Menu

Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Mengenal Pekerjaan Tuhan" - Kutipan139

Firman Tuhan Klasik - "Firman tentang Mengenal Pekerjaan Tuhan" - Kutipan139

139. Pekerjaan Roh Kudus selalu dilakukan secara spontan; Dia dapat merencanakan pekerjaan-Nya kapan pun, dan menjalankannya kapan pun. Mengapa Aku selalu mengatakan bahwa pekerjaan Roh Kudus itu nyata dan bahwa pekerjaan itu selalu baru dan tidak pernah usang, dan selalu paling segar? Pekerjaan-Nya belum direncanakan saat dunia diciptakan; sama sekali bukan begitu yang terjadi! Setiap langkah pekerjaan mencapai efek yang tepat pada waktunya masing-masing, dan langkah-langkahnya tidak saling mengganggu. Sering kali, rencana yang mungkin kaupikirkan sama sekali tidak mampu menandingi pekerjaan terakhir Roh Kudus. Pekerjaan-Nya tidak sesederhana pemikiran manusia, juga tidak serumit imajinasi manusia—pekerjaan ini terdiri dari pembekalan manusia kapan saja dan di mana saja seturut kebutuhan mereka saat ini. Tidak seorang pun yang lebih jelas memahami substansi manusia dibandingkan diri-Nya, dan justru karena alasan inilah tidak ada yang mampu memenuhi kebutuhan nyata manusia sebaik yang dilakukan pekerjaan-Nya. Oleh karena itu, dari sudut pandang manusia, pekerjaan-Nya seakan-akan telah direncanakan ribuan tahun sebelumnya. Saat Dia bekerja di tengah-tengahmu sekarang, sembari bekerja dan berbicara sambil mengamati keadaanmu saat ini, Dia memiliki firman yang tepat untuk disampaikan ketika menghadapi tiap-tiap keadaan, mengucapkan firman yang tepat dibutuhkan oleh orang. Ambillah contoh langkah pertama dari pekerjaan-Nya: saat-saat hajaran. Setelah itu, orang menunjukkan segala macam perilaku dan bertindak memberontak dengan cara-cara tertentu; berbagai keadaan positif muncul, demikian juga keadaan negatif tertentu. Mereka mencapai titik dalam kenegatifan mereka dan menunjukkan batas terendah yang akan membuat mereka jatuh. Tuhan telah melakukan pekerjaan-Nya berdasarkan semua hal ini, dan dengan demikian, memanfaatkan hal-hal ini untuk meraih hasil yang jauh lebih baik dari pekerjaan-Nya. Artinya, Dia melakukan pekerjaan pemeliharaan di antara manusia sesuai dengan apa pun keadaan mereka pada saat itu; Dia melakukan setiap langkah pekerjaan-Nya sesuai dengan keadaan aktual manusia. Semua ciptaan ada di tangan-Nya; mana mungkin Dia tidak mengenal mereka? Tuhan melakukan langkah pekerjaan berikutnya yang harus dilakukan, kapan saja dan di mana saja, sesuai keadaan manusia. Sama sekali bukan berarti pekerjaan ini direncanakan ribuan tahun sebelumnya; itu adalah gagasan manusia! Dia bekerja selagi Dia mengamati efek pekerjaan-Nya, dan pekerjaan-Nya terus-menerus makin mendalam dan berkembang; setiap kali, setelah mengamati hasil pekerjaan-Nya, Dia menerapkan langkah berikutnya dari pekerjaan-Nya. Dia menggunakan banyak hal untuk bertransisi secara bertahap dan menjadikan pekerjaan barunya terlihat oleh manusia seiring waktu. Cara bekerja semacam ini mampu memenuhi kebutuhan manusia, sebab Tuhan mengenal manusia dengan sangat baik. Beginilah cara Dia melaksanakan pekerjaan-Nya dari surga. Demikian juga, Tuhan yang berinkarnasi melakukan pekerjaan-Nya dengan cara yang sama, membuat pengaturan menurut kondisi aktual dan bekerja di antara umat manusia. Tidak satu pun dari pekerjaan-Nya telah diatur sebelum dunia diciptakan maupun direncanakan dengan cermat sebelumnya. Dua ribu tahun setelah dunia diciptakan, Yahweh melihat bahwa umat manusia telah menjadi begitu rusak sehingga Dia memakai Nabi Yesaya untuk menubuatkan bahwa setelah Zaman Hukum Taurat berakhir, Yahweh akan melakukan pekerjaan-Nya menebus umat manusia di Zaman Kasih Karunia. Tentu saja, ini adalah rencana Yahweh, tetapi rencana ini juga dibuat sesuai dengan keadaan yang Dia amati pada saat itu; Dia tentu tidak memikirkannya segera setelah menciptakan Adam. Yesaya hanya menyuarakan nubuat, tetapi Yahweh tidak melakukan persiapan lebih lanjut untuk pekerjaan ini selama Zaman Hukum Taurat; sebaliknya, Dia menjalankannya di awal Zaman Kasih Karunia, ketika malaikat pembawa berita itu muncul dalam mimpi Yusuf untuk mencerahkan dia dengan pesan bahwa Tuhan akan menjadi daging, dan baru setelah itulah, pekerjaan inkarnasi-Nya dimulai. Tuhan tidak mempersiapkan pekerjaan inkarnasi-Nya segera setelah menciptakan dunia, sebagaimana yang orang bayangkan; itu hanya diputuskan berdasarkan sejauh mana umat manusia telah berkembang dan status perang-Nya melawan Iblis.

Dikutip dari "Engkau Seharusnya Tahu Bagaimana Seluruh Umat Manusia Telah Berkembang Hingga Hari Ini" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Tinggalkan komentar