Menu

berikutnya

Firman Tuhan Harian: Mengenal Tuhan | Kutipan 63

67 Juni 19, 2020

Meskipun apa yang didengar atau dipahami orang-orang adalah tentang watak Tuhan, apa yang dimiliki-Nya dan siapa diri-Nya, apa yang mereka dapatkan adalah kehidupan yang berasal dari Tuhan. Begitu engkau telah dibentuk oleh kehidupan ini, ketakutanmu akan Tuhan akan menjadi semakin besar, dan penuaian ini terjadi dengan sangat alami. Jika engkau tidak ingin memahami atau mengetahui tentang watak Tuhan atau esensi-Nya, jika engkau bahkan tidak mau merenungkan atau memusatkan pikiranmu pada hal-hal ini, Aku dapat pastikan bahwa jalan iman kepada Tuhan yang sedang engkau kejar tidak akan pernah benar-benar memuaskan kehendak-Nya atau membuatmu mendapatkan pujian dari-Nya. Lebih dari itu, engkau tidak akan pernah benar-benar mencapai keselamatan—ini adalah konsekuensi akhir. Ketika orang tidak memahami Tuhan dan tidak mengenal watak-Nya, hati mereka tidak akan benar-benar terbuka bagi-Nya. Setelah mereka memahami Tuhan, mereka akan mulai menghargai dan mengecap apa yang ada di dalam hati-Nya dengan minat dan keyakinan. Ketika engkau menghargai dan mengecap apa yang ada di dalam hati Tuhan, hatimu akan secara bertahap, sedikit demi sedikit, terbuka bagi-Nya. Ketika hatimu terbuka bagi-Nya, engkau akan merasakan betapa memalukan dan hinanya caramu berurusan dengan Tuhan, tuntutanmu kepada Tuhan, dan hasrat mulukmu. Ketika hatimu sungguh-sungguh terbuka bagi Tuhan, engkau akan melihat bahwa hati-Nya adalah dunia tanpa batas, dan engkau akan memasuki alam yang tidak pernah engkau alami sebelumnya. Di alam ini tidak ada kecurangan, tidak ada penipuan, tidak ada kegelapan, dan tidak ada kejahatan. Hanya ada ketulusan dan kesetiaan; hanya ada terang dan kejujuran; hanya ada kebenaran dan kebaikan. Alam ini dipenuhi cinta dan kepedulian, dipenuhi belas kasihan dan toleransi, dan melaluinya engkau akan merasakan kebahagiaan dan sukacita hidup. Hal-hal inilah yang akan diungkapkan-Nya kepadamu saat engkau membuka hatimu bagi Tuhan. Dunia tanpa batas ini dipenuhi hikmat Tuhan, dan penuh oleh kemahakuasaan-Nya, juga dipenuhi kasih dan otoritas-Nya. Di sana engkau dapat melihat setiap aspek dari apa yang dimiliki-Nya dan siapa diri-Nya, apa yang membuat-Nya bersukacita, mengapa Ia khawatir dan mengapa Ia menjadi sedih, mengapa Ia menjadi marah .... Ini adalah apa yang dapat dilihat setiap orang yang membuka hati mereka lalu mempersilakan Tuhan untuk masuk. Tuhan hanya dapat masuk ke dalam hatimu apabila engkau membukakan hatimu bagi-Nya. Engkau hanya dapat melihat apa yang dimiliki-Nya dan siapa diri-Nya, dan engkau hanya dapat melihat kehendak-Nya bagimu apabila Ia telah masuk ke dalam hatimu. Pada saat itu, engkau akan menemukan bahwa segala hal mengenai Tuhan begitu berharga, bahwa apa yang dimiliki-Nya dan siapa diri-Nya sangatlah pantas dihargai. Dibandingkan dengan hal itu, orang-orang di sekelilingmu, benda-benda dan peristiwa dalam hidupmu, dan bahkan orang-orang terkasihmu, pasanganmu, dan hal-hal yang engkau kasihi, tidaklah layak bahkan hanya untuk disebutkan. Semua itu begitu kecil, begitu rendah; engkau akan merasa bahwa tidak ada lagi benda materiel yang mampu membuatmu tertarik, dan semua itu tidak dapat membuatmu membayar harga apa pun demi mendapatkannya. Dalam kerendahhatian Tuhan engkau akan melihat keagungan-Nya dan keunggulan-Nya. Terlebih dari itu, dalam hal-hal yang telah Ia lakukan yang sebelumnya engkau pandang kecil, engkau akan melihat hikmat-Nya yang tak terhingga dan toleransi-Nya, dan engkau akan melihat kesabaran-Nya, ketabahan-Nya, dan pengertian-Nya akan engkau. Di dalam dirimu hal ini akan membuat engkau mengasihi-Nya. Pada hari itu, engkau akan merasa bahwa umat manusia hidup di tengah dunia yang begitu menjijikkan, bahwa orang-orang di sampingmu dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupmu, dan bahkan mereka yang engkau kasihi, kasih mereka terhadapmu, bahkan yang mereka sebut perlindungan dan kepedulian mereka terhadapmu tidak pantas lagi disebut-sebut—hanya Tuhanlah kekasihmu, dan hanya Tuhanlah yang paling berharga bagimu. Ketika hari itu tiba, Aku percaya akan ada beberapa orang yang berkata: kasih Tuhan sungguh luar biasa, dan esensi-Nya begitu kudus—di dalam Tuhan tidak ada muslihat, tidak ada kejahatan, tidak ada iri hati, dan tidak ada perselisihan, hanya ada kebenaran dan autentisitas, dan segala sesuatu yang dimiliki-Nya dan siapa diri-Nya haruslah didambakan oleh manusia. Manusia harus berjuang dan mencita-citakan hal itu. Berdasarkan apakah kemampuan manusia untuk mencapai hal itu dibangun? Itu dibangun berdasarkan pemahaman manusia akan watak Tuhan, dan pemahaman mereka akan esensi Tuhan. Jadi, memahami watak Tuhan dan apa yang dimiliki-Nya dan siapa diri-Nya, merupakan pelajaran seumur hidup bagi setiap orang, dan merupakan tujuan seumur hidup bagi setiap orang yang berusaha untuk mengubah watak mereka, dan berusaha mengenal Tuhan.

—Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, “Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III”

Tinggalkan komentar