Menu

Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Mengenal Pekerjaan Tuhan" - Kutipan132

Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Mengenal Pekerjaan Tuhan" - Kutipan132

132. Pekerjaan seluruh rencana pengelolaan Tuhan dilakukan secara pribadi oleh Tuhan itu sendiri. Tahap pertama—penciptaan dunia—dilakukan secara pribadi oleh Tuhan itu sendiri, dan jika tidak demikian, tak seorang pun yang mampu menciptakan manusia; tahap kedua adalah penebusan seluruh umat manusia, dan itu juga dilakukan secara pribadi oleh Tuhan itu sendiri; tahap ketiga sudah jelas: ada kebutuhan yang jauh lebih besar agar akhir dari semua pekerjaan Tuhan dilakukan oleh Tuhan itu sendiri. Pekerjaan menebus, menaklukkan, mendapatkan, dan menyempurnakan seluruh umat manusia semuanya dilakukan secara pribadi oleh Tuhan itu sendiri. Jika Dia tidak secara pribadi melakukan pekerjaan ini, maka identitas-Nya tidak dapat direpresentasikan oleh manusia, dan pekerjaan-Nya pun tidak dapat dilakukan oleh manusia. Untuk mengalahkan Iblis, untuk mendapatkan manusia, dan untuk memberikan manusia kehidupan yang normal di bumi, Dia secara pribadi memimpin manusia dan secara pribadi bekerja di antara manusia; demi seluruh rencana pengelolaannya, dan demi semua pekerjaan-Nya, Dia harus secara pribadi melakukan pekerjaan ini. Jika manusia hanya percaya bahwa Tuhan datang agar manusia bisa melihat-Nya, demi membuat manusia bahagia, maka keyakinan seperti ini tidak ada nilainya, tidak ada artinya. Pemahaman manusia terlalu dangkal! Dengan melaksanakan sendiri pekerjaan ini barulah Tuhan dapat melakukan pekerjaan ini secara menyeluruh dan tuntas. Manusia tidak mampu melakukannya mewakili Tuhan. Karena manusia tidak memiliki identitas Tuhan atau hakikat-Nya, dia tidak mampu melakukan pekerjaan Tuhan, dan bahkan seandainya manusia melakukan pekerjaan ini, itu tidak akan ada dampaknya. Pertama kali Tuhan menjadi manusia adalah demi penebusan, untuk menebus semua manusia dari dosa, untuk membuat manusia dapat ditahirkan dan diampuni dari dosa-dosanya. Pekerjaan penaklukan juga secara pribadi dilakukan oleh Tuhan di antara manusia. Jika, selama tahap ini, Tuhan hanya menyampaikan nubuat, maka seorang nabi atau seseorang yang berkarunia dapat ditemukan untuk menggantikan posisi-Nya; jika hanya nubuat yang disampaikan, manusia dapat melakukannya menggantikan Tuhan. Namun jika manusia berusaha secara pribadi melakukan pekerjaan Tuhan itu sendiri dan berusaha membentuk kehidupan manusia, akan mustahil baginya untuk melakukan pekerjaan ini. Pekerjaan itu harus dilakukan secara pribadi oleh Tuhan itu sendiri: Tuhan harus secara pribadi menjadi manusia untuk melakukan pekerjaan ini. Pada Zaman Firman, jika hanya nubuat yang disampaikan, maka Nabi Yesaya atau Elia dapat ditemukan untuk melakukan pekerjaan ini, dan tidak perlu bagi Tuhan itu sendiri untuk melakukannya secara pribadi. Karena pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini bukan hanya menyampaikan nubuat, dan karena adalah lebih penting pekerjaan firman digunakan untuk menaklukkan manusia dan mengalahkan Iblis, pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh manusia, dan harus secara pribadi dilakukan oleh Tuhan itu sendiri. Pada Zaman Hukum Taurat, Yahweh melakukan sebagian dari pekerjaan-Nya, setelah itu Dia menyampaikan beberapa firman dan melakukan sebagian pekerjaan melalui para nabi. Itu karena manusia dapat menggantikan Yahweh dalam pekerjaan-Nya, dan para nabi dapat meramalkan berbagai hal dan menafsirkan sebagian mimpi mewakili-Nya. Pekerjaan yang dilakukan pada awalnya bukanlah pekerjaan mengubah watak manusia secara langsung, dan tidak terkait dengan dosa manusia, dan manusia hanya dituntut untuk mematuhi hukum Taurat. Jadi, Yahweh tidak menjadi manusia dan menampakkan diri-Nya kepada manusia; sebaliknya, Dia berbicara langsung kepada Musa dan yang lainnya, memerintahkan mereka berbicara dan bekerja mewakili-Nya, dan membuat mereka bekerja secara langsung di antara umat manusia. Tahap pertama pekerjaan Tuhan adalah memimpin manusia. Ini adalah awal dari peperangan melawan Iblis, tetapi peperangan ini belum secara resmi dimulai. Peperangan resmi melawan Iblis dimulai dengan inkarnasi Tuhan yang pertama, dan peperangan ini terus berlanjut sampai sekarang. Peperangan pertama dari perang ini adalah ketika Tuhan yang berinkarnasi dipaku di kayu salib. Penyaliban Tuhan yang berinkarnasi mengalahkan Iblis, dan itu adalah tahap pertama yang berhasil dalam perang itu. Ketika Tuhan yang berinkarnasi mulai secara langsung bekerja dalam kehidupan manusia, ini adalah awal yang resmi dari pekerjaan mendapatkan kembali manusia, dan karena ini adalah pekerjaan mengubah watak lama manusia, ini adalah pekerjaan melakukan peperangan melawan Iblis. Tahap pekerjaan yang dilakukan oleh Yahweh pada mulanya hanyalah memimpin kehidupan manusia di bumi. Ini adalah awal dari pekerjaan Tuhan, dan meskipun pekerjaan ini belum melibatkan peperangan apa pun, atau pekerjaan besar apa pun, pekerjaan ini menjadi dasar bagi pekerjaan peperangan yang akan datang. Kemudian, tahap kedua dari pekerjaan selama Zaman Kasih Karunia melibatkan mengubah watak lama manusia, yang berarti bahwa Tuhan itu sendiri bekerja dalam kehidupan manusia. Ini harus dilakukan secara pribadi oleh Tuhan: pekerjaan ini menuntut agar Tuhan secara pribadi menjadi manusia. Jika Dia tidak menjadi manusia, tidak ada pribadi lain yang dapat menggantikan Dia dalam tahap pekerjaan ini, karena pekerjaan ini merupakan pekerjaan peperangan secara langsung melawan Iblis. Seandainya manusia melakukan pekerjaan ini mewakili Tuhan, ketika manusia berdiri di hadapan Iblis, Iblis tidak akan menyerah, dan manusia tidak mungkin mengalahkannya. Harus Tuhan yang berinkarnasi yang datang untuk mengalahkan Iblis, karena hakikat Tuhan yang berinkarnasi tetaplah Tuhan, Dia tetaplah hidup manusia, dan Dia tetaplah Sang Pencipta; apa pun yang terjadi, identitas dan hakikat-Nya tidak akan berubah. Dan karena itu, Dia mengenakan daging dan melakukan pekerjaan untuk membuat Iblis menyerah total. Selama tahap pekerjaan pada akhir zaman, seandainya manusia melakukan pekerjaan ini dan diperintahkan untuk menyampaikan firman secara langsung, dia tidak akan mampu menyampaikannya, dan jika nubuat disampaikan, nubuat ini tidak akan mampu menaklukkan manusia. Dengan mengenakan daging, Tuhan datang untuk mengalahkan Iblis dan membuat Iblis menyerah total. Pada saat Dia benar-benar mengalahkan Iblis, sepenuhnya menaklukkan manusia, dan sepenuhnya mendapatkan manusia, tahap pekerjaan ini selesai dan keberhasilan dicapai. Dalam pengelolaan Tuhan, manusia tidak dapat menggantikan Tuhan. Terutama, pekerjaan memimpin zaman dan memulai pekerjaan baru bahkan lebih perlu secara pribadi dilakukan oleh Tuhan itu sendiri. Memberi wahyu kepada manusia dan memberinya nubuat dapat dilakukan oleh manusia, tetapi jika itu adalah pekerjaan yang harus dilakukan secara pribadi oleh Tuhan, pekerjaan peperangan antara Tuhan itu sendiri dan Iblis, pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh manusia. Selama pekerjaan tahap pertama, ketika tidak ada peperangan melawan Iblis, Yahweh secara pribadi memimpin bangsa Israel menggunakan nubuat yang disampaikan oleh para nabi. Setelah itu, pekerjaan tahap kedua adalah peperangan melawan Iblis, dan Tuhan itu sendiri secara pribadi menjadi daging, dan datang sebagai manusia untuk melakukan pekerjaan ini. Apa pun yang melibatkan peperangan melawan Iblis juga melibatkan inkarnasi Tuhan, yang berarti bahwa peperangan ini tidak dapat dilakukan oleh manusia. Jika manusia melakukan peperangan, dia tidak akan mampu mengalahkan Iblis. Bagaimana manusia dapat memiliki kekuatan untuk melawan Iblis sementara manusia sendiri masih berada di bawah wilayah kekuasaannya? Manusia berada di tengah: jika engkau mendekat kepada Iblis, engkau milik Iblis, tetapi jika engkau memuaskan Tuhan, engkau milik Tuhan. Seandainya manusia mencoba menggantikan Tuhan dalam pekerjaan peperangan ini, apakah dia mampu? Jika manusia melakukannya, bukankah dia sudah lama binasa? Bukankah manusia sudah lama masuk ke alam maut? Jadi, manusia tidak dapat menggantikan Tuhan dalam pekerjaan-Nya, yang berarti bahwa manusia tidak memiliki hakikat Tuhan, dan jika engkau melakukan peperangan melawan Iblis, engkau tidak akan mampu mengalahkannya. Manusia hanya dapat melakukan sebagian pekerjaan; dia dapat memperoleh dukungan dari beberapa orang, tetapi dia tidak dapat menggantikan Tuhan dalam pekerjaan Tuhan itu sendiri. Bagaimana bisa manusia berperang melawan Iblis? Iblis akan menawanmu bahkan sebelum engkau mulai bertempur. Jika Tuhan itu sendiri yang berperang melawan Iblis dan manusia mengikuti dan menaati Tuhan di atas dasar ini, barulah manusia bisa didapatkan oleh Tuhan dan melepaskan dirinya dari belenggu Iblis. Hal-hal yang dapat dicapai manusia dengan hikmat dan kemampuannya sendiri terlalu terbatas; dia tidak mampu menyempurnakan manusia, memimpinnya, dan terlebih lagi mengalahkan Iblis. Kecerdasan dan kebijaksanaan manusia tidak dapat menggagalkan rencana Iblis. Jadi, bagaimana mungkin manusia dapat berperang melawan Iblis?

Dikutip dari "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Tinggalkan komentar