Menu

Tuhan Yesus Telah Menebus Umat Manusia, Jadi Mengapa Dia Melakukan Pekerjaan Penghakiman Ketika Dia Datang Kembali pada Akhir Zaman?

2.000 tahun yang lalu, Tuhan Yesus yang berinkarnasi disalibkan untuk menebus dosa manusia, bertindak sebagai korban penghapus dosa dan menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya. Dia berjanji akan datang kembali pada akhir zaman, jadi semua orang percaya menantikan kedatangan Tuhan dengan waspada, dan berpikir bahwa sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, semua dosa mereka telah diampuni, dan Dia tidak lagi memandang mereka sebagai orang berdosa. Mereka pikir mereka sudah siap sepenuhnya, jadi mereka hanya perlu menantikan kedatangan Tuhan kembali agar bisa diangkat ke dalam kerajaan-Nya. Itulah sebabnya orang selalu menatap ke langit, menantikan harinya Dia tiba-tiba muncul di atas awan dan membawa mereka ke langit untuk bertemu dengan-Nya. Namun, di luar dugaan, mereka menyaksikan malapetaka besar dimulai tetapi tetap belum menyambut Tuhan. Tak seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Meskipun mereka belum melihat Tuhan datang di atas awan, mereka telah melihat Kilat dari Timur memberikan kesaksian yang konsisten bahwa Dia telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi. Dia telah mengungkapkan kebenaran dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Penampakan dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa telah mengguncangkan seluruh dunia keagamaan dan menyebabkan reaksi yang luar biasa. Pekerjaan penghakiman Tuhan yang berinkarnasi sangat tidak sesuai dengan gagasan dan imajinasi manusia. Banyak yang bertanya: Tuhan Yesus telah menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya yang besar, dan Tuhan telah menyebut kita orang benar, jadi mengapa Dia perlu melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman? Mereka merasa itu tidak mungkin. Masyarakat beragama bahkan menentang dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa, menolak untuk menyelidiki pekerjaan-Nya, sementara menantikan Tuhan di atas awan untuk mengangkat mereka ke dalam kerajaan, berharap untuk meloloskan diri dari malapetaka besar. Namun, pekerjaan Tuhan sangat luas dan berkuasa dan tak seorang pun yang mampu menghentikannya. Tuhan Yang Mahakuasa telah membentuk sekelompok pemenang dan bencana telah dimulai, sedangkan dunia keagamaan tenggelam dalam bencana, meratap dan menggertakkan gigi. Karena mereka tidak diangkat sebelum bencana, mereka menaruh harapan untuk pengangkatan terjadi selama atau setelah bencana. Mengapa mereka tidak menyambut Tuhan sebelum bencana? Apa yang salah dengan mereka? Apakah Tuhan Yesus mengingkari janji-Nya, tidak membawa orang percaya ke dalam kerajaan sebelum bencana, benar-benar mengecewakan mereka? Atau apakah orang salah memahami nubuat Alkitab, memercayai gagasan mereka bahwa Tuhan akan datang di atas awan, menolak untuk mendengar suara Tuhan, sehingga tidak menyambut Tuhan dan jatuh ke dalam bencana? Semua orang sekarang merasa sangat bingung tentang mengapa Tuhan tidak datang di atas awan dan mengangkat orang percaya sebelum bencana. Hari ini, saya akan membagikan pemahaman pribadi saya tentang pekerjaan penghakiman Tuhan yang berinkarnasi pada akhir zaman sebagai Anak Manusia.

Semua orang yang familier dengan Alkitab memahami kebanyakan nubuat Alkitab menubuatkan dua hal: Tuhan akan datang kembali, dan Dia akan melakukan penghakiman pada akhir zaman. Kedua hal ini sebenarnya adalah satu hal, yaitu bahwa Tuhan akan datang dalam daging pada akhir zaman untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya. Pasti ada yang bertanya apakah ada dasar alkitabiah untuk mengatakan hal ini. Tentu saja ada. Ada banyak nubuat Alkitab tentang hal-hal ini—200 atau lebih. Mari kita lihat sebuah contoh, seperti dalam Perjanjian Lama: "Dia akan menghakimi di antara bangsa-bangsa dan akan menegur banyak orang" (Yesaya 2:4). "Karena Dia datang, karena Dia datang untuk menghakimi bumi: Dia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran-Nya" (Mazmur 96:13). Dia juga berkata dalam Perjanjian Baru: "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" (1 Petrus 4:17). Tuhan Yesus juga secara pribadi menubuatkan Dia akan datang kembali dan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:47-48). "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak" (Yohanes 5:22). "Dan Dia juga sudah memberikan kepada-Nya otoritas untuk mengadakan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia" (Yohanes 5:27). Kitab Wahyu menubuatkan: "Katanya dengan suara nyaring, Takutlah akan Tuhan, dan berikan kemuliaan pada-Nya; karena saat penghakiman-Nya sudah tiba" (Wahyu 14:7). Nubuat ini sangat jelas dalam mengatakan Tuhan akan datang kembali sebagai Anak manusia dan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Tidak ada keraguan akan hal ini. Kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus dengan jelas bernubuat pada Zaman Kasih Karunia bahwa Dia akan datang kembali pada akhir zaman sebagai Anak manusia untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya. Kitab Wahyu dengan jelas menubuatkan, "karena saat penghakiman-Nya sudah tiba." Nubuat-nubuat ini menunjukkan bahwa Tuhan sedang berinkarnasi sebagai Anak Manusia pada akhir zaman, secara pribadi datang di antara kita untuk melakukan pekerjaan penghakiman. Ini jelas telah direncanakan sejak lama oleh Tuhan, dan tak seorang pun yang bisa menyangkalnya. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan kebenaran untuk pekerjaan penghakiman, Dia telah mengucapkan begitu banyak firman dan membentuk sekelompok pemenang. Ini menunjukkan bahwa nubuat-nubuat ini telah sepenuhnya digenapi. Sekarang mari kita lihat pada kepercayaan agama yang umum bahwa Tuhan telah menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya, jadi tidak mungkin Dia akan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Apakah ada dasar alkitabiah untuk hal ini? Apakah Tuhan Yesus mengatakan hal ini? Sama sekali tidak. Gagasan seperti itu tak lain hanyalah gagasan dan imajinasi manusia—semua itu adalah angan-angan. Semua itu sama sekali bertentangan dengan nubuat dalam Alkitab, dan tidak ada firman Tuhan yang mendukungnya. Pemikiran ini benar-benar bodoh! Mengapa orang tidak dapat dengan sungguh-sungguh mencari firman Tuhan dan nubuat di dalam Alkitab, tetapi malah bersikeras mengkritik dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman karena gagasan mereka sendiri? Bukankah itu sewenang-wenang dan congkak? Alkitab berisi begitu banyak nubuat tentang kedatangan Anak Manusia dan penghakiman pada akhir zaman, jadi mengapa orang tidak melihat Kitab Suci tepat di depan mata mereka? Sebagaimana dikatakan Alkitab, "Dengan mendengar kamu akan mendengar, tetapi tidak akan mengerti; dan dengan melihat kamu akan melihat, tetapi tidak akan mengetahui: Karena hati bangsa ini menjadi tumpul, telinga mereka menjadi tuli, dan mata mereka telah tertutup; jangan sampai mereka melihat dengan mata mereka dan mendengar dengan telinga mereka, serta mengerti dengan hati mereka, lalu berbalik, maka Aku akan menyembuhkan mereka" (Matius 13:14-15). Orang bijak seharusnya mencari dan menyelidiki mengapa Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, mengapa Anak Manusia menampakkan diri dan bekerja. Kita harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sebelum kita dapat benar-benar memahami nubuat Alkitab.

Sekarang mari kita selidiki mengapa Tuhan berinkarnasi lagi untuk melakukan pekerjaan penghakiman setelah menebus umat manusia. Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkapkan misteri ini. Mari kita lihat apa yang firman Tuhan Yang Mahakuasa katakan tentang hal ini. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya yang telah dirusak oleh Iblis. Jadi, sekarang setelah manusia diampuni dari dosa-dosanya, Tuhan telah datang kembali menjadi daging untuk membawa manusia memasuki zaman yang baru, dan memulai pekerjaan hajaran dan penghakiman. Pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka akan benar-benar hidup dalam terang, dan mereka akan mendapatkan jalan, kebenaran, dan hidup" ("Makna dari benar-benar percaya kepada Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Meskipun manusia telah ditebus dan diampuni dosanya, itu hanya dapat dianggap bahwa Tuhan tidak lagi mengingat pelanggaran manusia dan tidak memperlakukan manusia sesuai dengan pelanggarannya. Namun, ketika manusia hidup dalam daging dan belum dibebaskan dari dosa, dia hanya bisa terus berbuat dosa, tanpa henti menyingkapkan watak rusak Iblis dalam dirinya. Inilah kehidupan yang manusia jalani, siklus tanpa henti berbuat dosa dan meminta pengampunan. Mayoritas manusia berbuat dosa di siang hari lalu mengakui dosa di malam hari. Dengan demikian, sekalipun korban penghapus dosa selamanya efektif bagi manusia, itu tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya separuh dari pekerjaan penyelamatan telah diselesaikan, karena watak manusia masih rusak. ... Tidak mudah bagi manusia untuk menyadari dosa-dosanya; manusia tidak dapat mengenali sifat dasarnya sendiri yang telah berakar begitu dalam. Hanya melalui penghakiman oleh firman, dampak seperti itu dapat dicapai. Hanya dengan demikian, manusia secara bertahap diubahkan dimulai dari titik tersebut hingga seterusnya." ("Misteri Inkarnasi (4)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Firman Tuhan Yang Mahakuasa sangat jelas, bukan? Tuhan Yesus menebus umat manusia pada Zaman Kasih Karunia, jadi mengapa Dia mau datang kembali untuk melakukan penghakiman pada akhir zaman? Itu karena Tuhan Yesus hanya menyelesaikan pekerjaan penebusan, hanya menyelesaikan setengah dari pekerjaan keselamatan Tuhan. Ini mencapai penebusan dosa manusia, sehingga kita layak untuk berdoa dan bersekutu dengan Tuhan, serta menikmati kasih karunia dan berkat-Nya. Dosa-dosa kita telah diampuni dan kita menikmati damai sejahtera dan sukacita yang diberikan oleh Roh Kudus, tetapi kita masih selalu berbuat dosa, terjebak dalam lingkaran berbuat dosa, mengaku dosa, dan berbuat dosa lagi. Tak seorang pun yang mampu melepaskan diri dari belenggu dan kekangan dosa, tetapi kita hidup bergumul dengannya. Ini menyakitkan dan tidak mungkin bisa bebas. Ini memperlihatkan bahwa meskipun Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita, natur berdosa kita masih ada; watak rusak kita masih ada. Kita cenderung memberontak, menentang, dan mengkritik Tuhan setiap saat. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan. Berapa lama pun seseorang beriman, mereka tak mampu melepaskan diri dari dosa dan mencapai kekudusan atau layak menghadap Tuhan. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat Tuhan: "Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi nama-Mu? Saat itu Aku akan menyatakan kepada mereka, Aku tidak pernah mengenalmu: pergilah daripada-Ku, engkau yang melakukan kejahatan" (Matius 7:21-23). Dan dikatakan dalam Ibrani 12:14, "Tanpa kekudusan, tidak ada manusia yang bisa melihat Tuhan." Kita dapat memahami di sini bahwa hanya orang yang melakukan kehendak Tuhan yang dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Namun, mengapa Tuhan mengatakan mereka yang berkhotbah dan mengusir setan demi nama-Nya adalah pelaku kejahatan? Ini mungkin membingungkan bagi banyak orang. Ini berarti mereka menyatakan iman mereka, tetapi mereka terus berbuat dosa dan belum sungguh-sungguh bertobat. Sebanyak apa pun mereka telah berkhotbah atau mengusir setan dalam nama Tuhan, sebanyak apa pun mukjizat yang telah mereka lakukan, mereka tidak mendapat perkenanan Tuhan. Di mata Tuhan, orang-orang semacam itu adalah pelaku kejahatan. Mereka mungkin melakukan segala sesuatu dalam nama Tuhan, tetapi ini adalah penghinaan terhadap Tuhan yang Dia benci. Apakah orang-orang ini, yang dosanya telah diampuni, layak memasuki kerajaan? Sama sekali tidak. Mereka masih memimpikan hari di mana Tuhan akan datang untuk mengangkat mereka ke langit. Ini adalah khayalan manusia. Jelas, Tuhan Yesus menubuatkan kedatangan-Nya kembali bukan berarti Dia akan langsung mengangkat orang ke langit untuk bertemu dengan-Nya, tetapi Dia akan melaksanakan penghakiman dan mentahirkan manusia dari kerusakan dan natur mereka yang berdosa, bahwa Dia akan sepenuhnya menyelamatkan kita dari dosa dan dari kekuatan Iblis, dan membawa kita ke tempat tujuan yang indah. Inilah arti pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Sekarang, saya yakin kita semua bisa memahami bahwa pekerjaan penebusan pada Zaman Kasih Karunia hanya untuk menebus dosa-dosa kita, agar dosa-dosa kita diampuni. Ini hanya menyelesaikan setengah dari pekerjaan keselamatan, dan Tuhan sedang melakukan langkah pekerjaan yang lebih besar pada akhir zaman. Di atas dasar pekerjaan penebusan Tuhan Yesus, Tuhan Yang Mahakuasa sedang mengungkapkan kebenaran untuk pekerjaan penghakiman pada akhir zaman untuk sepenuhnya mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia dari dosa, untuk membebaskan kita dari kekuatan Iblis. Di sini kita bisa memahami bahwa penebusan Tuhan Yesus sepenuhnya membuka jalan bagi penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Itu adalah pekerjaan dasar. Dan pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa adalah langkah terpenting dalam rencana pengelolaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia dan akan mengakhiri zaman. Hanya menerima pekerjaan penebusan Tuhan Yesus tanpa menerima pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman berarti berhenti di tengah jalan iman, dan langkah terakhir ini adalah yang paling penting yang akan menentukan nasib dan kesudahan kita. Tidak mengambil langkah ini berarti benar-benar menyerah di tengah jalan dan menyia-nyiakan semua upaya sebelumnya. Saya pikir semua orang memahami bahwa bagian akhir dari sebuah perjalanan seringkali adalah yang tersulit. Tahap terakhir di jalan iman Anda ini adalah yang paling penting yang akan menentukan nasib Anda. Bagi orang percaya, yang menentukan kesudahan dan nasib kita adalah pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman. Jika orang tidak mau menerima hal ini, mereka akan disingkirkan oleh Tuhan; itu benar-benar sebuah tragedi. Jadi kita bisa yakin, berapa lama pun seseorang telah beriman, jika mereka tidak mau menerima Tuhan Yang Mahakuasa, Tuhan akan menyingkirkan mereka, dan mereka akan menjadi gadis bodoh yang jatuh ke dalam bencana sambil meratap dan menggertakkan gigi. Banyak yang sebelumnya orang tidak percaya telah langsung menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa dan memperoleh keselamatan Tuhan pada akhir zaman. Ini adalah orang-orang yang beruntung dan mereka menggantikan orang-orang percaya yang menolak menerima Tuhan Yang Mahakuasa dan disingkirkan. Bukankah itu akan menjadi penyesalan terbesar bagi orang percaya? Setelah bertahun-tahun menantikan Tuhan, mereka melihat Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman dan mengungkapkan begitu banyak kebenaran tetapi menolak untuk menerimanya, malah dengan keras kepala menantikan Tuhan datang di atas awan, mengambil risiko kehilangan Tuhan. Pada akhirnya mereka akan kehilangan kesempatan mereka untuk diselamatkan. Bukankah itu sangat menyedihkan bagi orang percaya?

Beberapa orang mungkin bertanya bagaimana Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman dan penahiran untuk sepenuhnya menyelamatkan umat manusia. Ada begitu banyak hal untuk dipersekutukan tentang kebenaran yang terkait dengan hal ini, jadi hari ini kita hanya membahas di permukaannya saja. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Kristus akhir zaman menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Semua cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan yang beragam ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman; hanya melalui penghakiman jenis inilah manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya tentang Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan" ("Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Menggunakan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Firman Tuhan Yang Mahakuasa sangat jelas bahwa penghakiman-Nya pada akhir zaman utamanya untuk menghakimi esensi manusia yang rusak dengan mengungkapkan kebenaran, untuk menyingkapkan kerusakan kita jadi kita merenung dan mengenal diri kita sendiri, dan melihat kerusakan kita sendiri. Kemudian kita meraskan penyesalan, membenci diri kita sendiri, dan membenci daging kita, membawa pada pertobatan sejati. Pekerjaan penghakiman ini tidak dilakukan hanya dengan mengungkapkan beberapa kebenaran untuk orang pahami, tetapi Tuhan mengungkapkan banyak aspek kebenaran. Semua kebenaran ini adalah untuk menghakimi, menyingkapkan, memangkas dan menangani umat manusia, juga untuk menguji dan memurnikan kita. Khususnya firman Tuhan yang menghakimi dan menyingkapkan esensi manusia yang rusak secara tajam menyingkapkan watak jahat manusia, serta natur dan esensi kita. Membaca firman ini sangat pedih, dan menghujam ke hati kita. Kita menyadari betapa rusaknya diri kita, bahwa kita tidak layak disebut manusia. Kita tak punya tempat untuk bersembunyi, dan kita ingin menggali ke dalam celah-celah bumi untuk menghindari murka Tuhan. Menjalani penghakiman ini adalah satu-satunya cara untuk melihat kebenaran tentang kerusakan kita sendiri, lalu kita dipenuhi dengan penyesalan dan tahu bahwa kita tidak layak menerima berkat Tuhan, untuk dibawa ke dalam kerajaan-Nya. Karena sangat rusak, kita tidak layak melihat Tuhan. Tanpa penghakiman dan hajaran Tuhan, kita tidak akan pernah benar-benar mengenal diri kita sendiri, tetapi kita hanya selalu mengakui dosa-dosa kita di mulut saja, tanpa mengetahui bahwa kita sepenuhnya sedang hidup menurut watak jahat. Kita akan terus memberontak dan menentang Tuhan, dan masih berpikir kita bisa masuk surga. Ini artinya tak tahu malu dan berkhayal, sama sekali tidak memiliki kesadaran diri. Kita yang mengalami penghakiman dan penahiran Tuhan Yang Mahakuasa memiliki pengetahuan sejati bahwa firman-Nya adalah kebenaran, bahwa itu tak ternilai harganya! Hanya kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan yang mampu mentahirkan kerusakan kita dan menyelamatkan kita dari dosa. Hanya mengalami penghakiman firman-Nya yang dapat mentahirkan dan mengubah watak kita yang rusak, agar kita bisa menjadi orang yang melakukan kehendak Tuhan, dan layak masuk ke dalam kerajaan. Pekerjaan penghakiman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zamanlah yang memberi kita jalan, kebenaran, dan hidup. Melalui pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa kita dapat memperoleh kebenaran dan hidup serta hidup di hadapan Tuhan, yang merupakan berkat luar biasa dari Tuhan!

Pada titik ini dalam persekutuan kita, saya pikir sebagian besar dari kita memahami bahwa pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia tidak sesederhana yang kita bayangkan. Tidak hanya menebus dan mengampuni dosa-dosa kita dan selesai, tetapi pekerjaan keselamatan-Nya adalah untuk sepenuhnya menyelamatkan kita dari kejahatan dan dosa, menyelamatkan kita dari cengkeraman Iblis agar kita bisa tunduk kepada Tuhan dan menyembah Dia. Pekerjaan penghakiman adalah satu-satunya cara untuk mencapai hal ini. Sekarang Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman. Pekerjaan-Nya ini benar-benar luar biasa, dan tidak ada bandingannya! Firman Tuhan Yang Mahakuasa telah mengguncangkan seluruh dunia dan mengguncangkan alam semesta. Pekerjaan besar Tuhan pada akhir zaman membuat semua mata tertuju padanya dan itu telah mengejutkan dunia. Semua orang yang mencintai kebenaran sedang menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan hanya mereka yang tidak mencintai kebenaran yang berpura-pura tidak melihat dan mengabaikan pekerjaan Tuhan. Namun, pekerjaan Tuhan tidak akan pernah terpengaruh oleh dunia keagamaan atau orang-orang tidak percaya. Pekerjaan Tuhan bergerak maju, tak terbendung. Dalam sekejap mata, malapetaka besar telah dimulai dan pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman sedang mencapai puncaknya. Bagi para pengikut-Nya, penghakiman dimulai di rumah Tuhan, menyempurnakan beberapa dan menyingkirkan banyak orang. Bagi orang lain, itu menggunakan bencana untuk secara berangsur menangani pelaku kejahatan yang menentang Tuhan, untuk sepenuhnya mengakhiri zaman yang jahat ini di mana Iblis berkuasa. Kemudian kita akan menyambut dan memasuki zaman baru, di mana kerajaan Kristus diwujudkan di bumi. Mereka yang masih merindukan Tuhan datang di atas awan akan jatuh ke dalam bencana, meratap dan mengertakkan gigi, menggenapi nubuat kitab Wahyu, "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia" (Wahyu 1:7). Tuhan Yang Mahakuasa juga berfirman: "Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan sejati. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih" ("Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").

Tinggalkan komentar