Aku lahir di sebuah keluarga Katolik, dan sejak usia dini ibuku telah mengajariku untuk membaca Alkitab. Saat itu adalah semasa Partai Komunis Tiongkok (PKT) sedang membangun negeri setelah perang sipil, dan karena pemerintah PKT menindas semua agama, aku berusia 20 tahun ketika aku akhirnya berkesempatan untuk pergi ke gereja dan mendengarkan khotbah. Pastor seringkali berkata kepada kami: "Kita umat Katolik harus mengakui dosa kita dengan benar dan bertobat. Kita harus berbuat baik, tidak berbuat jahat, dan selalu menghadiri Misa. Pada akhir zaman, Tuhan akan datang dan menghakimi semua orang dan mengirim manusia ke surga atau ke neraka berdasarkan perilaku mereka. Orang-orang yang paling banyak berdosa akan menderita hukuman kekal di neraka, sedangkan mereka yang melakukan dosa-dosa kecil masih dapat naik ke surga asalkan mereka mengakui dosa mereka kepada Tuhan dan bertobat. Siapa pun yang tidak percaya kepada Tuhan tidak akan pernah masuk ke surga, sebaik apa pun mereka." Ketika mendengar penjelasan ini, aku bersukacita karena aku bernasib baik terlahir dalam iman Katolik. Kukatakan kepada diriku sendiri untuk serius dalam pencarianku, untuk menghadiri Misa lebih sering, dan semakin rajin mengakui dosa-dosaku serta bertobat kepada Tuhan sehingga aku dapat masuk ke surga dan tidak menderita di neraka. Itulah saat ketika aku membangun tekad untuk pergi ke gereja dan berpartisipasi dalam Misa secara teratur. Pastor itu juga mengatakan kepada kami bahwa Tuhan akan kembali pada tahun 2000—kami semua bersukaria mendengar itu, dan kami semua menjadi sangat bersungguh-sungguh dalam pengejaran kami, menantikan kembalinya Tuhan. Namun, tahun 2000 tiba dan berlalu dan kami tidak melihat tanda apa pun yang menandai kedatangan Tuhan kembali. Banyak orang di antara jemaat kami yang kehilangan iman mereka, dan semakin sedikit umat yang menghadiri Misa. Aku juga merasakan perasaan kecewa, tetapi aku masih merasa bahwa imanku kepada Tuhan tidak akan tergoyahkan, tak peduli apa yang orang lain lakukan. Itu karena berkali-kali ketika aku berada dalam bahaya Tuhan telah melindungiku dan aku keluar dengan selamat. Jika bukan karena perlindungan Tuhan aku pasti telah lama mati, sehingga aku tidak akan bersikap begitu tak berterima kasih sampai kehilangan imanku kepada Tuhan.
Silakan bergabung dengan grup belajar online secara gratis dan berdiskusi bersama:
A. Bagaimana menyambut kedatanganTuhan
B. Bagaimana cara memasuki kerajaan surga
C. Bagaimana menyingkirkan dosa
D. Bagaimana cara dilindungi oleh Tuhan selama bencana
Di tahun-tahun berikutnya, aku mendengar dari orang-orang di sekitarku bahwa Amerika Serikat adalah "surga di bumi", dan hasrat yang besar untuk datang ke sana tumbuh dalam diriku. Pada bulan Desember 2014, seluruh keluargaku berimigrasi ke AS, tetapi kenyataan hidup di sini sama sekali tak seperti gambaran indah yang telah kulukis di benakku. Awalnya, segala sesuatu di AS tampak tidak familier—kami adalah orang asing di sebuah negeri yang asing. Lingkungan dan iklimnya sangat berbeda dari apa yang biasa kualami di Tiongkok, dan aku mulai menderita beberapa keluhan fisik tak lama setelahnya. Aku sering merasa lemah dan lesu, sepenuhnya tak bertenaga, tetapi ketika aku pergi ke dokter, mereka tidak dapat menemukan sesuatu yang salah denganku. Aku berada di ambang batas kemampuanku, maka aku mulai berdoa semakin tekun kepada Tuhan, berharap untuk memperoleh perlindungan-Nya. Sembari tetap terus berdoa, aku mulai mencari sebuah gereja di mana aku dapat menghadiri Misa dan pada akhirnya menemukan gereja bagi umat Kristen berdarah Tiongkok. Namun, setelah beberapa kali pergi ke gereja itu aku mendapati bahwa gereja itu tidak jauh berbeda dari apa yang ada dalam masyarakat sehari-hari: anggota-anggota jemaatnya ramah di permukaan tetapi interaksi mereka diatur oleh kekuasaan dan uang. Melihat situasi seperti ini di dalam gereja benar-benar mengecewakan bagiku. Aku berpikir dalam hati: "Ya Tuhan, kapankah Engkau akan datang kembali? Ketika Engkau datang kembali, yang baik akan dipisahkan dari yang jahat dan dunia akan ditahirkan." Walaupun aku masih tetap menghadiri Misa, aku tidak pernah bisa merasakan kehadiran Tuhan di gereja itu; ini seringkali membuatku merasa kecewa dan sedih, dan hal tersebut memengaruhi imanku. Namun, pada suatu hari di bulan Juli 2015 ketika aku bekerja di luar negara bagian, aku ditelepon istriku. Dia berkata dengan penuh kegembiraan: "Tuhan telah datang kembali. Dia telah mengucapkan firman dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman di akhir zaman! Segeralah pulang sehingga kita dapat menerima pekerjaan baru Tuhan bersama-sama." Mendengar perkataannya, aku tidak kuasa untuk merasa sedikit curiga. Aku berpikir: Tuhan sudah datang kembali? Bagaimana mungkin begitu? Ketika Tuhan datang kembali, itu adalah untuk menghakimi dunia, dan untuk memisahkan yang baik dari yang jahat. Namun kini, yang baik dan yang jahat masih bercampur-baur, jadi mengapa istriku mengatakan bahwa Tuhan sudah datang kembali? Apakah dia punya sistem kepercayaan yang berbeda sekarang? Kami telah menjadi orang Katolik di hampir sepanjang hidup kami, sehingga tak mungkin kami dapat menyimpang dari jalan ini sekarang! Maka, aku menyelesaikan pekerjaanku secepat mungkin dan kembali ke rumah.
Sekembaliku, aku bertanya kepada istriku: "Bagaimana engkau tahu bahwa Tuhan telah datang kembali? Engkau belum menyimpang dari jalan, bukan? Engkau mengatakan bahwa Tuhan telah datang kembali untuk melakukan pekerjaan penghakiman, tetapi saat ini yang baik dan yang jahat masih bercampur-baur, jadi bagaimana mungkin Tuhan sudah datang kembali? Kita bisa saja merindukan kedatangan Tuhan kembali, tetapi kita tidak boleh tidak setia kepada-Nya!" Dia mendengarkan semua perkataanku dan kemudian dengan sabar menjawab: "Tidak masalah, jangan khawatir. Aku sendiri baru saja menemukan mengenai kedatangan Tuhan kembali. Gereja Tuhan Yang Mahkuasa kini menjadi saksi tentang kedatangan Tuhan kembali dan Tuhan Yang Mahakuasa sedang menyampaikan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Aku belum jelas mengenai hal-hal yang spesifik, tetapi aku sudah membaca banyak firman yang telah disampaikan oleh Tuhan Yang Mahakuasa secara daring dan aku yakin firman itu semuanya adalah suara Tuhan. Tuhan pernah berfirman: 'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku' (Yohanes 10:27). Kita dapat mencari tahu apakah Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali dengan pergi bersama-sama ke Gereja Tuhan Yang Mahakuasa untuk memeriksanya, bukan?" Yang dikatakan istriku itu terdengar masuk akal, dan kedatangan kembali Tuhan untuk melakukan pekerjaan penghakiman sejalan dengan nubuat-nubuat dalam Akitab, maka aku menganggap tidak ada salahnya bagiku untuk pergi bersamanya ke gereja tersebut untuk melihat-lihat, dan baru kemudian aku dapat mengambil keputusan.
Maka, aku dan istriku pergi ke rumah Saudara Zhang, salah seorang anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Saudara Wang, Saudari Li, dan beberapa teman Katolik juga ikut. Melihat bahwa aku punya banyak teman sungguh membuat pikiranku tenang. Setelah sejenak berbasa-basi, kami semua duduk dan aku menanyakan ini kepada saudara-saudari: "Pengertianku tentang kedatangan Tuhan kembali adalah begini: Ketika Dia datang kembali untuk melakukan pekerjaan penghakiman, yang baik akan dipisahkan dari yang jahat, dan kemudian orang yang baik akan diizinkan masuk ke dalam surga oleh Tuhan dan akan berjumpa dengan-Nya, sementara orang yang jahat akan dibuang ke neraka dan dihukum. Engkau mengatakan bahwa Tuhan telah datang kembali dan Dia sedang melakukan pekerjaan penghakiman, jadi bagaimana bisa kami tidak melihat hal-hal ini terjadi?" Saudara Wang menjawab: "Saudara, aku dulu berpikiran sama. Aku juga berpikir bahwa kedatangan Tuhan kembali berarti bahwa orang baik akan dipisahkan dari orang jahat, bahwa orang baik akan hidup untuk selamanya di surga dan orang jahat akan dihukum, dan bahwa jika kita tidak melihat ini terjadi maka itu membuktikan bahwa Tuhan belum datang kembali. Namun, setelah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa aku menyadari itu hanyalah gagasan dan khayalan kita—itu bukanlah realitas pekerjaan Tuhan. Cara Tuhan menjalankan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman adalah sesuatu yang Tuhan sendiri rencanakan dan atur. Hikmat Tuhan melampaui langit, dan di mata Tuhan manusia itu sekecil butiran debu, sehingga bagaimana kita dapat memahami pekerjaan Tuhan? Dalam Alkitab dikatakan: 'Siapakah yang bisa mengarahkan Roh Tuhan? atau siapakah yang bisa menjadi penasihat-Nya, dan yang bisa mengajar Dia? ... Lihatlah, orang-orang bukan Yahudi bagaikan setetes air dalam ember, dan dihitung laksana butiran terkecil pada timbangan: lihatlah, pulau-pulau itu seperti debu kecil' (Yesaya 40:13, 15). Setiap dari kita memiliki pemikiran di kepala kita, sehingga kita dapat berspekulasi mengenai pekerjaan Tuhan sesuka kita, tetapi Tuhan tidak pernah melakukan pekerjaan-Nya menurut apa yang kita bayangkan. Jika kita menggunakan imajinasi kita untuk membatasi pekerjaan Tuhan, tidakkah itu sangat congkak? Jadi, bagaimanakah Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya? Bagaimanakah Dia memisahkan orang yang baik dari orang yang jahat? Mari kita baca beberapa bagian firman Tuhan untuk membantu kita memahami. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: 'Pekerjaan penghakiman adalah pekerjaan Tuhan sendiri, jadi sudah sewajarnya itu harus dilakukan oleh Tuhan itu sendiri; pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh manusia atas nama-Nya. Karena penghakiman adalah penggunaan kebenaran untuk menaklukkan umat manusia .... Dengan kata lain, pada akhir zaman, Kristus akan menggunakan kebenaran untuk mengajar manusia di seluruh bumi dan membuat semua kebenaran diketahui mereka. Inilah pekerjaan penghakiman Tuhan' ("Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). 'Akhir zaman telah tiba. Semua makhluk ciptaan akan dikelompokkan menurut jenis mereka, dan dibagi ke dalam kategori berbeda berdasarkan sifat mereka. Ini saat ketika Tuhan mengungkap kesudahan manusia dan tempat tujuan mereka. Jika manusia tidak mengalami hajaran dan penghakiman, tidak akan ada jalan untuk mengungkap ketidakpatuhan serta ketidakbenaran mereka. Hanya melalui hajaran dan penghakimanlah kesudahan semua makhluk ciptaan bisa diungkapkan. Manusia hanya menunjukkan watak aslinya ketika ia dihajar dan dihakimi. Yang jahat akan dikumpulkan bersama yang jahat, yang baik dengan yang baik, dan semua manusia akan dikelompokkan berdasarkan jenis mereka. Melalui hajaran dan penghakiman, kesudahan semua ciptaan akan diungkap, sehingga yang jahat bisa dihukum dan yang baik diberikan upah, dan semua orang menjadi tunduk di bawah kekuasaan Tuhan. Semua pekerjaan ini harus dicapai melalui hajaran dan penghakiman yang benar. Karena kerusakan manusia telah mencapai puncaknya dan ketidakpatuhan mereka semakin parah, hanya watak Tuhan yang benar, yang pada prinsipnya adalah termasuk hajaran dan penghakiman serta diungkapkan di akhir zaman—yang bisa benar-benar mengubahkan dan menyempurnakan manusia. Hanya watak ini yang bisa menyingkap kejahatan dan menghukum semua yang tidak benar dengan keras' ("Visi Pekerjaan Tuhan (3)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). 'Tujuan-Ku melakukan pekerjaan penaklukan bukan semata-mata untuk menaklukkan demi penaklukan, tetapi untuk menaklukkan untuk mengungkapkan kebenaran dan kefasikan, untuk mendapatkan bukti untuk hukuman manusia, untuk menghukum orang fasik, dan terlebih lagi, menaklukkan untuk menyempurnakan orang-orang yang rela untuk taat. Pada akhirnya, semua orang akan dipisahkan berdasarkan jenisnya, dan orang-orang yang disempurnakan adalah mereka yang pemikiran dan gagasannya dipenuhi dengan ketaatan. Inilah pekerjaan yang pada akhirnya akan diselesaikan. Sementara itu, mereka yang setiap tindakannya adalah memberontak akan dihukum dan dilemparkan ke dalam api untuk dibakar, menjadi objek kutukan yang abadi' ("Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti Akan Didapatkan oleh Tuhan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). Kita memiliki gagasan bahwa kedatangan Tuhan untuk melakukan pekerjaan penghakiman adalah untuk secara langsung memisahkan gandum dari lalang, domba dari kambing, hamba yang baik dari hamba yang jahat. Dengan kata lain, pekerjaan penghakiman itu adalah untuk mengelompokkan manusia menurut jenisnya. Namun, jika kita memikirkannya lebih dalam, saat ini terdapat lebih dari 2 miliar umat Kristen di seluruh dunia—dan mereka semua mengatakan mereka punya iman yang sejati kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan—jadi bagaimana kita akan membedakan yang baik dari yang buruk, yang benar dari yang jahat? Jika Tuhan menentukan bahwa engkau seorang yang baik dan aku seorang yang jahat, aku pastinya akan berkeberatan dengan itu karena aku merasa bahwa aku juga seorang yang baik. Jika Tuhan menentukan bahwa aku baik dan bahwa seorang yang lain jahat, mereka akan berkeberatan juga dengan itu. Jadi, bagaimana gerangan kita bisa tahu siapa yang baik dan siapa yang jahat? Kita tidak bisa, karena kita manusia tidak memiliki prinsip atau standar untuk mengukur hal ini. Jika Tuhan menentukan dengan cara seperti ini, kita pasti tidak akan tunduk dan akan memiliki gagasan tentang hal ini, menganggap Tuhan itu curang dan tidak adil. Jadi, bagaimanakah pekerjaan mengelompokkan masing-masing menurut jenisnya dilaksanakan? Tuhan yang telah datang kembali pada akhir zaman, yaitu Kristus akhir zaman—Tuhan Yang Mahakuasa—menggunakan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman. Bagi semua orang Kristen, siapa gandum dan siapa lalang, siapa kambing dan siapa domba, siapa hamba yang baik dan siapa hamba yang jahat, siapa gadis-gadis yang bijak dan siapa yang gadis-gadis yang bodoh, semuanya itu disingkapkan melalui kebenaran, melalui firman Tuhan. Gadis-gadis yang bijak adalah mereka yang sungguh percaya kepada Tuhan dan mencintai kebenaran. Ketika mereka mendengar bahwa seseorang memberi kesaksian tentang kedatangan Tuhan, mereka keluar untuk menyambutnya dan secara aktif menyelidiki firman dan pekerjaan Tuhan. Mereka mengenali suara Tuhan dan menerima pekerjaan-Nya pada akhir zaman, dan mereka pada akhirnya akan memperoleh penyucian dan keselamatan penuh melalui penghakiman Tuhan. Mereka akan beroleh perlindungan Tuhan melewati bencana besar dan akan bertahan, dan pada akhirnya akan dibawa masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Sebaliknya, gadis-gadis yang bodoh tidak mencintai kebenaran, mereka berkeras untuk berpegang pada gagasan dan khayalan mereka sendiri atau percaya pada rumor. Mereka tidak mencari atau menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, dan beberapa dari mereka bahkan mengikuti para pemimpin agama dalam menentang dan mengutuk Tuhan dan menolak keselamatan Tuhan pada akhir zaman. Karena semua alasan ini, mereka akan disingkapkan sebagai para pelaku kejahatan oleh pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan akan disingkirkan. Nasib mereka adalah untuk menerima hukuman selama bencana besar. Kita dapat melihat dari sini bahwa pekerjaan Tuhan menempatkan masing-masing menurut jenisnya selama akhir zaman tidak dilakukan sesuai dengan gagasan dan khayalan kita. Sebaliknya, Tuhan memakai metode penghakiman untuk melakukan pekerjaan penyingkapan manusia, dan hasil akhirnya adalah bahwa setiap orang sepenuhnya tersingkap dan terkelompokkan menurut jenisnya masing-masing berdasarkan apakah mereka menerima atau menolak kebenaran. Bukankah ini benar-benar merupakan hikmat Tuhan, keadilan Tuhan, kebenaran Tuhan?"
Setelah mendengarkan firman Tuhan Yang Mahakuasa dan persekutuan Saudara Wang, aku teringat apa yang pastor di gereja kami pernah katakan mengenai "Ketika Tuhan datang, orang yang baik akan dipisahkan dari orang yang jahat" dan menyadari bahwa gagasan ini sungguh terlalu samar, terlalu tidak praktis, dan sama sekali tidak sesuai dengan realitas pekerjaan Tuhan. Kita semua hidup dalam dosa, kita terus-menerus berbuat dosa dan kemudian mengakui dosa, tetapi tidak dapat lepas dari lingkaran ini, jadi siapakah yang benar-benar merupakan orang yang baik? Ketika Tuhan datang kembali, jika kita belum ditahirkan dari dosa-dosa kita, akankah kita diizinkan masuk ke dalam kerajaan surga? Memikirkan hal ini seperti menyalakan sebuah lampu di hatiku, dan aku bersyukur kepada Tuhan untuk kepemimpinan-Nya. Tidak sia-sia aku datang ke pertemuan itu, sebab aku lalu mengerti bahwa Tuhan memisahkan yang baik dari yang jahat menurut bagaimana orang mendekati kebenaran. Dengan kata lain, orang baik atau jahat tergantung pada apakah mereka menerima dan menaati penghakiman dan hajaran firman Tuhan atau tidak, dan beginilah kebenaran Tuhan secara utuh diwujudkan. Melalui firman dan pekerjaan-Nya, Tuhan memisahkan gandum dari lalang, domba dari kambing, gadis-gadis yang bijak dari gadis-gadis yang bodoh, orang percaya yang sejati dari orang percaya yang palsu, dan pencinta kebenaran dari pembenci kebenaran. Tuhan sungguh luar biasa bijaksana! Namun demikian, aku juga teringat pastor yang mengatakan bahwa ketika Tuhan kembali untuk menghakimi manusia Dia melakukannya satu demi satu, dan tiap-tiap dosa individu disebutkan dan dihakimi satu demi satu sebelum Dia memutuskan apakah orang itu akan masuk ke surga atau ke neraka. Namun kini, Tuhan Yang Mahakuasa berfirman bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman dilakukan melalui firman-Nya, jadi bagaimana firman ini digunakan untuk menghakimi manusia?
Aku kemudian mengajukan pertanyaan ini dan Saudara Zhang menjawabnya dengan membacakan dua bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa untukku: "Beberapa orang percaya bahwa Tuhan bisa turun ke bumi pada saat yang tidak diketahui dan menampakkan diri kepada manusia, di mana Dia secara pribadi akan menghakimi seluruh umat manusia, menguji mereka satu demi satu tanpa ada yang terlewat. Mereka yang berpikir seperti ini tak mengerti tahap pekerjaan inkarnasi ini. Tuhan tidak menghakimi manusia satu per satu dan tidak menguji manusia satu per satu; melakukan itu bukanlah pekerjaan penghakiman. Bukankah kerusakan semua manusia itu sama? Bukankah hakikat semua manusia itu sama? Yang dihakimi adalah hakikat rusak umat manusia, hakikat manusia yang dirusak oleh Iblis, dan seluruh dosa manusia. Tuhan tidak menghakimi kesalahan manusia yang remeh dan tak penting. ... tetapi menghakimi kefasikan seluruh umat manusia—penentangan manusia terhadap Tuhan, contohnya, atau sikap tidak hormat manusia terhadap-Nya, atau gangguan mereka terhadap pekerjaan Tuhan, dan seterusnya. Yang dihakimi adalah hakikat penentangan umat manusia terhadap Tuhan, dan pekerjaan ini adalah pekerjaan penaklukan pada akhir zaman" ("Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan dari Tuhan yang Berinkarnasi" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"). "Pada akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan esensi manusia, dan membedah perkataan dan perbuatan manusia. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia seharusnya menaati Tuhan, bagaimana seharusnya manusia setia kepada Tuhan, bagaimana manusia seharusnya hidup dalam kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan sebagainya. Firman ini semuanya ditujukan pada esensi manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan berkaitan dengan bagaimana manusia merupakan perwujudan Iblis, dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan tidak hanya menjelaskan natur manusia dengan beberapa kata; Dia menyingkapkan, menangani, dan memangkasnya dalam jangka panjang. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan perkataan biasa, tetapi dengan kebenaran yang sama sekali tidak dimiliki manusia. Hanya cara-cara seperti inilah yang dapat disebut penghakiman" ("Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia").
Saudara Zhang kemudian mempersekutukan hal ini denganku: "Kita memiliki gagasan bahwa selama pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman Dia akan memanggil masing-masing dan setiap orang agar datang ke hadapan takhta putih-Nya untuk menghakimi mereka. Setiap orang harus berlutut di tanah dan kemudian mengakui setiap dosa yang telah mereka buat sepanjang hidup mereka, dan kemudian Tuhan akan memutuskan apakah mereka akan masuk ke surga atau ke neraka tergantung pada beratnya dosa-dosa mereka. Kita berpikir bahwa Tuhan menghakimi manusia menurut dosa-dosa seperti melecehkan orang secara fisik atau verbal, tidak berbakti kepada orangtua mereka, atau mencuri atau merampok orang lain. Namun pada kenyataannya, pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman tidak berhubungan dengan perilaku atau kesalahan lahiriah kita, tetapi sebaliknya menyasar pada penghakiman atas natur jahat umat manusia yang menentang Tuhan dan setiap watak kita yang rusak. Ini mencakup kecongkakan dan sikap merasa diri penting, kebengkokan dan keculasan kita, keegoisan dan kehinaan kita, keserakahan dan kejahatan kita, dan lain sebagainya. Kita juga memiliki sudut pandang yang tidak sesuai dengan Tuhan, memiliki banyak gagasan agamawi dan gagasan feodal yang sudah ketinggalan zaman. Semua ini merupakan sumber dari sikap kita yang menentang Tuhan, semua ini adalah masalah yang dialami oleh seluruh umat manusia yang rusak, dan juga merupakan hal-hal yang akan dimurnikan dan diubah oleh pekerjaan penghakiman Tuhan. Jadi, firman yang Tuhan sampaikan menyingkapkan natur dan esensi manusia dan setiap anggota umat manusia yang rusak di atas muka bumi adalah bagian dari ini, tanpa kecuali. Atau, dengan kata lain, firman Tuhan ditujukan kepada seluruh umat manusia dan, karenanya, tidak perlu untuk menghakimi manusia secara individu. Dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan menerima penghakiman dan hajaran dari firman Tuhan, kita dapat memahami banyak kebenaran dan secara jelas memahami esensi, natur dan kebenaran dari wujud kita yang dirusak oleh Iblis. Melakukan hal ini juga memungkinkan kita untuk mengenali watak Tuhan yang benar dan mengembangkan hati yang penuh hormat kepada Tuhan, dan kita dapat mulai menyangkal diri kita sendiri sehingga kita akan bersedia mengkhianati daging kita dan melakukan kebenaran. Dengan cara ini, watak jahat kita yang rusak akan secara bertahap dimurnikan dan sudut pandang dan cara pandang kita atas hidup juga akan berubah. Ketika kita mulai hidup dengan firman Tuhan, ketika kita berhenti melawan dan menentang Tuhan, dan sebaliknya benar-benar mematuhi dan menghormati-Nya serta menjauhi kejahatan, maka kita akan beroleh keselamatan Tuhan dan menjadi manusia yang selaras dengan kehendak Tuhan. Ini adalah realitas dan tujuan Tuhan menyampaikan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman selama akhir zaman."
Mendengarkan persekutuan Saudara Zhang memberiku kesadaran tentang betapa praktis dan realistisnya pekerjaan penghakiman Tuhan itu! Aku mampu menerima apa yang dikatakannya—hal itu menggema di lubuk hatiku. Ya, manusia memang congkak, mereka mencari ketenaran dan kekayaan dan status, dan mereka hidup dengan berkubang dalam berbagai watak mereka yang rusak. Tuhan memakai penghakiman oleh firman-Nya untuk membersihkan kita dari semua kenajisan dan kerusakan di dalam diri kita. Natur kita yang menentang Tuhan, karenanya, dapat diatasi dan watak kita yang rusak diubah, dan kemudian kita dapat menjadi manusia yang sungguh-sungguh baik. Dengan memahaminya secara demikian, aku dapat melihat bahwa ketika pastor berbicara mengenai orang yang dihakimi satu per satu dan tiap-tiap dosa mereka dihakimi ketika Tuhan datang kembali untuk menghakimi umat manusia, itu tidak lain hanyalah gagasan dan khayalan manusia. Hal itu sama sekali tak berkaitan dengan cara Tuhan yang sebenarnya dalam melakukan pekerjaan-Nya. Firman Tuhan yang Mahakuasa sungguh mengandung kebenaran; firman itu benar-benar merupakan suara Tuhan! Aku kemudian memutuskan untuk secara menyeluruh menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa.
Sementara aku mencermati hal ini, aku menonton sejumlah film injil yang diproduksi oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, termasuk Hari-Hari Nuh Telah Tiba, Misteri Ketuhanan, dan Mengejar Kereta Terakhir, dan juga beberapa video lagu pujian firman Tuhan seperti Betapa Pentingnya Kasih Tuhan Bagi Manusia. Aku juga membaca banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa dan mendengarkan persekutuan saudara-saudari tentang sejumlah aspek kebenaran. Hal ini membantuku meyakini bahwa Tuhan Yang Mahakuasa memang Tuhan Yesus yang datang kembali! Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang sejati dan adalah Tuhan yang datang kembali yang sudah kita nantikan! Aku sangat bahagia telah menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman.
Sejak percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, aku telah sering bertemu dengan saudara-saudari atau mendengarkan khotbah bersama mereka. Setiap hari penuh dengan sukacita bagiku dan aku merasa bahwa aku beroleh berkat rohani. Aku menikmati kenyamanan yang berasal dari pekerjaan Roh Kudus, dan aku mulai memahami lebih banyak kebenaran. Di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, semua saudara-saudari sangat hangat dan jujur satu sama lain, dan tidak seorang pun berusaha untuk menipu yang lain atau membuat orang lain selalu bersikap waspada. Setiap orang sederhana, terbuka dan tulus, dan bahkan ketika mereka menyatakan watak mereka yang rusak mereka masing-masing mampu mengenal diri mereka sendiri melalui firman Tuhan dan mencari kebenaran untuk mengatasi watak mereka yang rusak. Aku merasa bahwa ini adalah satu-satunya persaudaraan yang sejati dalam Kristus. Aku sangat terkesan dengan video lagu pujian, video musik, video tarian dan nyanyian, dan film-film injil yang diproduksi oleh Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, yang kesemuanya menjunjung tinggi kebenaran dan menjadi kesaksian bagi Tuhan dan pekerjaan-Nya pada akhir zaman. Semuanya ini adalah agar orang tunduk dan menyembah Tuhan, dan gereja benar-benar terasa seperti sebuah tempat di mana Tuhan melakukan pekerjaan-Nya! Melihat, mendengar, dan mengalami semuanya ini adalah bukti di dalam hatiku bahwa Gereja Tuhan Yang Mahakuasa adalah sebuah gereja yang sejati di mana Tuhan secara pribadi merawat dan menggembalakan kawanan-Nya. Fakta bahwa aku telah mampu masuk ke rumah Tuhan dan bertemu secara empat mata dengan Tuhan adalah peninggian yang luar biasa oleh Tuhan. Aku sungguh-sungguh begitu beruntung! Terima kasih, Tuhan Yang Mahakuasa!