Saat ini, segala macam bencana terjadi satu demi satu, seperti gempa bumi, kelaparan, wabah, banjir, kekeringan, dan wabah belalang, dan daerah-daerah yang terkena dampak dari bencana semakin besar dalam skala. Nubuat dalam Alkitab mengenai kedatangan Tuhan pada dasarnya telah digenapi, dan dengan demikian membuktikan bahwa Tuhan telah kembali. Namun ada banyak saudara dan saudari yang masih merasa bingung dan berkata, "Kami selalu menjaga nama Tuhan sejak kami mulai percaya. Kita bersikap toleran dan sabar seperti yang Tuhan ajarkan kita, dan kita mampu menyerahkan segalanya dan bekerja keras untuk Tuhan. Ini membuktikan bahwa kita telah menjadi pemenang. Ketika Tuhan datang kembali, Dia akan mengangkat kita ke udara dan kita akan menikmati berkat-berkat di kerajaan surga bersama-Nya. Tetapi sekarang, gerhana bulan darah telah terlihat dan bencana telah menjadi begitu besar, namun kita masih belum diangkat ke udara. Mengapa demikian?" Sebenarnya, jika kita ingin memahami masalah ini, kita harus memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan diangkat sebelum bencana, dan apa artinya dibuat lengkap menjadi pemenang sebelum bencana.
Ketika berbicara tentang diangkat sebelum bencana, banyak orang percaya bahwa diangkat berarti diangkat ke udara, seperti yang dikatakan Paulus: "Lalu kita yang masih hidup, dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan-awan, berjumpa dengan Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan bersama-sama dengan Tuhan selamanya" (1 Tesalonika 4:17) Dalam gagasan kita, kita membayangkan diangkat berarti diangkat dari bumi ke surga, tetapi apakah ini benar-benar seperti yang kita bayangkan? Alkitab mencatatkan, "Karena rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalan-Ku bukanlah jalanmu, demikian firman Yahweh. Karena seperti langit lebih tinggi dari bumi, demikianlah jalan-Ku lebih tinggi dari jalanmu, dan rancangan-Ku dari rancanganmu" (Yesaya 55:8-9). Kita dapat melihat dari firman-firman Tuhan bahwa rancangan Tuhan lebih tinggi daripada rancangan manusia. Tuhan memandang segala sesuatu dari sudut pandang-Nya dan melakukan pekerjaan yang dilakukan-Nya, sedangkan kita manusia memandang pekerjaan Tuhan dari sudut pandang kita sebagai manusia. Oleh karena itu, kita cenderung salah memahami firman-firman dan kehendak Tuhan. Lebih parah lagi, kita akan menentang Tuhan. Seperti orang-orang Farisi yang membayangkan bahwa Tuhan pasti akan datang sebagai manusia yang luar biasa dan Dia akan dilahirkan di istana selepas mereka lihat nubuat tentang kedatangan Mesias di Perjanjian Lama. Namun yang sebenarnya terjadi adalah Tuhan Yesus dilahirkan di palungan, dan penampilan luar-Nya seperti manusia biasa. Dikarenakan orang-orang Farisi berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi mereka sendiri, mereka mengutuk pekerjaan Tuhan Yesus dan bersekongkol dengan pemerintah Romawi untuk menyalibkan Tuhan, dengan demikian mereka telah melakukan dosa yang keji terhadap Tuhan. Ini menunjukkan kepada kita lebih jelas lagi bahwa cara nubuat Tuhan digenapi dan dicapai bukanlah sesuatu yang dapat didefinisikan oleh manusia, dan gagasan serta imajinasi kita tidak pernah akurat.
Jika kita ingin memahami dengan akurat apa artinya diangkat sebelum bencana, kita perlu melihat hal ini sesuai dengan firman dan pekerjaan Tuhan Yesus. Tuhan memberi tahu kita dengan sangat jelas: "Tidak seorang pun sudah naik ke surga, selain Dia yang turun dari surga, yaitu Anak manusia yang ada di surga" (Yohanes 3:13) dan kitab Wahyu mencatatkan, "Dan aku mendengar suara nyaring dari surga berkata: Lihatlah Bait Suci Tuhan ada bersama manusia, dan Dia akan tinggal bersama mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Tuhan sendiri akan ada bersama mereka, menjadi Tuhan mereka." Kita dapat melihat dari ayat-ayat ini bahwa, selain Tuhan yang berinkarnasi itu sendiri, tidak seorang pun dapat naik ke surga. Kita juga dapat melihat bahwa ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia akan mendirikan kerajaan-Nya dan membimbing kita manusia untuk hidup di bumi, seolah-olah kita hidup di surga. Mari kita berpikir sejenak ketika Tuhan menciptakan Adam dan Hawa pada awal. Pada waktu itu, Adam dan Hawa belum dirusak oleh Iblis, tetapi Tuhan masih tidak mengizinkan mereka naik ke surga, tetapi sebaliknya membiarkan mereka hidup di bumi, yaitu Taman Eden. Setelah Tuhan menghancurkan dunia dengan air bah, Dia menyelamatkan keluarga Nuh yang terdiri dari delapan orang, tetapi Dia juga tidak mengangkat mereka ke udara, tetapi sebaliknya Dia secara praktis membiarkan mereka hidup di bumi. Dan kemudian Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir, Tuhan masih tidak mengangkat orang Israel ke udara untuk menghindari pengejaran orang-orang Mesir yang kejam, tetapi sebaliknya menuntun mereka langkah demi langkah di bumi keluar dari Mesir dan ke tanah Kanaan. Bahkan ketika Tuhan Yesus melakukan pekerjaan-Nya, Dia sendiri datang ke bumi untuk mengungkapkan firman-firman-Nya dan berkhotbah kepada manusia tentang jalan pertobatan, akhirnya disalibkan untuk menebus semua umat manusia. Dari fakta-fakta ini, kita dapat melihat bahwa pekerjaan Tuhan tidak samar; Dia tidak mengangkat orang ke udara, tetapi sebaliknya Dia selalu bekerja di bumi untuk membimbing kita, dan pada akhir zaman Tuhan akan membawa kerajaan-Nya turun ke bumi. Tuhan bekerja di bumi, tetapi kita selalu berpikir untuk naik ke surga—apakah ini sesuai dengan kehendak Tuhan?
Tentang apa artinya diangkat sebelum bencana, firman Tuhan mengatakan demikian: "'Diangkat' bukan berarti diambil dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi seperti yang orang bayangkan; itu adalah miskonsepsi yang besar. 'Diangkat' mengacu pada penentuan-Ku sejak semula dan kemudian pemilihan-Ku. Ini ditujukan kepada semua orang yang telah Kutentukan sejak semula dan Kupilih. Mereka semua yang diangkat adalah orang-orang yang telah mendapatkan status sebagai anak sulung atau anak-anak, atau yang merupakan umat Tuhan. Ini paling tidak sesuai dengan gagasan manusia. Mereka yang akan memiliki bagian di rumah-Ku di masa depan adalah semua orang yang telah diangkat ke hadapan-Ku. Ini sepenuhnya benar, tidak pernah berubah, dan tidak dapat dibantah. Ini adalah serangan balik terhadap Iblis. Siapa pun yang telah Kutentukan dari semula akan diangkat ke hadapan-Ku." Kita dapat memahami dari paragraf ini bahwa "diangkat sebelum bencana" tidak berarti diangkat ke udara seperti yang kita bayangkan. Sebaliknya, itu berarti bahwa Tuhan, telah menetapkan sekelompok orang dari semula sebelum permulaan zaman. Ketika Tuhan sendiri menampakkan diri dan bekerja pada akhir zaman, mereka yang Dia tetapkan dari semula akan mendengar suara-Nya dan mengenali-Nya. Orang-orang ini akan dapat menerima dan tunduk pada pekerjaan baru Tuhan dan mengikuti pekerjaan-Nya dengan cermat, ini berarti bahwa mereka telah diangkat di hadapan takhta Tuhan, yang merupakan makna sebenarnya dari "diangkat." Ketika Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan-Nya, misalnya, Petrus, Yakobus, Yohanes dan yang lainnya, mendengar otoritas dan kuasa dalam firman-firman Tuhan Yesus lalu mengakuinya sebagai suara Tuhan. Mereka kemudian tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang akan datang, lalu keluar dari hukum-hukum Taurat dan menerima keselamatan Tuhan Yesus. Inilah artinya mereka diangkat di hadapan Tuhan. Karena itu, diangkat sebelum bencana pada akhir zaman berarti bahwa, kita mendengar firman-firman yang diungkapkan oleh Tuhan dan mengikuti jejak Tuhan sebelum bencana besar terjadi dan ketika Tuhan datang kembali untuk mengungkapkan firman-firman-Nya.
Jika kita ingin memahami apa artinya dibuat lengkap menjadi pemenang sebelum bencana, pertama-tama kita harus memahami apa yang dimaksudkan dengan "pemenang." Sebagian besar saudara dan saudari percaya bahwa pemenang adalah seseorang yang bekerja keras untuk Tuhan, yang menjaga nama Tuhan, dan yang memegang teguh iman mereka dalam semua jenis penganiayaan dan kesengsaraan besar; bagi mereka, inilah pemenangnya. Kenyataannya, arti pemenang tidak sesederhana yang kita bayangkan, seperti yang tertulis dalam Kitab Wahyu: "Mereka inilah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar" (Wahyu 7:14). "Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu" (Wahyu 22:14). "Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan; sebab mereka murni. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia, sebagai buah sulung bagi Tuhan dan Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tidak ditemukan kelicikan: karena mereka tidak bercacat di hadapan takhta Tuhan" (Wahyu 14:1-5). Tuhan berfirman: "Mereka yang Tuhan sebut 'para pemenang' adalah mereka yang tetap mampu menjadi kesaksian dan mempertahankan keyakinan dan pengabdian mereka kepada Tuhan ketika berada di bawah pengaruh Iblis dan dikepung oleh Iblis, yaitu saat mereka mendapati diri mereka berada di tengah kekuatan kegelapan. Jika engkau tetap mampu menjaga hati yang murni di hadapan Tuhan dan mempertahankan kasih yang tulus kepada Tuhan apa pun yang terjadi, engkau sedang menjadi kesaksian di hadapan Tuhan, dan inilah yang Tuhan maksudkan sebagai 'pemenang'." "Mereka yang dilengkapi sebelum terjadinya bencana tunduk kepada Tuhan. Mereka hidup bergantung pada Kristus, mereka menjadi kesaksian bagi-Nya, dan mereka meninggikan Dia. Mereka adalah anak laki-laki yang menang dan para tentara Kristus yang baik."
Kita dapat melihat dari firman-firman ini bahwa pemenang adalah mereka yang mengikuti dengan cermat jejak kaki Anak Domba dan yang memberikan kesaksian kuat yang gemilang kepada Tuhan setelah menjalani ujian dan pemurnian. Mereka tidak lagi diikat oleh sifat berdosa mereka, dan berbagai sifat mereka yang rusak telah disucikan. Mereka memiliki pengetahuan yang benar tentang Tuhan. Tidak peduli apa pun penganiayaan atau kesengsaraan besar yang dialami orang-orang ini, dan tidak peduli ujian atau pemurnian apapun yang mereka hadapi, mereka selalu hidup dengan mengandalkan firman-firman Tuhan. Selain itu, mereka memenuhi tugas makhluk ciptaan dengan baik, dan mereka dapat tunduk kepada Tuhan dan bersaksi kepada Tuhan. Mereka adalah para pemenang yang telah melewati kesengsaraan besar. Dengan kata lain, seorang pemenang bukanlah seseorang yang mampu menderita, membayar harga, mempertahankan nama Tuhan, dan berdiri teguh dalam iman ketika menghadapi penganiayaan dan kesengsaraan besar setelah percaya pada Tuhan, tetapi mengacu pada seseorang yang dosanya telah disucikan, yang takut akan Tuhan dan tunduk kepada Tuhan setiap saat, yang telah melepaskan diri dari ikatan dan pengaruh Iblis untuk selamanya, dan yang tidak pernah bisa lagi berdosa atau melawan Tuhan. Tetapi berapa banyak dari dosa kita yang sudah disucikan? Dan seberapa banyak kita secara praktis menunjukkan ketaatan kita kepada Tuhan? Sebenarnya, ketika kita menerima keselamatan Tuhan Yesus, dosa-dosa kita diampuni, tetapi pengampunan Tuhan tidak mencakup sifat dosa kita, yaitu, watak iblis kita seperti kesombongan dan keangkuhan, egois dan tercela, penipuan dan kebengkokan, kejahatan dan keserakahan masih tertanam dalam di dalam diri kita. Ketika Tuhan memberikan rahmat pada kita, kita dipenuhi dengan rasa syukur kepada-Nya, tetapi ketika Tuhan mengatur situasi yang tidak disukai oleh kita, kita sering menyalahkan Tuhan dan memberontak terhadap-Nya. Meskipun kita meninggalkan sesuatu, mengorbankan milik sendiri, menderita dan membayar harga demi Tuhan, tetapi kita melakukan hal-hal ini bukan karena kita mengasihi Tuhan atau untuk memuaskan Tuhan. Sebaliknya, kita ingin menggunakan hal-hal ini sebagai modal, sehingga ketika Tuhan datang, kita dapat menunjukkan kepada-Nya betapa besarnya pahala yang harus kita dapatkan dan menukarnya dengan berkat surga. Ketika kita memperoleh pencerahan Roh Kudus dan menjadi mampu melakukan sedikit pekerjaan atau berkhotbah, kita akan mencuri kemuliaan Tuhan, mengagumi diri kita secara diam-diam, dan kita akan sering menyombongkan diri dengan memamerkan diri kita di depan orang lain bahwa kita memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan dan menyampaikan khotbah, sehingga membawa orang lain di hadapan kita. Ketika menghadapi hal-hal yang mengancam kepentingan kita sendiri, kita bisa berbohong, tidak dapat bersikap jujur dan lain-lain. Kita dapat melihat dari perilaku kita bahwa kita masih berada di bawah kendali sifat berdosa dan sering memberontak dan menentang Tuhan. Kita tidak memiliki ketaatan atau kesetiaan kepada Tuhan sama sekali, dan semua yang kita kejar adalah keuntungan kita sendiri. Bisakah hamba dosa seperti kita ini dapat digelar sebagai pemenang?
Kita tidak dapat menjadi pemenang karena perilaku kita. Lalu, bagaimana kita bisa dibuat lengkap menjadi pemenang oleh Tuhan sebelum bencana? Untuk mengetahui jawaban bagi pertanyaan ini, pertama-tama kita harus memahami pekerjaan yang Tuhan lakukan ketika Dia datang pada akhir zaman. Alkitan mencatat: "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak. ... Dan Dia juga sudah memberikan kepada-Nya otoritas untuk mengadakan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia" (Yohanes 5: 22-27). "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12: 48). "Sucikanlah mereka dengan kebenaran-Mu: firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17: 17). Kita dapat melihat dari ayat-ayat ini bahwa ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia akan mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, yaitu Dia akan menghakimi mereka yang telah diangkat di hadapan Tuhan sehingga watak rusak mereka dapat disucikan, mereka dapat hidup sepenuhnya dengan mengandalkan firman Tuhan, dan menjadi layak untuk mewarisi janji Tuhan dan masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Terlebih lagi, nubuatan ini telah lama digenapi dan Tuhan telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa—Tuhan yang berinkarnasi. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan semua aspek kebenaran yang memungkinkan manusia untuk mencapai keselamatan, dan Tuhan telah melakukan suatu tahap pekerjaan untuk menghakimi, menyucikan, dan menyelamatkan umat manusia atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, sehingga memungkinkan kita membebaskan diri dari sifat dosa kita, benar-benar tunduk kepada Tuhan, dan dibuat lengkap menjadi pemenang sebelum bencana. Sekarang, mari kita membaca bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa supaya kita dapat melihat bagaimana Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyempurnakan manusia. Tuhan berfirman: "Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan." "Sebelumnya sudah Kukatakan bahwa ada sekelompok pemenang yang didapatkan dari Timur, para pemenang yang berasal dari tengah kesengsaraan besar. Apa yang dimaksud dengan perkataan ini? Itu berarti orang-orang yang telah didapatkan ini baru benar-benar taat setelah menjalani penghakiman dan hajaran, serta penanganan dan pemangkasan, serta berbagai jenis pemurnian. Kepercayaan orang-orang ini tidak samar dan abstrak, tetapi nyata. Mereka belum melihat tanda dan mukjizat atau keajaiban sedikit pun; mereka tidak berbicara tentang huruf-huruf yang tertulis dan doktrin yang sukar dipahami, atau wawasan yang mendalam; sebaliknya, mereka memiliki realitas dan firman Tuhan, dan pengenalan sejati akan kenyataan Tuhan."
Firman ini memberitahu kita bahwa Tuhan Yang Mahakuasa menyempurnakan para pemenang terutama melalui pekerjaan penghakiman dan hajaran firman. Tuhan menggunakan firman-Nya untuk menyingkapkan dan menghakimi berbagai watak Iblis kita yang menyebabkan kita berbuat dosa dan melawan Tuhan. Melalui kata-kata, tindakan serta pikiran dan gagasan yang kita ungkapkan, Dia membedah esensi kita yang dirusak oleh Iblis. Dia juga membedah berbagai keadaan kita yang menyebabkan kita hidup di bawah pengaruh kegelapan, mengkhianati Tuhan, dan yang membuat kita tidak dapat mempraktikkan kebenaran; firman Tuhan sepenuhnya mengungkapkan kepada kita watak Tuhan yang benar dan megah yang tidak dapat mentolerir pelanggaran. Selain penghakiman dan hajaran melalui firman-firman, Tuhan juga mengatur segala macam situasi untuk menguji dan memurnikan kita, dan untuk memangkas dan menangani watak rusak kita. Dengan mengalami penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan, kita akan memiliki pengetahuan yang benar tentang watak rusak kita dan dapat melihat bahwa kejelekan tentang kita yang dirusak oleh Iblis setelah kita diungkap, dipangkas dan ditangani dalam berbagai situasi. Dengan ini, kita juga melihat bahwa semua yang kita hidupi adalah watak rusak seperti kesombongan dan pembenaran diri, kesewenang-wenangan, keegoisan dan kecelaan, tipu daya dan kebengkokan, dan watak yang membenci kebenaran. Kita dapat melihat bahwa kita tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan, dan tidak memiliki keserupaan manusia yang sejati. Kita juga dapat menyadari bahwa meskipun kita percaya kepada Tuhan, kita masih terbelenggu dan dibatasi oleh segala macam pengaruh gelap, seperti pengaruh gelap dari penganiayaan oleh naga merah besar, pengaruh gelap dari penghalang antikristus di dunia religius, dan pengaruh gelap dari hal-hal seperti filosofis kehidupan dan aturan hidup Iblis. Ketika fakta-fakta diungkapkan kepada kita, kita akan benar-benar merasakan bahwa, jika sifat kita tidak berubah, kita akan terus-menerus berada dalam bahaya mengkhianati Tuhan. Kita juga menyadari bahwa jika kita ingin watak rusak kita berubah, maka kita perlu menerima lebih banyak penghakiman dan hajaran sehingga kita dapat disucikan dan diubah. Hanya dengan cara ini, barulah kita dapat memiliki pengetahuan yang benar tentang hakikat Tuhan yang baik dan benar serta menjadi benar-benar membenci sifat dosa kita sendiri. Dengan demikian, kita akan menghasilkan hati yang takut dan kasih kepada Tuhan dalam diri kita. Dengan ini, kita akan menjadi rela untuk meninggalkan keinginan kedagingan dan mempraktikkan kebenaran. Dengan mengalami penghakiman dan hajaran Tuhan untuk waktu yang lama, ketika kita menghadapi berbagai ujian, kesengsaraan dan pencobaan Iblis, kita secara bertahap dapat berdiri teguh dalam kesaksian kita bagi Tuhan, dan dapat benar-benar tunduk dan mengasihi Tuhan sehingga menjadi buah sulung yang dibuat lengkap oleh Tuhan, yaitu pemenang. Tuhan Yang Mahakuasa telah bekerja selama lebih dari 20 tahun, dan Dia telah memperoleh sekelompok pemenang sebelum bencana. Di negara ateis dan tirani di mana PKT memegang kekuasaan, mereka mengalami penindasan dan penangkapan yang kejam oleh pemerintah Tiongkok karena percaya kepada Tuhan, serta dikutuk dan difitnah oleh dunia agamawi. Namun, mereka masih percaya pada Tuhan dan mengejar kebenaran, mereka mengalami firman Tuhan dengan mengandalkan iman yang benar, dan mengejar perubahan dalam watak mereka di samping memenuhi tugas mereka dengan baik, sehingga iman mereka kepada Tuhan semakin bertumbuh. Bahkan ada beberapa saudara dan saudari yang masih mampu mengatasi kendali kematian, bersumpah untuk tidak mengkhianati Tuhan atau menjadi seperti Yudas tanpa peduli bagaimana naga merah besar menyiksa mereka dengan brutal. Mereka hanya meminta untuk memuaskan Tuhan dan tetap setia kepada Tuhan, tidak mengkhianati Tuhan tetapi mengikuti Tuhan sampai akhir. Pada akhirnya, mereka memberikan kesaksian yang kuat dan gemilang kepada Tuhan. Hasil seperti itu dicapai hanya dengan mengalami pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman.
Semua pengalaman dan kesaksian para pemenang ini sekarang telah diunggah secara secara online, sehingga memberikan kesaksian tentang perbuatan Tuhan Yang Mahakuasa kepada seluruh dunia. Dengan demikianlah menggenapi nubuat dalam Kitab Wahyu, pasal 7 ayat 14: "Mereka adalah orang-orang yang keluar dari sengsara besar dan telah membasuh jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba" (Wahyu 7:14). Ini menunjukkan kepada kita bahwa jika kita ingin diangkat dan menjadi pemenang sebelum bencana di akhir zaman, maka kita harus mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Jika kita tidak melakukan ini, kita akan selamanya hidup dalam dosa, kita akan terus menerus melawan dan memberontak melawan Tuhan tanpa terkendali, dan kita akan menyalahkan Tuhan ketika ujian-ujian dan kesengsaraan-kesengsaraan besar menimpa kita. Pada akhirnya, kita pasti akan dibenci dan disingkirkan oleh Tuhan, dan akan jatuh ke dalam bencana dan di sanalah kita menerima hukuman.
Injil kerajaan Tuhan Yang Mahakuasa sekarang telah menyebar ke seluruh pelosok daratan Tiongkok, dan gereja-gereja Tuhan Yang Mahakuasa telah didirikan di banyak negara lain. Mereka yang mendengar firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mengakui Tuhan Yang Mahakuasa sebagai kembalinya Tuhan Yesus adalah gadis bijaksana yang diangkat di hadapan Tuhan. Mereka sedang mengalami pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman dan akan disucikan serta disempurnakan oleh Tuhan supaya menjadi pemenang. Sekarang bencana semakin parah, apakah kita berharap untuk diangkat di hadapan takhta dan disempurnakan oleh Tuhan menjadi pemenang sebelum bencana? Maka, kita harus menyelidiki pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman dengan rendah hati. Karena hanya dengan melakukan itu, barulah kita tidak akan ketinggalan untuk menyambut kedatangan kembali Tuhan sehingga kehilangan kesempatan untuk disempurnakan oleh Tuhan menjadi pemenang dan jatuh dalam bencana.