tuhan dan selalu mengikuti di belakang Dia. Tujuannya adalah untuk menghancurkan semua pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan, untuk merasuki dan mengendalikan orang-orang yang Tuhan inginkan, untuk sepenuhnya memusnahkan orang-orang yang Tuhan inginkan. Jika mereka tidak dimusnahkan, mereka dikuasai Iblis untuk digunakan olehnya—inilah tujuannya.” “Ketika orang melihat dunia, hati mereka tertarik padanya, dan banyak yang tidak dapat melepaskan diri darinya; banyak orang akan terpedaya oleh orang-orang yang terlibat dalam tipu daya dan sihir. Jika engkau tidak berjuang untuk kemajuan, dan tanpa cita-cita, engkau akan tersapu oleh gelombang penuh dosa ini..”
Dari firman Tuhan, kita melihat bahwa Tuhan bekerja untuk menyelamatkan kita, tetapi Iblis tidak ingin kita diperoleh oleh Tuhan. Jadi, Iblis mencoba segala cara untuk mencegah kita datang kepada Tuhan. Hal-hal seperti uang, ketenaran dan status, makan, minum, dan menikmati diri kita semua adalah godaan bagi kita. Iblis pertama-tama menanamkan segala macam sudut pandang yang salah dalam orang, seperti yang sering kita katakan, "Uang bukan segalanya, tetapi tanpa uang, engkau tidak bisa melakukan apa pun”, “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang”, “Isi harimu dengan kesenangan karena hidup ini singkat”, dan lain-lainnya. Sudut pandang yang keliru ini akan dengan mudah menipu kita jika kita tidak memiliki kebenaran. Ketika kita menerima pandangan-pandangan ini, kita akan jatuh ke dalam tren jahat di mana kita mengejar uang dan ketenaran dan memanjakan kedagingan kita, dan kita akan menjadi seperti orang-orang yang tidak percaya, terlibat dalam intrik dan menipu satu sama lain demi kemasyhuran dan keuntungan, hidup di dalam dosa tetapi tidak menganggap bahwa itu adalah dosa, terutama ketika kita menemukan orang lain lebih baik daripada kita, kita akan berpikir untuk berusaha lebih keras tentang bagaimana menghasilkan lebih banyak uang. Beberapa orang menjalani kehidupan yang merosot, makan, minum, dan bersenang-senang untuk menjaga hubungan interpersonal mereka yang rumit, dan mereka memandang menghadiri pertemuan sebagai beban, jika seseorang terperangkap dalam pusaran seperti itu, mereka akan menjadi korban Iblis, tidak hanya mereka akan semakin gelap dalam roh, tetapi hidup mereka akan menjadi semakin kosong. Akhirnya, mereka akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kebenaran dan keselamatan karena menjauhi Tuhan dan mengkhianati Tuhan, dan kembali ke dunia.
Sekarang, banyak orang Kristen tidak dapat membedakan tipu muslihat iblis, berpikir bahwa itu bukan dosa besar untuk mengikuti tren dunia, dan percaya kepada Tuhan dengan mengejar kebenaran tidak dapat membuahkan hasil dalam waktu singkat. Jadi, mereka sering mengikuti keinginan daging mereka dan tidak memiliki rasa mendesak dalam mengejar kebenaran. Bahkan, Iblis menggunakan tren jahat untuk merusak orang, membuat mereka semakin jauh dari Tuhan dan akhirnya melahap mereka sepenuhnya. Jika kita tidak mengejar kebenaran dengan sungguh-sungguh, kita tidak akan bisa membedakan tipu muslihat Iblis. Ini seperti ketika Iblis menggoda Hawa untuk berbuat dosa, alih-alih memberi tahu orang-orang bahwa menyangkal dan mengkhianati Tuhan akan menyebabkan konsekuensi, Iblis mengatakan sesuatu yang baik untuk membujuk orang dan memberi mereka perasaan yang salah bahwa apa yang Iblis katakan adalah demi kebaikan mereka, dan pada akhirnya mereka melakukan hal-hal yang mengkhianati Tuhan. Saat ini, kita sama dengan Hawa yang diperdayai, tidak memercayai firman Tuhan tetapi memandang hal-hal materi di depan kita sebagai yang paling penting. Demi memuaskan kesenangan daging kita, kita tidak ragu untuk mencurahkan seluruh energi dan waktu kita ke dalamnya. Jika kita terus seperti ini, bukankah kita juga akan dilahap oleh Iblis juga? Namun, jika kita mengikuti kata-kata Tuhan, berpartisipasi dalam kehidupan gereja secara normal, dan memahami lebih banyak kebenaran, kita akan dapat membedakan tipu muslihat Iblis dengan menggunakan kebenaran, dan kita tidak akan dibodohi dan ditindas oleh Iblis.
Rekomendasi terkait:
Mengapa Menghadiri Pertemuan Sangat Penting?
Tuhan Yesus berkata,“Karena di mana dua atau tiga orang berkumpul bersama dalam nama-Ku, di situlah Aku ada di tengah-tengah mereka" (Matius 18:20). Tuhan berkata, “Roh Kudus bukan hanya bekerja dalam diri orang-orang tertentu yang dipakai Tuhan, tetapi terlebih lagi di gereja. Ia dapat bekerja dalam diri siapa saja. Ia mungkin bekerja di dalam dirimu sekarang, dan setelah engkau mengalaminya, berikutnya mungkin Ia bekerja dalam diri orang lain. Cepat-cepatlah mengikuti. Semakin dekat engkau mengikuti terang yang sekarang, semakin dewasa dan bertumbuh hidupmu. Tak peduli manusia seperti apa seseorang, selama Roh Kudus bekerja di dalam dirinya, ia pasti akan mengikuti. Ambil pengalamannya menjadi pengalamanmu sendiri, maka engkau akan menerima perkara-perkara yang lebih tinggi. Dengan begitu, engkau akan bertumbuh lebih cepat. Inilah jalan penyempurnaan manusia dan jalan yang harus dilalui agar kehidupan bertumbuh. Jalan untuk disempurnakan dicapai melalui ketaatanmu pada pekerjaan Roh Kudus.”
Dari firman Tuhan, kita tahu bahwa gereja adalah tempat di mana Roh Kudus bekerja. Selama saudara dan saudari berkumpul untuk membaca firman Tuhan, Roh Kudus akan bekerja. Karena itu, menjalani kehidupan gereja adalah cara bagi kita untuk menerima Pekerjaan Roh Kudus dan bertumbuh dalam kehidupan rohani kita. Karena saudara dan saudari memiliki kualitas, wawasan, dan pengalaman yang berbeda, dan memiliki pencerahan dan pengetahuan yang berbeda tentang firman Tuhan, ketika kita berkumpul bersama untuk bersekutu tentang firman Tuhan, kita dapat belajar dari kelebihan satu sama lain untuk mengimbangi kelemahan kita sendiri sehingga kita dapat memahami kebenaran dengan lebih jelas. Ketika kita memiliki pemahaman yang salah tentang sesuatu, saudara dan saudari akan menemukannya dan berkomunikasi dengan kita tepat pada waktu, memberi tahu kita bagaimana memahami sesuai dengan kebenaran. Setiap saudara dan saudari yang mengejar kebenaran akan memiliki pemahaman dan pengalaman baru akan kebenaran di setiap jangka waktu, dengan mendengarkan komunikasi dari mereka tentang bagaimana mereka mengalami pekerjaan Tuhan dalam kehidupan mereka, pemahaman kita akan bertambah. Jadi, kehidupan gereja memungkinkan kita untuk memahami lebih banyak kebenaran dan membantu kita bertumbuh dalam kehidupan. Beberapa orang mungkin berkata, "Bukankah saya juga bisa menerima pencerahan Roh Kudus dengan membaca firman Tuhan sendiri di rumah?" Ini benar, tetapi apa yang dipahami oleh orang sangat terbatas, dan pencerahan pribadi dari Tuhan juga terbatas jika makan dan minum firman Tuhan sendirian. Dalam hal ini, kita juga akan lambat memahami kebenaran. Di sebagian besar waktu, kita hanya dapat memahami beberapa doktrin, tetapi tidak dapat memiliki pemahaman yang jelas tentang perincian-perincian itu seperti apa maksud Tuhan dalam mengucapkan firman itu dan apa prinsip-prinsip untuk mempraktikkannya. Kadang-kadang kita bahkan mungkin memiliki pemahaman yang keliru karena kita mencoba menganalisis kata-kata Tuhan sesuai dengan makna harfiahnya dengan pikiran kita, dan dengan demikian memiliki gagasan dan kesalahpahaman tentang Tuhan. Sebagai akibatnya, pertumbuhan hidup kita akan lambat, bahkan kita akan memiliki beberapa kekeliruan dalam penerapan kita, yang menyebabkan keterlambatan pertumbuhan hidup kita.
Selain itu, dalam kehidupan nyata, kita akan menghadapi semua jenis masalah, seperti kesulitan yang timbul di tempat kerja, tekanan kompetitif dari rekan kerja, kesulitan dalam mendidik anak-anak, dan konflik dengan pasangan hidup kita. Karena tingkat pertumbuhan kita sangat kecil dan kita tidak mengerti kebenaran dan tidak dapat melihat sesuatu dengan jelas, kita tidak tahu bagaimana menghadapi dan menyelesaikan kesulitan kita. Jika kita memiliki kehidupan gereja yang baik, kita dapat membuka diri kita kepada saudara dan saudari kita dalam pertemuan, dan mereka akan mengomunikasikan firman Tuhan dan membagikan pengalaman pribadi mereka dengan kita, dan dengan demikian kita akan memiliki jalan untuk menyelesaikan masalah kita dan tahu bagaimana menerapkannya. Semakin kita mencari kebenaran dan menyelesaikan masalah, semakin banyak kebenaran yang akan kita pahami dan semakin sedikit kesulitan dan masalah yang kita miliki, dan hati kita akan merasa bebas. Jadi, menghadiri pertemuan tidak hanya tidak akan menjadi beban tambahan bagi kita, tetapi ia juga akan memberi kita lebih banyak keuntungan. Kehidupan kita akan bertumbuh lebih cepat, dan hubungan kita dengan Tuhan akan semakin normal. Dapat dilihat bahwa kehidupan gereja ini terlalu bermanfaat bagi kita!
Sejauh ini, sudahkah Anda menyadari pentingnya menghadiri pertemuan?
- Catatan Editor
-
Rekomendasikan kolom "Renungan Harian" untuk menyediakan Anda artikel-artikel saat teduh, bacaan Alkitab, dan konten lainnya untuk memperkaya kehidupan rohani Anda. Jika Anda masih memiliki masalah atau kebingungan dalam kehidupan iman Anda, silakan hubungi kami melalui messenger atau WhatsApp, kami akan membahas dan berkomunikasi dengan Anda.