Delapan Ucapan Bahagia yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita sangat mendalam dan menginspirasi merupakan panduan yang berharga untuk memperoleh berkat Tuhan, membantu kita memperoleh penghiburan dan bimbingan Tuhan di dunia yang penuh dosa dan kekacauan ini, serta untuk mengatasi segala kesulitan dan tantangan. Jika Anda ingin mendapatkan berkat Tuhan, silakan terus membaca!
1. "Berbahagialah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka" (Matius 5:3)
Ayat ini merupakan kalimat pertama dari Khotbah Yesus di Bukit, ringkas dan padat namun mengandung kebenaran yang mendalam, menunjukkan syarat penting untuk masuk kerajaan surga, yaitu miskin dalam roh. Miskin dalam roh bukan berarti menjadi lemah, tetapi mengakui di hadapan Tuhan bahwa diri sendiri kecil dan rendah. Lalu mengapa miskin dalam roh adalah kunci untuk masuk ke dalam kerajaan surga? Karena miskin dalam hati dapat membuat manusia menyadari kekurangan dan masalahnya sendiri, kemudian melepaskan diri dan mencari Tuhan, serta menerima pertolongan dan bimbingan Tuhan. Sama seperti para murid dan rasul yang mengikuti Tuhan Yesus, ketika mereka mendengar Tuhan Yesus berkhotbah, mereka dapat mencari dengan rendah hati dan mendengarkan firman Tuhan Yesus dengan hati mereka. Mereka mendengar suara Tuhan dari perkataan Tuhan Yesus dan mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang akan datang, lalu mengikuti Tuhan Yesus dan dengan demikian mendapatkan keselamatan Tuhan. Adapun orang-orang Farisi yang sombong dan angkuh itu, mereka tidak mencari firman dan pekerjaan Tuhan dengan rendah hati, tetapi memanfaatkan pemahaman mereka akan Alkitab dan status serta kekuatan yang mereka miliki, untuk memandang rendah Tuhan Yesus, bahkan menentang dan mengutuk Tuhan Yesus, dan akhirnya mereka memakukan Tuhan Yesus di kayu salib, melakukan dosa keji dan karenanya dihukum oleh Tuhan. Kini, nubuatan kedatangan Tuhan kembali telah tergenapi, dan sekarang adalah saat yang kritis untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali. Ketika mendengar seseorang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali dan mengungkapkan banyak kebenaran untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan memungkinkan orang disucikan dan memasuki kerajaan surga, mereka yang dapat mencari dengan rendah hati dan memperhatikan untuk mendengarkan perkataan dari Tuhan yang datang kembali akan dapat menemukan kebenaran dari perkataan yang diungkapkan oleh Tuhan yang kembali, dan setelah mendengar suara Tuhan, mereka menerima dan menaatinya. Dengan cara ini, orang akan dapat menyambut Tuhan dan mendapat kesempatan untuk masuk kerajaan surga; tetapi orang-orang yang sombong dan angkuh itu tidak dengan rendah hati mencari perkataan dan pekerjaan dari Tuhan yang datang kembali, dan bahkan dapat menolak dan mengutuk kedatangan Tuhan kembali. Orang-orang seperti itu kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan dan masuk ke dalam kerajaan surga karena mereka sombong dan tidak dengan rendah hati mencari kedatangan Tuhan kembali. Tuhan berfirman: “Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat.”(Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru)
Teman-teman, dalam menghadapi kedatangan Tuhan Yesus kembali, jika Anda ingin dengan rendah hati mencari firman dan pekerjaan dari Tuhan yang datang kembali, menyambut Tuhan dengan cepat, dan mendapatkan kesempatan masuk kerajaan surga, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Kami akan membagikan firman Tuhan kepada Anda, dan berkomunikasi dengan Anda secara online.
2. “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.” (Matius 5:4)
Perkataan Tuhan Yesus ini mengungkapkan penghiburan khusus yang Tuhan berikan kepada mereka yang berduka. Berdukacita berarti duka dan kesedihan yang teramat sangat, namun berdukacita di sini bukanlah kesedihan biasa, melainkan mengacu pada penyesalan dan penderitaan yang diakibatkan oleh pengakuan akan dosa-dosa seseorang. Ini adalah semacam penderitaan batin, penyesalan yang mendalam atas dosa-dosa seseorang. Coba renungkan, kita percaya kepada Tuhan Yesus dan dosa-dosa kita sudah diampuni, dan kita bisa menikmati kasih karunia dan berkat Tuhan, tetapi kita masih hidup dalam dosa dan tidak bisa melepaskan diri darinya; kita sering berbuat dosa terhadap Tuhan dan terikat oleh dosa sampai sangat sengsara. Namun orang-orang yang berdukacita tidak jatuh ke dalam keputusasaan tanpa harapan, melainkan berpaling kepada Tuhan untuk mencari penghiburan-Nya, percaya pada janji-janji Tuhan, menantikan keselamatan Tuhan, dan mencari jalan keluar dari dosa dan penderitaan. Tuhan itu setia, Dia memberkati mereka yang berduka dan mempersiapkan jalan bagi mereka untuk lepas dari dosa dan penderitaan selama-lamanya, artinya, Dia akan datang kembali di akhir zaman untuk mengungkapkan semua kebenaran demi menyelamatkan umat manusia, menyelamatkan manusia sepenuhnya dari dosa, memampukan manusia mencapai penyucian dan keselamatan dan dibawa ke dalam kerajaan Tuhan, serta menikmati berkat kekal Tuhan. Firman Tuhan mengatakan: "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup." (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, Kata Pengantar)
Firman Tuhan mengatakannya dengan jelas bahwa di Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan dan hanya mengampuni dosa manusia. Dosa-dosa kita telah diampuni dan kita menikmati damai sejahtera dan sukacita yang diberikan oleh Roh Kudus, tetapi kita masih selalu berbuat dosa, terjebak dalam lingkaran berbuat dosa, mengaku dosa, dan berbuat dosa lagi. Tak seorang pun yang mampu melepaskan diri dari belenggu dan kekangan dosa, tetapi kita hidup bergumul dengannya. Ini menyakitkan dan tidak mungkin bisa bebas. Tuhan Yesus telah datang kembali di akhir zaman untuk mengungkapkan banyak kebenaran, dan berdasarkan pekerjaan penebusan di Zaman Kasih Karunia, Dia telah melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, yaitu untuk sepenuhnya menyucikan manusia, menyelamatkan manusia, membebaskan manusia dari dosa, membawa manusia ke kerajaan Tuhan dan menjalani kehidupan yang indah, tanpa dosa dan penderitaan. Inilah keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita.
Jika Anda adalah orang yang berduka dan ingin memahami pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman, segera dibebaskan dari belenggu dosa, dan menerima berkat kekal, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Kami akan membagikan firman Tuhan kepada Anda dan berkomunikasi secara online.
3. “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan mewarisi bumi.” (Matius 5:5)
Kalimat ini merupakan sebuah berkat indah yang diberikan Tuhan kepada kita, dan juga merupakan tanggung jawab yang besar. Orang yang lemah lembut bukanlah orang yang lemah, melainkan orang yang rendah hati, lemah lembut, dan penuh kasih sayang. Mereka tidak mementingkan diri sendiri, tidak merebut kekuasaan, tidak membalas dendam atau iri hati, tetapi memperlakukan orang lain dengan kasih, kerendahan hati dan kedamaian. Yang lebih penting, sikap mereka terhadap Tuhan adalah saleh, tulus, dan taat. Orang yang lemah lembut bisa mendengarkan Firman Tuhan dengan hatinya dan mencari kehendak Tuhan dengan rendah hati. Orang yang lemah lembut diberkati di mata Tuhan, karena mereka akan mengikuti jejak Tuhan dan menerima keselamatan Tuhan, inilah kemurahan Tuhan kepada mereka. Orang-orang seperti itu tahu benar keterbatasan mereka dan perlu bergantung pada keselamatan Tuhan, serta mereka bersedia hidup sesuai kehendak Tuhan dan berjalan bersama Tuhan. Mereka mencari Tuhan dengan kasih, kebaikan dan kerendahan hati, ingin menjadi umat Tuhan dan menjadi kesaksian bagi Tuhan. Oleh karena itu, orang yang lemah lembut memiliki berkat dan tanggung jawab, mereka adalah saksi Tuhan di dunia dan hidup untuk kemuliaan-Nya. Apakah Anda ingin menjadi orang yang lemah lembut dan menerima berkat Tuhan? Silakan menghubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Kami akan membagikan firman Tuhan kepada Anda dan berkomunikasi secara online.
4. “Berbahagialah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran: karena mereka akan dipuaskan” (Matius 5:6).
Kalimat singkat namun mendalam ini mengungkapkan kepada kita sebuah kebenaran penting, yaitu hanya dengan rasa lapar dan haus akan kebenaran barulah kita dapat benar-benar terpuaskan. Di dunia yang penuh dengan dosa dan kekacauan ini, manusia dapat dengan mudah terjerumus ke dalam pengejaran kenikmatan materi, ketenaran, dan kekayaan, namun mengejar hal-hal tersebut hanya akan membawa kepuasan sementara pada tubuh manusia, namun membawa kehampaan dan penderitaan yang tak dapat dijelaskan pada jiwa manusia. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa hanya mereka yang lapar dan haus akan kebenaran yang dapat menerima berkat Tuhan dan memperoleh kepuasan rohani yang sejati. Lapar dan haus akan kebenaran adalah kehausan akan firman Tuhan dalam lubuk hati dan pengejaran akan kehidupan rohani. Mereka yang lapar dan haus akan kebenaran adalah mereka yang haus akan kebenaran dalam jiwanya, mengejar kebenaran, dan rindu untuk berjalan di jalan Tuhan. Jalan lapar dan haus akan kebenaran adalah perjalanan yang penuh harapan. Dalam pengejaran kita akan Tuhan dan kebenaran, kita akan disirami dan dibekali oleh firman Tuhan, dan kita tidak hanya akan merasa puas dalam kehidupan ini, tetapi juga menikmati berkat kekal di kehidupan selanjutnya. Semoga kita selalu memelihara rasa haus akan Tuhan dan kebenaran, dan dalam perjalanan lapar dan haus akan kebenaran, semoga kita menemukan kedamaian dan kepuasan batin yang sejati.
5. “Berbahagialah orang yang berbelas kasihan, karena mereka akan memperoleh belas kasihan.” (Matius 5:7)
Kalimat ini menyampaikan kebenaran yang mendalam: Tuhan memberkati mereka yang menunjukkan belas kasihan kepada orang lain. Di dunia yang penuh dengan ketidakpedulian dan kekejaman, Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berbelas kasihan kepada orang lain. Belas kasih bukan hanya semacam perasaan, namun juga semacam tindakan, yaitu kepedulian terhadap kebutuhan orang lain dan bantuan praktis. Ketika kita menunjukkan belas kasihan kepada sesama, hal ini seolah membuka pintu rahmat Tuhan, kita akan mengalami belas kasihan Tuhan, merasakan kehadiran Tuhan, dan menikmati sukacita yang Tuhan berikan. Belas kasih terhadap sesama adalah kekuatan yang menghubungkan kita dengan Tuhan dan sesama, serta keindahan yang melampaui kata-kata dan menyentuh hati. Melalui menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, kita benar-benar merasakan berkat karena dikasihani, menjadikan kita orang yang benar-benar diberkati.
6. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan melihat Tuhan” (Matius 5:8).
Kata-kata yang singkat namun mendalam ini mengandung kebenaran penting, yang menuntun kita menuju kemurnian batin untuk mengalami berkat Tuhan. Dalam hidup, kita sering kali terjerat dalam urusan yang rumit dan hubungan interpersonal yang rumit, dan hati kita tidak bisa tenang di hadapan Tuhan. Namun ketika kita berusaha untuk menjaga hati agar tetap jernih, berusaha untuk menenangkan hati di hadapan Tuhan, dan menjadi orang yang murni hatinya, kita akan mampu melihat berkat Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Di dunia yang bising ini, tidak mudah untuk memelihara hati yang murni, namun keadaan pikiran inilah yang membuat kita bisa melihat kehadiran Tuhan dengan lebih jelas. Lalu bagaimana kita bisa menenangkan hati di hadapan Tuhan dan menjadi orang yang berhati murni? Firman Tuhan mengatakan: “Pertama, mulailah dari aspek doa. Berdoalah dengan segenap perhatian dan pada waktu yang tetap. Bagaimanapun ketatnya waktumu, seberapa pun sibuknya pekerjaanmu, atau apa pun yang menimpa dirimu, berdoalah setiap hari seperti biasa, dan makan dan minumlah firman Tuhan seperti biasa. Selama engkau makan dan minum firman Tuhan, tidak peduli apa pun keadaan di sekitarmu, engkau akan memiliki kegembiraan yang besar di dalam rohmu, dan tidak akan terganggu oleh orang-orang, peristiwa, ataupun hal-hal di sekitarmu. Ketika engkau terbiasa merenungkan Tuhan di dalam hatimu, hal-hal yang terjadi di luar tidak dapat mengganggumu. Inilah yang dimaksud dengan memiliki tingkat pertumbuhan. Mulailah dengan doa: berdoa dengan tenang di hadapan Tuhan adalah hal yang paling bermanfaat. Setelah itu, makan dan minumlah firman Tuhan, carilah terang dalam firman Tuhan dengan mempertimbangkannya, carilah jalan penerapan, ketahuilah tujuan Tuhan dalam mengucapkan firman-Nya, dan pahamilah itu tanpa penyimpangan. Biasanya, seharusnya normal bagimu untuk dapat mendekat kepada Tuhan di dalam hatimu, untuk merenungkan kasih Tuhan, dan untuk mempertimbangkan firman Tuhan, tanpa diganggu oleh hal-hal lahiriah. Ketika hatimu telah mencapai tingkat ketenangan tertentu, engkau akan dapat merenung dalam hatimu dan, di dalam dirimu, merenungkan kasih Tuhan dan benar-benar mendekat kepada-Nya, terlepas dari keadaan sekelilingmu, sampai akhirnya engkau mencapai titik di mana puji-pujian meluap dari dalam hatimu, dan itu bahkan lebih baik daripada doa. Maka engkau akan memiliki tingkat pertumbuhan tertentu. Jika engkau mampu mencapai keadaan seperti yang dijelaskan di atas, itu akan menjadi bukti bahwa hatimu benar-benar tenang di hadapan Tuhan. Ini adalah pelajaran dasar pertama. Hanya setelah orang dapat tenang di hadapan Tuhan barulah mereka dapat dijamah oleh Roh Kudus, dan dicerahkan serta diterangi oleh Roh Kudus, dan hanya pada saat itulah mereka dapat memiliki persekutuan yang benar dengan Tuhan, serta memahami kehendak Tuhan dan tuntunan Roh Kudus. Mereka kemudian akan masuk ke jalan yang benar dalam kehidupan rohani mereka.” (Firman, Jilid 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, Tentang Menenangkan Hatimu di Hadapan Tuhan)
Tenang di hadapan Tuhan bukanlah pengalaman mistis yang tidak mungkin tercapai, melainkan semacam kedekatan dan pemahaman terhadap Tuhan. Dengan berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan, serta memikirkan tentang kasih Tuhan, kita akan dapat memperoleh pencerahan dan bimbingan Tuhan, menikmati kehadiran Tuhan dalam hidup kita, memahami rencana dan bimbingan-Nya yang indah bagi kita, dan mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan di dalam hati kita. Dengan cara ini kita dapat secara pribadi mengalami janji Tuhan: “Berbahagialah orang yang murni hatinya!”
7. "Berbahagialah orang yang membawa damai: sebab mereka akan disebut anak-anak Tuhan" (Matius 5:9).
Ayat ini mengajarkan kita untuk mengejar kedamaian dan keharmonisan, serta menjadi orang-orang yang diberkati yang disebut anak-anak Tuhan. Di zaman yang penuh perselisihan dan perpecahan ini, menjadi pembawa damai menjadi sangat penting. Da,ao bukanlah kompromi yang pasif, melainkan semacam kekuatan positif, semacam kekuatan pendorong yang mampu mengubah lingkungan di sekitar. Tindakan “membawa damai” bukan hanya tentang toleransi dalam perkataan, tetapi juga tentang niat baik yang tulus di lubuk hati. Hal ini menuntut kita untuk belajar mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, dan bertoleransi terhadap mereka yang memiliki perbedaan pendapat dengan kita dalam kasih Tuhan. Melalui komunikasi yang tulus dan tindakan kebaikan, kita dapat menabur benih perdamaian dalam hubungan kita, yang akan tumbuh menjadi buah perdamaian di bawah penyiraman kasih Tuhan. Firman Tuhan mengatakan: “Jika orang tidak memiliki komunikasi verbal atau rohani, tidak mungkin ada keintiman di antara mereka dan mereka tidak dapat saling membekali atau membantu satu sama lain. Engkau pernah mengalami hal ini sebelumnya, bukan? Jika temanmu mengungkapkan seluruh isi hatinya kepadamu, menyampaikan semua yang dia pikirkan dan penderitaan atau kebahagiaan apa pun yang dia simpan, bukankah engkau merasa sangat dekat dengannya? Alasan dia bersedia memberitahukan kepadamu hal-hal ini adalah karena engkau juga telah mengungkapkan pemikiran terdalammu kepadanya; engkau sangat dekat dan karena itulah engkau dapat rukun dan membantu satu sama lain. Tanpa komunikasi dan percakapan seperti ini di antara saudara-saudari di gereja, tidak akan pernah ada keharmonisan dalam pergaulan dan dalam melakukan tugas.” (Firman, Jilid 3, Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, Pengamalan Paling Mendasar untuk Menjadi Orang Jujur)
Jika Anda ingin benar-benar menjadi pembawa damai dan menerima perkenanan dan berkat Tuhan, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Kami akan membagikan firman Tuhan kepada Anda dan berkomunikasi secara online.
8. "Berbahagialah mereka yang dianiaya karena kebenaran: karena kerajaan surga adalah milik mereka" (Matius 5:10).
Dari kalimat ini dilihat bahwa Tuhan Yesus memberikan berkat khusus kepada mereka yang dianiaya karena kebenaran, yaitu berkat nyata dari kerajaan surga. Dunia ini berada di bawah kendali si jahat, dan penuh dengan kegelapan dan kejahatan. Kita yang mengikuti Tuhan, mengejar keadilan, dan mengikuti jalan yang benar ditakdirkan untuk ditinggalkan oleh dunia dan menderita penganiayaan. Kita juga akan diejek, dihina, dan dikucilkan oleh orang-orang duniawi, serta ditangkap dan dianiaya oleh rezim setan, bahkan nyawa kita akan berada dalam bahaya. Namun mereka yang benar-benar percaya kepada Tuhan dapat dengan teguh mengikuti Tuhan tidak peduli apa pun penganiayaan atau kesengsaraan yang mereka derita, tidak mengeluh atau mengkhianati Tuhan, dan dapat memberikan kesaksian yang kuat dan bergema bagi Tuhan. Ini adalah para pemenang yang telah berjalan keluar dari kesengsaraan besar, dan adalah orang yang dapat mewarisi berkat surga. Dilihat bahwa dianiaya karena kebenaran bukanlah sebuah kegagalan, melainkan sesuatu yang harus dialami oleh manusia dalam perjalanan menuju kerajaan surga. Di dalam kerajaan Tuhan, semua penganiayaan demi kebenaran akan diubah menjadi berkat kekal.
Ucapan Bahagia yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Khotbah di Bukit sungguh merupakan pedoman yang sangat berharga, mendalam dan menginspirasi, serta memberikan arah yang kuat bagi kehidupan iman kita. Makna dari Ucapan Bahagia ini mencakup semua aspek kehidupan, mulai dari kualitas batin hingga hubungan dengan orang lain hingga hubungan kita dengan Tuhan, semuanya memiliki dampak yang mendalam. Melalui menerapkan ajaran-ajaran ini, kita tidak hanya dapat menjalani kehidupan yang bermakna di bumi, tetapi juga dapat membangun fondasi yang kokoh untuk memasuki Kerajaan Surga. Semoga kita menggunakan Delapan Ucapan Bahagia sebagai panduan kita dan mengikuti jejak Tuhan dengan cermat hingga kita memasuki kerajaan surga.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang kebenaran yang berhubungan dengan memasuki kerajaan surga, silakan hubungi kami melalui jendela obrolan online di bagian bawah situs web. Kami akan membagikan firman Tuhan kepada Anda dan berkomunikasi dengan Anda secara online.