Menu

Apa yang dimaksud dengan penghakiman?

Firman Tuhan yang Relevan:

Pekerjaan penghakiman adalah pekerjaan Tuhan sendiri, jadi sewajarnya harus dilakukan oleh Tuhan sendiri; pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh manusia atas nama-Nya. Karena penghakiman adalah penaklukan ras manusia melalui kebenaran, tidak diragukan lagi bahwa Tuhan tetap muncul sebagai gambar inkarnasi untuk melakukan pekerjaan-Nya di antara manusia. Dengan kata lain, di akhir zaman, Kristus akan menggunakan kebenaran untuk mengajar manusia di seluruh bumi dan mengungkapkan semua kebenaran kepada mereka. Inilah pekerjaan penghakiman Tuhan.

Dikutip dari "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran"

Ketika kata "penghakiman" disebutkan, engkau akan berpikir tentang kata-kata yang Yahweh ucapkan ke semua tempat dan kata-kata teguran yang Yesus ucapkan kepada orang-orang Farisi. Walaupun kata-kata itu sangat keras, kata-kata ini bukanlah penghakiman Tuhan bagi manusia, hanya kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan dalam suasana yang berbeda, yaitu situasi yang berbeda. Kata-kata ini tidak seperti kata-kata yang diucapkan oleh Kristus saat Dia menghakimi manusia di akhir zaman. Di akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan hakikat manusia, dan membedah kata-kata dan perbuatan-perbuatannya. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia harus menaati Tuhan, bagaimana setia kepada Tuhan, bagaimana hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan lain-lain. Firman ini semuanya ditujukan pada hakikat manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan karena manusia merupakan perwujudan Iblis dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan bukannya begitu saja menjelaskan tentang sifat manusia hanya dengan beberapa kata. Dia menyingkapkannya, menanganinya, dan memangkasnya sekian lama. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan kata-kata biasa, tetapi dengan kebenaran yang tidak dimiliki oleh manusia sama sekali. Hanya cara-cara seperti ini yang dianggap penghakiman, hanya melalui penghakiman jenis ini manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Tujuan pekerjaan penghakiman agar manusia mengetahui wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami manusia. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua hasil ini dicapai melalui pekerjaan penghakiman, karena substansi pekerjaan ini adalah pekerjaan membukakan kebenaran, jalan, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan.

Dikutip dari "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran"

Kutipan Khotbah dan Persekutuan untuk Referensi:

Setelah kita mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan, kita dapat melihat fakta bahwa sumber kebenaran adalah Tuhan, dan sumber dari semua hal yang positif adalah Tuhan. Di mana pun ada gangguan dan perusakan oleh Iblis dan dosa melawan Tuhan, di sana penghakiman dan hajaran Tuhan pasti akan mengikuti. Di mana pun ada penghakiman Tuhan, di sana ada penampakan kebenaran dan pengungkapan watak Tuhan. Kebenaran dan watak Tuhan diungkapkan selama penghakiman dan hajaran Tuhan. Hanya di mana ada kebenaranlah maka ada penghakiman dan hajaran; hanya di mana ada penghakiman dan hajaranlah maka ada pengungkapan watak Tuhan yang benar. Oleh karena itu, di mana ada penghakiman dan hajaran Tuhan, di sana kita menemukan jejak kaki pekerjaan Tuhan, dan itu adalah cara yang paling benar untuk mencari penampakan Tuhan. Hanya Tuhan yang memiliki otoritas untuk menjatuhkan penghakiman, dan hanya Kristus yang memiliki kuasa untuk menghakimi umat manusia yang rusak. Hal ini menegaskan dan menunjukkan bahwa Anak Manusia—Kristus—adalah Tuhan atas penghakiman. Tanpa penghakiman dan hajaran Tuhan, manusia tidak memiliki sarana untuk memperoleh kebenaran, dan penghakiman dan hajaran adalah hal yang mengungkapkan watak Tuhan yang benar, memberi manusia kesempatan untuk mengenal Tuhan. Proses manusia memahami kebenaran adalah proses mereka mengenal Tuhan. Kebenaran untuk umat manusia yang rusak adalah penghakiman, pengawasan, dan hajaran. Hal yang persisnya diungkapkan oleh kebenaran adalah keadilan, kemuliaan, dan murka Tuhan. Orang-orang yang memahami kebenaran dapat membuang kerusakan dan membebaskan dirinya dari pengaruh Iblis. Ini sepenuhnya tergantung kepada kuasa dan kemahakuasaan firman Tuhan. Tuhan menyelamatkan dan menyempurnakan orang agar mereka memahami kebenaran dan memperoleh kebenaran. Semakin orang-orang memahami kebenaran, semakin mereka mengenal Tuhan. Dengan demikian, mereka dapat menyingkirkan kerusakan dan memperoleh pemurnian. Saat orang-orang hidup dalam kebenaran dan memasuki kenyataan kebenaran, mereka akan hidup dalam terang, hidup dalam kasih, dan hidup di hadapan Tuhan. Ini adalah hasil yang dicapai oleh Kristus dengan memberitakan kebenaran dan menjatuhkan penghakiman. Sebenarnya, semua firman yang diucapkan oleh Tuhan adalah kebenaran dan merupakan penghakiman bagi umat manusia. Terlepas dari zamannya, firman yang Tuhan ucapkan memiliki dampak berupa penghakiman. Pada Zaman Hukum Taurat, firman Tuhan Yahweh adalah penghakiman atas umat manusia yang rusak. Pada Zaman Kasih Karunia, firman yang diucapkan oleh Tuhan Yesus adalah penghakiman umat manusia yang rusak. Sekarang pada Zaman Kerajaan, semua yang dikatakan oleh Tuhan Yang Mahakuasa dalam pekerjaan penghakiman dan hajaran-Nya bahkan lebih menghakimi, yang pada akhirnya akan membuat umat manusia mampu melihat bahwa penghakiman dan hajaran Tuhan Yang Mahakuasa terhadap umat manusia adalah kasih terbesar Tuhan. Hal yang disampaikan oleh penghakiman dan hajaran Tuhan kepada umat manusia adalah keselamatan dan kesempurnaan. Hanya dengan menerima dan menaati penghakiman dan hajaran Tuhanlah seseorang dapat memperoleh kasih sejati dan keselamatan penuh dari Tuhan. Semua orang yang menolak menerima penghakiman dan hajaran Tuhan akan dikenakan hukuman oleh Tuhan dan akan jatuh ke dalam kehancuran dan kebinasaan ....

Dikutip dari "Persekutuan dari Atas"

Tinggalkan komentar