Menantikan Tuhan selama 40 tahun, akhirnya tergenapi
Aku telah merindukan kedatangan Tuhan di atas awan putih sejak aku masih kecil.
Aku lahir di keluarga Kristen di Malaysia. Sejauh aku dapat mengingat, aku mulai pergi ke gereja bersama ibuku. Aku sering mendengar keluargaku dan para pendeta mengatakan bahwa kami yang percaya kepada Tuhan adalah orang-orang yang paling diberkati dan bahwa kelak Tuhan akan turun di atas awan putih untuk mengangkat kami ke dalam kerajaan surga untuk menikmati berkat abadi. Jadi, untuk memasuki kerajaan surga, aku selalu mematuhi ajaran-ajaran Tuhan: Aku rendah hati dan sabar dalam segala hal, tidak menyerang, mengutuk, atau mendapat sedikit keuntungan dari orang lain, dan aku memberitakan Injil Tuhan serta sering bersedekah kepada saudara-saudari yang miskin.
Setelah itu, aku pergi ke Australia untuk bekerja. Lebih dari dua tahun berlalu, aku belum menemukan gereja Tiongkok. Jadi, aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan dan membaca Alkitab di rumah dan sesekali melihat beberapa situs web denominasi. Lama tidak menghadiri pertemuan gereja membuat aku sangat lemah dalam roh, jadi aku ingin menghadiri pertemuan ibadah. Untuk hal ini, aku sering berdoa kepada Tuhan dan memohon Dia mempersiapkannya untuk aku.
Pada akhir 2017, aku berkenalan dengan Saudari Nian'en di Facebook. Semua timeline di Facebooknya adalah tentang kepercayaan kepada Tuhan, yang bermanfaat bagiku. Kemudian aku mulai berkomunikasi dengannya. Ketika dia tahu bahwa aku tidak menghadiri pertemuan ibadah selama dua tahun, dia peduli tentang aku dan memberitahuku bahwa sepupunya, Saudara Liu, adalah seorang pengkhotbah dan menyarankan agar aku mendengarkan khotbahnya di internet. Aku langsung setuju.
Setelah mendengarkan khotbah di internet, aku mengerti makna sebenarnya dari Kilat dari Timur.
Pada bulan Januari 2018, aku mulai menghadiri pertemuan gereja di internet. Khotbah Saudara Liu sangat praktis dan aku bisa mendapatkan begitu banyak hal setiap kali aku mendengarkan khotbahnya. Lebih dari sebulan kemudian, Saudara Liu berkata bahwa Tuhan akan menjadi manusia dan melakukan pekerjaan penghakiman ketika Dia datang kembali. Saat itu, aku merasa sangat terkejut dan berpikir, "Dalam banyak ayat Alkitab, jelas tertulis bahwa Tuhan akan tiba di atas awan putih. Tetapi mengapa Saudara Liu mengatakan bahwa Tuhan akan menjadi manusia ketika Dia datang kembali? Para pendeta kami belum pernah mengatakan hal itu sebelumnya." Kemudian aku terhubung online dan meneliti sebentar, dan mengetahui bahwa hanya orang-orang yang percaya pada Kilat dari Timur yang memberitakan bahwa Tuhan telah berinkarnasi sebagai Anak Manusia lagi. Jadi aku bertanya kepada Saudari Nian'en secara pribadi apakah sepupunya percaya pada Kilat dari Timur. Dia mengajak aku bersekutu: "Kedatangan Tuhan kembali adalah hal yang penting. Kita harus mencari dan menyelidiki untuk memecahkannya. Jika kita secara membabi buta menolak untuk mendengarkan, kita akan melewatkan keselamatan Tuhan. Kita harus mencontoh gadis-gadis bijaksana, dan berfokus mendengarkan suara Tuhan. Itulah yang sesuai dengan kehendak Tuhan." Mendengarnya, aku merasa itu masuk akal tetapi aku masih menyimpan keraguan. Aku berpikir, "Aku sudah percaya kepada Tuhan dan merindukan kedatangan Tuhan kembali selama 40 tahun. Setelah aku percaya pada sesuatu yang keliru, bukankah aku akan menanti dengan sia-sia?" Jadi, aku mengirim pesan kepada pengkhotbah dari gerejaku sebelumnya dan bertanya kepadanya tentang Kilat dari Timur. Setelah menerima pesanku, dia segera memintaku agar tidak mengikuti pertemuan di internet dengan saudara-saudari Kilat dari Timur. Karena itu, aku tidak berani menghubungi Saudara Liu lagi. Lalu, aku menemukan alasan dan menghentikan pertemuan online. Akibatnya, rohku layu lagi. Satu bulan yang tak tertahankan berlalu dalam kondisi ini. Suatu hari, sebuah pemikiran menyadarkan aku, "Aku telah mengenal pengkhotbah dari gerejaku sebelumnya selama bertahun-tahun dan dia telah mengetahui situasiku saat ini, tetapi mengapa dia tidak peduli dan mendukungku? Dia sama sekali belum menghubungiku sampai sekarang. Sebaliknya, Saudara Liu baru mengenalku lebih dari sebulan, tetapi ia peduli pada kepercayaanku kepada Tuhan. Tampaknya Saudara Liu memiliki kasih yang tulus. Kasih hanya bisa datang dari Tuhan. Mungkinkah Saudara Liu diutus oleh Tuhan?" Aku memikirkannya berulang kali, dan merasa harus menyelidiki dengan serius tentang kedatangan Tuhan kembali di internet sehingga aku tidak bisa membicarakannya dengan orang lain. Kemudian aku berdoa kepada Tuhan: "Ya Tuhanku. Jika Saudara Liu adalah pengkhotbah yang engkau kirim, kiranya Engkau menuntun dan memimpin aku, dan mempersiapkan kesempatan lain untuk menghubunginya." Suatu hari setelah doa itu, Saudari Nian'en mengirimiku pesan yang mengundang aku menghadiri pertemuan di Internet. Aku pikir ini dari Tuhan, jadi aku setuju.
Ketika kami berkomunikasi lagi di internet, Saudara Liu berkata terus terang bahwa ia berasal dari Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, yang merupakan Kilat dari Timur yang kubicarakan. Melihat ketulusannya, aku merasa menyesal dan mengakui bahwa aku telah menemukan alasan untuk tidak menghadiri pertemuan dan menipu mereka. Saudara Liu tidak menyalahkan aku tetapi mengajakku bersekutu: "Banyak saudara-saudari di dunia agamawi tidak tahu apa artinya Kilat dari Timur. Selanjutnya, marilah kita bicara tentang maknanya. Tuhan Yesus bernubuat: 'Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Mat. 24:27). 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba' (Lukas 17:24). Seperti yang kita semua tahu, timur dunia mengacu pada Tiongkok. Tuhan Yang Mahakuasa menampakkan diri dan bekerja di Tiongkok untuk mengungkapkan seluruh kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia, seperti terang besar yang memancar dari Timur. Inilah asal-usul 'Kilat dari Timur'. Namun, para pendeta dan penatua di dunia agamawi, yang menghadapi kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, bukan hanya tidak mencari atau menyelidiki, tetapi secara fanatik mengutuk dan menghujat terhadap Kilat dari Timur. Mereka juga melaporkan saudara-saudari yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan bahkan berkomplot dengan pemerintah PKT ateis untuk menangkap mereka. Namun demikian, langkah pekerjaan Tuhan tidak dapat dihentikan. Hanya dalam dua puluh tahun, pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman telah menyebar luas ke seluruh Tiongkok dan sekarang menjadi nama keluarga. Sekarang, firman yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa sudah tersedia secara online yang dapat dilihat semua orang sehingga orang-orang dari berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia dapat mencari dan menyelidiki. Pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman adalah seperti sambaran kilat yang memancar dari Timur ke Barat. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat Tuhan Yesus: 'Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat.' Gadis-gadis bijaksana di seluruh dunia yang sungguh percaya kepada Tuhan dan dapat mendengar suara Tuhan satu demi satu telah kembali ke keluarga Tuhan, sehingga memperlihatkan gambaran yang menyenangkan di mana semua orang berduyun-duyun ke gunung kudus Tuhan. Ini semua adalah dampak dari pekerjaan Roh Kudus. Dari sini kita dapat melihat bahwa Kilat dari Timur merujuk pada pekerjaan Tuhan di akhir zaman."
Dari persekutuan Saudara Liu, aku mengerti arti sebenarnya dari Kilat dari Timur. Aku merasa sangat bahagia dan terus mendiskusikan topik yang berkaitan dengan kedatangan Tuhan kembali bersamanya….
Apakah Tuhan akan datang di atas awan atau seperti pencuri?
Aku berkata: "Mengenai kedatangan Tuhan, ada tertulis dalam Alkitab, 'Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar' (Matius 24:30). 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Menurut ayat-ayat ini, aku berpikir bahwa Tuhan akan turun di atas awan ketika Dia datang kembali."
Saudara Liu berkata, "Saudari, kita semua tahu bahwa ada banyak nubuat dalam Alkitab tentang kedatangan Tuhan kembali. Kamu hanya menemukan beberapa ayat. Selanjutnya, marilah kita baca ayat-ayat lain, 'Karena itu ingatlah bagaimana kamu telah menerima dan mendengar, dan berpeganglah teguh, dan bertobat. Jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang kepadamu bagaikan pencuri dan engkau tidak akan tahu kapan waktunya Aku akan datang kepadamu' (Wahyu 3:3). 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah ia yang berjaga-jaga dan menjaga pakaiannya, supaya ia tidak berjalan dengan telanjang, dan dan jangan sampai kemaluannya terlihat' (Wahyu 16:15) 'Namun, hari Tuhan akan datang seperti pencuri di malam hari ...' (2 Petrus 3:10). Ayat-ayat ini mengatakan bahwa Tuhan akan datang seperti pencuri. Dan ada beberapa ayat lain yang mengatakan bahwa Tuhan akan turun di atas awan. Apakah menurutmu ayat-ayat ini bertentangan satu sama lain?"
Aku membaca ayat-ayat ini dengan cermat, seraya berpikir, "Ternyata dalam Alkitab, bukan hanya nubuat bahwa Tuhan akan turun di atas awan, tetapi ada juga nubuat bahwa Tuhan akan datang seperti pencuri. Mengapa aku tidak pernah memperhatikan ayat-ayat ini sebelumnya?" Tetapi aku terlalu malu untuk mengatakan bahwa aku tidak mengerti, jadi aku berkata: "Tidak, menurutku tidak. 'seperti pencuri' berarti tidak seorang pun tahu hari-hari kedatangan Tuhan."
Saudara Liu berkata: "Aku memiliki pandangan yang sama sepertimu sebelumnya. Setelah itu, aku bertemu saudara-saudari yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Melalui persekutuan mereka denganku, aku mengetahui bahwa kedatangan Tuhan kembali adalah dalam dua cara berbeda: kedatangan rahasia dan kedatangan terbuka. 'seperti pencuri' berarti bahwa Tuhan akan berinkarnasi dan tiba secara rahasia, dan mengungkapkan firman untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Melalui ini, Tuhan akan melengkapi sekelompok pemenang dan kemudian Dia akan secara terbuka turun ke atas awan untuk memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Kita dapat lebih jauh menjernihkan masalah ini dengan membaca sebuah bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: 'Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa "Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu" akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan sejati. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus?' Firman Tuhan Yang Mahakuasa menyatakannya sangat jelas: Ketika Tuhan secara terbuka turun ke awan, beberapa orang akan turun ke neraka untuk dihukum. Sebab ketika Tuhan datang secara rahasia sebagai Anak Manusia, mereka bukan hanya tidak menerima tetapi juga mengutuk, menentang dan menolak Tuhan. Tuhan yang datang secara rahasia adalah demi menyelamatkan umat manusia, sementara ketika Dia secara terbuka turun ke atas awan, Dia akan memberi upah pada yang baik dan menghukum yang jahat. Jadi, mereka yang tidak percaya pada Tuhan Yang Mahakuasa sampai mereka melihat Tuhan turun secara terbuka akan disisihkan oleh Tuhan pada akhirnya. Saudari, setelah kita selesai berkomunikasi, apa pendapatmu?"
Aku tiba-tiba menyadari, "Itu benar! Dalam Matius 24:30 dikatakan, "Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar" Ketika manusia melihat Tuhan turun di atas awan, kita seharusnya bersukacita tetapi tidak meratap, seperti yang dapat kita bayangkan. Ternyata itu karena beberapa orang tidak menerima pekerjaan Tuhan dan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan selama periode kedatangan Tuhan yang tersembunyi sehingga mereka akan meratap ketika Tuhan secara terbuka turun di atas awan. Saudaraku, kamu bersekutu bahwa kedatangan Tuhan kembali adalah dalam dua cara berbeda: kedatangan rahasia dan kedatangan terbuka. Ini sepenuhnya sesuai dengan nubuat Alkitab, sehingga aku dapat menerimanya. Tetapi aku masih sedikit tidak jelas tentang kedatangan Tuhan sebagai inkarnasi. Apakah ada nubuat tentang hal ini dalam Alkitab?"
Saudara Liu berkata: "Tentang itu, marilah kita baca beberapa ayat. 'Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga' (Lukas 12:40). 'Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini' (Lukas 17:24-25). Semua nubuat ini berbicara tentang kedatangan 'Anak Manusia' atau 'Anak Manusia pada zamannya.' Frasa 'Anak Manusia,' mengacu pada Seseorang yang dilahirkan menjadi manusia dan memiliki kemanusiaan yang normal. Jadi Roh tidak bisa disebut Anak Manusia. Misalnya, Tuhan Yahweh adalah Roh dan dengan demikian Dia tidak dapat disebut Anak Manusia; alasan mengapa Tuhan Yesus yang berinkarnasi disebut Anak manusia adalah bahwa Dia adalah inkarnasi dari Roh Tuhan, dan Dia menjadi manusia biasa, yang hidup di antara manusia. Karena itu, 'Anak Manusia pada zamannya' dan 'Kedatangan Anak Manusia' mengacu pada kedatangan Tuhan melalui inkarnasi pada akhir zaman. Terutama, Tuhan Yesus berkata: 'pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' Ini membuktikan bahkan secara lebih eksplisit bahwa Tuhan akan datang kembali melalui inkarnasi. Jika Tuhan datang melalui sarana Roh, Dia pasti tidak akan mengalami penderitaan apa pun, dan tentu saja tidak akan ditolak oleh generasi ini. Jadi kedatangan Tuhan Yesus adalah melalui inkarnasi dan Dia datang untuk mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman."
Melihat persekutuan Saudara Liu memiliki dasar yang kuat, aku menjadi ternganga. Aku berpikir, "Tanpa mendengarkan aku tidak mengerti, tetapi begitu mendengarkan aku tahu bahwa benar-benar dicatat dalam Alkitab bahwa Tuhan akan datang melalui inkarnasi. Tampaknya aku kurang memahami Alkitab. Inilah peristiwa besar bahwa Tuhan akan datang kembali melalui inkarnasi. Aku benar-benar harus memahaminya."
Mengapa Tuhan menjadi manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya?
Aku berkata: "Saudaraku, aku tidak ragu dengan apa yang kamu katakan. Tetapi masih ada satu hal yang tidak kumengerti. Mengapa Tuhan tidak muncul melalui sarana Roh, tetapi menjadi manusia?"
Saudara Liu berkata: "Saudari, pertanyaanmu sangat penting. Marilah kita pelajari dua bagian tulisan suci untuk melihat hasil yang dapat dicapai oleh Roh Tuhan yang muncul untuk melaksanakan pekerjaan. 'Dia berkata, aku memohon kepada-Mu, perlihatkan kemuliaan-Mu kepadaku. Dan Ia berkata, … Engkau tidak sanggup melihat wajah-Ku: Sebab tidak seorang pun akan melihatku dan tetap hidup' (Keluaran 33:18-20). 'Dan semua orang menyaksikan petir dan kilat, suara sangkakala, dan gunung berasap: lalu ketika orang-orang melihatnya, mereka pergi dan berdiri jauh-jauh. Mereka berkata kepada Musa: "Berbicaralah engkau dengan kami dan kami akan mendengarkan: tetapi janganlah Tuhan berbicara dengan kami, supaya kami tidak mati"' (Keluaran 20:18-19).Dari ayat-ayat ini kita dapat melihat: Tuhan itu kudus, sementara kita manusia adalah rusak dan Roh Tuhan akan menghapuskan hal najis yang Dia lihat, sehingga kita tidak bisa mendekati Dia sama sekali. Selain itu, suara Roh Tuhan itu seperti guntur dan kita tidak bisa memahaminya sama sekali. Dengan demikian, ini tidak memudahkan kemajuan pekerjaan Tuhan. Mengenai pertanyaan ini, marilah kita membaca beberapa bagian dari firman Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa yang berkata: 'Cara Tuhan menyelamatkan manusia tidaklah dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode Roh dan identitas Roh, karena Roh-Nya tidak dapat disentuh ataupun dilihat manusia, serta tidak dapat didekati oleh manusia. Jika Ia mencoba menyelamatkan manusia secara langsung dengan menggunakan perspektif Roh, manusia tidak akan mampu menerima keselamatan-Nya. Dan, jika bukan karena Tuhan mengenakan bentuk luar manusia ciptaan, manusia tidak akan mungkin menerima keselamatan ini. Karena manusia sama sekali tidak dapat mendekati-Nya, sama seperti tak seorang pun mampu mendekati awan Yahweh. Hanya dengan menjadi seorang manusia ciptaan, yakni memasukkan firman-Nya ke dalam daging, Ia akan menjadi manusia, dapat secara pribadi mengerjakan firman-Nya dalam diri semua orang yang mengikuti-Nya. Hanya dengan demikian, manusia dapat mendengar sendiri firman-Nya, melihat firman-Nya, menerima firman-Nya, dan kemudian melalui hal ini, sepenuhnya diselamatkan. Jika Tuhan tidak menjadi daging, tidak ada manusia daging yang akan menerima keselamatan yang demikian agung, tidak akan ada seorang pun yang akan diselamatkan. Jika Roh Tuhan bekerja secara langsung di antara manusia, manusia akan diremukkan dan ditawan sepenuhnya oleh Iblis karena manusia tidak mampu untuk berhubungan dengan Tuhan.'
'Sama seperti inkarnasi yang pertama, hanya Tuhan yang berinkarnasi dalam daginglah yang dapat menebus manusia melalui penyaliban-Nya, sementara tidaklah mungkin bagi Roh Tuhan untuk disalibkan sebagai korban penghapus dosa bagi manusia. Tuhan bisa secara langsung menjadi daging untuk menjadi korban penghapus dosa bagi manusia, tetapi manusia tidak dapat secara langsung naik ke surga untuk mengambil korban penghapus dosa yang telah Tuhan sediakan bagi mereka. Dengan demikian, yang sangat mungkin adalah meminta Tuhan bolak-balik ke surga dan ke bumi beberapa kali, dan bukannya manusia yang naik ke surga untuk mengambil keselamatan ini, karena manusia telah jatuh dan tidak dapat naik ke surga, apalagi mendapatkan korban penghapus dosa. Oleh karena itu, perlu bagi Yesus untuk datang di antara manusia dan secara pribadi melakukan pekerjaan yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh manusia. Setiap kali Tuhan menjadi daging, itu adalah sesuatu yang benar-benar perlu dilakukan. Jika ada salah satu tahap yang dapat dilakukan langsung oleh Roh Tuhan, Ia tidak perlu menanggung kehinaan karena berinkarnasi.'
Dari firman Tuhan ini kita mengerti: Kita telah dirusak oleh Iblis, jadi jika kita secara langsung berhubungan dengan roh Tuhan, kita akan dijatuhkan oleh-Nya. Inilah fakta yang diterima semua orang. Selain itu, setiap kali Tuhan menjadi manusia, itu sepenuhnya didasarkan pada kebutuhan umat manusia. Sama seperti di Zaman Kasih Karunia ketika Tuhan melakukan pekerjaan penebusan, jika Tuhan menampakkan diri kepada manusia melalui sarana Roh lagi, tidak akan ada jalan bagi Dia untuk disalibkan, menumpahkan darah-Nya yang berharga atau menderita sengsara. Jadi Tuhan datang ke bumi dari surga dan mengenakan wujud lahiriah manusia ciptaan untuk menjadi manusia sehingga Dia dapat disalibkan sebenarnya untuk menebus dosa-dosa kita. Jika Tuhan Yesus tidak menjadi manusia, kita tidak akan pernah mendapatkan korban penghapus dosa. Demikian pula, di akhir zaman, agar Tuhan mengungkapkan kebenaran untuk menyelamatkan kita, Dia harus berinkarnasi menjadi manusia. Jika Roh melakukan pekerjaan itu, kita tidak akan dapat memahami firman yang diungkapkan oleh-Nya."
Mendengar ini, aku mengerti lebih jelas. Aku berkata: "Itu benar. Kita berasal dari daging dan darah. Jika Tuhan menampakkan diri kepada kita melalui sarana Roh, kita bukan hanya tidak akan bisa mendekati-Nya tetapi akan merasa takut. Tampaknya Tuhan menjadi manusia untuk melakukan pekerjaan-Nya adalah yang paling cocok untuk kita umat manusia, dan juga bermanfaat bagi-Nya yang menyelamatkan kita."
Saudara Liu berkata, "Saudari, kamu mengerti dengan sangat baik. Selanjutnya, marilah kita membaca bagian lain dari firman Tuhan: 'Daging manusia telah dirusak Iblis dan telah begitu dibutakan, dan sangat dicelakakan. Alasan paling mendasar mengapa Tuhan bekerja secara pribadi dalam daging adalah karena sasaran keselamatan-Nya adalah manusia yang adalah daging, dan karena Iblis juga menggunakan daging manusia untuk mengganggu pekerjaan Tuhan. Perang melawan Iblis sesungguhnya adalah pekerjaan penaklukan manusia, dan pada saat yang sama, manusia juga merupakan sasaran keselamatan Tuhan. Dengan begini, pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi adalah penting. Iblis merusak daging manusia, dan manusia menjadi perwujudan Iblis, dan menjadi sasaran yang akan dikalahkan Tuhan. Maka, pekerjaan untuk berperang melawan Iblis dan menyelamatkan umat manusia terjadi di bumi, dan Tuhan harus menjadi manusia untuk berperang melawan Iblis. Ini adalah pekerjaan paling nyata. ... Karena Tuhan berinkarnasi, Dia dapat mengalahkan Iblis dan bisa menyelamatkan umat manusia. Dia tidak secara langsung menghancurkan Iblis, tetapi sebaliknya, Dia menjadi daging untuk melakukan pekerjaan menaklukkan manusia, yang telah dirusak Iblis. Dengan begini, Dia lebih mampu memberi kesaksian bagi diri-Nya sendiri di antara makhluk ciptaan-Nya, dan lebih mampu menyelamatkan manusia yang rusak.' Dari firman Tuhan kita dapat melihat bahwa kita manusia semua telah sangat dirusak oleh Iblis, dan telah menjadi perwujudan Iblis. Sementara itu, kita adalah manusia fana dan tidak memiliki kemampuan untuk lepas dari belenggu dan kendali dosa. Demi menyelamatkan kita, Tuhan harus berinkarnasi secara pribadi untuk mengungkapkan kebenaran dan menyingkapkan kebenaran bahwa kita telah dirusak oleh Iblis yang memungkinkan kita mengenali Iblis sehingga kita dapat meninggalkannya dan kembali kepada Tuhan. Jika Tuhan secara langsung menghancurkan Iblis, natur lama kita tidak akan pernah dibereskan. Demikianlah, Tuhan harus berinkarnasi demi melakukan pekerjaan penghakiman untuk menaklukkan, menyempurnakan dan mentahirkan manusia dan dengan cara ini, Dia mampu mengalahkan Iblis dan menyelamatkan umat manusia."
Aku berkata: "Saudaraku, melalui persekutuanmu, aku menyadari bahwa sungguh sangat berarti bahwa Tuhan berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan-Nya dan menyadari bahwa semua yang telah dilakukan Tuhan adalah demi menyelamatkan kita dengan lebih baik. Namun, aku memiliki pandangan yang sangat meningkat tentang diriku sendiri, tidak tahu siapa aku dan tentang apa yang kusimpulkan dan menilai cara kerja Tuhan sesuka hati. Aku benar-benar tidak masuk akal! Cara-cara apa yang Tuhan gunakan untuk menyelamatkan umat manusia adalah urusan Tuhan sendiri. Yang harus kita lakukan adalah mematuhi Dia."
Saudara Liu berkata: "Syukur kepada Tuhan!"
Melalui persekutuannya, semua kebingunganku telah terbebas. Aku mengakui dalam hatiku bahwa Tuhan akan berinkarnasi ketika Dia datang kembali. Setelah itu, aku menginstal aplikasi Gereja Tuhan Yang Mahakuasa dan mulai dengan lapar membaca firman Tuhan. Setelah masa penyelidikan, aku sangat percaya bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang kembali dan bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah ucapan Roh Kudus. Jadi aku dengan senang hati menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman.