Menu

Ayat Alkitab Tentang Bersyukur - 9 Ayat Pilihan Yang Mengajarkanmu Tentang Bersyukur

Tuhan telah menciptakan kita, membekali hidup kita, dan menyelamatkan kita dari dosa dan penderitaan. Inilah kasih Tuhan kepada kita. Jika Anda bersedia bersyukur kepada Tuhan yang mengasihi kita, silakan baca 9 ayat Alkitab Mazmur di bawah ini tentang bersyukur kepada Tuhan agar kehidupan kita menjadi kehidupan yang penuh rasa syukur.

1. “Kami bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, kami bersyukur, karena Nama-Mu sudah dekat; mereka telah menceritakan perbuatan-Mu yang ajaib.” (Mazmur 75:1)

Dari ayat Alkitab ini, kita melihat rasa syukur dan kekaguman sang pemazmur kepada Tuhan, serta ucapan syukur dan pujiannya atas nama Tuhan. Ini bukan sekedar ucapan terima kasih yang sederhana, namun sebuah pujian yang mendalam, sebuah respon terhadap perbuatan Tuhan yang ajaib. Dalam perjalanan hidup kita, setiap orang akan mengalami banyak tantangan dan kesulitan, namun ketika kita berseru kepada nama Tuhan dan benar-benar bersandar kepada-Nya, kita dapat menemukan bahwa perbuatan ajaib Tuhan terus-menerus muncul dalam hidup kita. Inilah alasan mengapa kita merasa bersyukur dari hati, dan juga menjadi dasar bagi kita untuk menceritakan perbuatan ajaib Tuhan.

2. "Pujilah Tuhan, segala perbuatan-Nya di wilayah kekuasaan-Nya. Puji Tuhan, hai jiwaku." (Mazmur 103:22)

Ayat ini menyampaikan kepada kita seruan kasih sayang, memanggil kita semua yang diciptakan Tuhan di mana pun untuk memuji Tuhan. Ini adalah bentuk rasa syukur dan penyembahan yang mendalam, sekaligus ketaatan dan pujian kepada Sang Pencipta. Ketika kita melihat sekeliling, kita melihat bahwa bumi dan langit penuh dengan ciptaan yang ajaib, dengan gunung-gunung yang menjulang tinggi, sungai-sungai yang panjang, dan bintang-bintang yang berkelap-kelip. Segala sesuatu di alam semesta adalah kristalisasi dari hikmat Tuhan, semuanya berada di bawah kedaulatan, pengendalian, pengelolaan, dan perbekalan-Nya. Hati kita tidak bisa tidak mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan. Dalam hidup kita, kita mungkin dikecewakan oleh hal-hal sepele sehari-hari, namun ketika kita berhenti untuk berpikir dan melihat, setiap kehidupan kecil, setiap daun hijau, setiap bintang, semua keindahan adalah ciptaan Tuhan yang ajaib. Hati kita akan tiba-tiba terbuka, dan kita akan memuji kuasa Tuhan dari hati kita.

3. “Aku bersyukur kepadamu karena Engkau telah menjawab aku, dan telah menjadi keselamatanku.” (Mazmur 118:21)

Ayat ini menyoroti keimanan dan rasa syukur penulis kepada Tuhan, serta harapannya akan keselamatan dan janji Tuhan. Pada saat yang sama, juga dapat melihat hati yang bersyukur. Dia mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan dari lubuk hatinya. Ini adalah respons dia yang tulus terhadap janji dan keselamatan Tuhan, serta rasa hormat, ketergantungan, cinta, kedekatan, ketaatan, kemuliaan, dll kepada Tuhan. Hidup kita dipenuhi dengan segala macam pengharapan dan kebutuhan. Terkadang kita terjerumus ke dalam berbagai kesulitan dan merasa tidak berdaya dan kesepian. Ketika kita berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya dan melihat bahwa Dia menjawab kita, hati kita secara alami dipenuhi dengan rasa syukur. Rasa syukur seperti ini bukan semata-mata karena Tuhan telah mendengar seruan kita, tetapi karena Dia memberi kita kekuatan, harapan dan kehidupan, serta menjadi keselamatan kita. Dia ada di sisi kita, bersama kita sepanjang waktu.

4. "Aku mau bersyukur kepada Engkau di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku bangsa-bangsa. Karena kasih setia-Mu besar mencapai langit; dan kesetiaan-Mu sampai ke awan-awan." (Mazmur 57:9-10)

Apakah Anda mendengar satu jiwa yang sedang bersorak sukacita dalam doa yang indah ini? Ini adalah jiwa yang tetap bisa bersyukur dalam menghadapi kesulitan, dan adalah pujian atas kasih dan kesetiaan Tuhan yang tiada habisnya. Kasih setia Tuhan lebih tinggi dari langit, dan kesetiaan-Nya sampai ke awan-awan. Saat kita menghadapi kesulitan, kekhawatiran, dan kesakitan dalam hidup, kita tetap bisa menjaga hati yang bersyukur, dengan tulus mencari Tuhan, bersandar pada Tuhan, dan menaati Tuhan, kita pasti akan mendapatkan pertolongan dan bimbingan Tuhan untuk mengatasi semua kesulitan. Saat ini, kita juga bisa mengungkapkan rasa syukur dan pujian kita kepada Tuhan dari lubuk hati yang paling dalam.

Teman-teman, semoga kita tetap menjaga hati yang bersyukur di saat-saat yang sulit dan di saat-saat yang mudah, karena kasih dan kesetiaan Tuhan tidak akan pernah berubah dan akan selalu menjadi pilar kehidupan kita. Ketika kita memuji Tuhan dengan rasa syukur, kita akan menemukan kedamaian dan sukacita sejati dalam kasih-Nya.

5. “Semua ciptaan-Mu akan memuji Engkau, ya Tuhan, orang-orang kudus-Mu akan memuji Engkau.” (Mazmur 145:10)

Ayat ini mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta, juga merupakan pujian atas kemahakuasaan dan otoritas tertinggi Tuhan. Sebagai anggota ciptaan, kita dipanggil untuk memuji segala sesuatu yang telah Tuhan ciptakan dengan hati yang bersyukur. Gunung, sungai, danau, alam semesta, bintang dan langit, segala jenis kehidupan, dan lain-lain, semuanya merupakan perwujudan hikmat dan kemampuan Tuhan, dan semuanya ada demi keberlangsungan hidup umat manusia. Kita hendaknya memandang segala ciptaan Tuhan dengan hati yang penuh syukur. Terutama umat Tuhan yang takut akan Tuhan dan menaati Tuhan terlebih lagi harus menyikapi rahmat dan ciptaan Tuhan dengan menggunakan pujian. Semoga hati kita selalu penuh rasa syukur, karena Tuhan yang kita sembah layak bagi kita untuk memuji dan mensyukuri-Nya.

6. “Aku akan memuji Engkau, karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib perbuatan-Mu, dan jiwaku benar-benar mengetahuinya.” (Mazmur 139:14)

Dalam ayat Alkitab ini sang pemazmur mengungkapkan rasa syukurnya karena dirinya diciptakan. Sang pemazmur dapat menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang diciptakan, dan ia juga menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang diciptakan secara ajaib dan dahsyat. Ini adalah penghargaan terhadap hidup, dan juga adalah rasa takjub akan hikmat dan keajaiban Tuhan. Keberadaan kita masing-masing adalah ciptaan Tuhan yang unik. Keajaiban hidup kita dirancang dengan cermat oleh Tuhan. Kita juga telah diberikan kemampuan yang unik. Kita memiliki pikiran, kehendak bebas, dan perasaan, serta dapat mengkomunikasikan dan mengungkapkan pikiran dan emosi dengan menggunakan bahasa. Keajaiban ciptaan ini mengharuskan kita untuk terus-menerus mengalami dan menghayatinya dengan hati yang bersyukur, sehingga kita dapat memuji Tuhan dari lubuk hati yang paling dalam.

7. "Puji Tuhan! Bersyukurlah kepada Tuhan, karena Dia baik, karena kasih setia-Nya kekal selamanya!" (Mazmur 106:1)

Setelah membaca ayat Alkitab ini, kita seolah-olah mendengar semacam seruan yang dalam, meminta kita untuk berhenti sejenak dan mengucap syukur serta memuji satu-satunya Tuhan yang benar. Karena Tuhan itu baik, kasih setia-Nya kepada kita akan selalu ada. Pujian dan ucapan syukur adalah komunikasi yang indah antara kita dan Tuhan. Baik secara lisan atau diam, itu merupakan suatu kenikmatan yang luar biasa. Kebaikan dan kasih setia Tuhan tidak hanya tercermin dalam rencana penciptaan segala sesuatu, tetapi juga dalam kasih dan keselamatan-Nya bagi kita, Dialah sumber kehidupan dan gembala kita. Hendaknya kita memuji dan berterima kasih kepada Tuhan setiap hari atas kebaikan dan kasih setia-Nya.

Teman-teman, di dunia yang rumit dan sibuk ini, berhentilah sejenak dan dengarkan suara Tuhan, serta rasakan kasih dan keselamatan-Nya. Apapun keadaan yang Anda hadapi, hendaknya Anda memuji Tuhan dengan hati yang bersyukur, karena Dia baik dan kasih setia-Nya kekal selamanya.

8. “Biarlah mereka mengucap syukur kepada Tuhan atas kasih setia-Nya, dan atas perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya terhadap anak-anak manusia!” (Mazmur 107:21)

Ayat ini mengajak kita untuk sehati sepikir mengucap syukur kepada Tuhan, dan memuji Tuhan atas belas kasihan-Nya dan atas perbuatan ajaib-Nya. Kasih Tuhan ibarat sungai yang tak pernah kering, mengalir menuju padamu, pada dia, dan pada semua orang yang rindu untuk mencari-Nya. Ketika kita melihat ke arah sungai ini, kita dapat menemukan bahwa sungai ini dipenuhi dengan rahmat yang tak ada habisnya serta kasih dan kepedulian Tuhan terhadap kita, kita tidak bisa tidak mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan di dalam hati kita. Keajaiban yang Tuhan lakukan terhadap umat manusia tidak hanya diwujudkan dalam ciptaan-Nya yang menakjubkan, namun juga dalam kasih dan keselamatan-Nya bagi umat manusia. Sejak umat manusia dirusak oleh Iblis, Tuhan terus-menerus menyelamatkan umat manusia. Awalnya, Tuhan mengeluarkan hukum Taurat untuk membimbing manusia hidup di bumi, sehingga manusia mengetahui cara berperilaku sebagai manusia, cara beribadah kepada Tuhan, dan apa itu dosa dan kebenaran. Namun pada periode akhir Zaman Hukum Taurat, karena manusia semakin dirusak oleh Iblis, mereka tidak dapat mematuhi hukum Taurat dan berada dalam bahaya dihukum mati oleh hukum Taurat. Oleh karena itu, Tuhan Yesus secara pribadi menjadi daging dan datang ke dunia, dan disalibkan di kayu salib untuk melakukan pekerjaan penebusan, sehingga manusia dapat diampuni dosanya, dibebaskan dari hukuman dan kutukan hukum Taurat, dan juga bisa menikmati rahmat dan berkat yang berlimpah yang diberikan Tuhan. Meskipun dosa-dosa kita diampuni karena percaya kepada Tuhan Yesus, sifat dosa dalam diri kita masih tertanam dalam, dan manusia masih hidup dalam dosa dan tidak bisa lepas dari belenggu dosa. Oleh karena itu, Tuhan Yesus menubuatkan bahwa ketika Dia datang kembali di akhir zaman, Dia akan mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan menyucikan dan menyelamatkan manusia, membawakan manusia keselamatan Tuhan pada akhir zaman, dan sepenuhnya menyelamatkan umat manusia dari dosa dan membawa manusia ke dalam kerajaan surga. Hanya dengan cara inilah seluruh pekerjaan Tuhan menyelamatkan umat manusia dapat terselesaikan. Dari pekerjaan Tuhan yang ajaib dalam menyelamatkan manusia selangkah demi selangkah, kita dapat merasakan kasih Tuhan yang tanpa pamrih dan keselamatan Tuhan bagi kita, yang dapat membuat kita merasa kagum dan lebih dekat dengan Tuhan. Semoga hati kita dipenuhi dengan pujian atas kasih Tuhan dan karya ajaib-Nya dalam menyelamatkan kita.

Jika Anda ingin memahami pekerjaan penyelamatan Tuhan di akhir zaman dan memperoleh keselamatan Tuhan di akhir zaman, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Mari kita pelajari firman Tuhan bersama-sama sehingga Anda punya kesempatan untuk memperoleh keselamatan Tuhan di akhir zaman dalam firman Tuhan.

9. “Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu dan berseru kepada nama Tuhan.” (Mazmur 116:17)

Ayat ini mengungkapkan tekad pemazmur untuk mempersembahkan ucapan syukur sebagai korban kepada Tuhan. Ini bukan sekadar tindakan yang bersifat ritual, tetapi juga pengabdian rohani yang tulus. Rasa syukur yang demikian merupakan respons terhadap kasih setia dan karunia Tuhan yang tiada habisnya, rasa hormat kepada Tuhan, dan ungkapan rasa hormat kepada Tuhan dari lubuk jiwa yang terdalam. Sembari mengucap syukur, ia juga mengungkapkan ketergantungan dan doanya kepada Tuhan, yang merupakan perwujudan keyakinan penuhnya akan kemahakuasaan dan kasih Tuhan. Ia percaya bahwa nama Tuhan dapat diandalkan, dan Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita. Bersyukur dan berdoa bukan sekadar pernyataan verbal, namun merupakan sikap hormat dan ketaatan kepada Tuhan. Melalui bersyukur dan berdoa, kita dapat menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan. Semoga kita senantiasa membawa segala kebutuhan kita ke hadapan Tuhan dengan hati yang bersyukur, mencari-Nya, dan bersandar kepada-Nya, karena Dialah Juruselamat dan Gembala kita. Semoga kehidupan kita menjadi kehidupan yang penuh syukur dan doa, menjadi kehidupan yang merespons kasih Tuhan dan memuji nama Tuhan.

Teman-teman, semoga kita menghadapi kehidupan sehari-hari dengan hati yang bersyukur dan menjadikan rasa syukur sebagai hidup kita, agar kita selalu mendekat kepada Tuhan, dan mendapatkan berkat dan bimbingan Tuhan. Sebagai penutup, bagikan satu bagian firman Tuhan untuk merasakan kasih dan kepedulian Tuhan kepada kita, sehingga kita dapat mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan dari lubuk hati yang paling dalam.

Tuhan berfirman: “Tuhan menciptakan umat manusia; terlepas dari apakah mereka telah rusak atau apakah mereka mengikuti-Nya, Tuhan memperlakukan manusia sebagai orang-orang terkasih yang paling disayangi-Nya—atau sebagaimana manusia katakan, sebagai orang-orang kesayangan-Nya—dan bukan sebagai mainan-Nya. Meskipun Tuhan berkata bahwa Ia adalah Pencipta dan manusia adalah ciptaan-Nya, yang mungkin terdengar seperti ada sedikit perbedaan dalam peringkat, kenyataannya adalah segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan bagi umat manusia jauh melebihi hubungan semacam ini. Tuhan mengasihi umat manusia, memedulikan umat manusia, dan menunjukkan perhatian kepada umat manusia, dan secara terus menerus serta tanpa berhenti menyediakan bagi umat manusia. Di dalam hati-Nya, Ia tidak pernah merasa bahwa ini adalah pekerjaan tambahan atau sesuatu yang layak mendapatkan banyak pujian. Dia juga tidak merasa bahwa menyelamatkan manusia, menyediakan bagi mereka, dan menganugerahkan segala sesuatu kepada mereka adalah memberikan kontribusi yang sangat besar untuk umat manusia. Ia hanya menyediakan bagi umat manusia secara diam-diam, dengan cara-Nya sendiri dan melalui esensi-Nya, apa yang dimiliki-Nya dan siapa diri-Nya. Tidak peduli seberapa banyak penyediaan dan seberapa banyak pertolongan yang umat manusia terima dari-Nya, Tuhan tidak pernah berpikir atau berusaha untuk memperoleh pujian. Ini ditentukan oleh esensi Tuhan, dan juga merupakan ungkapan yang sebenarnya dari watak Tuhan.(Firman, Jilid 2, Tentang Mengenal Tuhan, Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri I)

Jika Anda masih ingin membaca firman Tuhan dan mengetahui lebih banyak tentang kasih dan keselamatan Tuhan bagi kita, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Kami akan membagikan firman Tuhan kepada Anda dan berkomunikasi secara online!

Tinggalkan komentar