Kabar Baik Diterima pada Pertemuan Pengajaran Alkitab

Saat ini, banyak saudara-saudari tidak berani mendengarkan khotbah sampai membuat mereka lengah karena takut disesatkan oleh Kristus palsu. Tetapi menutup pintu kita dan menjaga diri seperti ini akan menunda kemajuan hidup kita, dan bahkan menyebabkan kita kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan. Kita bahkan mungkin ditinggalkan oleh-Nya. Sebenarnya, selama kita memahami prinsip-prinsip membedakan Kristus palsu, kita secara otomatis tidak akan disesatkan olehnya. Setelah menghadiri beberapa pertemuan pengajaran Alkitab, aku tidak hanya memahami prinsip membedakan Kristus palsu, tetapi juga mendapat kabar baik.

Pada bulan Maret 2018, Saudari Li dan aku pergi mengunjungi seorang saudari yang merasa lemah. Sesampainya kami di rumah saudari itu, keponakannya berada di sana. Setelah perkenalan, aku mengetahui kalau keponakannya, Saudari Chen, juga percaya kepada Tuhan, jadi kami berempat bersekutu bersama. Dari percakapan itu, aku merasakan Saudari Chen bersekutu dengan penuh wawasan dan ada terang dalam tutur katanya. Belakangan, Saudari Chen mengusulkan agar kami belajar Alkitab bersama. Kami semua sepakat dengan senang hati. Kemudian kami membaca dan bersekutu bersama-sama tentang tulisan suci tentang tanda-tanda akhir zaman. Dari persekutuan Saudari Chen, aku mengerti bahwa saat ini orang-orang yang percaya kepada Tuhan melekat pada dunia materi dan iman serta kasih mereka telah menjadi dingin. Para pendeta dan tua-tua mengkhotbahkan pernyataan klise lama yang sama, saling merancangkan yang jahat, menumbuhkan rasa dengki satu sama lain dan terjerat dalam perselisihan, dan sebagainya. Semua ini menunjukkan tingkat ketandusan di gereja-gereja, dan merupakan tanda-tanda akhir zaman. Juga, penggenapan nubuat tentang empat bulan darah, dan terjadinya segala macam bencana, adalah tanda-tanda bahwa akhir zaman telah muncul. Aku tidak pernah berpikir bahwa sekarang adalah masa akhir zaman, dan Tuhan akan segera datang! Ketika memikirkan hal-hal ini, aku menjadi bersemangat. Meskipun di gereja aku telah mendengar para pendeta menjelaskan tulisan suci ini, mereka tidak menerangkannya sejelas saudari itu, dan aku tidak pernah memiliki perasaan mendesak seperti itu. Aku tidak pernah berpikir bahwa seorang saudari semuda Saudari Chen dapat menjelaskan dalam persekutuan yang segar dan hidup. Aku memutuskan untuk mendengarkan dengan saksama.

Selanjutnya, Saudari Chen menyatukan beberapa nubuat dalam Alkitab dan bersekutu tentang cara kembalinya Tuhan, kedatangan Tuhan kembali untuk melakukan pekerjaan penghakiman, dan pentingnya penghakiman Tuhan, dll. Aku mendengarkan semuanya dengan senang hati dan mulai mengerti bahwa alasan mengapa kita terus berbuat dosa adalah karena natur berdosa masih ada di dalam diri kita. Karena itu, Tuhan bernubuat bahwa pada akhir zaman Dia akan melakukan tahap penghakiman untuk menyucikan watak rusak kita secara menyeluruh dan menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Makin aku mendengarkan persekutuan saudari itu, makin aku merasa tercerahkan. Meskipun aku telah mendengarkan khotbah-khotbah di gereja selama bertahun-tahun, aku belum pernah mendengar khotbah yang jelas seperti itu. Kemudian, Saudari Chen memutarkan bagi kami banyak video tarian dan lagu, video nyanyian pujian dan pembacaan firman Tuhan, dan juga sketsa-sketsa. Menonton semuanya begitu menyegarkan, karena aku belum pernah melihat program seperti itu sebelumnya. Video nyanyian pujian itu jauh lebih baik daripada yang kutonton di gereja, terutama video Keterikatan dengan Tuhan dan Sepanjang Jalan Dalam Penyertaan-Mu, lirik-liriknya persis seperti yang kupikirkan dalam benakku sendiri! Aku tersentuh setelah mendengarkannya. Sebelum aku menyadarinya, waktu sudah agak larut, dan kami menentukan tanggal untuk belajar Alkitab di lain waktu. Dalam perjalanan pulang, kebahagiaan di hatiku dan harapan akan pertemuan berikutnya membuat aku menyanyikan lagu pujian yang memuji Tuhan.

Setelah pulang, aku berpikir tentang persekutuan dalam pertemuan itu. Aku merasa telah memperoleh banyak hal dan juga lebih memahami tentang banyak tulisan suci yang tidak aku mengerti sebelumnya. Tiba-tiba terlintas di benakku: Apakah yang Saudari Chen ceritakan adalah tentang jalan Kilat dari Timur? Para pendeta telah mengingatkan kami berkali-kali bahwa Kilat dari Timur menyampaikan khotbah-khotbah yang sangat muluk tetapi kami tidak perlu mendengarkan mereka. Saat itu, aku agak khawatir, dan pertempuran hebat berkecamuk dalam hatiku: Jika kecurigaanku benar, haruskah aku tetap pergi ke pertemuan itu lain kali? Tetapi ada terang dalam persekutuan Saudari Chen, yang tidak dimiliki para pendeta dalam khotbah mereka; juga, apa yang dia sampaikan dalam persekutuan didasarkan pada Alkitab dan memberiku kepuasan rohani. Semua perasaan ini benar. Semua ini jelas menunjukkan bahwa persekutuannya memiliki pekerjaan Roh Kudus. Aku berpikir, "Aku seharusnya tidak membabi buta mendengarkan pendeta. Jika Tuhan Yesus benar-benar datang kembali, tetapi aku tidak mendengarkan, aku akan kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan, dan akan menyesalinya seumur hidup bukan?" Jadi aku memutuskan untuk menghadiri pertemuan berikutnya.

Pada pertemuan berikutnya, aku memberi tahu Saudari Chen tentang kekhawatiranku: "Sekarang di gereja, para pendeta sering memberi tahu kita tentang Kristus palsu yang menyesatkan manusia selama hari-hari akhir zaman dan bahwa kita tidak seharusnya mendengarkan khotbah sampai membuat kita lengah, atau kita akan mudah disesatkan. Jadi, karena takut ditipu, kita tidak dapat mendengarkan khotbah lain."

Saudari Chen berkata: "Dalam Alkitab, Tuhan Yahweh berkata: 'Dan jangan sampai hatimu ciut, dan kamu takut akan desas-desus yang akan terdengar di negeri ini' (Jer 51:46). Alkitab juga mengatakan: 'Karena Tuhan tidak memberikan kita roh ketakutan; tetapi roh yang membangkitkan kuasa, kasih, dan pengendalian diri' (2 Timotius 1:7). Dari tulisan suci ini kita dapat melihat bahwa Tuhan telah menaruh kuasa dan keberanian di dalam hati kita. Ketika Tuhan beserta kita, tidak ada yang perlu kita takuti, karena Tuhan itu Maha Kuasa dan segala sesuatu di dunia berada di tangan-Nya. Rasa malu dan takut berasal dari Iblis; ketika kita tidak memiliki Tuhan dalam hati kita, kita akan merasa malu-malu dan takut. Sama seperti Raja Saul: Ketika dia memiliki Tuhan di dalam hatinya, dia memenangkan setiap pertempuran; tetapi ketika dia memberontak melawan Tuhan dan ditinggalkan oleh Tuhan, dia menjadi agak malu-malu dalam hatinyya ketika berhadapan dengan sang raksasa, dan bahkan membiarkan negativitasnya menjangkiti pasukannya. Lalu ada juga Daud, seorang bocah gembala tanpa senjata di tangannya. Tetapi dia memiliki tempat bagi Tuhan di dalam hatinya dan percaya bahwa tidak peduli seberapa ganas musuhnya, dia tetap berada di bawah kekuasaan Tuhan. Jadi, ketika menghadapi raksasa itu, dia tidak malu-malu. Rasa malu dan takut itu berasal dari Iblis. Jika kita menolak mendengarkan jalan yang benar karena malu-malu atau takut, bukankah kita baru saja terperangkap pada rencana keji Iblis? Kita semua tahu bahwa telah disebutkan berkali-kali dalam Wahyu bahwa: 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu 2:7). Ini adalah pencerahan Roh Kudus, dan juga merupakan peringatan Tuhan bahwa dalam hal menyelidiki jalan yang benar, kita harus mendengarkan, memahami, dan menilai sehingga kita dapat memahami keinginan-Nya. Juga dicatat dalam Alkitab bahwa: 'Demikianlah iman datang dengan mendengar, dan mendengar firman Tuhan' (Roma 10:17). Dari tulisan suci ini kita dapat melihat bahwa mendengar dan menyelidiki jalan itu adalah prasyarat bagi kita untuk percaya pada jalan yang benar. Jika kita tidak mendengarkan Injil Tuhan pada mulanya, bagaimana kita dapat datang di hadapan Tuhan? Hanya setelah mendengarkan dan menyelidiki jalan yang diberitakan orang lain pada kita, maka kita dapat menilai apakah itu jalan yang benar atau tidak. Domba-domba Tuhan mendengarkan suara Tuhan. Jadi, setelah mendengarkan, baru kita dapat mengetahui apakah itu suara Tuhan atau tidak dan apakah kita memiliki kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Tuhan mendukung kita, dan Dia adalah sandaran kita. Jadi, adakah yang perlu kita takuti?" Persekutuan Saudara Chen cukup rasional. Tuhan itu Mahakuasa. Dengan Tuhan sebagai sandaranku, apakah yang harus kutakuti? Saat itu, aku mulai merasa lebih tenang.

Saudari Chen terus berkata, "Mengenai masalah Kristus palsu yang muncul pada akhir zaman untuk menyesatkan manusia, marilah kita lihat apa yang dikatakan Tuhan Yesus: 'Jadi, jika ada orang yang berkata kepada engkau: Lihat, Kristus ada di sini, atau Kristus ada di sana; jangan engkau percaya. Karena akan bangkit Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu, dan mereka akan membuat tanda-tanda dan mukjizat yang dahsyat; jadi, jika mungkin, mereka akan menyesatkan orang-orang pilihan. Lihatlah, Aku telah memberitahumu sebelumnya' (Matius 24:23-24). Ketika Tuhan mengatakan ini, maksud-Nya adalah bahwa dalam hal menanti kedatangan Tuhan, kita harus waspada dan bisa membeda-bedakan. Dan Dia telah jelas memberi tahu kita sifat-sifat Kristus palsu— memperlihatkan tanda-tanda dan keajaiban besar—sehingga kita tidak disesatkan. Namun, maksud Tuhan bukanlah agar kita mengambil sikap untuk tidak mendengarkan mereka yang memberitakan kedatangan Tuhan atau tidak mencari penampakan Kristus palsu di akhir zaman. Tuhan berkata bahwa Dia akan datang segera. Jika kita menghindari dan menolak semua orang yang memberitakan Injil kedatangan Tuhan kembali karena takut ditipu oleh Kristus palsu, bukankah ini sama seperti menutup pintu kita dan tinggal di rumah atau tidak makan karena takut tersedak? Dengan melakukan itu, bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan? Sebenarnya, mudah bagi kita supaya tidak disesatkan oleh Kristus palsu. Selama kita memahami kebenaran dalam membedakan Kristus yang benar dari Kristus yang palsu, tentu saja kita tidak akan disesatkan oleh Kristus palsu atau kehilangan kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Jadi, bagaimana kita membedakan Kristus palsu? Mari kita bersekutu tentang aspek kebenaran ini."

Aku berpikir setiap kata yang disampaikan Saudari Chen itu masuk akal. Tampaknya benar bila dikatakan bahwa jika kita secara pasif menangkis serangan siapa pun yang mengatakan Tuhan telah datang kembali karena takut ditipu oleh Kristus palsu, bukankah kita akan kehilangan kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan? Jika kita dapat membedakan Kristus palsu, kita tidak perlu khawatir akan disesatkan oleh mereka. Jadi ketika mendengar Saudari Chen berkata bahwa dia akan bersekutu dengan kebenaran membedakan Kristus yang sejati dari Kristus-Kristus palsu, aku mendengarkan dengan lebih cermat.

Pada saat ini, Saudari Chen membacakan dua paragraf dari firman: "Menyelidiki hal semacam ini tidaklah sulit, tetapi itu menuntut setiap kita untuk mengetahui satu kebenaran ini: Dia yang adalah Tuhan yang berinkarnasi akan memiliki esensi Tuhan, dan Dia yang adalah Tuhan yang berinkarnasi akan memiliki pengungkapan Tuhan. Karena Tuhan menjadi daging, Dia akan melaksanakan pekerjaan yang ingin Dia lakukan, dan karena Tuhan menjadi daging, Dia akan mengungkapkan siapa Dia, dan akan dapat membawa kebenaran kepada manusia, menganugerahkan hidup kepadanya, dan menunjukkan jalan kepadanya. Daging yang tidak memiliki esensi Tuhan pasti bukan Tuhan yang berinkarnasi; ini tidak diragukan lagi" (Makna dari benar-benar percaya kepada Tuhan). "Jika, pada masa sekarang, muncul orang yang dapat memperlihatkan tanda dan keajaiban, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan melakukan banyak mukjizat, dan jika orang ini mengaku bahwa merekalah Yesus yang telah datang, inilah pemalsuan yang dilakukan oleh roh-roh jahat yang meniru Yesus. Ingatlah ini! Tuhan tidak mengulangi pekerjaan yang sama. Tahap pekerjaan Yesus sudah diselesaikan, dan Tuhan tidak akan pernah melakukan lagi tahap pekerjaan tersebut. …Jadi, Tuhan melakukan satu tahap pekerjaan dalam setiap zaman. Begitu setiap tahap pekerjaan-Nya selesai, tahap itu akan segera ditiru oleh roh-roh jahat, dan setelah Iblis mulai mengikuti jejak Tuhan, Tuhan berubah ke cara yang berbeda. Begitu Tuhan telah menyelesaikan suatu tahap pekerjaan-Nya, tahap itu ditiru oleh roh jahat. Engkau semua harus betul-betul jelas mengenai hal ini" (Mengenal Pekerjaan Tuhan pada Zaman Sekarang).

Saudari Chen melanjutkan persekutuan: "Dari dua paragraf ini kita dapat melihat bahwa Kristus adalah kebenaran, jalan, dan hidup. Cara untuk membedakan Kristus yang benar dari Kristus yang palsu dilakukan terutama dengan melihat apakah mereka dapat mengungkapkan kebenaran, dan dapat melakukan pekerjaan menyelamatkan umat manusia. Pada akhir Zaman Hukum Taurat, Tuhan Yesus datang. Dia mengungkapkan banyak kebenaran sesuai dengan kebutuhan umat manusia, mengadakan berbagai mukjizat, dan melakukan pekerjaan menebus umat manusia melalui penyaliban-Nya. Dia memulai Zaman Kasih Karunia dan mengakhiri Zaman Hukum Taurat. Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang dan tidak mengulangi pekerjaan-Nya. Pada akhir zaman, Tuhan Yesus yang datang kembali tidak akan mengulangi pekerjaan yang telah dilakukan-Nya di masa lalu—mengadakan tanda-tanda dan keajaiban, menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan, atau menebus umat manusia melalui penyaliban, karena tahap pekerjaan itu telah selesai. Tuhan Yesus menubuatkan bahwa pada akhir zaman, Kristus palsu akan memperlihatkan tanda-tanda dan keajaiban besar untuk menyesatkan manusia, jadi, jika ketika Dia datang kembali, Tuhan masih melakukan hal-hal ini, bukankah Dia akan bertentangan dengan diriNya sendiri? Alkitab menubuatkan bahwa pada akhir zaman, Tuhan akan datang kembali untuk membuka gulungan kitab itu, menyingkapkan misteri, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan keluarga Tuhan, memisahkan kambing dari domba, memasukkan orang ke dalam kategori mereka seharusnya, memberi upah pada mereka yang baik dan menghukum yang jahat, dan sebagainya. Kristus Palsu adalah roh-roh jahat yang memalsukan Kristus. Mereka tidak mampu mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan memperkenalkan zaman baru dan mengakhiri zaman lama. Mereka tentu tidak dapat mengungkapkan misteri atau melakukan pekerjaan menyelamatkan umat manusia. Mereka hanya bisa meniru pekerjaan yang telah Tuhan Yesus lakukan. Yang bisa mereka lakukan hanyalah memperlihatkan beberapa tanda dan keajaiban untuk menyesatkan orang-orang dungu yang tidak memiliki kepekaan."

Setelah aku mendengarkan apa yang dikatakan Saudari Chen, hati dan pikiranku sangat jernih, dan aku berkata kepada saudari itu: "Di masa lalu, para pendeta hanya memberi tahu kami bahwa Kristus palsu akan muncul di akhir zaman dan untuk menghindari agar tidak disesatkan, tidak peduli siapa yang mengatakan Tuhan telah datang kembali, kita seharusnya tidak mendengarkan. Tetapi mereka tidak pernah bersekutu tentang bagaimana membedakan Kristus yang benar dari Kristus yang palsu. Saudari, setelah mendengar apa yang engkau katakan, aku memahami semuanya dengan jelas sekarang, dan juga tahu bagaimana membedakan Kristus yang benar dari Kristus yang palsu."

Selama pertemuan berikut, Saudari Chen bersekutu denganku tentang kebenaran tujuh tanda kedatangan Tuhan kembali, makna nama Tuhan, dan sebagainya. Makin aku mendengarkan, makin hatiku tercerahkan, dan makin aku ingin mendengarkan. Di saat yang sama, aku sampai pada kesimpulan bahwa Saudari Chen memahami begitu banyak kebenaran. Kemudian, dia berkata: "Aku hanya memahami aspek-aspek kebenaran yang kusampaikan dalam pertemuan baru-baru ini dari membaca banyak firman Tuhan setelah menerima pekerjaan Tuhan yang Mahakuasa di akhir zaman. Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Dia telah mengungkapkan beberapa juta kata, membuka gulungan kitab itu, mengungkapkan watak yang didominasi oleh kebenaran, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan keluarga Tuhan, dan mengungkapkan seluruh misteri rencana pengelolaan Tuhan. Jika Tuhan Yang Mahakuasa tidak mengungkapkan semua misteri ini, kita tidak akan pernah memahami kebenaran ini bahkan jika kita membaca Alkitab sepanjang hidup kita." Mendengar ini, aku terkejut lalu berpikir: "Tuhan Yesus telah kembali? Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali? Mungkinkah yang kudengar hari ini benar-benar jalan Kilat dari Timur?" Maka aku ingin sekali bertanya kepada Saudari Chen: "Apakah engkau memberitakan jalan Kilat dari Timur?" Dia tersenyum: "Saudari, kita semua sudah pernah mendengar tentang Kilat dari Timur, tetapi apakah kita tahu apa yang dimaksud Kilat dari Timur? Dan dari mana Kilat dari Timur berasal?" Aku menggelengkan kepala, tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Saudari Chen melanjutkan: "Karena kita tidak tahu, kita dapat menyelidiki Alkitab dan melihat apa yang Tuhan firmankan tentang ini. Di seluruh Alkitab, banyak tulisan suci menyebutkan kilat, seperti: 'Dan dari takhta, keluarlah kilat dan guruh dan suara-suara' (Wahyu 4:5). 'Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Mat. 24:27). Dari tulisan suci ini kita dapat melihat bahwa kilat datangnya dari Tuhan, dan mengacu pada pekerjaan dan firman Tuhan; Timur mengacu pada tempat di mana Tuhan melakukan pekerjaan-Nya pada akhir zaman. Sekarang, Injil Kerajaan Tuhan Yang Mahakuasa telah menyebar ke seluruh Tiongkok. Orang-orang dari berbagai denominasi yang mengejar kebenaran dan benar-benar menginginkan Tuhan telah kembali di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa. Jutaan orang menikmati firman Tuhan, menerima penghakiman, penahiran, keselamatan dan penyempurnaan firman Tuhan, dan menjadi saksi atas perbuatan Tuhan yang menakjubkan. Tuhan telah membentuk sekelompok pemenang di Tiongkok, dan telah mendapatkan sekelompok orang yang sehati dan sepikiran dengan-Nya. Pekerjaan Tuhan akhirnya diakhiri dengan pemuliaan-Nya dan bergerak cepat dari Timur Jauh—Tiongkok—ke Barat. Gereja Tuhan Yang Mahakuasa telah didirikan di banyak negara dan wilayah besar di seluruh dunia, yang merupakan penggenapan penuh dari nubuat Tuhan Yesus: 'Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Mat. 24:27). Tentang Kilat dari Timur, kita akan lebih memahami setelah menonton video pembacaan firman Tuhan."

Kemudian Saudari Chen memutar video pembacaan firman Tuhan—Deru Tujuh Guruh—Menubuatkan Bahwa Injil Kerajaan Akan Tersebar ke Seluruh Alam Semesta, di mana ada bagian firman Tuhan yang berbunyi: "Di seluruh alam semesta, Aku sedang melakukan pekerjaan-Ku, dan di Timur, guruh menggelegar tanpa henti, mengguncangkan semua bangsa dan denominasi. Suara-Kulah yang membawa semua manusia ke masa kini. Aku akan membuat semua manusia ditaklukkan oleh suara-Ku, masuk ke dalam aliran ini, dan tunduk di hadapan-Ku, sebab sudah sejak lama Aku mengambil kembali kemuliaan-Ku dari seluruh bumi dan menyatakannya sekali lagi di Timur. ... Sejak saat itu, Aku resmi masuk ke dalam ras manusia supaya mereka datang menyembah-Ku. Dengan kemuliaan yang Aku pancarkan dan firman dalam mulut-Ku, Aku akan menjadikannya sedemikian rupa sehingga semua manusia datang ke hadapan-Ku dan melihat kilat yang menyambar dari Timur dan melihat bahwa Aku juga telah turun ke 'Bukit Zaitun' di Timur. Mereka akan melihat bahwa Aku sudah lama ada di bumi, bukan lagi sebagai Anak Orang Yahudi, tetapi sebagai Kilat dari Timur. Karena Aku telah lama bangkit, dan telah beranjak dari tengah-tengah umat manusia, lalu menampakkan diri lagi dengan kemuliaan di antara manusia. Akulah Dia yang disembah berabad-abad lamanya sebelum saat ini, dan Aku juga bayi yang ditelantarkan orang Israel berabad-abad sebelum saat ini. Terlebih lagi, Akulah Tuhan Yang Mahakuasa dan penuh kemuliaan di zaman sekarang ini! Biarlah semua orang datang ke hadapan takhta-Ku dan melihat wajah kemuliaan-Ku, mendengar suara-Ku, dan memandang perbuatan-perbuatan-Ku. Inilah keseluruhan kehendak-Ku; inilah akhir dan puncak rencana-Ku, dan juga tujuan pengelolaan-Ku. Biarlah setiap bangsa menyembah-Ku, setiap lidah mengakui Aku, setiap manusia memercayai-Ku, dan setiap umat tunduk kepada-Ku!"

Setelah menonton video itu, aku merasa tertegun. Setiap kalimat dipenuhi dengan kuasa dan otoritas—hanya Tuhan yang bisa mengucapkan firman ini. Firman Tuhan dengan jelas memberi tahu kita bahwa Kilat dari Timur mengacu pada pekerjaan dan firman Kristus di akhir zaman—Tuhan Yang Mahakuasa. Ternyata Tuhan Yesus telah datang kembali berinkarnasi di antara kita demi menyelamatkan kita dengan mengungkapkan kebenaran, dan banyak orang telah berpaling kembali kepada Tuhan setelah mendengar suara-Nya. Sebelumnya, para pendeta mengatakan banyak orang percaya dicuri oleh Kilat dari Timur setelah mendengar ajaran mereka. Sampai sekarang baru aku mengerti bahwa karena Tuhan telah menyingkapkan seluruh misteri, orang-orang yang sungguh percaya kepada Tuhan ditaklukkan setelah mendengarkan firman Tuhan, dan kemudian mereka kembali di hadapan Tuhan. Kemudian aku sepenuhnya mengakui bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Aku tidak pernah menyadari bahwa Tuhan benar-benar telah datang kembali. Terlebih lagi, aku mendapat hak istimewa untuk menghadapi kedatangan Tuhan, dan untuk itu, aku benar-benar diberkati! Aku bersyukur kepada Tuhan karena menuntun dan memperkenankan aku untuk mendengar suara-Nya dan menyambut kedatangan Tuhan. Lalu aku menerima pekerjaan baru Tuhan dengan gembira.

Kemudian, setiap kali aku memiliki waktu luang, aku akan membaca firman Tuhan, mendengarkan lagu-lagu pujian dan menonton semua jenis video Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Aku juga berkumpul dan bersekutu dengan saudara-saudariku. Setelah periode waktu tertentu, kemajuanku dalam kehidupan ini tampak jelas, dan aku merasa bahwa kebenaran yang kupahami dalam tiga bulan terakhir ini lebih dari yang kuperoleh sejak percaya kepada Tuhan selama lima tahun sebelumnya. Bukan hanya tahu lebih banyak tentang pekerjaan Tuhan, aku juga memulihkan iman dan kasihku yang mula-mula dan sekali lagi merasakan pekerjaan dan tuntunan Roh Kudus. Syukur pada Tuhan! Mulai sekarang aku akan mencari kebenaran dengan tekun. Tidak peduli kesulitan apa pun yang kutemui, aku akan mengikut Tuhan dengan pasti sampai akhir.

Share
Read more!
Read more!