Kedua Inkarnasi Melengkapi Signifikansi Inkarnasi
Setiap tahap pekerjaan yang dilakukan oleh Tuhan memiliki makna praktisnya sendiri. Saat itu, ketika Yesus datang, Dia adalah laki-laki, dan ketika Tuhan datang kali ini, Dia adalah perempuan. Dari ini, engkau bisa melihat bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan demi pekerjaan-Nya, dan bagi-Nya tidak ada perbedaan gender. Ketika Roh-Nya datang, Ia dapat mengenakan jenis daging apa pun sekehendak-Nya dan daging tersebut dapat merepresentasikan diri-Nya. Entah laki-laki atau perempuan, daging itu dapat merepresentasikan Tuhan sejauh itu adalah daging inkarnasi-Nya. Jika Yesus menampakkan diri sebagai perempuan ketika Ia datang, dengan kata lain, jika seorang bayi perempuan, dan bukan bayi laki-laki, yang dikandung dari Roh Kudus, maka tahap pekerjaan itu akan sama saja diselesaikan. Jika kasusnya seperti demikian, maka pekerjaan di tahap sekarang akan diselesaikan oleh seorang laki-laki, tetapi pekerjaan itu sendiri akan sama saja diselesaikan. Pekerjaan yang dilakukan di setiap tahap sama-sama sangat penting. Tidak ada tahap pekerjaan yang diulangi, atau yang bertentangan satu dengan lainnya. Pada saat itu, Yesus dalam melakukan pekerjaan-Nya disebut "Putra tunggal", dan "Putra" menyiratkan gender laki-laki. Lalu, mengapa Putra tunggal tidak disebutkan di tahap ini? Ini karena persyaratan dari pekerjaan ini mengharuskan adanya perubahan dalam gender, yang berbeda dengan gender Yesus. Bagi Tuhan tidak ada perbedaan gender. Ia melakukan pekerjaan-Nya seperti yang Ia inginkan dan dalam melakukan pekerjaan-Nya, Ia tidak tunduk pada pembatasan apa pun, tetapi terutama bebas. Namun, setiap tahap pekerjaan memiliki makna praktisnya sendiri. Tuhan menjadi daging dua kali, dan tidak diragukan lagi bahwa inkarnasi-Nya di akhir zaman adalah untuk yang terakhir kalinya. Ia telah datang untuk mengungkapkan semua perbuatan-Nya. Jika di tahap ini Ia tidak menjadi daging agar secara pribadi melakukan pekerjaan untuk disaksikan manusia, manusia akan selamanya berpegang pada gagasan bahwa Tuhan itu hanya laki-laki, dan bukan perempuan. Sebelum ini, semua manusia percaya bahwa Tuhan hanya bisa laki-laki dan bahwa seorang perempuan tidak dapat disebut Tuhan, karena semua manusia menganggap laki-laki memiliki otoritas atas perempuan. Mereka percaya bahwa tidak ada perempuan yang dapat memegang otoritas, tetapi hanya laki-laki. Terlebih lagi, mereka bahkan mengatakan bahwa laki-laki adalah kepala atas perempuan dan perempuan harus menaati laki-laki dan tidak boleh mengunggulinya. Di masa lalu, ketika dikatakan bahwa laki-laki adalah kepala perempuan, ini ditujukan kepada Adam dan Hawa yang telah teperdaya oleh ular, dan bukan ditujukan kepada laki-laki dan perempuan yang diciptakan Yahweh pada mulanya. Tentu saja, seorang perempuan harus menaati dan mengasihi suaminya, sebagaimana suami harus belajar untuk memberi makan dan menyokong keluarganya. Ini adalah hukum dan ketetapan yang Yahweh tetapkan untuk ditaati umat manusia dalam kehidupan mereka di bumi. Yahweh berkata kepada perempuan itu, "Engkau akan berahi kepada suamimu, dan ia akan memerintah atasmu." Ia berkata demikian hanya agar umat manusia (yaitu, laki-laki dan perempuan) dapat menjalani kehidupan yang normal di bawah kekuasaan Yahweh, dan hanya agar kehidupan umat manusia memiliki sebuah struktur dan tidak melenceng dari tatanan yang semestinya. Oleh karena itulah, Yahweh membuat aturan yang tepat tentang bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya bertindak, tetapi ini hanya berkaitan dengan semua makhluk ciptaan yang hidup di bumi dan tidak ada kaitannya dengan daging inkarnasi Tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan menjadi sama dengan ciptaan-Nya? Firman-Nya ditujukan hanya kepada umat manusia yang diciptakan-Nya. Agar umat manusia menjalani kehidupan yang normal, Ia menetapkan aturan untuk laki-laki dan perempuan. Pada mulanya, ketika Yahweh menciptakan umat manusia, Ia membuat dua jenis manusia, laki-laki dan perempuan; dan dengan demikian daging inkarnasi-Nya juga dibedakan menjadi laki-laki atau perempuan. Ia tidak memutuskan tentang pekerjaan-Nya berdasarkan firman yang Ia ucapkan kepada Adam dan Hawa. Dua kali Ia menjadi daging ditentukan sepenuhnya menurut pemikiran-Nya pada saat Ia pertama kali menciptakan umat manusia, artinya, Ia menyelesaikan pekerjaan dua inkarnasi-Nya berdasarkan pada laki-laki dan perempuan sebelum mereka dirusak. Jika manusia menggunakan firman yang diucapkan Yahweh kepada Adam dan Hawa yang telah teperdaya oleh ular dan menerapkan firman itu pada pekerjaan inkarnasi Tuhan, tidakkah Yesus juga harus mengasihi istri-Nya sebagaimana seharusnya? Jika demikian, akankah Tuhan tetap adalah Tuhan? Dan dengan demikian, akankah Ia tetap dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya? Jika adalah salah bahwa daging inkarnasi Tuhan perempuan, bukankah kesalahan yang paling besar bagi Tuhan adalah telah menciptakan perempuan? Jika manusia masih percaya bahwa adalah keliru bagi Tuhan untuk berinkarnasi sebagai seorang perempuan, maka bukankah Yesus, yang tidak menikah dan karenanya tidak dapat mengasihi istri-Nya, adalah juga kekeliruan yang sama besarnya dengan inkarnasi di masa sekarang? Karena engkau menggunakan firman yang Yahweh ucapkan kepada Hawa untuk mengukur kebenaran inkarnasi Tuhan di masa sekarang, maka engkau harus menggunakan firman Yahweh kepada Adam untuk menilai Tuhan Yesus yang menjadi daging di Zaman Kasih Karunia. Bukankah keduanya sama? Karena engkau mengukur Tuhan Yesus menurut laki-laki yang belum teperdaya oleh ular, maka engkau tidak dapat menilai kebenaran inkarnasi di zaman sekarang menurut perempuan yang telah teperdaya oleh ular. Ini tentu tidak adil! Jika engkau membuat penilaian seperti ini, itu membuktikan bahwa engkau telah kehilangan akal sehatmu. Ketika Yahweh dua kali menjadi daging, gender dari daging-Nya terkait dengan laki-laki dan perempuan yang belum teperdaya oleh ular. Menurut laki-laki dan perempuan yang belum teperdaya oleh ularlah Ia dua kali menjadi daging. Jangan berpikir bahwa kelelakian Yesus sama seperti kelelakian Adam yang telah teperdaya oleh ular. Ia dan Adam sepenuhnya tidak terkait, dan keduanya adalah dua laki-laki dengan sifat yang berbeda. Tentunya tidak mungkin bahwa kelelakian Yesus membuktikan bahwa Ia hanyalah kepala atas semua perempuan dan bukan kepala atas semua laki-laki, bukan? Bukankah Ia adalah Raja atas semua orang Yahudi (termasuk laki-laki dan perempuan)? Ia adalah Tuhan itu sendiri, bukan hanya kepala atas perempuan tetapi kepala atas laki-laki juga. Ia adalah Tuhan atas semua makhluk dan kepala atas semua makhluk. Bagaimana mungkin engkau menentukan kelelakian Yesus sebagai simbol kepala atas perempuan? Apakah ini bukan penghujatan? Yesus adalah laki-laki yang tidak rusak. Ia adalah Tuhan. Ia adalah Kristus. Bagaimana mungkin Ia menjadi laki-laki seperti Adam yang telah rusak? Yesus adalah daging yang dikenakan oleh Roh Tuhan yang mahakudus. Bagaimana mungkin engkau mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang memiliki kelelakian Adam? Jika demikian, bukankah semua pekerjaan Tuhan itu keliru? Apakah Yahweh bisa menyatukan ke dalam diri Yesus kelelakian Adam, yang telah teperdaya? Bukankah inkarnasi di masa sekarang merupakan contoh lain dari pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi, yang berbeda secara gender dengan Yesus namun yang seperti Dia secara sifat? Masih beranikah engkau mengatakan bahwa Tuhan yang berinkarnasi tidak mungkin perempuan karena perempuan adalah orang pertama yang teperdaya oleh ular? Masih beranikah engkau mengatakan bahwa karena perempuan adalah yang paling najis dan merupakan sumber kerusakan umat manusia, maka Tuhan tidak mungkin menjadi daging sebagai seorang perempuan? Beranikah engkau bersikukuh mengatakan bahwa "perempuan harus selalu menaati laki-laki dan tidak akan pernah memanifestasikan atau merepresentasikan Tuhan secara langsung?" Engkau tidak mengerti di masa lalu, tetapi dapatkah engkau sekarang terus saja menghujat pekerjaan Tuhan, terutama daging inkarnasi Tuhan? Jika engkau tidak mampu sepenuhnya memahami hal ini, paling baik engkau menjaga lidahmu, jika tidak kebodohan dan ketidaktahuanmu akan diungkapkan dan keburukanmu akan dibeberkan. Jangan berpikir engkau memahami segalanya. Aku katakan kepadamu bahwa semua yang telah engkau lihat dan alami tidak cukup bagimu untuk memahami bahkan seperseribu bagian saja dari rencana pengelolaan-Ku. Jadi mengapa engkau bertindak sedemikian sombongnya? Secuil bakat dan pengetahuan minimal yang engkau miliki tidak cukup untuk Yesus pakai bahkan dalam satu detik pun dari pekerjaan-Nya! Sebanyak apakah pengalamanmu sebenarnya? Apa yang telah engkau lihat, semua yang telah engkau dengar di sepanjang hidupmu, dan apa yang telah engkau bayangkan jauh lebih sedikit dibandingkan pekerjaan yang Aku lakukan sebentar saja! Engkau sebaiknya jangan suka mengecam dan mencari-cari kesalahan. Searogan apa pun dirimu, engkau hanya makhluk yang tidak lebih daripada seekor semut! Semua yang bisa engkau tahan dalam perutmu kurang dari apa yang dimiliki seekor semut di dalam tubuhnya! Jangan berpikir, hanya karena engkau telah memperoleh beberapa pengalaman dan senioritas, itu memberimu hak untuk menggerak-gerakkan tanganmu dengan pongah dan berbicara yang muluk-muluk. Bukankah pengalaman dan senioritasmu adalah hasil dari firman yang telah Kuucapkan? Apakah engkau menganggap bahwa engkau telah membeli semua itu melalui kerja keras dan usahamu sendiri? Sekarang ini, engkau melihat bahwa Aku telah menjadi daging, dan mengenai hal ini saja, engkau dipenuhi dengan konsep yang sedemikian kayanya dan telah mengumpulkan gagasan yang tak terhitung jumlahnya daripadanya. Jika bukan karena inkarnasi-Ku, bahkan seandainya engkau memiliki bakat yang luar biasa, engkau tidak akan memiliki begitu banyak konsep; dan bukankah dari konsep-konsep ini semua gagasanmu berasal? Jika Yesus tidak menjadi daging untuk pertama kalinya, apakah engkau bahkan akan mengetahui tentang inkarnasi? Bukankah karena inkarnasi yang pertama telah memberimu pengetahuan, sehingga engkau memiliki kelancangan untuk menilai inkarnasi yang kedua? Mengapa, alih-alih menjadi pengikut yang setia, engkau malah menjadikannya bahan penelitian? Ketika engkau telah masuk ke dalam aliran ini dan datang menghadap Tuhan yang berinkarnasi, apakah Ia akan mengizinkanmu untuk menjadikan ini sebagai bahan penelitianmu? Tidak apa-apa bagimu untuk mempelajari sejarah keluargamu sendiri, tetapi jika engkau mencoba untuk mempelajari "sejarah keluarga" Tuhan, apakah Tuhan zaman sekarang akan mengizinkanmu untuk melakukan penelitian semacam itu? Bukankah engkau buta? Bukankah yang engkau lakukan itu tercela?
Seandainya saja pekerjaan Yesus telah dilakukan tanpa dilengkapi dengan pekerjaan pada tahap akhir zaman ini, maka manusia akan selamanya berpegang pada gagasan bahwa hanya Yesus saja merupakan Putra tunggal Tuhan, artinya, bahwa Tuhan memiliki hanya satu putra dan bahwa siapa pun yang datang setelahnya dengan memakai nama lain tidak mungkin merupakan Putra tunggal Tuhan, apalagi Tuhan itu sendiri. Manusia memiliki gagasan bahwa siapa pun yang melayani sebagai korban penghapus dosa atau yang mengambil alih kekuasaan atas nama Tuhan dan menebus semua umat manusia, adalah Putra tunggal Tuhan. Ada beberapa yang percaya bahwa selama Ia yang datang adalah laki-laki, Ia bisa dianggap sebagai Putra Tunggal Tuhan dan perwakilan Tuhan, dan bahkan ada orang yang mengatakan bahwa Yesus adalah Putra Yahweh, Putra tunggal-Nya. Bukankah ini gagasan manusia yang sangat berlebihan? Jika tahap pekerjaan ini tidak dilakukan di akhir zaman, seluruh umat manusia akan diselubungi oleh bayangan gelap ketika membahas tentang Tuhan. Jika seperti ini kasusnya, laki-laki akan menganggap dirinya lebih tinggi dari perempuan dan perempuan tidak akan pernah mampu mengangkat kepala mereka, dan bahkan tidak akan ada satu perempuan pun yang bisa diselamatkan. Orang-orang selalu menganggap bahwa Tuhan adalah laki-laki, dan terlebih lagi, bahwa Ia selalu memandang rendah perempuan, dan tidak akan menganugerahkan keselamatan kepadanya. Jika seperti ini kasusnya, bukankah benar bahwa semua perempuan, yang diciptakan Yahweh, dan yang juga telah dirusak, tidak akan pernah punya kesempatan untuk diselamatkan? Maka bukankah tidak ada gunanya bagi Yahweh untuk menciptakan perempuan, yaitu, untuk menciptakan Hawa? Bukankah wanita akan binasa untuk selamanya? Untuk alasan ini, tahap pekerjaan di akhir zaman harus dilakukan untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, bukan hanya perempuan, tetapi seluruh umat manusia. Pekerjaan yang dilakukan demi seluruh umat manusia ini tidak dilakukan hanya demi perempuan. Jika ada yang berpikir sebaliknya, betapa lebih bodohnya mereka!
Pekerjaan yang dilakukan pada masa sekarang telah mendorong maju pekerjaan Zaman Kasih Karunia. Artinya, pekerjaan di bawah rencana pengelolaan enam ribu tahun telah bergerak maju. Meskipun Zaman Kasih Karunia telah berakhir, pekerjaan Tuhan telah mengalami kemajuan. Mengapa Aku mengatakan berulang kali bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas Zaman Kasih Karunia dan Zaman Hukum Taurat? Ini berarti bahwa pekerjaan di masa sekarang merupakan kelanjutan dari pekerjaan yang dilakukan di Zaman Kasih Karunia dan merupakan kemajuan atas apa yang telah dilakukan di Zaman Hukum Taurat. Ketiga tahap saling terkait erat dan setiap mata rantai terpaut erat dengan yang berikutnya. Mengapa Aku juga mengatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas pekerjaan yang telah Yesus lakukan? Seandainya tahap ini tidak dibangun di atas pekerjaan yang Yesus lakukan, penyaliban lain akan harus dilakukan di tahap ini, dan pekerjaan penebusan dari tahap sebelumnya harus dilakukan kembali. Semua ini akan menjadi tidak berarti. Jadi, bukan berarti bahwa pekerjaan itu sudah sepenuhnya selesai, tetapi bahwa zaman telah bergerak maju dan tingkat pekerjaan telah ditingkatkan bahkan lebih tinggi dari sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas landasan Zaman Hukum Taurat dan di atas batu karang pekerjaan Yesus. Pekerjaan dibangun tahap demi tahap dan tahap ini bukan sebuah awal yang baru. Hanya gabungan ketiga tahaplah yang dapat dianggap sebagai rencana pengelolaan enam ribu tahun. Pekerjaan pada tahap ini dilakukan di atas landasan pekerjaan Zaman Kasih Karunia. Jika kedua tahap pekerjaan ini tidak terkait, lalu mengapa penyaliban tidak diulangi pada tahap ini? Mengapa Aku tidak menanggung dosa manusia? Aku tidak datang dengan dikandung dari Roh Kudus, Aku juga tidak menanggung dosa manusia melalui penyaliban; sebaliknya, Aku di sini untuk menghajar manusia secara langsung. Jika hajaran-Ku atas manusia dan kedatangan-Ku sekarang yang bukan dikandung dari Roh Kudus tidak mengikuti penyaliban, maka Aku tidak memenuhi syarat untuk menghajar manusia. Justru karena Aku dan Yesus adalah satu, maka Aku datang untuk secara langsung menghajar dan menghakimi manusia. Pekerjaan pada tahap ini dibangun sepenuhnya di atas pekerjaan tahap sebelumnya. Itulah sebabnya hanya pekerjaan semacam ini yang dapat membawa manusia, selangkah demi selangkah, ke dalam keselamatan. Yesus dan Aku datang dari satu Roh. Walaupun Kami tidak terkait di dalam daging Kami, Roh Kami adalah satu. Meskipun muatan dari tindakan yang Kami lakukan dan pekerjaan yang Kami lakukan tidak sama, Kami sama dalam hakikat. Daging Kami mengambil bentuk yang berbeda, tetapi ini karena perubahan zaman dan persyaratan yang berbeda dari pekerjaan Kami. Pelayanan Kami tidak sama, jadi pekerjaan yang Kami hasilkan dan watak yang Kami ungkapkan kepada manusia pun berbeda. Itulah sebabnya hal yang manusia lihat dan pahami pada hari ini tidak sama dengan hal yang mereka lihat dan pahami di masa lalu. Ini karena perubahan zaman. Bahwa Mereka berbeda dalam gender dan bentuk daging Mereka, dan bahwa Mereka tidak lahir di keluarga yang sama, apalagi di periode waktu yang sama, Roh Mereka bagaimanapun adalah satu. Bahwa daging Mereka tidak sedarah dan tidak ada kaitan kekerabatan sama sekali, tidak dapat disangkal bahwa Mereka adalah inkarnasi Tuhan di dua periode waktu yang berbeda. Bahwa Mereka adalah daging inkarnasi Tuhan merupakan kebenaran yang tidak terbantahkan, walaupun Mereka tidak memiliki garis keturunan yang sama, dan tidak berbicara bahasa manusia yang sama (yang satu adalah seorang laki-laki yang berbicara bahasa orang Yahudi dan yang lain adalah seorang perempuan yang semata-mata berbicara bahasa Mandarin). Karena alasan-alasan inilah Mereka hidup di negara yang berbeda untuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan oleh masing-masing dari Mereka, dan di periode waktu yang berbeda pula. Terlepas dari fakta bahwa Mereka adalah Roh yang sama, memiliki hakikat yang sama, tidak ada kesamaan yang mutlak sama sekali di antara kulit luar daging Mereka. Yang sama-sama mereka miliki adalah kemanusiaan yang sama, tetapi sejauh penampilan luar daging Mereka dan keadaan ketika Mereka dilahirkan, Mereka tidak sama. Hal-hal ini tidak berdampak pada pekerjaan Mereka masing-masing atau pada pengetahuan yang manusia miliki tentang Mereka, karena dalam analisis terakhir, Mereka adalah Roh yang sama dan tidak seorang pun dapat memisahkan Mereka. Meskipun mereka tidak ada hubungan darah, seluruh keberadaan Mereka bertanggung jawab atas Roh Mereka, yang mengalokasikan kepada Mereka pekerjaan yang berbeda di periode waktu yang berbeda, dan kepada daging Mereka garis keturunan yang berbeda. Demikian juga, Roh Yahweh bukanlah ayah dari Roh Yesus, dan Roh Yesus bukanlah anak dari Roh Yahweh: Mereka adalah satu dan Roh yang sama. Sama halnya dengan Tuhan yang berinkarnasi di zaman sekarang dan Yesus. Walaupun Mereka tidak berhubungan darah, Mereka adalah satu. Ini karena Roh Mereka adalah satu. Tuhan dapat melakukan pekerjaan belas kasih dan kasih setia, juga pekerjaan penghakiman yang adil dan hajaran terhadap manusia, serta pekerjaan mendatangkan kutuk atas manusia. Dan pada akhirnya, Ia dapat melakukan pekerjaan menghancurkan dunia dan menghukum orang yang jahat. Bukankah Ia sendiri melakukan semuanya ini? Bukankah ini adalah kemahakuasaan Tuhan? Ia mampu menyebarluaskan hukum bagi manusia dan mengeluarkan perintah baginya, dan Ia juga mampu memimpin orang Israel mula-mula untuk menjalani kehidupan mereka di bumi dan membimbing mereka untuk membangun bait suci dan mezbah, memegang semua orang Israel di bawah kekuasaan-Nya. Mengandalkan otoritas-Nya, Ia hidup di bumi bersama dengan orang Israel selama dua ribu tahun. Orang Israel tidak berani memberontak terhadap-Nya. Semua orang menghormati Yahweh dan mematuhi perintah-Nya. Ini adalah pekerjaan yang dilakukan dengan mengandalkan otoritas-Nya dan kemahakuasaan-Nya. Kemudian, selama Zaman Kasih Karunia, Yesus datang untuk menebus seluruh umat manusia yang telah jatuh (dan bukan hanya orang Israel). Ia memperlihatkan belas kasih dan kasih setia kepada manusia. Yesus yang manusia lihat di Zaman Kasih Karunia dipenuhi dengan kasih setia dan selalu penuh kasih terhadap manusia, karena Ia telah datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ia mampu mengampuni dosa-dosa manusia hingga penyaliban-Nya sepenuhnya menebus umat manusia dari dosa. Selama periode ini, Tuhan muncul di hadapan manusia dengan belas kasih dan kasih setia. Artinya, Ia menjadi korban penghapus dosa bagi manusia dan disalibkan karena dosa-dosa manusia agar mereka selamanya diampuni. Ia pengampun, welas asih, sabar, dan penuh kasih. Mereka semua yang mengikuti Yesus di Zaman Kasih Karunia juga berusaha untuk sabar dan mengasihi dalam segala hal. Mereka tahan menderita dan tidak pernah melawan bahkan ketika dipukul, dikutuk, atau dirajam. Namun selama tahap terakhir, tidak bisa lagi seperti itu. Demikian juga, meskipun Roh Mereka adalah satu, pekerjaan Yesus dan Yahweh tidak sepenuhnya sama. Pekerjaan Yahweh bukan untuk mengakhiri sebuah zaman, melainkan untuk membimbing zaman, mengantar dalam kehidupan manusia di bumi. Namun, pekerjaan yang sekarang sedang dilakukan adalah menaklukkan mereka yang berada di negara-negara non-Yahudi yang telah dirusak sedemikian dalamnya, dan memimpin tidak hanya keluarga Tiongkok, tetapi juga seluruh alam semesta. Mungkin tampak bagimu bahwa pekerjaan ini hanya dilakukan di Tiongkok, tetapi sebenarnya pekerjaan ini sudah mulai meluas ke luar negeri. Mengapa orang asing dari waktu ke waktu mencari jalan yang benar? Itu karena Roh sudah mulai bekerja, dan firman yang sedang disampaikan sekarang ini ditujukan kepada orang-orang di seluruh alam semesta. Dengan ini, separuh pekerjaan sudah berjalan. Dari penciptaan dunia hingga saat ini, Roh Tuhan telah mengatur bergeraknya pekerjaan yang besar ini, dan terlebih lagi, telah melakukan pekerjaan berbeda di zaman yang berbeda dan di negara yang berbeda. Orang-orang di setiap zaman melihat watak-Nya yang berbeda, yang secara alami diungkapkan melalui pekerjaan berbeda yang Ia lakukan. Ia adalah Tuhan, penuh dengan belas kasih dan kasih setia. Ia adalah korban penghapus dosa bagi manusia dan gembala manusia; tetapi Ia juga penghakiman, hajaran, dan kutuk bagi manusia. Ia dapat memimpin manusia untuk hidup di bumi selama dua ribu tahun, dan Ia juga dapat menebus umat manusia yang rusak dari dosa. Pada zaman sekarang, Ia juga dapat menaklukkan umat manusia, yang tidak mengenal-Nya, dan membuat mereka sujud di bawah kekuasaan-Nya, sehingga semua orang akan tunduk kepada-Nya sepenuhnya. Pada akhirnya, Ia akan membakar semua yang najis dan tidak benar dalam diri manusia di seluruh alam semesta, untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa Ia bukan hanya Tuhan yang pengampun dan penuh kasih, bukan hanya Tuhan yang penuh hikmat dan keajaiban, bukan hanya Tuhan yang kudus, tetapi terlebih lagi, Ia adalah Tuhan yang menghakimi manusia. Bagi orang-orang jahat di antara umat manusia, Ia adalah api yang membakar, penghakiman, dan hukuman. Bagi mereka yang akan disempurnakan, Ia adalah kesukaran, pemurnian, dan ujian, juga penghiburan, penghidupan, penyediaan firman, penanganan, dan pemangkasan. Bagi mereka yang akan dilenyapkan, Ia adalah hukuman dan juga ganjaran. Katakan kepada-Ku, bukankah Tuhan itu mahakuasa? Ia mampu melakukan apa pun dan melakukan semua pekerjaan, bukan hanya penyaliban seperti yang engkau bayangkan. Engkau terlalu menganggap rendah Tuhan! Apakah engkau percaya bahwa semua yang dapat Ia lakukan hanyalah menebus seluruh umat manusia melalui penyaliban-Nya, dan hanya itu saja? Dan setelah itu, engkau akan mengikuti-Nya ke surga untuk makan buah dari pohon kehidupan dan minum dari sungai kehidupan? ... Mungkinkah sesederhana itu? Katakan kepada-Ku, apa yang telah engkau capai? Apakah engkau memiliki kehidupan Yesus? Engkau memang telah ditebus-Nya, tetapi penyaliban adalah pekerjaan Yesus sendiri. Tugas apakah yang telah engkau penuhi sebagai manusia? Engkau hanya memiliki kesalehan lahiriah, tetapi engkau tidak memahami jalan-Nya. Apakah seperti itu caramu memanifestasikan diri-Nya? Jika engkau belum mencapai kehidupan Tuhan atau melihat keseluruhan watak-Nya yang benar, maka engkau tidak dapat mengklaim sebagai orang yang telah memiliki kehidupan dan engkau tidak layak untuk melewati gerbang kerajaan surga.
Tuhan bukan saja Roh, Ia juga bisa menjadi daging; Ia, terlebih dari itu, adalah tubuh kemuliaan. Yesus, meskipun engkau semua belum pernah melihat-Nya, telah disaksikan oleh orang-orang Israel, yaitu orang-orang Yahudi pada waktu itu. Ia pada mulanya adalah tubuh daging, tetapi setelah disalibkan, Ia menjadi tubuh kemuliaan. Ia adalah Roh yang mencakup segalanya dan dapat melakukan pekerjaan di segala tempat. Ia dapat menjadi Yahweh, atau Yesus, atau Mesias. Pada akhirnya, Ia juga dapat menjadi Tuhan Yang Mahakuasa. Ia adalah kebenaran, penghakiman, dan hajaran. Ia adalah kutukan dan murka; tetapi Ia juga belas kasih dan kasih setia. Semua pekerjaan yang telah Ia lakukan mampu merepresentasikan diri-Nya. Seperti apakah Tuhan itu menurutmu? Engkau tidak akan mampu menjelaskannya. Yang dapat engkau katakan hanyalah: "Mengenai seperti apakah Tuhan itu, aku tidak mampu menjelaskannya." Jangan menarik kesimpulan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang selamanya penuh belas kasih dan kasih setia, hanya karena Ia telah melakukan pekerjaan penebusan di satu tahap. Dapatkah engkau merasa yakin bahwa Ia adalah Tuhan yang hanya pengampun dan penuh kasih? Jika Ia Tuhan yang pengampun dan penuh kasih, mengapa Ia akan mengakhiri sebuah zaman di akhir zaman ini? Mengapa Ia mengirimkan begitu banyak bencana? Jika seperti yang engkau pikirkan, bahwa Ia pengampun dan penuh kasih terhadap manusia sampai pada akhirnya, bahkan sampai zaman yang terakhir, lalu mengapa Ia akan mengirimkan bencana dari langit? Jika Ia mengasihi manusia seperti diri-Nya sendiri dan Anak tunggal-Nya, lalu mengapa Ia akan mengirimkan malapetaka dan hujan es besar dari surga? Mengapa Ia membiarkan manusia menderita kelaparan dan penyakit sampar? Mengapa Ia mengizinkan manusia mengalami bencana-bencana ini? Mengenai seperti apakah Tuhan, tidak seorang pun di antaramu berani mengatakannya, dan tidak seorang pun mampu menjelaskannya. Dapatkah engkau merasa yakin bahwa Ia adalah Roh? Beranikah engkau mengatakan bahwa Ia tidak lain tidak bukan adalah daging Yesus? Beranikah engkau mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang akan selamanya disalibkan demi manusia?
dari "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"