Menu

Kesaksian Seorang Siswa Teologis: Saya Memiliki Jalan Keluar dari Dosa (II)

Menggali Akar Dosa

Perkataan saudari sangat menyentuh hati dan membuat saya terkejut: Bagaimana dia bisa tahu apa yang saya pikirkan? Ya, saya telah banyak berubah secara lahiriah setelah percaya kepada Tuhan Yesus, ketika orang lain menyinggung saya, saya tidak berselisih dengan mereka, tetapi hati saya membenci orang yang telah menyinggung saya. Secara lahiriah, saya bisa hidup secara harmonis dengan orang-orang, sebenarnya saya bersaing dan bertarung dengan orang lain dalam hati saya, dari penampilan lahiriah kelihatannya saya sangat sopan santun, tetapi saya memiliki banyak pikiran jahat di hati saya. Meskipun saya membenci dosa, tetapi saya tidak dapat menghindarinya, saya malu untuk memberitahu saudari tentang pikiran-pikiran jahat ini, jadi saya berpura-pura dengan berkata, "Ya, ini masalahnya, kita semua adalah orang duniawi. Tetapi pendeta mengatakan itu selama kita berdoa kepada Tuhan, berpuasa, dan membaca Alkitab setiap hari, dosa akan berubah secara perlahan."

Setelah itu, saudari berkata: "Banyak orang mengira bahwa selama mereka membaca Alkitab, berpuasa dan berdoa atau mengontrol diri sendiri, serta bertobat dan mengakui dosa-dosa mereka dengan air mata dan meratap, mereka dapat menyingkirkan ikatan dosa dan disucikan. Tetapi sebenarnya kita telah mengalami hal seperti ini bertahun-tahun, tidak ada satu pun yang dapat benar-benar mencapai kekudusan. Fakta dari akar masalahnya adalah bahwa kita sudah terlalu dirusak oleh Iblis. Walaupun Tuhan Yesus disalibkan dan menebus kita dari dosa, itu hanya menebus dosa kita dan tidak menghapus akar dosa kita. Sifat Iblis seperti egois, arogan, tipu daya, dan sifat Iblis lainnya masih mengakar di dalam diri kita, sehingga kita sering berdosa dan menentang Tuhan. Sama seperti kita bekerja keras untuk Tuhan, walaupun kita dapat meninggalkan segalanya dan mengalami penderitaan serta membayar harga demi Tuhan, tetapi pengorbanan kita memiliki motif, yaitu untuk mendapatkan pujian orang lain, dan mendapatkan imbalan dan berkat Tuhan. Ketika kita bekerja untuk Tuhan, kita juga sedang berdagang dengan Tuhan, dan mendapatkan keuntungan kita sendiri; di antara kerumunan orang, kita selalu ingin menonjolkan diri kita dan ingin berada di atas yang lainnya, tidak mau menjadi orang biasa, sifat kita sangat arogan, dan meskipun kita percaya Tuhan, hati kita masih menyukai tren jahat dunia, kenyamanan daging, dan tidak dapat menerapkan firman Tuhan. Dari semua hal ini, cukup untuk menunjukkan bahwa meskipun setelah kita percaya pada Tuhan Yesus, dan tidak lagi melakukan dosa yang besar, sifat kita yang rusak belum terhapuskan, kita akan berbuat dosa dan menentang Tuhan secara tidak sadar. Tuhan itu kudus, maka yang masuk kerajaan surga harus mencapai penyucian dosa, dan hamba dosa seperti kita tidak memenuhi syarat untuk masuk ke kerajaan Tuhan. Jika kita ingin menyingkirkan ikatan dosa, kita tidak dapat melakukannya dengan upaya kita sendiri. Hanya Tuhan yang dapat melakukan pekerjaan ini. Pada akhir zaman, untuk sepenuhnya menyelamatkan kita dari belenggu dosa, Tuhan sekali lagi berinkarnasi untuk melakukan perkerjaan penghapusan dosa di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, mengungkapkan firman-firman untuk menghakimi dan menyingkapkan sifat iblis kita, membiarkan kita mengenali fakta dan kenyataan bahwa kita telah dirusak oleh Iblis dan menunjukkan jalan kepada kita untuk menyingkirkan dosa. Dengan ini, sifat dosa kita akan sepenuhnya dihapuskan, sehingga kita memperoleh keselamatan penuh dari Tuhan. Sesungguhnya, pekerjaan penghakiman yang dilakukan Tuhan di akhir zaman telah lama dinubuatkan di dalam Alkitab. Tuhan Yesus berkata: 'Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman' (Yohanes 12:48). Dan ada lagi 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan' (1 Petrus 4:17). 1 Petrus 1:5 mengatakan: 'Engkau dilindungi oleh kuasa Tuhan, melalui iman untuk keselamatan yang siap dinyatakan di akhir zaman.' Dari ayat-ayat ini, dilihat bahwa Tuhan di akhir zaman akan melakukan satu pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, dan mengungkapkan kata-kata untuk menghakimi dan menyucikan manusia, sehingga kita mencapai perubahan watak dan dibawa ke kerajaan surga oleh Tuhan."

Setelah mendengarkan persekutuan saudari, saya sangat setuju dalam hati saya: Ya, meskipun perilaku saya secara lahiriah memang ada sedikit perubahan setelah saya percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi saya masih tidak bisa mengendalikan amarah, emosi, dan keegoisan di hati saya. Walaupun saya berdoa kepada Tuhan, saya masih melakukan dosa tanpa sadar, ini adalah fakta, kelihatannya saya benar-benar membutuhkan Tuhan untuk melakukan satu pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan sifat dosa yang ada di dalam diri saya. Kemudian saudari saya mengirimi saya dua paragraf Tuhan Yang Mahakuasa, mengatakan bahwa pemahamannya didasarkan pada dua paragraf firman Tuhan ini dan membiarkan saya membaca dengan teliti dan mengajak saya untuk melanjutkan persekutuan besok.

Setelah offline, saya merenungkan dua paragraf kata ini dengan teliti: "Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, ia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak. ..." "Dosa manusia diampuni melalui Tuhan yang berinkarnasi, namun bukan berarti manusia tidak lagi memiliki dosa dalam dirinya. Dosa manusia dapat diampuni melalui korban penghapusan dosa, tetapi manusia belum mampu menyelesaikan masalah bagaimana ia dapat untuk tidak lagi berbuat dosa dan bagaimana agar sifat dosanya dapat dibuang sepenuhnya dan diubahkan. Dosa manusia diampuni karena pekerjaan penyaliban Tuhan, tetapi manusia tetap hidup dalam watak lama Iblis yang rusak. Dengan demikian, manusia harus sepenuhnya diselamatkan dari watak rusak Iblis sehingga sifat dosa manusia sepenuhnya dibuang dan tidak akan pernah lagi berkembang, sehingga memungkinkan watak manusia berubah. Hal ini mengharuskan manusia memahami jalan pertumbuhan dalam kehidupan, jalan hidup, dan cara untuk mengubah wataknya. Hal ini juga mengharuskan manusia untuk bertindak sesuai dengan jalan ini sehingga watak manusia dapat secara bertahap diubahkan dan ia dapat hidup di bawah cahaya terang, sehingga segala sesuatu yang ia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga ia dapat membuang watak rusak Iblisnya, dan supaya dia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kegelapan Iblis, sehingga ia pun benar-benar lepas dari dosa. Hanya dengan begitu, manusia akan menerima keselamatan yang lengkap."

Sekarang, saya memahami dengan jelas bahwa mengapa kita masih hidup dalam dosa, karena kita terlalu dirusak oleh Iblis, dan sifat dosa berurat akar dalam diri kita. Kita hanyalah manusia kecil yang tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi dosa kita sendiri, sedangkan Tuhan adalah Sang Pencipta, hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan kita dan memecahkan sifat dosa kita. Pada saat ini, saya merasa sangat lega. Saya berdoa kepada Tuhan dan berkata, "Oh Tuhan Yesus, dulu saya selalu ingin mencapai kekudusan dengan upaya saya sendiri dan menghapus sifat dosa saya. Sekarang saya tahu bahwa hanya Engkau yang berotoritas yang dapat menghapus dosa kami. Kini, Engkau datang di akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghapusan dosa ini, saya bersedia menerima pekerjaan baru-Mu. Hanya dengan begitu, sifat dosa saya dapat diselesaikan." Saya ingin disucikan, tetapi bagaimana cara Tuhan bekerja untuk menyucikan manusia? Saya masih tidak mengerti mengenai pertanyaan ini. Saya bertanya kepada saudari-saudari di persekutuan berikutnya.

Bagaimana Tuhan bekerja untuk menghakimi dan mentahirkan manusia

Pada persekutuan berikutnya, saya bertanya, "Saudari, saya sekarang mengerti pekerjaan penebusan Tuhan Yesus atas umat manusia, bahwa pekerjaan Tuhan Yesus hanya mengampuni kita dari dosa-dosa. Tetapi untuk mentahirkan sifat dosa kita, kita membutuhkan kembalinya Tuhan Yesus untuk melakukan perkerjaan menghakimi dan menyucikan manusia. Jadi saya ingin bertanya, bagaimana cara Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman dan hajaran di akhir zaman untuk mentahirkan kita?"

Setelah mendengar ini, saudari tersebut mengirimi saya satu paragraf firman Tuhan, yang mengatakan: "Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Yang dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman adalah pemahaman manusia tentang wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami olehnya. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar penyebab dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua efek ini dihasilkan oleh pekerjaan penghakiman, karena hakikat pekerjaan ini sebenarnya adalah pekerjaan membukakan jalan, kebenaran, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan."

Selanjutnya, saudari bersekutu dengan mengatakan: "Pekerjaan Tuhan pada akhir zaman terutama untuk mengungkapkan kebenaran dalam berbagai aspek untuk menghakimi dan mengungkap sifat manusia yang berdosa. Dengan membedah pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan kita serta perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan kita, kita dapat melihat kebenaran tentang perusakan kita oleh Ibli, mengetahui akar ketidaktaatan dan perlawanan terhadap Tuhan, dan juga mengenal watak Tuhan yang kudus dan benar, mengetahui orang seperti apa yang Tuhan sukai dan orang seperti apa yang Tuhan benci, siapa yang dikutuk oleh Tuhan dan siapa yang dihukum oleh Tuhan. Pada saat yang sama, Tuhan juga menunjukkan kepada kita cara mengubah watak rusak kita, membiarkan kita mengetahui bagaimana cara mengkhianati daging dan melakukan sesuai dengan firman Tuhan. Sama seperti kita dapat membayar harga setelah percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi kita masih dapat salah memahami Tuhan, menyalahkan Tuhan, dan bahkan menghakimi pekerjaan Tuhan ketika kita menghadapi bencana alam atau kemalangan atau hal-hal yang tidak berjalan lancar. Melalui pengungkapan Firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa tujuan kita mengorbankan segalanya demi Tuhan bukanlah untuk membalas kasih Tuhan dan memuaskan Tuhan, melainkan mendapatkan rahmat dan berkat Tuhan. Iman kita kepada Tuhan mengandung ketidakmurnian. Di bawah penghakiman Firman Tuhan, kita hanya melihat bahwa kita mengikuti aturan 'semua orang untuk dirinya sendiri dan sang Iblis mengambil yang paling belakang.' Sifat kita terlalu egois, penuh tipu daya, dan licik. Dalam hal apa-apa saja, kita hanya memikirkan kepentingan diri kita sendiri dan mendapatkan keuntungan untuk diri kita sendiri, bahkan dalam kepercayaan kita kepada Tuhan, kita masih berdagang dengan Tuhan, dan sama sekali tidak memiliki hati nurani dan akal sehat, apalagi memiliki hati yang takut akan Tuhan. Pada saat yang sama, kita mengenal tentang watak Tuhan yang benar, Tuhan membenci niat orang yang berdagang dengan-Nya. Cara kepercayaan Tuhan seperti ini hanya akan membuat Tuhan benci, dan tidak akan mendapatkan perkenanan dari Tuhan sama sekali. Ketika kita mengenal hal-hal ini, kita akan membenci diri kita sendiri, dan dengan rela menerima penghakiman dan hajaran Tuhan untuk melepaskan niat kita yang ingin mendapatkan berkat, sehingga dapat mengejar perubahan watak, dan memenuhi tugas kita sebagai makhluk ciptaan. Semakin kita membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, semakin jelas kita melihat berbagai masalah kerusakan yang ada dalam diri kita, dan semakin kita takut akan Tuhan. Ketika watak rusak Iblis kita tersingkapkan, kita dapat membedakannya, dapat membenci dan mengkhianatinya serta melakukan sesuai dengan firman Tuhan. Kemudian kita secara berangsur-angsur terlepas dari ikatan watak Iblis dan hidup dengan kemanusiaan yang normal. Jika kita tidak mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan, kita tidak akan pernah mengenal diri kita sendiri, dan kita tidak akan mampu mencapai perubahan watak. Ini adalah fakta yang diakui oleh semua orang yang telah mengalami pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman. Dapat dilihat bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman adalah kebutuhan kita semua manusia yang rusak. Hanya dengan menerima penghakiman dan hajaran Tuhan, watak rusak kita dapat ditahirkan, dan kita dapat menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan dan dibawa ke dalam kerajaan Tuhan."

Setelah mendengar persekutuan saudari itu, saya memahami bahwa Tuhan menyingkapkan watak Iblis kita melalui pengungkapan kebenaran, agar kita dapat mengenali watak rusak kita. Setelah kita mengenali watak rusak kita, kemudian kita bertindak sesuai dengan firman Tuhan, baru pada saat itu kita dapat menyingkirkan sifat dosa kita dan diselamatkan oleh Tuhan. Pekerjaan Tuhan untuk menghakimi dan menyucikan manusia seperti ini, sangat praktis! Terpikir sampai di sini, hati saya sangat tercerahkan, dan saya merasa bebas, karena saya sudah lama mendambakan untuk membebaskan diri saya dari dosa. Sekarang akhirnya saya telah menemukan jalan penerapannya, dan saya merasa sangat diberkati! Seluruh hatiku tercerahkan. Saya yakin bahwa ini adalah pekerjaan Tuhan, dan saya tidak bisa menahan diri saya untuk menangis dengan sukacita. Inilah pertama kalinya saya merasakan sukacita, kebahagiaan, dan pelepasan rohani sejak saya menyadari bahwa saya memiliki pikiran-pikiran yang jahat.

Pembebasan dari dosaSetelah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa, saya membaca Firman Tuhan Yang Mahakuasa dengan saudara-saudari saya setiap hari. Semakin saya membaca Firman Tuhan, semakin saya merasakan ada kekuatan dan otoritas dalam Firman Tuhan, tidak ada seorangpun kecuali Tuhan yang bisa mengucapkan perkataan seperti itu. Saya sering terharu hingga meneteskan air mata oleh Firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan merasa sangat dekat dengan Tuhan, seolah-olah saya berhadapan muka dengan Tuhan. Setelah itu, saya mulai mengkhotbahkan Injil Kerajaan Tuhan Yang Mahakuasa, dan ingin melakukan tugas saya sebagai makhluk ciptaan dan membalas kasih Tuhan!

Tamat.

Bacaan Diperpanjang:
Kesaksian Seorang Siswa Teologis: Saya Memiliki Jalan Keluar dari Dosa (I)

Tinggalkan komentar